(0.47187382352941) | (Luk 20:1) | (jerusalem) Lukas menghilangkan perumpamaan tentang pohon ara yang terkutuk, Mar 11:12-14,20-25, yang telah digantinya dengan perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah, Luk 13:6-9; Lukas hukum utama, Mar 12:28-34, yang telah ditempatkannya di bagian lain injilnya, Luk 10:25-28. |
(0.43793558823529) | (Mat 13:3) |
(full: PERUMPAMAAN-PERUMPAMAAN TENTANG KERAJAAN ALLAH.
) Nas : Mat 13:3 Dalam pasal Mat 13:1-58 terdapat perumpamaan-perumpamaan mengenai Kerajaan Sorga, yang mengisahkan akibat pemberitaan Injil dan kondisi rohani yang akan ada di bumi ini di kalangan anggota Kerajaan Sorga yang kelihatan (yaitu gereja-gereja) hingga akhir zaman.
|
(0.41708147058824) | (Yeh 16:1) |
(ende) Latarbelakang perumpamaan ini ialah gambaran jang lazim pada para nabi: Israil adalah isteri Jahwe dan Jahwe suami Israil. Dengan menjembah berhala2 atau bersekutu dengan negara asing Israil tidak setia kepada Jahwe, ia berdjinah. |
(0.41708147058824) | (Yeh 17:11) |
(ende) Dengan njata sekali perumpamaan ini menjindir radja Sedekia, jang diangkat mendjadi radja muda akan ganti radja Jojakin, jang dibuang ke Babel oleh Nabukadnezar, setelah Jerusjalem direbutnja th. 597. Tapi Sedekia merontak kepada radja Babel dengan bersandar pada kekuatan Mesir. |
(0.41708147058824) | (Yeh 17:22) |
(ende) Ajat2 ini meneruskan perumpamaan dalam aj.1-3(Yeh 17:1-3). Nabi menggambarkan masa depan Israil dan wangsa keradjaan (Dawud). Jang dimaksudkan ialah al-Masih. |
(0.41708147058824) | (Mat 22:2) |
(ende) Seperti perumpamaan tentang penjewa kebun anggur, demikian itu pula ditudjukan kepada orang parisi dengan kawan-kawannja. Kaum Israel menolak undangan dengan tegar hati, sebab tidak mau mengerti kebahagiaan rohani Keradjaan Allah, melainkan mengutamakan kepentingan-kepentingan djasmani dan duniawi. |
(0.41708147058824) | (Mat 25:4) |
(full: MINYAK.
) Nas : Mat 25:4 Dengan mempergunakan serangkaian gambaran (pasal Mat 25:1-46), Yesus menekankan perlunya kesetiaan dan kesiagaan sampai Ia kembali. Perumpamaan mengenai ke-10 gadis ini menekankan perlunya ketekunan dalam iman dan kesiapan rohani mengingat Dia akan datang pada hari yang tak terduga (lihat cat. --> Luk 21:19). [atau ref. Luk 21:19] Minyak dalam perumpamaan ini melambangkan iman yang sejati, kebenaran, dan kehadiran Roh Kudus yang terus-menerus. Lima perumpamaan lagi yang menekankan ketekunan adalah perumpamaan penabur (Luk 8:4-15); pemilik rumah (Luk 12:35-40); pengawas (Luk 12:42-48); pembangun menara (Luk 14:28-30); dan garam yang tawar (Luk 14:34-35). |
(0.41708147058824) | (Yeh 16:1) | (jerusalem) Bab 16 ini adalah sebuah perumpamaan atau ibadat mengenai umat Israel yang menjadi isteri Tuhan yang tidak setia dan bersundal dengan allah-allah lain. Sejak nabi Hosea, Yeh 1:2+, kiasan ini banyak dipakai oleh para nabi. Nabi Yehezkiel menjadikan kiasan itu sebuah perumpamaan/alegori yang cukup panjang (dengan cara yang lain terulang dalam bab 23). Perumpamaan itu mencakup seluruh sejarah bangsa Israel (bab 20, bdk bab 22, tanpa kiasan menceritakan peristiwa-peristiwa yang sama). Perumpamaan ini (sama halnya dengan Hos 1-3) berakhir dengan memberitahu bahwa suami (Tuhan) begitu saja mengampuni isterinya (Israel), sehingga terikatlah suatu perjanjian yang baru, bdk Yeh 16:60-63. Begitu disiapkan pernikahan di zaman Mesias, sebagaimana dibicarakan dalam Perjanjian Baru, bdk Mat 22:2-14; 25:1-13; Yoh 3:29; Efe 5:25-33; Wah 17. |
(0.41708147058824) | (Yeh 31:2) | (jerusalem) Perbandingan ini memakai kiasan sama seperti yang dipakai dalam perumpamaan yang tercantum dalam bab 17. Tetapi kini kiasan itu lain sekali artinya. Digambarkan semarak Mesir yang tiba-tiba akan dilenyapkan oleh hukuman dari Allah. |
(0.41708147058824) | (Mat 22:1) | (jerusalem) Perumpamaan itu mempunyai banyak ciri sebuah alegoria, sama seperti perumpamaan di atas (Mat 21:33-41); maksudnya juga sama. Raja itu ialah Allah, perjamuan kawin melambangkan kebahagiaan di zaman Mesias, sedangkan anak raja itu tidak lain kecuali Mesias; hamba-hamba yang disuruh raja ialah para nabi dan rasul; para undangan yang tidak mengindahkan undangan atau menganiaya hamba-hamba raja itu orang Yahudi, sedangkan mereka yang dikumpulkan dari jalan adalah orang berdosa dan kaum kafir; kota yang terbakar ialah Yerusalem yang dimusnahkan. Mulai dengan Mat 22:11 arah pandangan bergeser dan cerita mengenai penghakiman terakhir. Rupanya Matius menggabungkan dua perumpamaan, sebuah yang serupa dengan perumpamaan Luk 14:16-24, dan sebuah lain yang kata penutupnya terdapat dalam Mat 22:11; siapa yang menanggapi undangan harus memakai pakaian pesta perkawinan, artinya: perbuatan benar harus menyertai kepercayaan, bdk Mat 3:8; Mat 5:20; Mat 7:21; Mat 13:47 dst.; Mat 21:28 dst. |
(0.41708147058824) | (Luk 9:35) | (jerusalem: AnakKu yang Kupilih) Var: AnakKu yang Kukasihi, bdk Matius dan Markus. Sebutan "orang pilihan", bdk Luk 23:35; Yes 42:1, dan "Anak Manusia" berganti-ganti dipakai dalam buku "Perumpamaan Henokh" (buku apokrip). |
(0.41708147058824) | (Luk 12:42) | (jerusalem: pengurus rumah) Jadi hamba yang berperan dalam perumpamaan itu ialah seorang hamba yang diberi kekuasaan dan wewenang terhadap hamba-hamba lain sesuai dengan pertanyaan yang diajukan Petrus. "Kami" dalam pertanyaan itu ialah para rasul. |
(0.41708147058824) | (Luk 16:1) | (jerusalem) Bab ini mengumpulkan dua perumpamaan dan beberapa perkataan Yesus mengenai penggunaan uang secara baik dan buruk. Luk 16:16-18. mengenai tiga pokok yang berbeda-beda dan mengganggu susunan ini. |
(0.41708147058824) | (Ibr 11:19) | (jerusalem: seakan-akan telah menerimanya kembali) Harafiah: menerimanya kembali sebagai perumpamaan. Maksudnya: diselamatkannya Ishak melambangkan kebangkitan badan umum di akhir zaman dan menurut sebuah tradisi lama dan tetap, Ishak juga melambangkan penderitaan dan kebangkitan Kristus. |
(0.41288961764706) | (Mat 21:33) |
(full: PENGGARAP-PENGGARAP KEBUN ANGGUR.
) Nas : Mat 21:33-44 Perumpamaan ini menggambarkan penolakan Anak Allah yang tunggal oleh Israel (bd. lihat cat. --> Mr 12:1; [atau ref. Mr 12:1] Luk 20:9). |
(0.41288961764706) | (Luk 20:9) |
(full: PERUMPAMAAN PENGGARAP-PENGGARAP KEBUN ANGGUR.
) Nas : Luk 20:9-16 Lihat cat. --> Mat 21:33. [atau ref. Mat 21:33] |
(0.40865475) | (Mat 13:1) |
(sh: Tentang perumpamaan. (Sabtu, 7 Maret 1998)) Tentang perumpamaan.Tentang perumpamaan. Tentang Kerajaan Allah. Perumpamaan tentang seorang penabur ini mengajarkan tentang Kerajaan Allah. Firman tentang Kerajaan Allah itu diberitakan (ayat 3-9). Tujuannya adalah agar firman itu diterima, diresap, dihayati untuk kemudian bertumbuh, sampai akhirnya berdampak nyata dalam hidup dan perilaku seseorang. Ternyata dari pengajaran Yesus selanjutnya dalam perumpaan ini jelas bahwa tidak semua firman yang diberitakan itu diterima manusia. Terbukti dari letak jatuhnya firman yang ditaburkan itu. Kehidupan nyata Kristen akan menjadi ujian sepanjang masa, sungguhkan firman Kristus itu tertanam, terutama dalam hidup kita? Renungkan: Firman Tuhan yang kekal mampu mengubah kita asal kita rela menyingkirkan segala bentuk kendala yang menghambat pertumbuhan ke arah pengenalan akan Kristus. |
(0.36120316176471) | (Mat 13:49) |
(full: MEMISAHKAN ORANG JAHAT DARI ORANG BENAR.
) Nas : Mat 13:49 Dalam perumpamaan tentang pukat, urutan pemisahan orang jahat dari orang benar sama dengan urutan dalam perumpamaan gandum dan lalang (ayat Mat 13:30,41,43): semua yang melakukan kejahatan dikumpulkan dahulu dan baru kemudian orang benar dikumpulkan (bd. Wahy 19:11-20:4). Urutan ini dengan jelas menunjukkan bahwa pemisahan tersebut dilaksanakan pada akhir masa kesengsaraan besar (Mat 24:29-31; Wahy 19:11-20:4) dan bukan pada saat pengangkatan jemaat, pada waktu orang setia dari jemaat Kristus dikumpulkan dari antara orang jahat (lih. 1Tes 4:13-18; Wahy 3:10). Dalam perumpamaan ini Kristus menekankan lagi bahwa di antara umat Allah ada banyak orang yang tidak sungguh-sungguh setia kepada-Nya dan Firman-Nya. |
(0.36120316176471) | (Mrk 12:1) |
(full: PERUMPAMAAN PENGGARAP KEBUN ANGGUR.
) Nas : Mr 12:1 Perumpamaan ini menunjukkan kesalahan bangsa Israel. Mereka telah menjadikan Kerajaan Allah sebagai milik pribadi, memandang rendah pada Firman-Nya, dan menolak menaati Putera-Nya, yaitu Yesus Kristus. Gereja dewasa ini menunjukkan sikap yang sama seperti penggarap tanah yang jahat itu bilamana mereka menolak Firman Kristus dan para utusan-Nya yang sejati lalu mendirikan gereja menurut pikiran mereka sendiri. |
(0.35757291176471) | (Mat 13:10) |
(sh: Percaya dan mengerti (Selasa, 1 Februari 2005)) Percaya dan mengertiPercaya dan mengerti. Proses beriman mirip proses belajar. Di sekolah kita belajar banyak hal yang belum kita mengerti. Ketika kita tidak mengerti suatu pelajaran, seharusnya respons kita adalah bertanya. Jadi, orang yang tumbuh dalam pengertiannya adalah orang yang memelihara sikap haus belajar dan berani bertanya. Para murid tidak mengerti mengapa Yesus mengajar dengan perumpamaan (ayat 10). Yesus memakai perumpamaan untuk beberapa fungsi. Pertama, untuk menegaskan sifat rahasia Kerajaan Surga. Untuk masuk Kerajaan Surga, perlu pembukaan yang datang dari pihak Allah yang harus ditanggapi dengan iman (ayat 11). Jadi, inisiatif Allah mutlak diperlukan, baik untuk menyatakan rahasia Kerajaan Allah maupun untuk membimbing orang agar merespons pewartaan Kerajaan Allah itu dengan iman. Kedua, perumpamaan berakibat ganda. Kepada orang yang dikaruniai hati responsif akan terjadi proses bertanya, mencari, beroleh tuntunan, dan aktif mengimani. Orang itu akan mengalami pertumbuhan rohani. Untuk orang yang bebal, perumpamaan akan membuat Kerajaan Surga semakin tertutup baginya bahkan membuat orang itu mengalami proses pembutaan rohani lebih lanjut (ayat 14-15). Dampak perumpamaan yang memisahkan pendengar ke dalam dua kelompok itu kini terjadi. Para murid langsung menyatakan ketidakmengertian mereka kepada Yesus. Ini adalah langkah iman. Akibatnya, Yesus memberikan penjelasan dan menerangi hati mereka. Orang banyak tidak demikian. Mereka bertahan dalam kegelapan pikiran dan hati mereka. Karena mereka tidak percaya, maka arti dan makna Kerajaan Allah tertutup bagi mereka. Bahkan, itu menjadi pesan penghukuman bagi mereka. Akan tetapi, bagi yang percaya perumpamaan menyingkapkan arti dan makna Kerajaan Allah. Ingat: Peliharalah sikap terbuka untuk belajar dan diajar Tuhan, sebab itulah tanda iman yang bertumbuh. |