Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 27 dari 27 ayat untuk tanya [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.21861035820896) (Kis 22:30) (sh: Kebangkitan Kristus membuat Kristen berbeda (Senin, 3 Juli 2000))
Kebangkitan Kristus membuat Kristen berbeda

Kebangkitan Kristus membuat Kristen berbeda. Paulus yang telah melalui saat-saat yang sulit dan genting, mengalami kemerosotan fisik dan psikis. Karena itulah ia sempat kehilangan kontrol emosi setelah mendapat tamparan pada mulutnya, sehingga ia membalas tamparan itu dengan kutukan. Pernyataan Paulus (1) adalah hujatan kepada Allah, karena menurut Yudaisme, jika seorang yang mengaku Yahudi namun mengikuti ajaran Yesus, ia adalah seorang pendosa besar di hadapan Allah.

Hanya sesaat Paulus kehilangan kontrol. Begitu menyadari bahwa ia berhadapan dengan Imam Besar, ia pun mengakui kesalahannya. Tindakan ini mempunyai dua implikasi sebab-akibat yang dalam. Pertama, Paulus masih mentaati tradisi Yahudi yang begitu menghormati seorang pemimpin bangsanya. Kedua, ini merupakan penegasan tidak langsung dari Paulus bahwa persengketaan yang terjadi antara dia dan orang-orang Yahudi bukanlah permasalahan tradisi, kebudayaan, ataupun etnis. Ada persoalan yang lebih hakiki. Karena itulah, tanpa membuang waktu, Paulus segera mengungkapkan alasan utama penangkapan dirinya. Paulus hanya melihat bahwa hadirnya 2 partai besar (Farisi dan Saduki) ditambah dengan wakil pemerintah Romawi dalam satu sidang merupakan kesempatan berharga bagi Paulus untuk menyatakan kebenaran fundamental Kekristenan yaitu kebangkitan Kristus yang menjadi dasar bagi kebangkitan orang mati. Sebab Saduki mempunyai pengaruh yang cukup dominan di dalam Mahkamah Agama. Sedangkan Farisi mempunyai suara yang lebih dominan di masyarakat.

Bahkan bagi Paulus kebangkitan Kristus bukan sekadar kebenaran yang ia yakini namun kebenaran yang ia alami sebab kuasa kebangkitan Kristus senantiasa hadir dan menguatkannya. Setelah diselamatkan untuk yang kedua kalinya oleh tentara Romawi, adalah wajar jika dia cemas dan bertanya-tanya tentang masa depannya. Harapan untuk meninggalkan Yerusalem hidup-hidup apalagi kesempatan untuk pergi ke Roma sangat kecil.

Renungkan: Kristen berbeda dengan orang lain bukan karena perbedaan etnis, ras, ataupun latar belakang budaya. Kristen beda karena Yesus dan kuasa kebangkitan-Nya yang senantiasa hadir di dalam kita, apa yang perlu kita takutkan?

(0.21861035820896) (1Kor 16:10) (sh: Senior memperhatikan junior (Minggu, 2 November 1997))
Senior memperhatikan junior

Senior memperhatikan junior
Hubungan Paulus dan Timotius seumpama hubungan pendeta atau pekerja jemaat yang sudah senior dengan para mahasiswa-mahasiswi teologi yang sedang praktek pelayanan dalam jemaat. Cukup sering terdengar keluhan dari para mahasiswa-mahasiswi tentang pengalaman mereka melayani itu. Kadang-kadang mereka tidak dianggap, dibiarkan saja, mungkin karena kemampuan mereka diragukan. Kadang-kadang pendeta sengaja cuti pada waktu musim praktek, sehingga mahasiswa-mahasiswi tersebut diberikan beban pelayanan yang melampaui tingkat kedewasaan dan keahlian mereka. Paulus tidak memperlakukan Timotius seperti itu. Ia melatih Timotius, mendoakan, memberi kesempatan untuk melayani bersama, dan meminta agar jemaat memberikan sikap dan kesempatan yang mendukung perkembangan Timotius.

Pelayanan Tim. Paulus menyadari bahwa dirinya bukan superman. Ia tidak serba bisa, juga tidak akan hidup selamanya. Itu sebabnya ia perlu melatih dan memberi kesempatan bagi Timotius (ayat 10), mengakui kontribusi pelayanan Apolos (ayat 12), dan digembirakan oleh kedatangan Stefanus (ayat 17). Jika Anda bertanya-tanya apa rahasia kebesaran Paulus, jawabnya ialah: ia menyadari kekecilan dirinya dan karena itu membuka diri untuk bekerja sama dengan banyak rekan pelayanan dan memberi diri untuk pelayanan membina generasi muda.

Pelayanan yang mengena. Pernahkah Anda merasakan bahwa apa yang dilayankan Gereja kurang memberikan kemampuan iman bagi warganya dalam menghadapi kenyataan hidup sehari-hari? Apabila pelayanan Gereja hanya bergantung pada bentuk verbal (khotbah) saja sekitar 30 menit pada hari Minggu, maka wajar bila jangkauan pelayanan Gereja menjadi sangat terbatas. Selain berkhotbah, Paulus juga mengunjungi jemaat-jemaat, hidup bersama mereka, mengenal mereka secara akrab. Tidak heran bila surat-suratnya terasa sangat kontekstual dan mengena.

Renungkan: Di balik tiap keberhasilan pelayanan selalu ada orang-orang yang mendoakan, merintis, menindaklanjuti, dlsb.

(0.21861035820896) (Ibr 12:7) (sh: Di balik sebuah penderitaan (Senin, 8 Mei 2000))
Di balik sebuah penderitaan

Di balik sebuah penderitaan. Sepanjang sejarah dunia, Kristen selalu mengalami penindasan yang semakin berat dan jahat. Ada tekanan yang datang dari para tetangga maupun pemerintahan setempat. Ada penganiayaan terjadi dalam lingkup lokal maupun nasional. Bagaimana Kristen seharusnya menyikapi keadaan ini? Kristen harus menyikapi penderitaan dan penganiayaan yang dialaminya dari 2 sudut pandang. Pertama, Kristen harus memandang kesulitan dan penderitaan sebagai sebuah disiplin. Allah tidak pernah meninggalkan anak-anak-Nya. Walaupun Allah tidak memberikan alasan mengapa harus mengalami sebuah penderitaan tertentu, namun Allah menjelaskan secara rinci dan hati-hati tentang apa yang Ia lakukan. Yaitu Allah memperlakukan Kristen seperti seorang ayah yang bijaksana memperlakukan anak-anak-Nya. Allah mendisiplin Kristen demi kebaikannya dan supaya beroleh bagian dalam kekudusan-Nya. Perspektif ini membuat penderitaan yang Kristen alami terasa jauh lebih ringan. Kristen tidak perlu lagi bertanya-tanya apa yang sudah ia lakukan sehingga Allah menghukumnya.

Kristen dapat bertahan dan melewati penderitaannya dan keluar sebagai pemenang, karena ia yakin bahwa penderitaannya juga merupakan bentuk ekspresi kasih Allah. Kedua, jika kita meragukan apakah mungkin Allah tega membiarkan anak-anak yang dikasihi-Nya menderita, lihatlah Yesus. Ia telah menderita terlebih dahulu. Yang memimpin dan membawa iman kita kepada kesempurnaan, Yesus Kristus, telah mengalami sebuah penderitaan yang maha dahsyat, walaupun Dia adalah Anak Tunggal Allah.

Renungkan: Keyakinan bahwa Allah tetap mengasihi Anda dan mempunyai tujuan yang baik di balik penderitaan itu, merupakan sumber kekuatan untuk terus bertahan di dalam penderitaan. Hanya jangan pernah berharap keuntungan secara ekonomi jika Anda harus kehilangan sebuah pekerjaan. Jangan pernah berharap keuntungan secara kesehatan jika Anda menderita penyakit yang berat. Namun berharaplah keuntungan rohani dari penderitaan yang dialami. Jika kita berserah kepada Allah, Dia akan bekerja di dalam hidup kita dan melalui penderitaan ini kita akan bertumbuh di dalam kekudusan. Bahkan kita akan menuai kebenaran dan damai sejahtera yang sudah disediakan bagi anak-anak-Nya yang sedang mengalami penderitaan.

(0.18738029850746) (1Taw 3:1) (sh: Rencana yang istimewa (Kamis, 24 Januari 2002))
Rencana yang istimewa

Rencana yang istimewa. Menyambung silsilah Ram (ayat 2:10-17), penulis Tawarikh melanjutkan dengan anak-anak Daud: yang lahir di Hebron dan Yerusalem (ayat 1-9), keturunan Salomo dari sebelum sampai tibanya pembuangan (ayat 10-16), serta keturunan Yekhonya (Yoyakhin) selama dan sesudah pembuangan (ayat 17-24).

Pertama, penulis Tawarikh mendaftarkan anak-anak Daud secara lengkap di Hebron (ayat 3:1-4a) dan Yerusalem (ayat 4b-9). Ini dimaksudkan untuk membedakan keturunan Daud secara umum dari keturunan khusus yang akan menjadi raja-raja. Kedua, Salomo difokuskan (ayat 10-16). Tidak seperti dalam kitab Raja-raja, penulis Tawarikh tidak melaporkan perselisihan antara Salomo dan Adonia (ayat 1Raj. 1-2). Dari sudut pandang penulis Tawarikh, pelimpahan takhta dari Daud kepada Salomo berjalan mulus sesuai rencana Allah.

Ketiga, anak-anak Yekhonya (ayat 17-24). Ia disebut orang kurungan karena diangkut ke Babel tahun 597 sM. Penulis Tawarikh tahu bahwa Allah telah menolak keluarga Yekhonya sebagai garis keturunan raja (Yer. 22:28-30). Nubuat ini membuat orang bertanya-tanya tentang keturunan Yekhonya setelah pembuangan. Apakah garis keturunan lain dari Daud harus mengambil alih takhta kerajaan? Dalam silsilah ini, penulis Tawarikh menegaskan bahwa Allah telah mengangkat kutuk-Nya dan menegakkan kembali garis keturunan Yekhonya sebagai sarana pengharapan kerajaan Israel. Yekhonya sendiri dilepaskan dari penjara Babel (ayat 2Raj. 25:27-30). Keturunannya, Zerubabel, adalah pemimpin komunitas pascapembuangan (Ezr. 1:1-13). Bahkan Allah menyebut dia sebagai cincin meterai (Hag. 2:24). Ini secara langsung membalikkan kutuk terhadap Yekhonya (lih. Yer. 22:24).

Zerubabel tidak pernah menjadi raja, tetapi penulis Tawarikh mengakhiri silsilah kerajaannya dengan Zerubabel sebagai fokus (ayat 19-24). Bangsa Israel harus menaati perintah Allah untuk menempatkan keturunan Daud yang diwakili keluarga Zerubabel sebagai kepala bangsa agar mendapatkan berkat (bdk. Mat. 1:12-13; Luk. 3:27).

Renungkan: Allah memiliki rencana yang istimewa untuk orang-orang pilihan-Nya. Namun demikian, Ia juga menuntut kepatuhan mereka untuk mengikuti jalan yang telah ditentukan-Nya.

(0.18738029850746) (Mzm 77:1) (sh: Jejak tak terlihat yang menuntun kawanan domba melintasi laut (Kamis, 25 Oktober 2001))
Jejak tak terlihat yang menuntun kawanan domba melintasi laut

Jejak tak terlihat yang menuntun kawanan domba melintasi laut. Adakalanya datangnya berbagai krisis dan kesulitan membenturkan iman kita dengan berbagai realita yang ada, sehingga kita mengalami krisis rohani. Di saat-saat seperti ini, tidak jarang kita merasa seakan-akan Tuhan meninggalkan kita, menjauh, berdiam diri, dan tidak memperhatikan kita, sehingga kita bertanya-tanya: "Di manakah Tuhan yang Aku percayai? Mengapakah Ia berdiam diri?"

Krisis seperti inilah yang dialami pemazmur. Ia mengalami krisis kepercayaan terhadap kasih setia Tuhan. Seluruh imannya sedang dipertanyakan sampai ke akarnya (ayat 8-11). Ia melihat adanya kesenjangan yang besar antara imannya dengan realita. Ia merenung, mencoba mencari Tuhan dan mengingat Allah dengan segala perbuatan- Nya, namun bertambah sedih dan terpuruk (ayat 2-7). Pemazmur gagal menemukan Tuhan, walaupun hanya untuk jejak-jejak langkah-Nya saja (ayat 20). Namun ia terus mengingat dan merenungkan perbuatan- perbuatan Allah, hingga ia menyadari bahwa jejak-jejak Allah yang tak mampu dilihat inilah yang telah menuntun kawanan domba Allah melintasi lorong muka air yang luas (ayat 20-21). Pemazmur menyadari bahwa hal ini hanya mungkin dilakukan oleh Allah yang kudus, besar, dan tidak tertandingi (ayat 12-19). Walaupun Allah dengan segala jalan-jalan-Nya tak terpahami, namun Dialah yang menaklukkan kekuatan-kekuatan dunia yang menakutkan dan menuntun umat-Nya melintasi semuanya itu.

Melalui mazmur ini, umat Allah ditantang untuk tetap beriman ketika diperhadapkan dengan misteri Allah dan jalan-jalan-Nya yang tak terselami. Hal ini hanya mampu dipahami melalui iman yang terwujud secara konkrit. Tanpa adanya iman maka misteri Allah dan pekerjaan-Nya yang tak terselami tidak akan dipahami. Melalui iman seperti inilah maka kita dapat memahami warisan sejarah sebagai karya Allah yang jejak kaki-Nya tidak kelihatan.

Renungkan: Walaupun kita tak mampu menyelami jalan-jalan-Nya, namun kita harus yakin bahwa Dia lebih besar dari segala permasalahan kita. Sekali pun kita tidak melihat-Nya, Ia tetap berada di sisi kita. Ia membimbing kita melintasi segala kesulitan yang kita hadapi. Ketika Anda merasa berjuang sendiri, bacalah kembali mazmur ini berulang kali dan ingatlah karya-karya Tuhan dalam hidup Anda.

(0.18738029850746) (Luk 9:1) (sh: Pelayanan dan harga yang harus dibayar (Jumat, 21 Januari 2000))
Pelayanan dan harga yang harus dibayar

Pelayanan dan harga yang harus dibayar. Melayani memiliki risiko. Risiko menghadapi orang banyak dengan berbagai latar belakang, tantangan, atau penolakan. Kemungkinan pelayanan membawa kita pada penderitaan karena ditolak. Tuhan Yesus tidak memberikan proteksi khusus agar kita dapat melakukan segala pekerjaan-Nya dengan mulus tanpa tantangan. Ketika Tuhan Yesus memanggil kedua belas murid-Nya untuk diutus, Ia tahu bahwa murid-murid akan menghadapi banyak masalah. Orang-orang yang menderita berbagai penyakit, kerasukan setan, orang-orang yang menolak berita yang mereka kabarkan akan dihadapi mereka. Selain menghadapi tantangan, murid-murid pun perlu menggumuli kebutuhan hidup mereka. Pemenuhan kebutuhan mereka tergantung sepenuhnya dari orang-orang yang menyambut kehadiran dan mempercayai berita mereka. Mencukupkan diri dalam segala kondisi dan situasi adalah hal yang harus mereka atasi. Semua ini adalah harga yang harus mereka bayar sebagai utusan Yesus.

Diutus dan diperlengkapi dengan kuasa dan tenaga, itulah yang terjadi atas murid-murid. Medan pelayanan begitu berat, maka Yesus memberikan kepada mereka kuasa dan tenaga. Dengan kuasa dan tenaga dari Yesus, murid-murid mampu mengatasi berbagai masalah dan tantangan. Karena itu tatkala berita Kerajaan Allah disebarluaskan ke seluruh wilayah, orang-orang sakit disembuhkan dan orang-orang yang dirasuki setan dilepaskan. Kuasa dan tenaga yang dikaruniakan kepada murid-murid membuat berita Kerajaan Allah dan pewujudan kuasa Kerajaan Allah dialami oleh banyak orang. Berita ini tersebar ke segala wilayah bahkan sampai ke istana Herodes.

Banyak orang bertanya-tanya siapakah Yesus yang menjadi pusat berita murid-murid. Herodes pun sempat mencemaskan ketenaran Yesus dan membuat ia ingin bertemu. Inilah keberhasilan murid- murid. Bukan diri mereka yang diberitakan, bukan ketenaran diri yang mereka cari, tetapi Yesus pusat berita Kerajaan Allah, yang memberi mereka kuasa dan tenaga itulah yang dberitakan.

Renungkan: Kekerasan hati manusia, tantangan, rintangan, masalah, penyakit, dan kuasa setan hanya bisa diatasi dengan kuasa dan tenaga dari Kristus Yesus. Sebagai utusan Yesus Kristus, kita perlu diperlengkapi dengan kuasa dan tenaga dari Dia.

(0.18738029850746) (Yoh 13:21) (sh: Menepis kasih (Rabu, 13 Maret 2002))
Menepis kasih

Menepis kasih. Untuk ketiga kalinya dalam pasal ini Yesus menggunakan frasa “Sesungguh-sungguhnya …” (ayat 16,20,21). Juga Yesus kembali mengejutkan para murid ketika Ia mengatakan bahwa ada di antara mereka yang akan mengkhianati diri-Nya. Meskipun Yesus dikhianati dan diserahkan (ayat 21), Ia tidak menjadi korban yang pasif. Pada akhirnya bukan musuh-musuh-Nya yang membunuh Yesus, tetapi Yesus sendiri “menyerahkan nyawa-Nya” (ayat 19:30). Terhadap kematian Lazarus, Ia menunjukkan kemarahan, terhadap pengkhianatan yang akan membuat-Nya mati, Ia menunjukkan kesedihan yang dalam. Keduanya menunjukkan kasih-Nya yang dalam, pertama kepada manusia (Lazarus), kedua kepada Allah. Di dalam kasih kepada Allah itu tercakup kasih-Nya yang tanpa syarat kepada para murid-Nya, termasuk kepada Yudas. Kasih itu menjadi kesedihan yang dalam karena ditolak dan dikhianati.

Para murid bertanya-tanya, siapa yang akan melakukan hal sekeji itu. Maka, seorang murid yang dikasihi Yesus bertanya kepada-Nya. Yesus menjawab dengan simbol bahwa yang akan mengkhianati-Nya adalah orang yang dicintai-Nya. Yesus menunjukkan hal tersebut dengan memberikan roti kepada Yudas Iskariot sesudah mencelupkan ke dalam mangkuk yang mungkin berisi anggur. Sesudah peristiwa itu, dikatakan bahwa setan “memasuki” Yudas Iskariot. Tindakan Yesus bagaikan pedang bermata dua. Di satu sisi, tindakan Yesus sungguh mencurahkan seluruh kasih-Nya kepada Yudas dan berusaha menarik Yudas kepada-Nya. Di sisi lain, tindakan itu merupakan suatu kesempatan bagi Yudas untuk memutuskan apa yang harus dipilihnya. Bila ia tidak memilih Yesus, tindakan cinta menjadi permulaan penghakiman dan penghukuman baginya. Sayang sekali, setanlah yang akhirnya dituruti oleh Yudas. Yudas Iskariot, yang dicintai Yesus, menerima roti itu, tetapi menepis cinta-Nya.

Perintah Yesus agar Yudas segera melakukan apa yang akan dia kerjakan memperlihatkan bahwa semakin kejahatan menggalang kekuatan melawan-Nya, semakin penggenapan terang rencana Allah di salib mendekati kenyataan. Yudas segera menuju kehidupan gelap tanpa cinta. Ia makin menjauh dari sang sumber terang dan hidup.

Renungkan: Jadikan kasih Ilahi pertimbangan utama dari tiap pilihan Anda.



TIP #31: Tutup popup dengan arahkan mouse keluar dari popup. Tutup sticky dengan menekan ikon . [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA