Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 26 dari 26 ayat untuk pemusnahan [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.28083651666667) (2Raj 11:1) (full: ATALYA ... MEMBINASAKAN SEMUA KETURUNAN RAJA. )

Nas : 2Raj 11:1

Atalya, satu-satunya penguasa dalam sejarah Yehuda yang bukan keturunan Daud, menjadi ratu selama enam tahun pemerintahan yang bengis. Putri Ahab dan Izebel ini telah menikah dengan Yoram, putra Yosafat, raja Yehuda. Ketika Raja Ahazia (lih. 2Raj 9:27), putra tunggal Yoram dan Atalya, terbunuh dalam peristiwa pemusnahan rumah tangga Ahab oleh Yehu ketika ia berkunjung ke utara, Atalya yang licik itu menaiki takhta Yehuda dan berusaha memusnahkan keluarga kerajaan, yaitu keturunan Daud, termasuk semua cucunya sendiri. Akan tetapi Yoseba, istri imam besar Yoyada, menyembunyikan putra Ahazia yang masih bayi bernama Yoas dan dengan demikian memelihara keturunan Daud yang darinya Mesias akan lahir (ayat 2Raj 11:2-3; 2Sam 7:11,16; 1Raj 8:25; bd. Mat 1:8-9).

(0.28083651666667) (Yes 24:7) (jerusalem) Ini nyanyian mengenai "Kota yang kacau riuh" (harafiah: kota hampa) yang dihancurkan. Keruntuhan kota itulah yang menginspirasikan seluruh penglihatan tentang akhir zaman ini, bdk Yes 25:2; 26:5; 27:10-11. Kota itu sudah pasti kota suatu bangsa lain, yang dilawankan dengan kota Yerusalem, Yes 26:1-6. Pemusnahan kota itu melambangkan penghancuran sementara dunia. Mungkin "Kota yang kacau riuh" itu ialah kota Bebal yang dimusnahkan raja Ahasyweros (Xerxes) pada th 485 seb Mas, atau kota Tirus yang dihancurkan Aleksander Agung pada th 332 seb Mas, ataupun kota Samaria yang dipunahkan Yohanes Hirkanus pada th 110 seb Mas. Tetapi paling mungkin dimaksudkan salah satu kota negeri Moab. Sebab Moab disebut dalam Yes 25:10; 24:17-18 mengutip Yer 48:43-44, yaitu sebuah nubuat tentang Moab. Selebihnya Yes 24:7-9 berkata tentang pohon-pohon anggur dan ini mengingatkan kebun-kebun anggur Moab yang terkenal, bdk Yes 16:7-10. Maka yang dimaksudkan kiranya ibu kota Moab yang dimusnahkan entahlah kapan.
(0.28083651666667) (Am 1:3) (jerusalem) Bagian ini mengumpulkan berbagai nubuat yang dibawakan oleh Amos pada saat yang berbeda-beda. Nubuat-nubuat itu melawan tujuh bangsa (tambah Yehuda: tetapi ini merupakan suatu tambahan). Susunan nubuat-nubuat itu sama dengan memakai rumusan-rumusan yang sama pula. Semua bermaksud menampilkan keadilan Allah yang di mana-mana menghukum setiap ketidakadilan. Nubuat terakhir barulah mengenai bangsa Israel. Begitu ditekankan bahwa Israel dihukum sama seperti bangsa-bangsa lain, meskipun mereka sendiri sekali-kali tidak menantikan hukuman itu. Bahkan hukuman atas Israel menjadi penyataan keadilan Tuhan yang paling jelas.
(0.24822675) (Rm 1:18) (full: MURKA ALLAH. )

Nas : Rom 1:18

Murka (Yun. _orge_) Allah adalah ungkapan tentang kebenaran dan kasih-Nya

(lihat art. SIFAT-SIFAT KHAS ALLAH).

Itu adalah kemarahan pribadi dan reaksi Allah yang tetap terhadap segala dosa (Yeh 7:8-9; Ef 5:6; Wahy 19:15), yang dibangkitkan oleh kelakuan jahat orang-orang (Kel 4:14; Bil 12:1-9; 2Sam 6:6-7) dan bangsa-bangsa (Yes 10:5; 13:3; Yer 50:13; Yeh 30:15) dan oleh ketidaksetiaan umat Allah (Bil 25:3; 32:10-13; Ul 29:24-28).

  1. 1) Pada masa lampau, murka Allah dan kebencian-Nya terhadap dosa dinyatakan dalam air bah (pasal Kej 6:1-8:22), bencana kelaparan dan wabah (Yeh 6:11 dst), pemusnahan (Ul 29:22-23), perserakan (Rat 4:16) dan pembakaran negeri (Yes 9:18-19).
  2. 2) Pada masa sekarang murka Allah dinyatakan dalam membiarkan orang jahat terjerumus dalam kefasikan dan nafsu-nafsu jahat

    (lihat cat. --> Rom 1:24)

    [atau ref. Rom 1:24]

    dan dalam mendatangkan kehancuran dan kematian atas semua yang tidak taat kepada-Nya (Rom 1:18-3:20; 6:23; Yeh 18:4; Ef 2:3).
  3. 3) Pada masa depan murka Allah akan berupa siksaan besar bagi orang fasik dalam dunia ini (Mat 24:21; Wahy 5:1-19:21) dan hari penghakiman bagi semua orang dan bangsa (Yeh 7:19; Dan 8:19) -- "hari kesusahan dan kesulitan, hari kemusnahan dan pemusnahan, hari kegelapan dan kesuraman" (Zef 1:15), hari penghukuman atas orang yang tidak benar (Rom 2:5; Mat 3:7; Luk 3:17; Ef 5:6; Kol 3:6; Wahy 11:18; 14:8-10; 19:15). Pada akhirnya, murka Allah mengakibatkan hukuman kekal bagi mereka yang tidak mau bertobat

    (lihat cat. --> Mat 10:28).

    [atau ref. Mat 10:28]

  4. 4) Murka Allah bukanlah usaha-Nya terakhir terhadap umat manusia karena Dia telah menyediakan jalan keluarnya. Seorang dapat bertobat dari dosanya dan berbalik dengan iman kepada Yesus Kristus (Rom 5:8; Yoh 3:36; 1Tes 1:10; 5:9;

    lihat art. KATA-KATA ALKITABIAH UNTUK KESELAMATAN).

  5. 5) Orang percaya yang dipersatukan dengan Kristus harus terlibat dalam murka Allah terhadap dosa, bukan dalam bentuk balas dendam, tetapi dengan kasih akan kebenaran dan kebencian akan kejahatan

    (lihat cat. --> Ibr 1:9).

    [atau ref. Ibr 1:9]

    PB mengakui adanya kemarahan yang kudus yang membenci apa yang dibenci Allah, suatu kemarahan yang nyata dalam Yesus sendiri (Mr 3:5; Yoh 2:12-17; Ibr 1:9;

    lihat cat. --> Luk 19:45),

    [atau ref. Luk 19:45]

    dalam Paulus (Kis 17:16) dan dalam umat yang benar (2Pet 2:7-8;

    lihat cat. --> Wahy 2:6).

    [atau ref. Wahy 2:6]

(0.24573196666667) (Kej 6:1) (sh: Akibat melampaui batas (Sabtu, 8 Februari 2003))
Akibat melampaui batas

Akibat melampaui batas. Seluruh perikop ini sulit kita mengerti dengan jelas, khususnya ayat 1-4. Beberapa penafsir berpendapat bahwa istilah "anak-anak Allah" mengacu pada orang-orang saleh, yang pada waktu itu menikah dengan perempuan dari keturunan orang-orang yang tidak beribadah. Dalam hal ini, para penafsir menekankan bahwa manusia telah melakukan penyelewengan terhadap Allah. Pernikahan yang berhakikatkan kesatuan dari Allah, kini menjadi persatuan dengan pihak yang melawan Allah. Di mata Allah, perbuatan manusia selain telah melampaui batas-batas tatanan yang diciptakan Allah (ayat 3), juga jahat (ayat 5,11), hingga Tuhan harus menyesal telah menjadikan manusia (ayat 6).

Dosa tidak hanya melanggar hukum-hukum Allah, tetapi juga mengesampingkan Allah. Dosa tidak berhenti setelah korban berjatuhan. Dosa merajalela, dengan buas mengacungkan tinju menantang Allah; juga menyarangkan belati ke tubuh sesama manusia. Keinginan menyamai Allah beriringan dengan keinginan merampas dan merusak karya-karya indah Allah juga.

Allah tidak membiarkan; Allah memutuskan untuk melakukan dua hal. Pertama, hidup manusia dibatasi. Usia manusia hanya 120 tahun saja (ayat 3). Kedua, akan ada penghukuman, sekaligus pemusnahan (ayat 7,13)! Allah bertindak demikian agar manusia mengetahui sekaligus mengingat dan menyadari bahwa otoritas tertinggi adalah Allah dan manusia itu fana belaka. Kedaulatan ada pada Allah, bukan manusia, karena itu Allah berdaulat untuk menghukum manusia. Kalaupun Allah memakai Nuh -- karena hanya dia yang didapati tetap setia kepada Allah, itu semata-mata karena anugerah dan inisiatif Allah (ayat 8,13a).

Renungkan: Baik penyelamatan maupun penghukuman sama menegaskan dan meninggikan Allah. Sambutlah penyelamatan-Nya sebab itu menyukakan Allah dan sebab itu berarti Anda memilih hidup dalam Allah, bukan maut.

(0.24573196666667) (Kel 3:13) (sh: TUHAN, nama dan otoritas-Nya (Kamis, 31 Maret 2005))
TUHAN, nama dan otoritas-Nya

TUHAN, nama dan otoritas-Nya
Setiap pemimpin paling tidak memiliki tiga kebutuhan. Pertama, kebutuhan otoritas untuk mempengaruhi orang yang dipimpinnya. Kedua, seorang pemimpin rohani harus memiliki visi yang berasal dari Tuhan. Ketiga, pemimpin perlu kekuatan untuk mengatasi berbagai rintangan. Ketiga isu ini muncul dalam dialog Musa dan Allah.

"Siapa nama-Mu?" Pertanyaan ini penting karena apa yang akan dilakukan Musa bukan perkara kecil. Musa diutus untuk merubah kondisi dan nasib bangsa Israel. Visi itu secara manusiawi sangat mustahil diwujudkan. Untuk meyakinkan Israel bahwa visi ini harus diperjuangkan, Musa memerlukan ketegasan bahwa otoritas Allahlah sumbernya. Menyelamatkan Israel dari perbudakan dan pemusnahan yang dicanangkan Firaun memerlukan kuasa yang mampu menghancurkan kuasa dewa-dewi yang diandalkan orang Mesir.

TUHAN memperkenalkan nama-Nya: "Aku adalah Aku" (ayat 14). Nama itu unik karena merupakan kata kerja "ada" yang dikaitkan dengan ungkapan lain yaitu Yahweh adalah Allah Abraham, Ishak, dan Yakub. Kedua ungkapan tersebut merupakan penegasan bahwa segala sesuatu bergantung penuh kepada-Nya. Ia satu-satunya Allah sejati yang berdaulat dan berkuasa penuh mengendalikan perjalanan sejarah. Dialah Allah yang mengikat perjanjian dengan Abraham dan sekarang sedang menggenapinya melalui Musa. "Aku yang adalah Aku ini" tidak dapat dielakkan baik oleh Musa, umat Israel, juga Firaun.

Jadi, tidak ada alasan bagi Musa atau Israel untuk meragukan kedaulatan Allah. Nama itu sumber visi dan otoritas Musa memimpin Israel. Nama itu sumber kuasa Musa menghadapi Firaun dan kekuatan-kekuatan mistik yang diandalkannya. Nama itu juga sumber visi, otoritas, dan kekuatan kita dalam penginjilan, pelayanan masyarakat, pelayanan gereja, dan karya-karya kita lainnya.

Ingat: Dia yang mengutus kita lebih besar daripada ilah-ilah dunia ini.



TIP #29: Klik ikon untuk merubah popup menjadi mode sticky, untuk merubah mode sticky menjadi mode popup kembali. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA