| (0.35189142857143) | (Yes 40:10) |
(ende: lengan Jahwe) adalah kekuatannja. |
| (0.35189142857143) | (Why 1:7) |
(ende: Ia datang dengan awan) jaitu Kristus dalam kemuliaan kemenangan, sebagai Kristus Radja dan Hakim dunia, diachir zaman. |
| (0.35189142857143) | (1Sam 14:47) |
(endetn: radja) diperbaiki menurut terdjemahan Junani. Tertulis "radja2". "memperoleh kemenangan", diperbaiki menurut terdjemahan Junani. Tertulis: "berbuat djahat". |
| (0.35189142857143) | (Why 10:10) | (jerusalem) Kitab itu manis kedengarannya oleh karena menubuatkan kemenangan Gereja, tetapi juga pahit karena memberitahukan penderitaannya, Wah 11:1-13. |
| (0.30162120879121) | (Hak 5:2) |
(ende: menguraikan rambutnja) merupakan adat kuno untuk masuk pertempuran. Sematjam nadar? Teranglah seluruh lagu ini adalah lagu pudjian dan sjukur bagi Jahwe. Achirnja dialah jang menganugerahkan kemenangan. |
| (0.30162120879121) | (2Sam 5:17) |
(ende) Rupa2nja kedua kemenangan ini terdjadi sebelum perebutan Jerusalem. 2Sa 5:17-21 memberi keterangan mengenai nama tempat tertentu (peres = meretas). |
| (0.30162120879121) | (Yes 41:2) |
(ende) Orang dari timur itu kiranja Cyrus, radja Parsi, jang oleh Jahwe dipakai sebagai alatNja. Jahwelah jang menganugerahkan kepada Cryus kemenangan2. |
| (0.30162120879121) | (Flp 2:16) |
(ende: Berlari) Suatu istilah dari bahasa olah-raga, jang berarti dalam bahasa Paulus: giat berusaha tanpa tahu lelah dan tanpa menjimpang dari arah lurus menudju kemenangan. |
| (0.30162120879121) | (Kej 32:29) |
(endetn) Junani: "....dengan Allah, maka djuga terhadap manusia engkau kuat". Vulg.: "sebab djika engkau.... dengan Allah, lebih-lebih lagi akan mendapat kemenangan atas manusia". |
| (0.30162120879121) | (Mzm 44:5) | (jerusalem: menanduk) Umat Israel dibandingkan dengan lembu jantan. Tanduk lazimnya melambangkan kekuatan, bdk Maz 18:3+ |
| (0.30162120879121) | (Rat 2:7) | (jerusalem: meninggalkan tempat kudusNya) Bdk Yeh 10:18-19 |
| (0.30162120879121) | (Yoh 13:31) | (jerusalem: sekarang Anak Manusia dipermuliakan) Sengsara sudah dimulai, setelah Yudas terdorong Iblis pergi: Yesus sudah merayakan kemenanganNya, seolah-olah sudah selesai, bdk Yoh 16:33. |
| (0.28437120879121) | (1Kor 15:54) |
(ende: Maut ditelan dalam kemenangan) Seperti oleh dosa Adam seluruh bangsa manusia mendjadi mangsa maut, dan seolah-olah ditelan olehnja sampai hilang dalam kematian, demikian achirnja maut itu dikalahkan oleh Kristus, seolah-olah ditelan oleh kemenangan Kristus, sampai kuasanja lenjap. |
| (0.28437120879121) | (Yes 41:2) | (jerusalem: mendapat kemenangan) Secara harafiah naskah Ibrani dapat diterjemahkan sbb: memanggil keadilan (mengikuti) di setiap langkahnya. Istilah "keadilan" itu mencakup gagasan bahwa tata susunan yang dikehendaki Allah dipulihkan. Dengan demikian kata itu juga dapat berarti: kemenangan, bdk Yes 10; 54:17 (terj: kebenaran). |
| (0.28437120879121) | (Mi 5:5) | (jerusalem) Ini sebagian dari sebuah nubuat yang memberitahukan kemenangan atas negeri Asyur di masa mendatang. Kemenangan itu diperoleh oleh keturunan Daud, Mik 5:4-5 (Ibrani) atau oleh para pemuka Yehuda, Mik 5:4-5. |
| (0.28437120879121) | (Why 12:5) | (jerusalem: Anak laki-laki) Yaitu Mesias baik sebagai pribadi maupun sebagai kepala Israel yang baru, bdk Anak Manusia dalam Dan 7:13 dan Hamba Tuhan dalam Yes 42:1 |
| (0.28101896703297) | (Bil 21:27) | (jerusalem) Sajak ini (Bil 21:30 dalam naskah Ibrani tidak dapat dimengerti dan ternyata rusak) dapat diartikan dengan dua cara: 1. Sajak itu merupakan sebuah nyanyian kemenangan yang meluhurkan kemenangan orang Amori (rajanya Sihon) atas orang Moab; nyanyian itu disisipkan sebagai keterangan atas Bil 21:26. Tetapi tafsir ini mengandaikan bahwa Bil 21:30 diperbaiki begitu rupa sehingga dikatakan bahwa Hesybon menghancurkan Moab. 2. Sajak itu berupa lagu kemenangan orang Israel yang disinggung dalam Bil 21:25-26; nyanyian itu meluhurkan kemenangan orang Israel atas Sihon, Bil 21:27 dan Bil 30 (diperbaiki secara lain). Tetapi nyanyian itu mengingatkan kemenangan Sihon atas Moab, Bil 21:28-29: Hesybon memang memakan habis kota-kota Moab, tetapi kita (orang Israel) menghancurkan Hesybon; Bil 21:27 diartikan sebagai ajakan (berupa ejekan), supaya orang datang membangun kembali Hesybon. |
| (0.27819459340659) | (Mzm 60:1) |
(sh: Dua pelajaran (Senin, 14 Juni 2004)) Dua pelajaranDua pelajaran. Sering terdengar lagu "We are the champion" dalam merayakan kemenangan, tetapi kita tidak pernah mendengar perayaan kekalahan apalagi diiringi oleh sebuah lagu. Kekalahan tidak pernah disukai orang. Namun kenyataannya hidup ini tidak selalu berkemenangan. Jadi, apakah makna di balik kekalahan dan kemenangan yang dirasakan oleh seseorang? Mazmur ini mengajak kita untuk melihat kekalahan dan kemenangan dari sudut pandang Daud sebagai raja Israel. Pertama, teriakan Daud supaya Allah memulihkan mereka, karena pertahanan mereka tertembus (ayat 1-7) memberikan pengertian kepada kita bahwa Daud pernah merasakan apa yang disebut kekalahan. Daud melihat kekalahan sebagai penghukuman dari Tuhan. Namun Daud tidak mengeluh kepada Tuhan, apalagi menyalahkan Tuhan karena kekalahan yang dialaminya. Ia melihat bahwa ada pengajaran Allah yang harus dipelajari oleh Israel dan dirinya dalam kekalahan tersebut. Kedua, berdasarkan janji Allah akan kemenangan (ayat 8-10) Daud merasakan kemenangan yang berasal dari Tuhan. Ia sadar bahwa kemenangannya bukan atas dasar kekuatan dan taktik berperangnya, tapi semata-mata karena bersama Allah ia melakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa terhadap musuhnya (ayat 13-14) dan inilah sumber kemenangan Daud. Dua pelajaran yang Daud ungkapkan bahwa kemenangan dan kekalahan semuanya datang dari Tuhan. Daud memberi teladan bagaimana sikapnya menerima kekalahan dan kemenangan dalam peperangan. Kalau Allah mengijinkan kita menderita kekalahan, itu artinya ada hal yang harus kita pelajari. Kalau Allah memberi kita kemenangan, biarlah segala syukur kita kembalikan kepada Dia. Seperti Daud, kalah atau menang, biarlah Allah tetap dimuliakan. Renungkan: Kita semua akan mengalami kekalahan dan kemenangan. Jadikan Daud teladan dalam menyikapi hal tersebut. |
| (0.27187768131868) | (Mzm 13:1) |
(sh: Kemenangan di atas kemenangan (Kamis, 11 Januari 2001)) Kemenangan di atas kemenanganKemenangan di atas kemenangan. Setiap orang yang dikejar-kejar musuh akan mengalami ketakutan, kecemasan, kebingungan, kuatir, dan segala macam perasaan lainnya yang mencekam, terlebih lagi bila musuhnya pasti dapat mengalahkannya. Di saat seperti itulah, ia membutuhkan pertolongan yang tidak terlambat Bagaimana dengan pemazmur, apakah ia juga sedang dalam keadaan demikian? Di awal mazmur ini kita dapat membayangkan kondisi pemazmur yang sedang berteriak kepada Allah (ayat 1-2) karena himpitan musuhnya. Satu hal yang patut kita teladani adalah bahwa ia datang dan mengadukan halnya kepada TUHAN. Dua ayat pertama diawali dengan kata-kata: `berapa lama lagi', menunjukkan bahwa ia sedang menantikan uluran pertolongan tangan Tuhan. Mungkin untuk kesekian kalinya ia berteriak kepada Tuhan, tetapi walau nampaknya tidak segera mendapatkan jawaban, pemazmur tidak segera beralih kepada selain Tuhan yang akan segera memberikan pertolongan. Mengapa ia tidak mau beralih kepada yang lain? Karena keyakinannya hanya kepada Tuhan, Allahnya (ayat 4). Bagi pemazmur, hanya Tuhan yang dapat membuat matanya bercahaya, sehingga tetap siaga dan waspada menghadapi musuh dan lawannya (ayat 5). Maka ia pun yakin bahwa musuh-musuhnya tidak akan berkata bahwa mereka telah mengalahkannya atau lawan-lawannya bersorak-sorak karena ia goyah (ayat 5). Walaupun mazmur ini diawali dengan ratapan, tetapi diakhiri dengan tekad iman yang teguh, karena ia percaya kepada kasih setia Tuhan yang menyelamatkannya (ayat 6). Ia yakin bahwa Tuhan tidak pernah berubah, maka ia akan menyanyi bagi Tuhan karena kebaikan-Nya nyata dalam hidupnya (ayat 6). Iman pemazmur telah membawa kemenangan, bukan hanya kemenangan fisik tetapi yang lebih penting adalah kemenangan iman atas musuh- musuhnya. Bukan kelepasan dari musuh yang menjadi dasar sorak-sorai keselamatan dan nyanyian kemenangan, melainkan imannya yang jelas dan teguh kepada Tuhan, Allah yang penuh kasih setia dan kebaikan. Inilah kemenangan di atas kemenangan. Renungkan: Siapa pun musuh Anda saat ini, bukanlah penentu kekalahan atau kemenangan Anda, karena kemenangan di atas kemenangan hanya dialami bila Anda mau memandang-Nya dengan kacamata iman. |



untuk membuka halaman ramah cetak. [