Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 40 dari 66 ayat untuk perkabungan (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.38) (Bil 25:6) (ende: menangis)

jakni dalam upatjara perkabungan. Anehnja orang-orang Moab hilang dari kisah dan diganti dengan orang-orang Midian. Dua tradisi jang bertjampur.

(0.38) (2Sam 21:10) (ende)

Kain karung adalah lambang perkabungan. Turunnja hudjan menjatakan kedjahatan Sjaul dipulihkan kembali dan Jahwe sudah diperdamaikan.

Dimakan oleh binatang dianggap sebagai tjelaka jang paling besar.

(0.38) (Yes 15:2) (ende: naik kekuil Dibon)

jaitu berdjiarah kesitu dan beribadah. Dibon, Nebo (kiranja bukan gunung Nebo), Medeba adalah kota2 Moab.

(0.38) (Yeh 24:17) (ende)

Tanda perkabungan: tidak pakai tudung atau kasut, menutupi djenggot. Sinabi dilarang untuk berkabung atas isterinja dan itupun didepan umum. Apakah "roti jang lazim itu" kurang djelas.

(0.38) (Im 10:6) (jerusalem) Ayat-ayat ini memuat upacara perkabungan. Imam harus terpisah dari masyarakat umum dan karena itu ada aturan-aturan khusus buat para imam, bdk juga bab 21.
(0.38) (2Sam 13:19) (jerusalem: menaruh abu di atas kepalanya...) Ini adalah tanda-tanda perkabungan, bdk 2Sa 1:2; Est 4:1; Yer 2:37.
(0.38) (Est 4:3) (jerusalem: kain kabung...) Ini tanda-tanda perkabungan dan pertobatan yang lazim, bdk Yes 37:1; Jdt 4:10; 1Ma 3:47 dll.
(0.38) (Yeh 44:20) (jerusalem) Rambut lebat dan tidak terurus adalah tanda kaul kenaziran, Bil 6:5, atau tanda perkabungan, bdk Yeh 24:17,23.
(0.35) (Ul 26:14) (jerusalem: kepada orang mati) Persembahan sepersepuluh yang dikuduskan bagi Tuhan tidak boleh dicemarkan melalui upacara perkabungan, Hos 9:4, atau penajisan, bdk Hag 2:14. Persembahan kepada orang mati itu mungkin termasuk upacara perkabungan atau termasuk pemujaan dewa (Baal-Adonis) yang mati dan hidup kembali, bdk Ula 14:1+.
(0.31) (Bil 5:17) (ende: air sutji)

Kurang djelas apa jang dimaksudkan. Mungkin air jang hidup (dari mataair) (bdk. terdjemahan Junani).

(0.31) (Za 7:2) (ende)

Puasa itu baru diadakan dalam pembuangan, sebagai perkabungan atas keruntuhan baitullah (bulan kelima th.587). Sekarang orang mulai membangun kembali baitullah itu, sehingga rupa2nja puasa itu boleh dibatalkan djuga.

(0.31) (1Sam 31:13) (jerusalem: berpuasalah) Mengenai puasa sebagai upacara perkabungan, bdk 2Sa 1:12; 3:35; sebaliknya, 2Sa 12:23; mengenai berkabung selama tujuh hari bdk Kej 50:10; Yud 16:24; Sir 22:12.
(0.31) (Yer 16:6) (jerusalem: menoreh-noreh diri...) Tanda-tanda perkabungan semacam itu dilarang oleh hukum Taurat, Ima 19:27-28; Ula 14:1, tetapi kadang-kadang dipraktekkan orang Israel juga, Yer 7:29; 41:5.
(0.31) (Yer 16:7) (jerusalem: roti) Dalam naskah Ibrani tertulis (salah): bagi mereka
(0.31) (Yer 47:5) (jerusalem: sisa orang Enak) Naskah Ibrani (sisa lembah mereka) diperbaiki sedikit. Mengenai orang Enak bdk Yos 11:21; Ula 1:28+. Penggundulan dan penorehan adalah tanda perkabungan, Ima 21:5; Mik 1:16, dll
(0.31) (Am 8:10) (jerusalem: menjadikan gundul) Bangsa-bangsa tetangga Israel menggundulkan kepala, tanda kesusahan dan perkabungan, Yes 15:2. Bangsa Israelpun mempunyai adat itu, Yer 7:29; Mik 1:16.
(0.29) (Yl 2:1) (sh: Koyakkanlah hatimu! (Sabtu, 16 Juni 2001))
Koyakkanlah hatimu!

Suasana perkabungan yang nampak luar belum tentu mewakili perkabungan hati. Seorang bisa menangis histeris tak henti dalam suasana upacara pemakaman walaupun sesungguhnya hatinya bersorak penuh kemenangan karena sejenak kemudian seluruh harta warisan ayahnya jatuh ke tangannya sebagai pewaris tunggal. Allah tidak menghendaki perkabungan yang nampak luar, tetapi perkabungan hati umat-Nya. Allah tidak akan tertipu dengan ucapan mulut penuh tangisan tanpa kehancuran hati penyesalan dosa.

Seruan pertobatan dalam perikop ini nampak sangat penting, mendesak, serius, dan membutuhkan respons kebulatan hati (12). Hukuman yang mereka alami jelas merupakan akibat dari ketidaksetiaan mereka sebagai umat pilihan- Nya, maka Allah yang setia menghendaki perkabungan hati bukan upacara perkabungan sekadar tradisi (13). Ketidaksetiaan harus dibayar dengan perkabungan hati dan pertobatan total, segenap hati berbalik kepada Allah perjanjian. Betapa maha kasihnya Allah yang tetap setia kepada umat-Nya walaupun umat-Nya telah ‘memaksa’- Nya melaksanakan hukuman-Nya. Pertobatan total kembali membuka jembatan berkat dan diperkenan-Nya korban persembahan umat-Nya, yang sebelumnya tertahan karena ulah umat-Nya (14). Seruan ini harus diperdengarkan kepada setiap orang segala usia: dari yang tua sampai kepada bayi (16) dan para imam menjadi perantara perdamaian umat-Nya dengan Allah (17). Melalui ibadah yang kudus dan sehati, mereka harus datang dan memohon kasih sayang Tuhan untuk memulihkan umat-Nya dari keadaan yang memalukan dan menjadi cela bagi bangsa- bangsa lain yang tidak mengenal Allah (17). Betapa menyedihkan, umat yang seharusnya membawa harum nama Allah, justru ‘menyembunyikan’ Allah dalam kebisuan dan ketidakberdayaan.

Renungkan: Seruan “Koyakkanlah hatimu!” juga diperdengarkan di tengah bangsa kita, agar menerima anugerah pertobatan dan pengampunan. Seruan yang membutuhkan respons serius, segera, dan segenap hati. Milikilah hati seperti Yoel yang dengan berani menyerukan dengan tegas agar bangsa berseru memohonkan pertobatan. Relakah Kristen membayar harga sebuah perdamaian dan pemulihan bangsa kita tercinta dengan hati yang hancur di hadapan- Nya dan berteriak memohonkan belas kasih sayang Tuhan?

(0.27) (Im 19:27) (jerusalem) Ayat-ayat ini melarang adat perkabungan yang dianggap kafir; bdk juga Ima 21:5; Ula 14:1. Namun demikian ada banyak ayat yang menyatakan bahwa juga orang Israel berkabung dengan cara demikian, Yes 3:24; Yer 16:6; 41:5; 47:5; 48:37; Ams 8:10; Ayu 1:20. Bahkan Yeh 7:18 masih menyebutkan upacara perkabungan itu, sehingga ternyata orang Israel terus mengadakan upacara itu, meskipun dilarang Ima 19:27-28. Mungkin orang menganggap upacara itu sebagai upacara pertobatan juga, bdk Yes 22:12.
(0.25) (Im 13:45) (ende)

Peraturan ini tentu melindungi orang-orang lain terhadap penjakit jang menular. Tetapi maksud jang sebenarnja ialah: menghindarkan, bahwa orang lain dan perkemahan (jang sutji karena kehadiran Allah) mendjadi nadjis. Kelakuan orang sakit itu (pakaian terkojak-kojak dsb) menjatakan perkabungan.



TIP #28: Arahkan mouse pada tautan catatan yang terdapat pada teks alkitab untuk melihat catatan ayat tersebut dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA