Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 40 dari 122 ayat untuk maju (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.35) (Kej 27:1) (jerusalem) Kisah yang berasal dari tradisi Yahwista ini memuji kelicikan Yakub. Tetapi dalam sadurannya yang terakhir ceritera ini secara halus mengurangi pujian itu dan berbalik mencela perbuatan licik Ribka dan menaruh kasihan kepada Esau. Penipuan yang dalam rangka akhlak yang masih kurang maju diceritakan itu secara rahasia diabdikan kepada rencana Allah yang dengan bebas memilih Yakub dan mengutamakan dari Esau, Kej 25:23; bdk Mal 1:2 dst; Rom 9:13.
(0.35) (2Raj 23:29) (jerusalem: melawan raja Asyur) Terjemahan ini kiranya kurang tepat. Sebaik-baiknya diterjemahkan: menuju raja Asyur. Sebab Firaun Nekho (atau:Nekhao)(th 609-595 seb Mas) maju perang untuk menolong raja Asyur. Oleh orang Media dan orang Babel raja Asyur sudah diusir dari Babel dan Haran. Raja Yosia berusaha mencegah tentara Mesir menggabungkan diri dengan orang Asyur. Sebab Yosia mengharapkan bahwa kerajaan Yehuda akan beruntung, jika kerajaan Asyur musnah.
(0.35) (Ayb 31:29) (jerusalem: bersukacita karena kecelakaan pembenciku) Suatu sikap tradisionil bergembira atas kemalangan yang mendatangi musuh seseorang (benar) dan yang dianggap hukuman dari Allah, bdk Maz 52+; Maz 5:11; 58:11, dll. Ada suara lain juga dalam Alkitab, bdk Kel 23:4-5; Ima 19:18; Ams 20:22; 25:21-22. Ayub maju selangkah dengan mencegah diri dari bersukacita atas celaka musuhnya dan dari mengutuknya, Ayu 31:30; bdk Mat 5:43-48.
(0.35) (Yeh 21:18) (jerusalem) Ini sebuah nubuat lain mengenai raja Nebukadnezar yang maju perang ke barat untuk menindas pemberontakan. Dengan membuang undi diambil keputusan dahulu menyerang negeri Yehuda. Begitu Nebukadnezar tidak jadi menyerang Raba, ibu kota bani Amon, yang sekarang bernama Aman, tetapi justru Yerusalem. Ini tidak berdasarkan "tenungan penipu", Yeh 21:23, tetapi menjadi kesaksian tentang kesalahan Israel yang memberontak terhadap Nebukadnezar dan meminta pertolongan pada Mesir.
(0.35) (Hak 6:1) (sh: Berseru dalam kesesakan. (Kamis, 9 Oktober 1997))
Berseru dalam kesesakan.

Kemelaratan orang Israel akibat ditindas orang Midian, membuat mereka sadar. Mereka berseru kepada Tuhan. Seruan di puncak penderitaan biasanya disertai kerendahan hati dan kepasrahan penuh karena menyadari keadaan diri yang sudah tidak berdaya. Dalam sikap seperti itulah Tuhan berkenan memperhatikan umat-Nya meskipun sudah menyakiti hati Tuhan dengan perzinahan rohani. Berseru kepada Tuhan dengan segenap hati akan membawa perubahan.

Tuhan mengutus, Tuhan menyertai. Kaumnya adalah yang paling kecil di antara suku Manasye. Ia pun paling muda di antara kaum keluarganya. Di lihat dari segi-segi tadi, Gideon tidak ada artinya. Namun yang menentukan bukan kondisi Gideon, tetapi pilihan Allah. Kepahlawanannya pun bukan disebabkan oleh keperkasaannya tetapi oleh penyertaan dan strategi Tuhan sendiri. Alasan-alasan yang sering membuat kita ragu melakukan kehendak Tuhan, kurang lebih sama dengan kondisi Gideon tadi. Pertimbangkanlah Gideon! Janganlah berputar-putar pada alasan tadi untuk tidak melayani Tuhan. Maju saja ikuti perintah Sang Komandan!

Renungkan: Jangan tunggu sampai ada keajaiban baru maju, maju dan alami keajaiban itu bersama Tuhan!

(0.30) (1Sam 17:40) (sh: Keluguan iman. (Minggu, 14 Desember 1997))
Keluguan iman.

Daud bukan sekadar mengucapkan gertak sambal. Daud sungguh melakukan tindakan yang luar biasa berani. Ia maju menghadapi Goliat hanya dengan bersenjatakan tongkat, lima batu licin yang diambilnya dari dasar sungai, kantung gembala dan umban (ayat 40). Tentu saja baik pihak kawan maupun lawan tercengang dan terkejut oleh keberanian yang lugu ini. Tindakannya itu tidak layaknya orang berperang yang mengenakan baju perang yaitu baju zirah dan ketopong tembaga serta perlengkapan serba hebat. Apalagi kalau kita pertimbangkan bahwa musuh yang ingin coba dilawan Daud ini bukan prajurit sembarangan. Goliat adalah raksasa maha perkasa. Tindakan Daud ini tidak sama dengan naif, bodoh, konyol, tetapi tindakan iman yang dalam pertimbangan tanpa iman cenderung dianggap lugu.

Maju dalam nama siapa? Sekilas membaca penuturan kisah ini sudah terbaca oleh kita bahwa konflik yang harus dihadapi Daud (baca Israel) melawan Goliat (baca Filistin) sangat tidak imbang. Dalam situasi demikian jelaslah bahwa konflik atau perkelahian itu bukan lagi terjadi di dalam lingkup fisik tetapi di dalam lingkup jiwani dan rohani. Goliat pun sebenarnya adalah bom perang syaraf yang dilemparkan orang Filistin terhadap Israel. Sosok tubuhnya dan sesumbarnya adalah senjata yang efektif mencabut nyali Israel. Daud tahu benar apa yang sedang terjadi dan apa yang seharusnya terjadi. Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam, Allah segala barisan Israel (ayat 45). Karena itu Daud maju dengan senjata rohani, dengan iman. Akibatnya luar biasa. Tuhan melakukan hal yang di luar perhitungan. Daud menang. Kemenangan iman, kemenangan Tuhan!

Renungkan: Untuk tujuan apa sebenarnya Kristus datang ke dunia ini dan mati disalib?

Doa: Bimbinglah aku menjalani proses pembentukan yang membuatku makin mengenal diriMu, makin teguh iman, agar realitaMu nyata dalam hidupku.

(0.30) (1Taw 20:1) (sh: Mengenakan mahkota kemenangan (Sabtu, 16 Februari 2002))
Mengenakan mahkota kemenangan

Bila kita bandingkan bagian ini dengan paralelnya dalam II Samuel 11-12, tampak suatu kejanggalan. Dikatakan bahwa kini kemenangan diraih bukan karena prakarsa Daud sebagai raja, tetapi karena prakarsa Yoab (ayat 1-2). Tetapi, dikatakan bahwa "pada waktu raja-raja biasanya maju berperang," justru Daud tinggal sendiri di Yerusalem dan Yoab yang maju berperang. Dari II Samuel 11-12 kita mengerti bahwa saat itulah terjadi peristiwa tragis kejatuhan Daud dalam dosa zinah dengan Batsyeba. Meskipun tidak dinyatakan secara langsung, bagian ini hendak menyampaikan suatu kebenaran rohani yang penting bagi kita. Sesudah melalui pedihnya proses keinsyafan dan pertobatan, seseorang yang telah jatuh masih dipulihkan dan dianugerahi Tuhan kesempatan untuk melanjutkan perannya. Anugerah Allah sangat besar sehingga kegagalan tidak membuat orang itu tersingkir dari rencana Allah. Daud belajar bukan saja tentang jahatnya dosa dan yang diakibatkannya, tetapi juga tentang keajaiban anugerah Allah dan tentang kenyataan bahwa ia memerlukan orang lain, rekan yang dengannya ia dapat membangun kemenangan.

Anugerah Allah justru dinyatakan dalam kondisi sesudah jatuh dalam dosa. Puncak kejayaan Daud dinyatakan secara simbolis, yaitu dengan mengenakan mahkota raja Amon. Itu bukan hasil kemenangannya sendiri, tetapi akibat anugerah Allah yang telah memberikan Yoab sebagai panglima yang piawai dan rekan seperjuangan yang andal. Sesudah itu menyusul pula sebuah kemenangan fantastis, yakni kesuksesan mereka menggulingkan jagoan bangsa Filistin. Para sepupu Goliat yang berpostur besar dan kuat bukan lawan tanding Israel yang maju dalam nama Tuhan. Lawan boleh memiliki kekuatan hebat, namun ketika berhadapan dengan iman, robohlah kekuatan raksasa-raksasa Filistin. Iman memungkinkan setiap sendi otot pahlawan Allah mengalami kejadian-kejadian yang hanya dapat dijelaskan dari sudut pandang supranatural. Dengan iman pula, kita disanggupkan untuk menghidupi kekristenan kita.

Renungkan: Ada mahkota kemuliaan dari Allah tersedia bagi orang yang akhirnya menang dalam perjuangan rohaninya dan bukan hanya untuk mereka yang tak pernah kalah (ayat 2 Tim. 4:8).

(0.30) (Mzm 5:1) (sh: Maju dalam Tuhan di tengah masalah hidup (Kamis, 9 Januari 2003))
Maju dalam Tuhan di tengah masalah hidup

Kejahatan, baik yang ditujukan kepada kita maupun yang terjadi di sekitar kita, pasti menimbulkan penderitaan. Mazmur ini melukiskan langkah mendaki makin mendekat Allah yang justru terjadi di dalam pergumulan orang beriman. Hal pertama yang pemazmur lakukan adalah menyatakan isi hatinya dan keluh kesahnya kepada Allah (ayat 2-4). Hubungan dengan Allah adalah sesuatu yang riil, bukan teoretis belaka. Doa adalah kebiasaan rohani yang mewadahi komunikasi riil tersebut. Menyadari itu, pemazmur berdoa di pagi hari. Dalam doanya, Ia dengan bebas dapat meninggikan Allah sebagai Raja sambil meminta secara nyata seolah kepada seorang sahabat. Kedua, pergumulan rohani yang dialaminya adalah kesempatan untuk pemazmur mengakarkan keyakinan imannya bahwa Allah konsisten dalam kekudusan-Nya (ayat 5-7). Apa pun kenyataan yang kini dialaminya tidak ia izinkan untuk mengaburkan keyakinan bahwa Allah membalas kejahatan dengan adil dan tegas menolak dosa. Ketiga, pemazmur mengutarakan tekad imannya berdasarkan kasih karunia kekal Allah untuk makin maju dalam hubungannya dengan Allah (ayat 8-9).

Keempat, pemazmur memperjelas evaluasinya tentang orang jahat sambil meminta agar Tuhan memperlakukan orang jahat setimpal dengan kejahatan mereka (ayat 10-11). Perhatikan bagaimana pemazmur dengan tajam menilai kondisi hati dan sifat jahat mereka (ayat 10). Dengan demikian permohonannya bukanlah dorongan balas dendam, tetapi dorongan agar kemuliaan Allah dinyatakan (ayat 11). Kelima, akhirnya pemazmur mengutarakan keyakinan imannya bahwa orang benar akan bersukacita sebab Tuhan melindungi dan memberkati 12-13).

Renungkan: Tuhan tidak saja melindungi kita saat kita tertekan kejahatan, Ia juga menuntun kita berjalan semakin mesra dengan-Nya.

(0.30) (Mzm 84:1) (sh: Gereja, oasis Allah untuk dunia (Selasa, 27 September 2005))
Gereja, oasis Allah untuk dunia

Isi mazmur indah ini mengingatkan saya tentang pengalaman saya mendaki Gunung Bromo beberapa tahun lalu. Meski perjalanan itu berat dan meletihkan, saya bertekad terus berjalan menapaki lautan pasir, lalu mendaki lereng gunung itu. Saya berbuat demikian karena ingin menempa ketahanan fisik saya. Tetapi bukan itu saja, daya tarik pemandangan kawah saat matahari terbit juga memicu semangat saya.

Kebiasaan umat Israel berziarah ke Bait Allah di Yerusalem, selain untuk mengenang perjalanan nenek moyang mereka keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian, juga menjadi bagian disiplin rohani yang menempa spiritualitas mereka agar tangguh. Medan berat dan penuh bahaya saat berziarah itu melambangkan situasi perjalanan iman umat Tuhan baik zaman dulu maupun sekarang. Kesulitan itu tidak memadamkan iman, sebaliknya ada berbagai hal penting dalam penghayatan iman itu justru memicu kobaran semangat agar umat terus berjuang untuk maju. Indahnya Bait Allah (ayat 2) dan hadirat-Nya (ayat 3a), arti-Nya sebagai Raja dan Allah bagi umat (ayat 4), serta mezbah-Nya, merupakan pembangkit hasrat besar untuk umat Israel terus maju sampai mereka berjumpa dengan Tuhan dalam rumah-Nya (ayat 3b, 4). Dalam perjuangan untuk maju itu, orang beriman akan membawa dampak transformasi bagi sekitarnya (ayat 7), sementara itu mereka sendiri akan semakin kuat dalam Tuhan (ayat 6,8).

Gereja adalah diri kita sendiri. Gereja adalah tempat hadirat Allah dan keindahan-Nya terpancar, pemberlakuan pendamaian, pewartaan kebenaran, dan keakraban saudara seiman dipraktikkan. Liturgi, fokus pelayanan para pejabat gereja, sikap semua warga, suasana ibadah persekutuan, semangat misi, dan semua unsur penyelenggaraan, harus membuat Gereja menjadi inspirasi bagi umat untuk menyebarkan harum kemuliaan Allah.

Responsku: ---------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------

(0.30) (Yl 3:9) (jerusalem) Ayat-ayat ini melanjutkan nubuat mengenai penghakiman, Yoe 3:1-3. Biar bangsa-bangsa itu berperang dengan Tuhan dan maju perang melawan Sion, bdk Zak 14:2; 12:3-4 mereka pasti akan hancur lebur dan dihakimi, Yoe 3:15-17 di sana, di "lembah penentuan", Yoe 3:11-14.
(0.28) (Yos 22:12) (full: MAJU MEMERANGI MEREKA. )

Nas : Yos 22:12

Bangsa Israel bersedia untuk maju berperang melawan saudara sebangsanya karena dikira mereka sudah membangun mezbah karena hendak memberontak kepada Tuhan (ayat Yos 22:10-11). Perhatikan faktor-faktor berikut:

  1. 1) Yosua dan orang Israel lainnya beranggapan bahwa kekudusan dan kebenaran Allah sudah ditinggalkan (ayat Yos 22:12,16,18; bd. Im 17:8-9; Ul 13:12-15); mereka bersedia memerangi bangsanya sendiri demi membela kebenaran dan kesucian Allah (bd. Ef 4:15).
  2. 2) Untuk menunjukkan kasih mereka kepada sesama orang Israel, Yosua dan kelompoknya mula-mula mengirim utusan untuk berusaha menyelesaikan persoalan dan menjadi rujuk kembali (ayat Yos 22:13-20).
  3. 3) Pengertian dan perdamaian dicapai tanpa perang (ayat Yos 22:21-34), dan baik kesetiaan kepada Allah maupun kasih kepada sesama berhasil dipertahankan.
  4. 4) Kebenaran dan kasih terus berlanjut di bawah perjanjian yang baru. Orang percaya harus mempertahankan kebenaran dan kekudusan Allah tanpa kompromi, sedangkan pada saat bersamaan bertindak dalam kasih terhadap mereka yang harus dilawan

    (lihat cat. --> Ef 4:15).

    [atau ref. Ef 4:15]

(0.28) (Flp 3:13) (full: TETAPI INI YANG KULAKUKAN. )

Nas : Fili 3:13

Paulus melihat dirinya sebagai seorang pelari dalam suatu perlombaan (bd.

lihat cat. --> Ibr 12:1)

[atau ref. Ibr 12:1]

yang mengerahkan segenap kekuatannya dan maju dengan sungguh-sungguh memusatkan pikirannya agar tidak gagal untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan oleh Kristus bagi kehidupannya -- kesatuan sempurna Paulus dengan Kristus (ayat Fili 3:8-10), keselamatan sempurna dan kebangkitannya dari antara orang mati (ayat Fili 3:11).

  1. 1) Inilah tujuan hidup Paulus. Ia telah melihat sekilas kemuliaan sorga (2Kor 12:4) dan telah memutuskan bahwa dengan kasih karunia Allah seluruh kehidupannya akan berpusat pada tekadnya untuk maju terus agar pada suatu hari ia akan mencapai sorga dan berhadapan muka dengan Kristus (bd. 2Tim 4:8; Wahy 2:10; 22:4).
  2. 2) Tekad seperti itu perlu untuk kita sekalian. Sepanjang kehidupan kita bermacam-macam gangguan dan pencobaan, seperti kekhawatiran hidup, kekayaan, dan keinginan jahat, mengancam untuk menghalangi penyerahan kita kepada Tuhan (bd. Mr 4:19; Luk 8:14). Yang kita perlukan ialah "melupakan apa yang telah di belakang", yaitu dunia yang jahat dan kehidupan lama kita yang berdosa (bd. Kej 19:17,26; Luk 17:32), dan "mengarahkan diri" untuk keselamatan yang sempurna dalam Kristus.
(0.28) (Bil 4:34) (sh: Melayani Tuhan: cara dan waktu Tuhan (Rabu, 11 Agustus 1999))
Melayani Tuhan: cara dan waktu Tuhan

Setiap orang yang melayani Tuhan harus memiliki kerinduan untuk dipakai dan hidupnya diperkenan Tuhan. Agar kerinduan itu terwujud, maka segala sesuatu yang ditetapkan Allah haruslah dilakoni dan dilayani menurut aturan main-Nya. Aturan main Tuhan tidak terlepas dari Pribadi Tuhan sendiri, karena itu anak Tuhan perlu mengenal Tuhan secara pribadi melalui firman-Nya, agar dapat semakin mengerti pikiran dan isi hati Tuhan.

Tuhan tidak main-main dengan aturan main-Nya. Pada waktu Allah menjelaskan kepada Musa mengenai siapa, usia berapa, dan dengan cara bagaimana mereka harus melakukan kewajiban mereka masing-masing, Allah tidak memberikan peraturan-peraturan itu sekadarnya atau sebagai suatu formalitas belaka (bdk. Bil. 4:17-20). Semua aturan itu menyatakan pikiran dan isi hati-Nya sendiri. Bukan kita, melainkan Tuhan yang menentukan cara dan waktu untuk melayani Tuhan. Oleh karena itu, kita harus siap untuk maju pada saat kita harus maju, dan kita harus siap untuk mundur pada saat kita harus mundur.

Renungkan: Apakah Anda telah melayani sesuai dengan aturan main Tuhan dan bukan sekehendak diri?

Doa: Tuhan, tolongku melayani-Mu sesuai dengan aturan main-Mu.

(0.28) (1Sam 13:23) (sh: Faktor keturunan tidak mutlak. (Sabtu, 6 Desember 1997))
Faktor keturunan tidak mutlak.

Pepatah "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya", ternyata tidak terjadi pada Yonatan. Ia tidak begitu saja mengikuti jejak ayahnya atau membela ayahnya secara membabi buta. Meski sudah ditolak Tuhan, Saul masih berupaya meneruskan perjuangan. Andalan utamanya, kira-kira enam ratus orang yang masih setia mengikuti dia. Ternyata yang akhirnya sungguh maju dan berhasil membuyarkan serangan Filistin adalah Yonatan. Yonatan menang bukan karena mengandalkan pasukannya tetapi karena Tuhan (ayat 6).

Sumber kemenangan. Meskipun telah mengambil prakarsa untuk melawan Filistin, Yonatan masih menanti tanda dari Tuhan bahwa ia memang harus maju berperang. Tanda itu ternyata diberi. Tahap demi tahap Yonatan beroleh kemenangan. Dengan cara itu Tuhan mengajar Saul apabila orang taat kepada Tuhan, ia akan mengalami perbuatan Tuhan yang ajaib. Penyertaan Tuhan atas Yonatan itu sekaligus tindakan Tuhan mempermalukan Saul.

Renungkan: Orang yang tidak bersedia dipimpin Tuhan, akan menjalani waktu hidup yang sia-sia. Orang yang bersedia dipimpin Tuhan, akan menjalani hidup yang penuh makna.

Doa: Kiranya karsa dan karya kami didasari iman dan ditujukan untuk memuliakan Nama-Mu.

(0.25) (Yos 3:13) (full: AIR ... MENJADI BENDUNGAN. )

Nas : Yos 3:13

Allah memisahkan air Sungai Yordan sebagaimana Dia memisahkan air di Laut Merah (pasal Kej 14:1-24). Mukjizat ini memberikan bukti yang jelas bahwa Allah yang hidup adalah di tengah-tengah umat-Nya. Dengan mempertunjukkan kuasa-Nya berdasarkan pengalaman ini, Allah memperkuat iman umat-Nya supaya mereka dapat menghadapi berbagai tantangan dalam usaha memiliki tanah perjanjian. Tanpa kuasa semacam itu, mereka tidak mungkin merobohkan kota-kota yang dilindungi tembok-tembok dan maju terus sekalipun tantangan-tantangan besar yang menghalang dalam menaklukkan tanah yang baru itu.

(0.25) (Yos 14:14) (full: KALEB ... MENGIKUTI TUHAN ... DENGAN SEPENUH HATI. )

Nas : Yos 14:14

Kaleb tetap setia kepada Allah dan menerima sepenuhnya milik pusaka yang dijanjikan kepadanya (ayat Yos 14:9-14). Kehidupannya melukiskan kesetiaan orang percaya dan menerima janji Bapa di bawah perjanjian baru -- yaitu, Roh Kudus (Kis 1:4-5). Setelah bertobat dan menerima syarat-syarat perjanjian yang baru, orang percaya harus maju untuk menerima karunia-karunia rohani apa pun yang ingin diberi oleh Allah (bd. Rom 12:6-8; 1Kor 12:4-31), menunjukkan buah Roh (bd. Gal 5:22-25) dan mempertunjukkan hikmat (bd. Kis 6:3; 1Kor 2:6-16; Ef 1:17; Yak 3:13-18). Semua ini merupakan milik pusaka yang layak bagi mereka yang dipenuhi dengan Roh dan kuasa (bd. Kis 1:4-8; 2:4).

(0.25) (1Raj 19:11) (full: MAKA TUHAN LALU. )

Nas : 1Raj 19:11-12

Untuk memberikan semangat dan memperkuat iman Elia, Allah mengunjunginya di Gunung Horeb (yaitu, Gunung Sinai, gunung penyataan). Kunjungan ini disertai angin besar, gempa bumi, dan api, tetapi Tuhan tidak ada di dalam semua peristiwa itu. Penyataan Allah malah datang dalam bentuk "angin sepoi-sepoi basa." Elia belajar bahwa karya Allah bergerak maju terus, " 'Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan Roh-Ku', firman Tuhan semesta alam" (Za 4:6). Allah sesungguhnya tidak meninggalkan nabi atau umat-Nya yang setia. Melalui Roh dan firman-Nya yang kekal Dia akan membawa penebusan, kebenaran, dan keselamatan kekal.

(0.25) (Ezr 5:3) (full: SIAPAKAH YANG MEMBERI PERINTAH KEPADAMU UNTUK MEMBANGUN. )

Nas : Ezr 5:3

Umat itu menaati firman Tuhan yang datang dengan perantaraan para nabi (ayat Ezr 5:1). Mereka mengabdikan diri untuk bekerja bagi kemuliaan Allah (ayat Ezr 5:2), dan Allah menyertai mereka secara khusus (ayat Ezr 5:5). Namun musuh datang dan menentang pekerjaan itu (ayat Ezr 5:3). Setiap kali ada kemajuan rohani kita dapat mengharapkan bahwa usaha kita akan ditentang dan diuji Iblis dan musuh-musuh Kristus. Umat Allah harus menanggapi tantangan semacam itu dengan senantiasa berdoa kepada Allah, mempercayai Dia, dan maju terus hingga pekerjaan selesai

(lihat cat. --> Ef 6:11).

[atau ref. Ef 6:11]

(0.25) (Neh 2:8) (full: TANGAN ALLAHKU YANG MURAH MELINDUNGI AKU )

Nas : Neh 2:8

(versi Inggris NIV -- tangan murah Allahku berada atasku). Tangan Tuhan atas Nehemia setidak-tidaknya berarti lima hal baginya.

  1. 1) Ia mengambil bagian dalam maksud-maksud Allah (pasal Neh 1:1-11).
  2. 2) Allah secara aktif menuntunnya (ayat Neh 2:12).
  3. 3) Allah memberikan dukungan dan pertolongan baginya (ayat Neh 2:18; bd. Ibr 4:16).
  4. 4) Allah beserta dengannya, memungkinkannya untuk berhasil dan maju terus dalam pekerjaan Allah (ayat Neh 2:20; bd.

    lihat cat. --> Luk 24:50).

    [atau ref. Luk 24:50]

  5. 5) Keberanian dan iman dalam Allah dibaharui (Neh 4:14,20).


TIP #25: Tekan Tombol pada halaman Studi Kamus untuk melihat bahan lain berbahasa inggris. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA