(0.50458088888889) | (Mzm 50:1) |
(sh: Spiritualitas Kristen (Senin, 20 Agustus 2001)) Spiritualitas KristenSpiritualitas Kristen. Ragam spiritualitas yang dikenal oleh masyarakat secara umum pada dasarnya dapat dibagi menjadi 3. Pembagian berdasarkan pada apa yang ditekankannya. Ragam pertama menekankan pentingnya melakukan ritual keagamaan seperti mengadakan penyembahan dan persembahan sesaji. Ragam kedua lebih menekankan pentingnya perbuatan amal. Ragam ketiga menekankan keduanya. Termasuk yang manakah kekristenan? Bukan ketiganya. Pemazmur nampaknya mengakhiri puisinya dengan memaparkan ragam spiritualitas yang ketiga yaitu memberikan tempat yang sama baik kepada ritual keagamaan dan moralitas tinggi (ayat 16-22, 23). Namun sebenarnya tidak. Pemazmur menekankan persembahan syukur bukan bakaran. Mengapa? Allah sendiri mengatakan bahwa Ia tidak membutuhkan segala macam korban persembahan sebab Ia adalah pemilik seluruh alam semesta (ayat 7-14). Apa yang akan manusia persembahkan sesungguhnya adalah milik Allah. Karena itu persembahan syukur merupakan bentuk ritual keagamaan yang paling tepat untuk dipersembahkan kepada Allah. Sebab melaluinya pengakuan bahwa apa pun yang dimiliki manusia adalah anugerah Allah sebab Ia pemilik dari semua yang ada (ayat 14-15). Namun bersyukur dengan tulus sebenarnya tidak mudah dilakukan. Penyebabnya adalah tingginya tingkat kemandirian manusia yang disebabkan karena kemajuan ilmu dan teknologi. Untuk mengurangi tingginya tingkat kemandirian itu dan meninggikan persembahan syukur kepada Allah, manusia harus mempunyai pengenalan yang benar akan Allah yaitu bahwa Allah adalah Penguasa seluruh alam semesta (ayat 1), Ia adalah Allah yang tak terhampiri dalam kemuliaan-Nya (ayat 2) namun juga Allah yang terlibat dalam sejarah manusia (ayat 3), Allah adalah hakim yang adil yang akan mengadili siapa pun termasuk umat-Nya (ayat 4). Renungkan: Jadi apakah spiritualitas kristen? Spiritualitas kristen adalah spiritualitas yang harus dimulai dengan pengenalan akan Allah yang benar, lalu diikuti dengan kehidupan yang penuh syukur dan bermoralitas tinggi. Sudahkah spiritualitas ini menjadi bagian dari hidup Anda? Manakah yang masih harus ditingkatkan dalam kehidupan spiritualitas Anda: pengenalan akan Allah, kehidupan yang penuh syukur, atau moralitas tinggi? Apa yang akan Anda lakukan? |
(0.50458088888889) | (Mrk 4:35) |
(sh: Anda mengenal Kristus? Bagi beberapa orang murid yang berprofesi (Selasa, 4 Maret 2003)) Anda mengenal Kristus? Bagi beberapa orang murid yang berprofesiAnda mengenal Kristus? Bagi beberapa orang murid yang berprofesi sebagai nelayan, menghadapi topan adalah hal biasa. Tetapi kali ini mereka berhadapan dengan topan yang teramat dahsyat. Mereka dicekam rasa takut. Saat itu Yesus ada bersama sama dengan mereka di dalam perahu. Apakah Yesus memahami ketakutan mereka dan tidak peduli ? Masalahnya bukan Yesus tidak peduli, tetapi karena para murid tidak menyadari bahwa Yesus bersama mereka. Dalam persahabatan atau dalam hubungan keluarga, orang selalu mengalami proses pertumbuhan pengenalan. Demikian juga halnya dalam hubungan para murid dengan Yesus, pun kita dengan Yesus. Meski sudah cukup lama mereka mengikut Yesus, ternyata mereka belum mengenal siapa Yesus yang sesungguhnya. Baru setelah Yesus bertindak mereka berseru takjub (ayat 41). Pertumbuhan rohani dan pengenalan kita akan Yesus memang tidak jadi dengan sekejap mata. Ketika Tuhan seolah surut tak terlibat, kita diuji untuk menghayati nyata bahwa sesungguhnya Dia peduli dan terlibat penuh. Seandainya Tuhan tidak tidur, tetapi langsung bertindak menolong setiap masalah yang dialami para pengikut-Nya, apa dampaknya pada pembentukan iman mereka? Jika Dia surut sesaat, di saat itulah kita memiliki dua kesempatan: [1] kesempatan untuk menyadari pentingnya Dia bagi kita, [2] kesempatan bagi kita untuk mengungkapkan ketergantungan kita kepada-Nya. Untuk mewujudkan kesempatan tersebut ada anugerah Tuhan yang akan membimbing kita melangkahi tahap-tahap pengenalan kita akan Tuhan, dan tersedianya berbagai alat pembentukan Tuhan bagi kita yang harus siap kita terima dan responi. Inilah saat bagi kita untuk bertumbuh dalam iman! Renungkan: Dia yang berkuasa atas angin dan laut adalah Yesus yang sama, yang mau dan bersedia menolong kita. |
(0.50458088888889) | (Yoh 4:15) |
(sh: Yesus memperbarui hidup (Rabu, 2 Januari 2002)) Yesus memperbarui hidupYesus memperbarui hidup. Perjumpaan dan pembicaraan dengan Tuhan Yesus telah mengubah hidup perempuan Samaria itu secara radikal. Hidupnya tidak seperti hari-hari sebelumnya. Sesuatu telah terjadi dalam hidupnya sebagai akibat perjumpaan dan pembicaraannya dengan Tuhan Yesus. Semuanya karena inisiatif Tuhan Yesus. Tuhan Yesus yang mencarinya. Tuhan Yesus juga yang membimbingnya dalam percakapan, sampai ia mengenal siapa Yesus dan terbuka pada pembaruan dari Yesus atas hidupnya. Pada awal pembicaraan itu ia tidak mengenal dengan siapa ia sedang berbicara. Ia hanya tahu bahwa ia sedang berbicara dengan seorang Yahudi (ayat 9). Kemudian ia menyapa Tuhan Yesus dengan sebutan tuan (ayat 11). Sementara pembicaraan berlangsung, ia menyadari bahwa Yesus lebih daripada yang disapanya. Namun, untuknya tetap Yesus lebih rendah daripada leluhurnya Yakub (ayat 12). Ketika Yesus mengungkapkan semua perbuatannya, ia menyadari bahwa Yesus adalah seorang nabi (ayat 19). Tetapi, Tuhan Yesus tidak berhenti di situ. Ia membimbing pengenalan perempuan Samaria sampai ke puncaknya, yakni bahwa Ia adalah Mesias (ayat 25-26). Pengenalan bahwa Yesus adalah Mesias merupakan puncak karena hal ini sesuai dengan tujuan penulisan Injil Yohanes, "... tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya" (ayat 20:31). Pengenalan perempuan Samaria terhadap Yesus sejalan dengan maksud penulisan Injil. Inilah saat terindah dalam hidupnya, saat ketika ia percaya kepada Yesus, saat ia bertemu dan mengenal Mesias. Ia tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa perjalanannya mengambil air ke sumur merupakan perjalanan yang mengubah hidupnya secara radikal. Renungkan: Tuhan Yesus mengenal manusia secara utuh dan lengkap. Tidak ada yang tersembunyi baginya. Seluruh hidup kita terbuka bagi-Nya. Di hadapan Tuhan Yesus tidak perlu ada yang disembunyikan. Tuhan Yesus berbicara kepada kita untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan kita yang terdalam karena Ia mengenal kita seutuhnya. Terbukakah kita pada inisiatif-Nya memasuki hidup kita dan menyambut Dia sebagai kepuasan sejati? |
(0.50458088888889) | (2Ptr 3:14) |
(sh: Terus maju, atau diam dan terjatuh! (Minggu, 22 Oktober 2000)) Terus maju, atau diam dan terjatuh!Terus maju, atau diam dan terjatuh! Dalam menantikan penggenapan janji Allah akan kedatangan Kristus yang kedua, Kristen harus aktif mempersiapkan diri. Tujuannya adalah ketika hari itu tiba, Kristen kedapatan tidak bercacat dan tidak bernoda di hadapan-Nya. Karenanya kehidupan Kristen dapat diibaratkan seperti seorang pengendara sepeda. Untuk tetap mempertahankan keseimbangan tubuhnya, sepeda tersebut harus terus dikayuh, hingga tiba pada tujuan yang dikehendakinya dengan selamat. Sehubungan dengan usaha Kristen mempersiapkan dirinya, Petrus mengingatkan jemaat Tuhan untuk kedua kalinya agar berjalan dan bertumbuh dalam anugerah dan pengenalan akan Tuhan. Pengenalan akan Tuhan memiliki peranan penting karena ditekankan pada awal dan akhir surat Petrus. Tujuan Petrus adalah mengingatkan jemaat Tuhan bahwa tanpa pengenalan yang benar akan Tuhan, mustahil manusia mampu mempersiapkan dirinya menyongsong hari itu. Seperti halnya jemaat Tuhan waktu itu hidup dalam penantian akan datangnya Kristus kedua kali, kita pun masih berada dalam masa yang sama. Yang harus kita lakukan sekarang adalah memikirkan bagaimana cara mengisi hari-hari penantian itu. Mungkin kita bukan orang yang terbiasa berpikir serius, apalagi memikirkan hal-hal spiritual dan kekal seperti itu. Tapi tidak ada pilihan lain bagi kita selain terus mengayuh kehidupan yang kita jalani. Ketika langit dan bumi berada di ambang kehancuran, ketika semua kerajaan yang dibangun oleh kepintaran dan keperkasaan manusia tumbang dan waktu berhenti, ketika itu tidak ada lagi kesempatan bagi kita untuk mengubah apa yang pernah kita lakukan. Renungkan: Mulai sekarang berpikirlah untuk mengisi hari-hari di depan kita sesuai dengan kehendak Allah. Bacaan untuk Minggu ke-19 sesudah Pentakosta Yehezkiel 18:25-29 Filipi 2:1-11 Matius 21:28-32 Mazmur 25:1-10 Lagu: Kidung Jemaat 370 |
(0.49940558333333) | (Ul 30:11) |
(ende) Pengenalan terhadap kehendak Allah dan djalan untuk menghambaNja bukanlah hasil dari adjaran rahasia jang harus ditjari dinegeri-negeri jang djauh ataupun jang didapat melalui djalan jang adjaib dengan menerobos kedalam suasana jang lebih tinggi. Tertjapainja hal itu bukanlah diatas kekuasaan manusia jang beriman. Allah telah mewudjudkan hubunganNja kepada bangsa Israil; diletakkan didalam mulut dan hati orang-orang Israil jang beriman (bdk. Yer 31:33). Bandingkan djuga Yer 30:4: Bangsa Israil dapat bertjerai-berai kenegeri-negeri jang djauh: namun sabda Allah jang menjelamatkan tidak pernah djauh. Mungkin ajat ini harus dipahami djuga dalam situasi pembuangan. |
(0.49940558333333) | (Yer 9:24) |
(full: YANG MAU BERMEGAH, BAIKLAH BERMEGAH KARENA YANG BERIKUT.
) Nas : Yer 9:24 Kita tidak boleh membanggakan pengetahuan duniawi, kemampuan manusia, atau kekayaan dunia (ayat Yer 9:23); sebaliknya kita hanya boleh bermegah dan bersukacita karena hubungan pribadi kita dengan Tuhan dan kasih karunia-Nya, yang memungkinkan kita hidup benar. Semua nilai dunia ini hilang maknanya bilamana dibandingkan dengan pengenalan akan Allah. Nilai yang sesungguhnya terdiri atas menyerahkan diri kita kepada Tuhan Allah dan standar-standar-Nya serta membiarkan Dia memenuhi kita dengan Roh Kudus-Nya. |
(0.49940558333333) | (Hos 4:1) |
(full: MEMPUNYAI PERKARA.
) Nas : Hos 4:1 Pasal ini membuka bagian yang secara terinci membahas dosa Israel, yang berakar pada ketiadaan pengenalan akan Allah dan Alkitab (lihat cat. --> Hos 4:6 berikut). [atau ref. Hos 4:6] Kejahatan dan kekerasan telah mencapai titik rawan; ketakutan dan kesedihan merajalela di seluruh negeri (ayat Hos 4:2). Peningkatan tindakan kekerasan selalu menyusul apabila suatu bangsa tidak mengakui Allah dan Firman-Nya sebagai kekuasaan tertinggi. |
(0.49940558333333) | (Hos 4:11) |
(full: ANGGUR DAN AIR ANGGUR
) Nas : Hos 4:11 (versi Inggris NIV -- anggur lama dan baru). Roh persundalan, apakah terkait dengan anggur yang lama atau yang baru, sedang merusak akal sehat dan pengenalan akan jalan-jalan Allah. Air anggur baru yang tidak di fermentasi (yaitu tirosh) itu sendiri adalah berkat (lihat cat. --> Yes 65:8), [atau ref. Yes 65:8] tetapi itu berhenti menjadi berkat apabila dikaitkan dengan aneka kebiasaan jahat seperti persundalan dan penyembahan berhala (ayat Hos 4:12; lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN LAMA). |
(0.49940558333333) | (Hos 14:9) |
(full: SIAPA YANG BIJAKSANA?
) Nas : Hos 14:10 Hikmat sejati mencakup pengenalan akan Allah dan jalan-jalan-Nya ini; terungkap dalam gaya hidup yang sesuai dengan standar-standar kebenaran-Nya (Ul 4:3-9; Mazm 111:10; Ams 1:7; 8:10,32-36). Hikmat dalam Alkitab tidak pernah sekadar memiliki kecerdasan intelektual saja; hikmat selalu praktis dan mencakup hubungan yang benar dengan Tuhan (lihat cat. --> Ams 1:2). [atau ref. Ams 1:2] |
(0.49940558333333) | (Kis 15:8) |
(full: ALLAH, YANG MENGENAL HATI MANUSIA.
) Nas : Kis 15:8 Pengenalan Allah akan hati orang bukan Yahudi (yaitu, Kornelius dan keluarganya) berarti bahwa Ia melihat iman yang menyelamatkan dalam diri mereka. Allah mengesahkan kesungguhan iman mereka
|
(0.49940558333333) | (Yer 22:10) |
(sh: Bukti pengenalan akan Allah (Rabu, 4 Oktober 2000)) Bukti pengenalan akan AllahBukti pengenalan akan Allah. Allah membandingkan kehidupan saleh raja Yosia dan anaknya Yoyakim. Yosia melakukan keadilan dan kebenaran serta memperhatikan rakyat miskin (16). Apa yang dilakukan oleh Yoyakim (13-14, 16)? Ia mengambil keuntungan atas penderitaan orang lain. Para buruh dan pekerjanya tidak diperlakukan sesuai dengan hukum kasih dan keadilan. Ia membangun istana di atas penderitaan rakyat. Fokus utama dalam kehidupannya adalah mengejar keuntungan bagi diri sendiri. Kehidupan Yosia adalah contoh kehidupan seorang yang mengenal Allah, sedangkan kehidupan Yoyakim adalah contoh kehidupan seorang yang tidak mengenal Allah. Di dalam Perjanjian Lama kata 'mengenal' merupakan terjemahan dari kata ibrani 'yada' yang berarti mendapatkan pengetahuan kemudian mengembangkan pemahaman berdasarkan pengetahuan itu dan akhirnya meresponinya sesuai dengan kehendak-Nya. Kehidupan Yoyakim tidak memperlihatkan bahwa ia mengenal Allah. Ia tidak menjalankan keadilan dan tidak menjalankan apa yang menjadi tanggung jawabnya sebagai gembala bagi rakyatnya dengan baik. Karena itu sama seperti Salum (10-12) yang menuai apa yang telah ia tabur dalam hidupnya, Yoyakim pun demikian. Pada akhir hidupnya ia mengalami kematian yang sangat mengerikan dan dalam kehinaan yang luar biasa (18-19). Sebab sesungguhnya kematian seorang raja merupakan hari perkabungan nasional dimana seluruh rakyat akan meratapi dan menangisinya. Namun Yoyakim tidak akan mengalami itu semua justru sebaliknya. Renungkan: Pengenalan kita kepada Allah tidak cukup dibuktikan hanya dengan berbagai aktivitas rohani yang kita lakukan seperti membaca Alkitab, berdoa, beribadah ke gereja, atau memberikan persembahan. Gaya hidup kita merupakan bukti yang paling konkrit dan tidak dapat disangkal dari pengenalan kita akan Allah. Jika kita menutup mata dan telinga terhadap teriakan bawahan atau karyawan kita yang sudah tidak dapat membiayai kehidupannya dengan gaji yang kita berikan, jika kita terus mengejar kemewahan hidup dan fasilitas di tengah-tengah masyarakat yang berjuang untuk sepiring nasi, jika kita masih menuntut pengorbanan para rakyat kecil agar usaha kita tetap dapat berkembang, dlsb., dapatkah kita mengatakan bahwa aku mengenal Allah? Ingatlah, kita akan menuai apa yang kita tabur kelak. |
(0.47084408333333) | (Yes 64:1) |
(sh: Dosa memisahkan manusia dari anugerah Allah (Selasa, 4 Mei 1999)) Dosa memisahkan manusia dari anugerah AllahDosa memisahkan manusia dari anugerah Allah. Umat Israel telah berdosa di hadapan Allah, mereka tidak setia pada ikatan perjanjian dengan Allah. Mereka telah memberontak sejak dahulu kala, tidak seorang pun yang memanggil nama Allah. Sesungguhnya dosa membuat umat najis di hadapan Allah, sehingga mereka terpisah dari anugerah Allah. Yesaya sebagai hamba Allah mengakui dosa umat-Nya di hadapan Allah yang Maha Dahsyat, yang tidak dapat disamakan dengan allah mana pun. Yesaya melibatkan dirinya bersama umat-Nya dengan mengatakan: "'kami sekalian' seperti seorang najis, kesalehan kami seperti kain kotor, kami sekalian menjadi layu seperti daun, dan kami lenyap oleh kejahatan kami" (ay.6). Demikianlah dosa telah membuat manusia hina, kotor, layu, dan sia-sia Doa bagi pemulihan bangsa. Yesaya mengajak umat-Nya mengingat Allah yang Maha Dahsyat yang telah memimpin sejarah perjalanan umat-Nya dan mengajak mereka untuk merendahkan diri. Berdasarkan pengenalan ini, Yesaya meyakini bahwa Allah segera akan memulihkan keadaan umat-Nya yang sedang menderita dalam pembuangan. Pengenalan dan persekutuan kita dengan Allah memberikan kepekaan rohani untuk meyakini rencana dan tindakan Allah dalam dunia. Bagaimana dengan Anda? Teladanilah Yesaya! |
(0.43249791666667) | (Mat 16:13) |
(sh: Iman: kata dan perbuatan (Jumat, 11 Februari 2005)) Iman: kata dan perbuatanIman: kata dan perbuatan. Pengakuan iman yang benar bersumber dari Allah. Akan tetapi, pengakuan iman saja tidak cukup. Pengakuan iman itu harus disertai tindakan pembaruan hidup yang nyata dalam mengikut Tuhan. Petrus mengungkapkan pengakuan iman tentang Yesus sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup! (ayat 16). Pengakuan Petrus ini benar karena berasal dari Allah Bapa (ayat 17). Oleh sebab itu, Yesus menegaskan bahwa di atas dasar pengakuan iman inilah gereja akan berdiri. Ketika gereja mendasarkan dirinya pada Allah maka gereja menjadi agen Allah untuk rencana keselamatan-Nya bagi manusia (ayat 18). Keselamatan yang ditawarkan Allah inilah kunci Kerajaan Surga yang mampu melepaskan belenggu dosa dan mengikat mereka yang percaya kepada-Nya menjadi bagian dari warga Kerajaan Surga (ayat 19). Yesus mengingini pengakuan Petrus yang spontan itu diwujudnyatakan dalam tindakan. Itu sebabnya, dituntut kepercayaan mutlak Petrus akan rencana Allah di balik penderitaan Yesus walaupun ia belum mengerti. Sehingga ketika Yesus mengungkapkan bahwa Mesias harus menderita bahkan mati sebelum dibangkitkan, Petrus hanya tunduk dan menerimanya bukan memprotes ataupun menyangkalnya. Tunduk dan menerima kehendak Allah sebagai yang tertinggi dalam hidup pribadi adalah tindakan penyangkalan diri dan memikul salib. Mengaku Yesus adalah Mesias harus diwujudkan dalam ketaatan menyangkal diri dan mengikut Dia. Apa wujud nyatanya? Gereja harus berani menyangkal untuk tidak menjalin hubungan dengan siapa dan apa pun yang bertujuan demi kuasa dan kenyamanan gereja. Gereja harus tetap menyuarakan kebenaran bahkan ketika yang dihadapinya adalah penguasa! Jalan salib memang selalu melawan cara-cara dunia yang korup. Renungkan: Iman kepada Yesus berarti menolak cara-cara duniawi! |
(0.43249791666667) | (Yoh 9:13) |
(sh: Iman yang tumbuh dalam tekanan (Senin, 21 Januari 2002)) Iman yang tumbuh dalam tekananIman yang tumbuh dalam tekanan. Menarik sekali melihat perkembangan pengenalan orang buta tentang Tuhan Yesus. Ketika tetangga-tetangganya bertanya bagaimana ia menjadi celik, ia hanya mengenal nama Yesus (ayat 11). Namun, ia sama sekali tidak tahu di mana Yesus berada (ayat 12). Kelihatannya ia tidak begitu mempedulikan Yesus yang menyembuhkannya. Namun, saat ia diperiksa oleh pemimpin-pemimpin agama, ia menjadi sadar bahwa Yesus bukanlah manusia biasa. Orang buta ini menyadari bahwa Yesus adalah seorang nabi (ayat 17). Ketika ia diperiksa untuk kedua kalinya, pengenalannya akan Yesus meningkat tajam. Orang buta ini menyatakan bahwa Yesus bukan orang berdosa (ayat 25). Yesus didengar Allah (ayat 31). Bahkan orang buta ini menegaskan bahwa Yesus datang dari Allah (ayat 33). Pernyataannya ini membuat ia dibuang oleh pemimpin-pemimpin agama (ayat 34). Namun, Yesus tidak membuangnya. Yesus mencarinya (ayat 35). Yesus menyatakan diri kepadanya dan mengundangnya untuk percaya kepada-Nya. Orang buta ini percaya kepada Yesus dan menerima-Nya sebagai Tuhan (ayat 38). Ia tidak hanya percaya, namun juga menyembah Yesus. Ia tidak mempedulikan para pemimpin agama. Di depan mereka ia menyembah Yesus (ayat 41). Tentulah perbuatan ini mengejutkan pemimpin-pemimpin agama. Bukankah hanya Allah yang patut disembah? Mengapa orang buta ini menyembah Yesus? Mengapa Yesus tidak melarang orang buta ini untuk menyembah-Nya? Semuanya ini mengungkapkan satu hal kepada kita. Orang buta tersebut menyadari bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah, sehingga ia tidak segan-segan untuk menyembah-Nya. Jika kita melihat perkembangan pengenalan orang buta ini akan Yesus, kita kagum sekali. Ia mengenal Yesus bukan dari kesaksian murid-murid Yesus atau Tuhan Yesus sendiri. Pengenalannya akan Tuhan Yesus berkembang karena tekanan pihak-pihak yang ingin menganiaya Tuhan Yesus. Melalui interogasi yang berusaha memojokkannya dan juga menjerat Tuhan Yesus, orang buta ini semakin mengenal Yesus. Dengan perkataan lain, kesulitan hidup yang dialami orang buta membawanya ke pengenalan akan Yesus. Renungkan: Iman sejati selalu tumbuh. Iman kepada Yesus akan membawa orang percaya menyembah-Nya. Iman melahirkan ibadah. |
(0.41617130555556) | (Luk 10:21) |
(full: ORANG BIJAK ... ORANG KECIL.
) Nas : Luk 10:21 Yesus bersukacita sebab Bapa-Nya di sorga telah mengaruniakan pengertian mengenai kebenaran rohani bukan kepada orang yang menganggap dirinya bijak dan sangat cerdas, tetapi kepada mereka yang dengan sikap rendah hati seorang anak menerima kebenaran yang disingkapkan dalam Firman-Nya. Orang yang menganggap dirinya cukup bijak untuk mempertanyakan ajaran Alkitab dengan pengetahuan "superior"-nya, dan menggunakannya sebagai landasan untuk menerima atau menolak Firman Allah, disisihkan dari persekutuan dan pengenalan akan Anak-Nya (ayat Luk 10:22). |
(0.41617130555556) | (Yoh 10:14) |
(full: AKU MENGENAL DOMBA-DOMBA-KU.
) Nas : Yoh 10:14 Pengenalan dan kasih Allah akan anak-anak-Nya meliputi kasih sayang, kesetiaan, dan kepedulian yang penuh. Kita semua terukir di telapak tangan-Nya (lihat cat. --> Yes 49:14-17). [atau ref. Yes 49:14-17] Kita tidak pernah dilupakan oleh Allah, karena mata-Nya senantiasa terarah kepada kita demi kebaikan kita (bd. Kel 33:17; Yer 1:5; lihat cat. --> Mat 10:31; dan lihat cat. --> Rom 8:28; [atau ref. Mat 10:31; Rom 8:28] lihat art. PEMELIHARAAN ALLAH). |
(0.41617130555556) | (Kis 17:30) |
(full: SEMUA MEREKA HARUS BERTOBAT.
) Nas : Kis 17:30 Di masa lampau, sebelum pengenalan sempurna akan Allah datang melalui Yesus Kristus, Allah banyak mengabaikan dosa dan kebodohan manusia tentang diri-Nya (bd. Rom 3:25). Kini karena telah datang penyataan yang penuh dan sempurna dengan penampakan Kristus, semua orang disuruh bertobat dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kini tidak ada perkecualian, karena Allah tidak akan mengabaikan dosa siapapun. Semua orang harus berbalik dari dosa atau dihukum. Pertobatan, dengan kata lain, sangat penting bagi keselamatan (lihat cat. --> Mat 3:2). [atau ref. Mat 3:2] |
(0.41617130555556) | (Yes 11:1) | (jerusalem) (atau: Yes 11:1-9). ini sebuah sajak mengenai Mesias. Disebutkan beberapa ciri pokok Mesias. Ia adalah keturunan Daud, Yes 11:1, sepenuhnya memiliki kurnia (roh) kenabian, Yes 11:2; ia menegakkan keadilan dalam masyarakat dan keadilan itu merupakan pantulan dari kekudusan Allah, Yes 11:3 dst; bdk Yes 1:26+; Yes 5:16+; ia memulihkan keadaan aman sentosa seperti yang di taman firdaus dahulu, Yes 11:6-9, dan ini merupakan buah hasil dari pengenalan Tuhan Yes 11:9; (ia akan mengumpulkan sekalian bangsa di sekitar dirinya, Yes 11:10). |
(0.41198855555556) | (Mzm 8:1) |
(sh: Mengapa gereja terus bertengkar? (Sabtu, 6 Januari 2001)) Mengapa gereja terus bertengkar?Mengapa gereja terus bertengkar? Apa penyebab utama perselisihan dan perpecahan gereja sampai saat ini? Tidak lain dan tidak bukan adalah kesombongan yang masih menguasai hati Kristen. Pada hakikatnya kesombongan adalah salah satu bentuk manifestasi mempertuhankan diri sendiri. Karena itu kesombongan harus dihancurkan. Bagaimana caranya? Kita dapat meneladani pemazmur. Melalui ayat pertama dan ayat terakhir dari Mazmur ini, pemazmur melantunkan nyanyian kekagumannya yang indah kepada Tuhan dimana di dalamnya nama Allah yang mulia ditinggikan. Kekaguman kepada Allah ini sulit diekspresikan sehingga pemazmur hanya dapat mengungkapkan dengan kata-kata 'Ya TUHAN, Tuhan kami`. Kita tidak perlu kaget karena memang tidak ada akal yang dapat mengukur dan tidak ada lidah yang dapat menyatakan, walaupun hanya setengah dari kebesaran Tuhan. Mengapa pemazmur begitu terkagum-kagum akan kebesaran Allah? Sebab kebesaran Allah tidak hanya dapat dilihat dari apa yang di langit di atas namun juga yang di bumi di bawah, khususnya dari makhluk yang dianggap paling lemah yaitu bayi-bayi dan anak- anak yang menyusu. Pemeliharaan Allah yang luar biasa kepada mereka terlihat ketika Allah mengubah darah seorang ibu menjadi air susu dan memberikan kemampuan bayi-bayi untuk menyusu. Melalui itu semua Allah memelihara dan menumbuhkan. Pengenalan yang benar akan kebesaran Allah, menuntun manusia kepada kesadaran akan ketidakberdayaan dan ketidaklayakan dirinya (ayat 4-5). Pengenalan akan kebesaran Allah akan menuntun manusia untuk menemukan jati diri yang sebenarnya di hadapan Allah dan di antara makhluk ciptaan lainnya. Jika sekarang manusia mempunyai kemampuan, otoritas, dan kedudukan yang tinggi di dunia, semua itu semata-mata anugerah Allah (ayat 6-9). Renungkan: Berdasarkan pemahaman di atas, adakah alasan yang membenarkan manusia untuk menjadi sombong, sehingga merendahkan dan melecehkan orang lain? Jika pemazmur membuka dan menutup mazmur ini dengan pujian kekaguman sebagai manifestasi dari pengakuan kebesaran Allah dan kehinaan dirinya, hal-hal lain apakah yang dapat Anda lakukan sebagai manifestasi dari pengakuan kebesaran Allah dan kehinaan kita dihadapan-Nya? |
(0.41198855555556) | (Mzm 9:1) |
(sh: Keyakinan harus terus ada sebab masalah selalu ada (Minggu, 7 Januari 2001)) Keyakinan harus terus ada sebab masalah selalu adaKeyakinan harus terus ada sebab masalah selalu ada. Daud seakan-akan ingin menyaingi apa yang telah Allah perbuat baginya dengan cara mengungkapkan ucapan syukur kepada-Nya dalam berbagai cara (ayat 2-3). Ia melakukannya karena menyaksikan betapa luar biasanya perbuatan Allah baginya, yaitu masalah, kesulitan, dan penderitaan yang bertumpuk, satu- persatu dibereskan oleh Allah. Musuh-musuhnya dibuat Allah mundur, jatuh, dan binasa di hadapan-Nya (ayat 4). Ia juga melihat bagaimana Allah membela haknya secara adil (ayat 5). Lalu Daud mengenang kemenangan demi kemenangan yang diberikan Allah, sehingga ia berhasil memperluas wilayah kekuasaan dan pengaruhnya (ayat 6-7). Namun ia kembali mengalami kesulitan, bahkan kali ini penderitaan yang ia alami lebih hebat sebab ia hampir masuk ke dalam maut dalam waktu yang panjang (ayat 14, 19). Bagaimana pemazmur menghadapi ini semua? Ia kembali berteriak minta tolong kepada Allah. Ia tetap yakin bahwa Allah akan menolongnya kembali. Mengapa ia tetap yakin? Sebab ia mempunyai pengenalan yang benar yaitu Allah yang adil dan penuh belas kasihan. Baginya Allah adalah tetap Allah yang akan menumpas bangsa- bangsa (ayat 16, 6); Allah yang menghakimi (ayat 17, 8-9) dan Allah yang tidak akan melupakan orang miskin dan sengsara (ayat 19, 5). Bahkan kini keyakinannya semakin bertumbuh, yakni agar manusia mengenal Allah yang benar dan takut kepada-Nya. Renungkan: Apa yang Allah sudah lakukan bagi Anda? Mintalah kepada-Nya untuk membukakan mata rohani Anda agar Anda mengenal Dia dengan lebih dalam dan lebih benar. Pengenalan yang akan menumbuhkan keyakinan penting bagi Anda untuk melangkah dalam kehidupan ini dengan tetap tegar dan setia kepada- Nya, sebab seperti yang dialami oleh pemazmur persoalan, kesulitan, dan penderitaan akan terus membayangi kita. Bacaan untuk Minggu Epifania 1 Lagu: Kidung Jemaat 409 PA 1 Matius 5:27-48 Masyarakat Indonesia saat ini sudah bosan dengan orasi- orasi berisi wejangan moral yang indah. Mereka membutuhkan contoh kehidupan yang menjunjung tinggi moralitas, yakni moralitas yang tidak relatif namun berdasarkan standar Allah. Melalui PA hari ini kita akan belajar bahwa Kristen harus memperlihatkan kualitas moral yang tinggi dalam bidang-bidang kehidupan, yang oleh sebagian masyarakat standarnya sudah jauh diturunkan. Pertanyaan-pertanyaan pengarah:
1. Perhatikan kata 'Kamu telah mendengar' pada ayat 2. Apa perbedaan antara konsep berzinah yang sudah dikenal dengan konsep yang diajarkan oleh Yesus (ayat 27)? Apa yang mendasari konsep Yesus? Karena itu bagaimana Kristen harus menggunakan anggota tubuhnya (ayat 29-30)? Prinsip apa yang ingin dikatakan oleh Yesus melalui perintah-Nya (ayat 29-30) yang sangat keras?
3. Bagaimana pandangan Yesus tentang pernikahan (ayat 4. Bagaimanakah seharusnya kejujuran Kristen dalam perkataan? Mengapa Yesus melarang Kristen untuk bersumpah? Mengapa masyarakat Yahudi menghendaki sumpah? Apa yang harus Kristen lakukan agar perkataannya dapat dipercayai? 5. Apakah cukup bagi Kristen untuk tetap diam dan tidak membenci orang yang menyakitinya (ayat 39-42; 44)? Jika tidak, apa yang seharusnya Kristen lakukan? Mengapa Kristen dituntut sedemikian tinggi (ayat 45-48)? 6. Bagaimanakah konsep perzinahan, pernikahan, kejujuran, dan kasih dalam masyarakat saat ini? Hal-hal apa yang akan menghalangi dan mempersulit Anda untuk menjalankan perintah Yesus khususnya hal perzinahan, pernikahan, kejujuran, dan kasih kepada sesama? Bagaimana Anda mengatasinya? Bagaimana Anda mengajarkan prinsip-prinsip ini kepada anak-anak Anda ataupun anak-anak Sekolah Minggu? |