| (0.2199044057971) | (1Kor 9:1) | 
	    					    					(sh: Hak rasul dan pemberitaan Injil (Senin, 15 September 2003)) Hak rasul dan pemberitaan InjilHak rasul dan pemberitaan Injil. Pada masa perkembangan gereja saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa sering sekali kita mendengar rumor tak sedap tentang hamba Tuhan yang memasang tarif dalam pelayanannya. Kalau rumor itu benar, maka para hamba Tuhan harus meneladani Paulus dalam pelayanannya sebagai hamba Tuhan, yang tidak pamrih meskipun ia juga tidak menentang jemaat yang memberi dan hamba Tuhan yang menerima. 
Jemaat Korintus menyangsikan kerasulan Paulus karena ia tidak mau 
    menerima bayaran dari mereka. Pada masa itu, di dunia Yunani-
    Romawi, ada banyak guru agama dan filsuf yang menghidupi diri 
    mereka sendiri dari menerima bayaran, tetapi ada juga yang 
    menghidupi diri mereka tanpa menerima bayaran, khususnya para 
    filsuf. Tindakan Paulus menolak bayaran berarti menolak tunduk 
    pada si pembayar. Hal ini menyebabkan Paulus dihujat. Paulus 
    membela dirinya dengan mengatakan bahwa kerasulannya itu terbukti 
    dari buah-buah yang dilihat dan dinikmati oleh jemaat Korintus 
    (ayat 1, 2). Lebih lanjut, sebagai seorang rasul, Paulus memiliki 
    sejumlah hak sebagaimana rasul-rasul lainnya (ayat 4,5). Paulus 
    menyatakan bahwa dirinya berhak menerima bayaran dari jemaat 
    Korintus dengan berdasarkan: [1] pikiran logis manusia (ayat  Namun, Paulus menolak upah mereka karena ia tidak mau menjadi batu sandungan dalam penginjilan. Mengapa? Karena: [1] bagi Paulus pemberitaan Injil adalah tugas; [2] Injil yang dia beritakan memiliki makna lebih penting daripada upah yang berhak diterimanya. Sikap Paulus tersebut semakin menjelaskan kepada kita bahwa upah yang paling penting bagi Paulus adalah upah kebebasan untuk tidak menerima upah demi Injil (ayat 18). Renungkan: Seberapa jauh kita berani mengorbankan hak kita demi Injil dan jiwa-jiwa yang dimenangkan bagi Tuhan?  | 
	    		
| (0.18848949275362) | (Rm 1:9) | (jerusalem: yang kulayani dengan segenap hatiku) Harafiah: kulayani dalam rohku. Kata Yunani "melayani" (latreuein) khususnya berarti: beribadah. Maka karya kerasulan merupakan ibadah kepada Allah, bdk Rom 15:16; dan demikianpun halnya dengan seluruh hidup Kristen yang dijiwai oleh kasih, Rom 12:1; Fili 2:17+; Fili 3:3; 4:18; Kis 13:2; 2Ti 1:3; 4:6; Ibr 9:14; 12:28; 13:15; 1Pe 2:5 | 


  
 untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [