Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 40 dari 100 ayat untuk sabar [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.30188558461538) (Nah 1:1) (sh: Pembalas tapi sabar?! (Minggu, 15 Desember 2002))
Pembalas tapi sabar?!

Pembalas tapi sabar?!
Kini kita sudah terbiasa dengan mengunyah permen yang sekaligus memberikan rasa manis, asam dan asin. Sayang, wawasan dan pemahaman kita tentang karakter Allah tidak seluas wawasan dan pemahaman kita tentang permen. Mungkin kita telah mempunyai pemahaman dan pengetahuan teologis yang benar dan seimbang tentang Allah, tetapi sering tidak berfungsi dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, kita mengaku Allah itu mahaadil, kudus dan membenci dosa, tetapi tindakan kita sering memberi kesaksian bahwa seakan-akan Allah toleran dan tidak terganggu oleh berbagai dosa "kecil" yang kita lakukan. Nahum 1 memberikan gambaran tentang Allah yang seimbang. Pertama, Allah digambarkan sebagai Allah yang membalas, mendendam dan menghukum dengan penuh cemburu dan amarah kepada para musuh-Nya (ayat 2-3). Kuasa-Nya atas alam semesta pun tidak tertandingi, sehingga orang tidak tahan menghadapi amarah-Nya (ayat 3-6). Dan sepatutnyalah Asyur gentar, karena Allah akan menghabisi mereka (ayat 9-14). Tetapi, Yahweh juga panjang sabar (ayat 3). Ia juga baik, mau menjadi pelindung, dan mengenal orang yang berlindung kepada-Nya (ayat 7-8). Ini terwujud terutama melalui perlindungan-Nya kepada Yehuda yang telah banyak menderita karena Asyur (ayat 15). Kegarangan hukuman-Nya atas penindas, muncul dari kasih-Nya yang besar dan adil bagi mereka yang tertindas (ayat 12). Ia pengasih, tetapi juga tegas dan adil!

Renungkan:
Pikirkan bagaimana Anda dapat menyatakan rasa syukur Anda memiliki Allah yang adil dan pengasih melalui tindakan-tindakan dalam kehidupan sehari-hari!

(0.30188558461538) (1Kor 13:4) (sh: Seperti apakah kasih? (Kamis, 25 September 2003))
Seperti apakah kasih?

Seperti apakah kasih? Pada bagian sebelumnya Paulus berbicara tentang kesia-siaan segala karunia yang Tuhan berikan kepada manusia jika perwujudannya tidak didasari oleh kasih Kristus. Saat ini Paulus berbicara tentang sifat-sifat moral yang merupakan aplikasi dari kasih, yaitu beberapa sifat yang mencerminkan sifat Kristus sendiri, yang tidak tercermin dalam perilaku jemaat Korintus.

Sifat-sifat seperti apa yang dikategorikan Paulus sebagai cerminan dari sifat Kristus sendiri? Kasih itu sabar dan murah hati. Sifat sabar secara pasif lebih memilih untuk berlapang dada terhadap orang lain, dan murah hati adalah sifat aktif yang memberi dan suka menolong. Kasih itu tidak cemburu. Artinya, kasih tidak membuat seseorang mencemburui kemajuan atau kemampuan orang lain. Justru kasih mendorong kemajuan orang lain. Kasih tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Kasih tidak melakukan yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan diri sendiri. Kasih tidak membuat seseorang menjadi pemarah, mudah tersinggung, dan pendendam. Kasih tidak akan membuat seseorang bersukacita karena penderitaan akibat ketidakadilan, termasuk tidak dapat bersukacita atas keberhasilan seseorang yang diperoleh dengan kecurangan atau pelanggaran.

Secara positif kasih mengarahkan kita, orang-orang yang percaya kepada Kristus untuk: pertama, selalu berpikiran positif terhadap orang lain. Kedua, selalu memiliki pengharapan. Ketiga, selalu sabar menanggung segala sesuatu. Hanya orang-orang yang dihidupkan oleh Kristus dan hidup bagi Kristus sajalah yang akan memiliki kasih; dan hanya orang-orang seperti inilah yang diberikan kemampuan dan anugerah dari Allah untuk menjadi cerminan kasih Allah kepada banyak orang, terutama kepada mereka yang belum mengenal dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.

Renungkan: Kita adalah orang-orang yang diperkenan Allah merasakan kasih- Nya. Hendaklah kasih itu menjadi jiwa dan identitas kita.

(0.29878923076923) (2Tim 4:1) (ende: Dihadapan Allah....)

Fasal ini merupakan adjaran terachir sebagai suatu kesimpulan seluruh surat dan sebab itu bernada sangat sungguh-sungguh. Paulus mengingatkan Timoteus, bahwa Allah dan Kristus adalah saksi peringatan ini dan ia memberikannja atas nama Allah dan Kristus, pun bahwa Timoteus bertanggung-djawab kepada Allah dan chususnja kepada Kristus sebagai hakim pada achir zaman. Fasal ini dapat pula dikatakan "wasiat" Paulus, sebab nampaknja diberikan dalam kejakinan, bahwa adjalnja hampir sampai.

(0.29878923076923) (Neh 9:17) (full: PENGASIH DAN PENYAYANG. )

Nas : Neh 9:17

Tuhan yang pemurah siap untuk menerima kembali orang-orang yang telah meninggalkan-Nya dan berdosa terhadap hukum-hukum-Nya kapan saja mereka bertobat. Apalagi, Dia panjang sabar terhadap kesalahan dan kekurangan anak-anak-Nya selama mereka menunjukkan keinginan untuk mengikut Dia secara sungguh-sungguh dan memperoleh kemenangan penuh atas dosa, Iblis, dan dunia

(lihat art. PENGUDUSAN).

(0.29878923076923) (Za 5:1) (full: GULUNGAN KITAB YANG TERBANG. )

Nas : Za 5:1-4

Gulungan terbang ini melambangkan kutukan atau hukuman Allah atas orang berdosa di negeri Israel. Walaupun Allah penuh kemurahan dan panjang sabar (lih. 2Pet 3:9), saat hukuman akan tiba yang dengan segera akan melalap orang fasik. Zaman kasih karunia suatu hari akan berakhir. Puncak penggenapan hukuman ini akan terjadi pada masa kesengsaraan besar.

(0.29878923076923) (Ibr 5:1) (full: SETIAP IMAM BESAR. )

Nas : Ibr 5:1

Dua syarat perlu untuk keimaman yang sah:

  1. 1) Imam itu harus menunjukkan rasa simpati, lemah lembut, dan sabar terhadap mereka yang tersesat karena kebodohan, dosa atau kelemahan yang tidak disengaja (ayat Ibr 5:2; 4:15; bd. Im 4:1-35; Bil 15:27-29).
  2. 2) Ia harus diangkat oleh Allah (ayat Ibr 5:4-6). Kristus memenuhi kedua syarat ini

    (lihat cat. --> Im 8:2).

    [atau ref. Im 8:2]

(0.29878923076923) (1Ptr 2:21) (jerusalem: mengikuti jejakNya) "Karunia" untuk menanggung ketidak-adilan, 1Pe 2:19-20, bersumberkan teladan Kristus, bdk Yoh 13:15; 1Ko 11:1; Fili 2:5; 2Te 3:7+. 1Pe 2:21-25 yang menyinggung Yes 53 mungkin berasal dari salah satu nyanyian. Orang-orang Kristen yang dianiaya perlu ingat akan Yesus yang disalibkan oleh karena dosa kita, 1Pe 3:18; Kis 2:23; dll, dan yang meskipun tidak bersalah dengan sabar menderita, Luk 23:41; Yoh 8:46; 2Ko 5:21; Ibr 4:15.
(0.2817012) (Kel 32:1) (sh: Menyembah buatan tangan sendiri. (Selasa, 16 September 1997))
Menyembah buatan tangan sendiri.

Menyembah buatan tangan sendiri.
Umat Israel tidak sabar lagi. Mereka sudah menyaksikan guruh mengguntur, gunung berasap, dan Musa mendaki Gunung Sinai menghadap Tuhan. Tetapi sudah lama Musa belum juga turun gunung. Tuhan Allah tak kelihatan. Orang Israel menjadi bingung dan gelisah. Mereka lebih suka menyembah patung anak lembu yang dibuat dari emas, seperti yang disembah di Mesir daripada percaya kepada Allah yang tidak kelihatan, Pencipta segala sesuatu. Apakah Anda pernah bingung karena kehadiran Allah tidak kelihatan dalam pergumulan Anda? Pernahkah Anda tak sabar menunggu bimbingan Tuhan, lalu tergoda untuk bergerak sendiri sambil mempercayai perbuatan manusia?

Doa syafaat Musa. Murka Allah terlihat dengan menyebut Israel, "bangsamu" kepada Musa (ayat 7). Tuhan menjauhkan diri dari bangsa Israel, bahkan mau membinasakan mereka. Tetapi Musa mendoakan bangsanya dengan menyebut "umatMu". Ia mengingatkan Allah tentang apa yang telah Ia kerjakan, tentang Nama baik Allah dan tentang janji-Nya terhadap bangsa Israel. Itulah tiga dasar kuat untuk doa-doa kita juga.

Renungkan: Doa syafaat dapat mengandung dampak politis, ekonomi, dan sosial yang luas bagi suatu bangsa.

(0.2817012) (Kel 34:1) (sh: Tuhan panjang sabar. (Jumat, 19 September 1997))
Tuhan panjang sabar.

Tuhan panjang sabar.
Dengan memberitahukan nama-Nya kepada Musa, Allah menyatakan sifat dan karya-Nya. Allah yang Maha kasih meneguhkan kasih setia-Nya dan kesediaan-Nya untuk mengampuni dosa. Orang yang bertobat dan mengakui kesalahannya diterima kembali seperti semula, sebagaimana bangsa Israel diterima kembali oleh Allah. Allah memperbarui perjanjian yang terputus karena dosa penyembahan berhala. Taurat perjanjian diberikan sekali lagi. Namun Allah adil dan benar juga. Orang yang tegar hati tidak bebas dari hukum. Peringatan ini patut kita simak!

Jangan membuat allah palsu! Pembaruan perjanjian berarti bahwa bangsa Israel harus menaati hukum Taurat. Mereka tidak boleh "berzinah" lagi dengan menyembah allah-allah lain. Pergaulan bangsa Israel dengan penduduk negeri yang dijanjikan mengandung bahaya menyesatkan. Itulah sebabnya penduduk asli yang tinggal di dalam tanah perjanjian, bisa berbahaya. Itu sebabnya Tuhan melarang mereka membuat perjanjian dengan bangsa-bangsa itu atau menikahkan anak kepada mereka. Persahabatan kita mempengaruhi hidup kita.

Renungkan: Kristen tidak dipanggil untuk mengasingkan diri dari dunia. Namun pergaulan yang membawa kita kepada pencobaan harus segera diputuskan.

(0.25875907692308) (Ams 16:18) (sh: Madu dan racun (Jumat, 4 Agustus 2000))
Madu dan racun

Madu dan racun. Kata-kata mempunyai kuasa untuk membangun atau menghancurkan, menghibur atau menyakiti. Karena itu kata-kata dapat mendorong seseorang melakukan tindakan-tindakan yang sangat terpuji, yang berani sampai yang paling bodoh sekalipun. Ingatkah Anda asal mula kerusuhan Ketapang? Itu hanyalah salah satu contoh betapa kata-kata mempunyai kuasa yang luar biasa.

Karena itulah penulis Amsal perlu berbicara tentang kata-kata kepada umat Allah. Kerinduan Allah adalah kata-kata anak-anak-Nya hendaklah senantiasa seperti sarang madu bukan seperti madu (24). Artinya di dalam perkataan mereka haruslah ditemukan madu yang mempunyai banyak manfaat bagi manusia. Dengan kata lain hendaklah perkataan mereka itu memberikan manfaat bagi sesamanya, jangan malah sebaliknya menjadi racun yang menyebabkan kehancuran sesama kita, lingkungan (27), dan tatanan sosial masyarakat (28).

Bagaimana agar kata-kata kita bermanfaat bagi sesama, lingkungan, dan masyarakat? Kunci yang pertama terletak pada hati manusia (23). Tepat seperti yang pernah diucapkan oleh Yesus (Mat. 12:34-37). Karena itu hati manusia harus selalu diisi dengan norma-norma, nilai-nilai, dan kebenaran-kebenaran Illahi agar menjadi bijak dan berpengertian (21, 23). Itu semua bisa didapati di dalam firman-Nya (20). Hati yang diwarnai oleh firman-Nya akan menghasilkan 'madu' yang sangat berkhasiat bagi sesamanya (23). Kunci yang kedua adalah sabar dan penguasaan diri (32). Kunci ini mempunyai makna ganda: (1) kita harus sabar dan menguasai diri sehingga tidak mengeluarkan kata-kata yang beracun, (2) ketika orang lain mengeluarkan kata-kata beracun kepada kita, kita harus mendengarkan dan menerimanya dengan sabar dan penguasaan diri, sehingga kita bisa menaklukan kebencian dan sakit hati yang merupakan dorongan yang kuat untuk melakukan tindakan-tindakan yang bodoh dan tercela.

Renungkan: Satu minggu yang lalu berapa kali Anda memberikan 'madu' dan berapa kali Anda memberikan 'racun' kepada orang-tua, suami, istri, anak, saudara, teman-teman sejawat, bahkan pembantu rumah tangga Anda? Dari 2 kunci yang tersedia, manakah yang belum Anda miliki? Apa yang akan Anda lakukan agar kunci itu dapat Anda miliki?

(0.25875907692308) (2Ptr 3:1) (sh: Pola hidup instant (Jumat, 20 Oktober 2000))
Pola hidup instant

Pola hidup instant. Banyak alasan mengapa manusia senang dengan kebiasaan instant. Misalnya, untuk mengatasi rasa lapar tidak perlu harus memasak terlebih dahulu, sebab restoran siap saji telah menyediakan berbagai makanan sesuai selera. Lalu untuk memenuhi keinginan seksual, tidak perlu harus menikah dulu, sebab kegiatan-kegiatan seksual di luar nikah sudah menjadi hal yang biasa, dan masih banyak contoh-contoh lain. Cepat, praktis, tidak buang-buang waktu, mendatangkan kepuasan dan kenikmatan. Itulah tanggapan masyarakat tentang gaya hidup instant.

Bila dalam pemenuhan kebutuhan jasmani saja orang tidak sabar, apalagi menanti kepastian untuk kehidupan kekal? Bagi sebagian orang, menanti hanya akan membuat hilangnya kesabaran. Ini nampak dari respons yang diberikan terhadap ajaran tentang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua di zaman Petrus. Ada orang-orang yang meresponinya dengan sikap apatis, ragu-ragu, dan tidak percaya. Ada yang beranggapan bahwa kedatangan Tuhan itu hanya akan membatasi kemerdekaan dan kebebasan dirinya dengan aturan-aturan. Bahkan ada yang mengejek dengan mengisi penantian itu untuk pemuasan hawa nafsu. Namun, seperti yang Petrus katakan, bahwa keadaan seperti itulah yang terjadi.

Keraguan terhadap janji-janji Allah muncul dari sikap tidak sabar yang berujung pada ketidakpercayaan manusia bahwa Allah akan menggenapi janji-Nya. Sama halnya ketika nabi-nabi Perjanjian Lama menubuatkan kedatangan Mesias, umat yang ada dalam masa itu tidak sempat melihat penggenapan janji Allah, tetapi umat yang hidup dalam Perjanjian Baru, mengalami penggenapan janji-Nya.

Sekarang ini Kristen hidup di dua zaman. Pertama, zaman penggenapan janji Allah akan kedatangan Kristus sebagai Mesias yang menyelamatkan umat manusia dari dosa. Kedua, zaman penantian akan penggenapan janji Allah tentang kedatangan Yesus yang kedua untuk menghakimi dan meminta pertanggung jawaban kita. Hal yang paling mungkin dilakukan Kristen pada masa penantian ini adalah sabar, tetap berada di jalan aturan Allah, dan berpegang teguh pada janji-janji-Nya.

Renungkan: Manusia tidak berhak menuntut Allah memenuhi janji-Nya menurut kehendak manusia dan tidak berhak menuntut Allah bergaya hidup instant.

(0.24899104615385) (Hab 1:2) (ende)

Bagian pertama ini memuat suatu pertjakapan nabi dengan Allah. Habakuk mengeluh karena penindasan bangsanja oleh musuh (Hab 1:2-4). Jahwe mendjawab, bahwa musuh itu (orang Chaldai = Babel dikirim oleh Jahwe sendiri untuk menghukum umatNja (Hab 1:5-11). Djawab ini tidak memuaskan nabi, sehingga kembali ia mengeluh, karena keadaan buruk (Hab 1:12-17). Keadaan itu rupa2nja tidak dapat disesuaikan dengan sifat2 Jahwe. Allah lalu mendjawab, bahwa si djudjur jang bertahan dengan sabar dan pertjaja, akan selamat djuga (Hab 2:1-4). Si musuh akan binasa dan si djudjur (Juda) akan diselamatkan. soal jang dibahas dalam bagian ini, jakni bagaimana Jahwe dapat membiarkan jang djahat: hal mana djuga diperdebat dalam kitab Ijob dan muntjul dalam beberapa mazmur dan terdapat pula pada nabi Jeremia.

(0.24899104615385) (Rm 3:25) (ende: Tempat perdamaian)

Istilah asli mengingatkan akan tempat sutji, diatas "peti perdjandjian" jang dipandang sebagai tachta Allah didalam "kemah kudus", dimana Ia bisa menjatakan kehendakNja kepada Moses. Tempat itu diretjiki dengan darah kurban-kurban untuk memperdamaikan kaum Israel dengan Allah, kalau mereka telah melanggar sjarat-sjarat perdjandjian, tetapi bertobat. Demikian Jesus dalam arti jang djauh lebih tinggi mendjadi tempat perdamaian dengan menumpahkan darahNja.

(0.24899104615385) (2Kor 5:13) (ende: Kegila-gilaan)

"menahan diri". Mungkin ada jang mengedjek bahwa pembitjaraan Paulus jang bersemangat terlalu berlebih-lebihan, dan antjaman-antjamannja mirip dengan kegila-gilaan. Djawab Paulus: Bila benar berlebih-lebihan maka itu terdorong karena tjinta kepada Allah.

(0.24899104615385) (Kel 34:6) (full: TUHAN, ALLAH PENYAYANG DAN PENGASIH. )

Nas : Kel 34:6-7

Untuk ulasan tentang nama Allah sebagai Tuhan (Ibr. _Yahweh_)

lihat cat. --> Kej 2:4;

lihat cat. --> Kel 3:14.

[atau ref. Kej 2:4; Kel 3:14]

Di sini Allah menjelaskan lebih lanjut arti nama tersebut dan tabiat-Nya yang paling dalam. Tuhan adalah Allah yang belas kasihan, kebaikan hati, dan pengampunan-Nya terpadu dengan kebenaran, kekudusan, dan keadilan. Kenyataan bahwa Allah itu murah hati dan penuh belas kasihan menunjukkan bahwa Ia tidak akan menghukum siapa pun terkecuali dan hingga kasih-Nya yang panjang sabar itu ditolak dan dihina.

(0.24899104615385) (Mzm 37:7) (full: NANTIKANLAH DIA )

Nas : Mazm 37:7

(versi Inggris NIV -- nantikan Dia dengan sabar). Mazmur ini menunjukkan bagaimana seorang benar harus bereaksi manakala orang fasik berhasil kendatipun cara hidupnya yang jahat dan dursila. Kita harus bertekun di dalam iman sambil menantikan Allah melakukan keadilan dan membenarkan kita (bd. ayat Mazm 37:1; 73:1-28; Ams 3:31; 23:17; 24:1; Yer 12:1-17). Kesabaran ketika sedang mengalami kesulitan atau penderitaan dimungkinkan oleh pertolongan Roh Kudus (Gal 5:22; Rom 8:3-4; bd. Ef 4:1-2; Kol 1:11; 3:12), yang meyakinkan kita bahwa tidak lama lagi, Allah akan memberi kita pahala dan menghukum orang fasik (bd. Rom 8:28; Ibr 12:1-2,5-13).

(0.24899104615385) (Yes 40:31) (full: YANG MENANTI-NANTIKAN TUHAN MENDAPAT KEKUATAN BARU. )

Nas : Yes 40:31

Berharap kepada Tuhan ialah mempercayakan sepenuhnya kehidupan kita kepada-Nya; hal itu meliputi juga memandang Dia sebagai sumber pertolongan dan kasih karunia ketika diperlukan (bd. Mazm 25:3-5; 27:14; Luk 2:25,36-38). Orang yang berharap kepada Tuhan dijanjikan:

  1. (1) kekuatan Allah untuk menyegarkan mereka di tengah-tengah kelelahan dan kelemahan, penderitaan dan pencobaan;
  2. (2) kemampuan untuk mengatasi persoalan-persoalan mereka bagaikan rajawali yang terbang naik ke langit; dan
  3. (3) kesanggupan untuk berlari secara rohani tanpa merasa lelah dan terus berjalan maju tanpa merasa letih bila Allah menangguhkan pertolongan-Nya. Allah berjanji bahwa jikalau umat-Nya dengan sabar mengandalkan Dia, maka Dia akan memberikan apa pun yang mereka perlukan untuk menopang mereka senantiasa (1Pet 1:5).
(0.24899104615385) (Yun 4:2) (full: ALLAH YANG PENGASIH DAN PENYAYANG. )

Nas : Yun 4:2

Allah itu "pengasih" (yaitu, Ia ingin menolong orang), "penyayang" (yaitu, Ia ikut menderita bersama mereka yang menderita), "panjang sabar" (yaitu, Ia tidak ingin menghukum orang fasik), "berlimpah kasih setia" (yaitu, Ia baik hati dan merasa iba), "menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya" (yaitu, Dia senang membatalkan rencana penghukuman-Nya ketika orang bertobat). Ciri-ciri khas Allah ini dinyatakan sepanjang Alkitab (lih. Mazm 103:8; 111:4; 112:4; 145:8;

lihat art. SIFAT-SIFAT KHAS ALLAH).

(0.24899104615385) (Mi 6:3) (full: APAKAH YANG TELAH KULAKUKAN KEPADAMU? )

Nas : Mi 6:3-5

Allah bertanya kepada umat-Nya apakah Dia telah mengecewakan mereka dalam suatu hal.

  1. 1) Apakah itu salah-Nya jika mereka tidak menaati firman-Nya? Apakah Ia telah mengabaikan mereka atau gagal mengasihi mereka sebagaimana mestinya? Jawabnya jelas. Israel tidak ada dalih; Allah telah memperlakukan umat-Nya dengan baik dan sabar sepanjang sejarah mereka.
  2. 2) Saat ini Allah bisa mengajukan pertanyaan yang sama kepada semua orang yang berpaling dari-Nya. Jikalau kita menjadi tidak setia kepada-Nya dan standar-standar kebenaran-Nya dan menerima cara-cara dunia yang fasik, maka itu tidak akan disebabkan karena Allah tidak setia kepada kita; sebaliknya, karena keinginan kita sendiri dan sikap tidak berterima kasih atas kasih karunia dan kasih-Nya.
(0.24899104615385) (Gal 2:5) (full: SESAATPUN KAMI TIDAK MAU MUNDUR DAN TUNDUK KEPADA MEREKA. )

Nas : Gal 2:5

Paulus bersikap toleran dan sabar terhadap banyak hal (bd. 1Kor 13:4-7), tetapi tegar dalam hal "kebenaran Injil". Penyataan yang diterimanya dari Kristus (Gal 1:12) adalah satu-satunya Injil yang memiliki kuasa untuk menyelamatkan semua orang yang percaya (Rom 1:16). Paulus memahami bahwa Injil ini sama sekali tidak boleh berkompromi demi kedamaian, kesatuan atau pendapat mutakhir. Kemuliaan Kristus dan keselamatan orang yang terhilang itu dipertaruhkan. Dewasa ini, kalau kita meniadakan satu bagian dari Injil menurut penyataan PB, kita mulai merusakkan satu-satunya amanat yang menyelamatkan kita dari kebinasaan abadi (bd. Mat 18:6).



TIP #09: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab dan catatan hanya seukuran layar atau memanjang. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA