Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 40 dari 112 ayat untuk timbul [Pencarian Tepat] (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.37141956862745) (Mrk 7:20) (full: HATI ORANG. )

Nas : Mr 7:20-23

Dalam bagian ini, "menajiskan" (ayat Mr 7:20) artinya terpisah dari hidup, keselamatan, dan persekutuan dengan Kristus karena dosa yang timbul dari hati. "Hati" dalam Alkitab adalah keseluruhan intelek, emosi, keinginan, dan kemauan

(lihat art. HATI).

Hati yang kotor akan menajiskan semua pikiran, perasaan, perkataan, dan perbuatan (Ams 4:23; Mat 12:34; 15:19). Yang diperlukan adalah hati yang baru dan diubah, hati yang diciptakan kembali menurut rupa Kristus (lih. Luk 6:45;

lihat art. PEMBAHARUAN).

(0.37141956862745) (Kis 15:39) (full: PERSELISIHAN YANG TAJAM. )

Nas : Kis 15:39

Kadang-kadang perselisihan dapat timbul di antara orang percaya yang mengasihi Tuhan dan sesamanya. Pada saat perselisihan ini tidak dapat diatasi, yang paling baik adalah membiarkan masing-masing dengan pendapatnya sendiri serta membiarkan Allah bekerja sesuai kehendak-Nya dalam mereka yang terlibat. Perbedaan pendapat yang membawa pemisahan, sebagaimana terjadi dalam kasus Paulus dan Barnabas, tidak boleh disertai kepahitan dan kemusuhan. Baik Paulus maupun Barnabas tetap melanjutkan pekerjaan mereka bagi Allah dengan kasih karunia dan berkat Allah.

(0.37141956862745) (1Tim 6:8) (full: CUKUPLAH. )

Nas : 1Tim 6:8

Orang percaya hendaknya merasa puas dengan kebutuhan pokok, yaitu sandang, pangan, dan papan. Jikalau kebutuhan keuangan khusus timbul, kita harus berharap kepada Allah untuk menyediakannya (Mazm 50:15), sementara kita terus bekerja (2Tes 3:7-8), membantu orang yang memerlukan pertolongan (2Kor 8:2-3), dan melayani Tuhan dengan pemberian menurut kerelaan hati (2Kor 8:3; 9:6-7). Janganlah kita ingin menjadi kaya (ayat 1Tim 6:9-11).

(0.37141956862745) (Luk 22:24) (jerusalem) Dengan bentuk yang berbeda Lukas menempatkan di sini perkataan-perkataan Yesus yang oleh Matius dan Markus ditempatkan sesudah permohonan yang diajukan anak-anak Zebedeus, Mat 20:25-28; Mar 10:42-45. Dalam konteks Lukas ini perkataan-perkataan Yesus itu memecahkan masalah-masalah yang timbul pada jemaat-jemaat Kristen sehubungan dengan siapa dalam sidang jemaat mesti menduduki tempat utama dan siapa yang mesti melayani, bdk Kis 6:1; 1Ko 11:17-19; Yak 2:2-4.
(0.35017770588235) (Mzm 54:1) (sh: Mengandalkan pertolongan Tuhan. (Selasa, 03 Maret 1998))
Mengandalkan pertolongan Tuhan.

Mengandalkan pertolongan Tuhan.
Peristiwa pengkhianatan kembali dialami Daud. Kali ini, pengkhianatan datang dari orang Zifi yang justru dipercaya dan diharapkan mampu memberi perlindungan. Bagaimana perasaan dan reaksi bila Anda menghadapi kondisi seperti itu? Wajar bila timbul perasaan sakit hati dan reaksi marah. Tetapi hal itu tidak terjadi pada Daud. Ia tidak mempersilakan perasaan dan reaksi itu timbul dan menguasai dirinya. Daud berhasil menguasai keadaan emosinya karena ia hanya pada Allah memusatkan perhatian (ayat 3-4), dan melihat bagaimana campur tangan Allah dalam perjalanan dan pengalaman hidupnya.

Iman yang berserah dan berharap. Inilah kunci kesuksesan Daud menguasai keadaan dirinya. Jelas sekali bahwa Daud mengimani Allah yang adil, berkuasa dan maju membelanya (ayat 6). Hal itu pulalah yang membuat Daud tidak terjebak dan terbenam dalam kemalangannya. Iman yang membuatnya mengenal Allah dengan jelas, membuat ia mampu berserah, berharap penuh dan memperoleh hikmat untuk bertindak bijak.

Renungkan: Pengalaman sesakit apa pun bila dihadapi dengan iman teguh, justru akan melahirkan sikap hidup terpuji.

Doa: Tuhan, ajar kami melihat kepahitan dalam pandangan-Mu.

(0.35017770588235) (Rm 10:16) (sh: Iman timbul dari pendengaran. (Senin, 8 Juni 1998))
Iman timbul dari pendengaran.

Iman timbul dari pendengaran.
Banyak berita dapat didengar oleh manusia, tetapi tidak setiap berita menimbulkan iman. Seseorang menjadi percaya kepada Kristus karena mendengar firman Kristus melalui para utusan-Nya. Iman adalah tanggapan posistif yang kemudian berkembang menjadi kepercayaan yang mantap. Berapa banyak kesempatan tidak kita manfaatkan dengan benar untuk berbicara kepada siapa Tuhan pertemukan kita. Sayang sekali, pendengaran mereka kita isi dengan berita yang tidak menyangkut kebutuhan jiwa yang terutama yakni keselamatan. Mereka butuh firman Kristus, tetapi yang kita sodorkan berita lain yang juga penting, tetapi bukan yang terpenting. Mungkin kita segan, tak mempunyai keberanian atau bermasa bodoh.

Tanggapan yang menyelamatkan. Sulit sekali bagi orang Israel untuk menanggapi berita keselamatan dalam karya Kristus. Benih-benih penolakan bertumbuh subur dan kemudian membuahkan sikap yang terus menerus menentang dan membantah. Tanggapan ditentukan oleh pikiran, dan pikiran merupakan arena peperangan antara kuasa terang dan kuasa gelap. Hanya pikiran yang dikuasai oleh Roh Kudus yang peka, untuk kemudian tanggap akan setiap firman Kristus yang menyelamatkan

Renungkan: Dalam perang rohani kita perlu senjata rohani.

Doa: Karuniakan keberanian untuk memperdengarkaan firman Kristua kepada yang Tuhan tempatkan dalam lingkungan hidup kami.

(0.3095162745098) (Ul 2:34) (ende)

Begitu pula kutuk-pembasmian (cherem) merupakan unsur jang termasuk "perang kudus". Dari sebab kemenangannja ditjapai dengan kekuatan ilahi: maka barang djarahan-djarahannjapun entah sebagian entah seluruhnja diserahkan kepada Allah sebagai persembahan. Barang itu tidak boleh dipergunakan oleh manusia: maka dimusnahkan.

Hal serupa itu kita djumpai pula pada bangsa-bangsa lainnja: djuga dengan alasan religius. Ketjuali itu ada pula alasan-alasan kemiliterannja: jakni: kota-kota jang telah direbut itu tidak dapat terus-menerus diduduki; maka adalah berbahaja kalau kota-kota itu dibiarkan utuh sadja sebab ada kemungkinan timbul serangan dari belakang. Kutuk-pembasmian ini mempunjai arti sedjarahnja didalam masa berat selama perlawanan-perlawanan pertama di Kanaan. Sebagai tjontoh jang klasik ialah penaklukan kota Jeriko (Yos 6; 7).

(0.3095162745098) (1Kor 7:23) (ende)

Ingatlah 1Ko 6:20 dan tjatatan disitu.

Mengenai seluruh fasal 26-40 (1Ko 7:26-40) ini harus diperhatikan, bahwa Paulus hanja mendjawab pertanjaan-pertanjaan jang diadjukan kepadanja oleh umat, dengan tidak memberikan uraian-uraian jang lebih landjut. Djawaban kabur pula, sebab kita tidak tahu latar-belakangnja, jaitu alasan dan isi pertanjaan. Oleh sebab itu misalnja dapat timbul salah sangka, seolah-olah Paulus hanja atau terlalu memandang nilai-nilai hidup sebagai perawan dari sudut kepentingan-kepentingan djasmani. Tetapi bahwa ia lebih mengutamakan tjita rohani-abadi, selain dalam uraian-uraian lainnja, terang kelihatan dalam ajat-ajat 32,34 dan 35 (1Ko 7:32,34,35).

(0.3095162745098) (Kej 9:6) (full: SIAPA YANG MENUMPAHKAN DARAH MANUSIA, DARAH-NYA AKAN TERTUMPAH OLEH MANUSIA. )

Nas : Kej 9:6

Akibat nafsu untuk melakukan kekerasan dan penumpahan darah yang timbul di hati manusia (bd. Kej 6:11; 8:21), Allah berusaha untuk melindungi kekudusan hidup manusia dengan membatasi pembunuhan yang ada di dalam masyarakat;

  1. (1) dengan menekankan bahwa manusia telah diciptakan menurut gambar-Nya (Kej 1:26) dan bahwa nyawa mereka itu kudus di hadapan-Nya;
  2. (2) dengan menetapkan hukuman mati, yaitu memerintahkan agar semua pembunuh dijatuhi hukuman mati (bd. Kel 21:12,14; 22:2; Bil 35:6-34; Ul 19:1-13;

    lihat cat. --> Rom 13:4).

    [atau ref. Rom 13:4]

    Kekuasaan pemerintah untuk mempergunakan "pedang" dalam hukuman mati ditegaskan kembali dalam PB (Kis 25:11; Rom 13:4; bd. Mat 26:52).
(0.3095162745098) (Ul 15:7) (full: SEORANG MISKIN. )

Nas : Ul 15:7-11

Ketaatan kepada hukum Allah diharapkan timbul dari keinginan yang tulus untuk menolong mereka yang perlu bantuan (bd. Ul 24:14-15; Ams 14:21,31).

  1. 1) Allah memperhatikan sikap dan keinginan kita untuk menolong orang yang miskin dan malang. Kita harus menggunakan harta milik kita untuk menolong mereka yang benar-benar memerlukannya

    (lihat art. PEMELIHARAAN ORANG MISKIN DAN MELARAT).

    Memiliki sikap serakah dan mementingkan diri sendiri sehingga mengabaikan kebutuhan sesama membuat kita kehilangan berkat Allah (ayat Ul 15:9-10).
  2. 2) PB menekankan perlunya belas kasihan, keprihatinan, dan kemurahan terhadap mereka yang telah menderita kemalangan atau mengalami situasi naas yang mengakibatkan kemiskinan dan kekurangan (Mat 25:31-36; Gal 6:2,10).
(0.3095162745098) (Kis 18:9) (full: JANGAN TAKUT. )

Nas : Kis 18:9

Bagian ini mengungkapkan perasaan batin sang rasul yang manusiawi. Rupanya pertentangan dan kebencian terhadap Paulus dan Injil makin bertambah sehingga Paulus mulai takut dan ragu-ragu apakah harus meninggalkan Korintus atau berdiam diri sebentar (bd. 1Kor 2:3). Kadang-kadang perasaan yang sama akan timbul dalam hati umat Allah yang setia, seperti Elia (1Raj 19:4) dan Yeremia (Yer 15:15). Dalam situasi semacam itu Allah akan menjumpai orang kudus-Nya dan membesarkan hati mereka. Janji kehadiran-Nya (ayat Kis 18:10) sudah cukup untuk membebaskan mereka dari ketakutan serta memberikan kepastian dan damai yang diperlukan untuk melaksanakan kehendak Allah bagi kehidupan mereka (ayat Kis 18:10-11).

(0.3095162745098) (Kis 24:16) (full: BERUSAHA UNTUK HIDUP DENGAN HATI NURANI YANG MURNI. )

Nas : Kis 24:16

Hati nurani yang murni tercatat dalam Alkitab sebagai salah satu senjata yang penting untuk suatu kehidupan rohani dan pelayanan yang berhasil (2Kor 1:12; 1Tim 1:19).

  1. 1) Suatu hati nurani yang murni berarti kebebasan batiniah dari roh. Kebebasan ini timbul apabila kita mengetahui bahwa Allah tidak sakit hati oleh pikiran dan tindakan kita

    (lihat cat. --> Kis 23:1;

    [atau ref. Kis 23:1]

    Mazm 32:1; 1Tim 1:5; 1Pet 3:16; 1Yoh 3:21-22).
  2. 2) Apabila kemurnian hati nurani tercemar maka iman, kehidupan doa, hubungan dengan Allah serta kehidupan yang penuh kebajikan menjadi rusak sekali (Tit 1:15-16); jikalau orang menolak hati nurani yang murni itu maka karamlah imannya (1Tim 1:19).
(0.3095162745098) (Neh 13:4) (jerusalem: Tetapi sebelum masa itu) Melalui peralihan ini si Muwarikh kembali kepada riwayat Nehemia yang diputuskan dalam Neh 12:43; bdk Neh 12:44+. Dalam bagian berikut, Neh 13:4-31 Nehemia berceritera tentang tindakan yang diambilnya untuk menanggulangi berbagai kerusuhan yang timbul pada jemaat Yahudi: tindakan terhadap Tobia, bdk Neh 2:10+, yang bercokol dalam bait Allah Neh 13:4-9; tindakan supaya bagian sepersepuluh diserahkan kepada kaum Lewi sebagaimana mestinya, Neh 13:10-14; tindakan untuk menegakkan hukum hari Sabat, Neh 13:15-22; tindakan untuk menanggulangi perkawinan campur, Neh 13:23-29; beberapa tindakan sehubungan dengan ibadat, Neh 13:30-31. bdk Neh 9:38+
(0.30640549019608) (Luk 2:1) (sh: Allah turut bekerja (Sabtu, 25 Desember 2010))
Allah turut bekerja

Judul: Allah turut bekerja
Bagaimana saudara menghadapi Natal tahun ini? Penuh masalah dan ketidaklancaran? Mungkin saudara bertanya mengapa Tuhan mengizinkan semua itu terjadi. Mari belajar dari peristiwa Natal pertama bagaimana Tuhan berkarya di dalamnya.

Allah berkarya memakai dekrit Kaisar Agustus dalam menetapkan sensus di seluruh daerah kekuasaannya, untuk tujuan militer maupun pajak. Dengan jalan demikian, nubuat dan janji-Nya dalam Perjanjian Lama, bahwa Anak-Nya akan lahir di kota Betlehem, (Mi. 5:1) digenapi. Maria dan Yusuf mungkin tidak menyadari hal tersebut saat menaati pemerintah dengan pulang ke kampung halaman untuk mengikuti sensus. Padahal perjalanan dari Nazaret di Galilea ke kota Betlehem (kira-kira 120 km) merupakan perjalanan yang jauh dan melelahkan mengingat saat itu Maria sedang hamil tua.

Ternyata, perjalanan yang melelahkan bagi seorang wanita yang hamil tua, menghadapi penolakan dari tuan rumah untuk kamar tempat berteduh dan melahirkan, sampai harus melahirkan di kandang binatang pun ada di dalam pengaturan Allah. Maria harus melahirkan di kandang binatang, bayinya dibungkus dengan lampin kasar, dan diletakkan di palungan yang kotor dan hina. Semua ini melambangkan Anak Allah yang mulia dan agung, tetapi rela mengosongkan diri-Nya dengan datang menjadi manusia bahkan lahir di tempat yang hina. Kasih-Nya membuat Ia rela menjadi miskin, supaya kita boleh menjadi kaya dalam segala hal. Ia memang tidak memiliki tempat di dunia karena dunia menolak Dia. Tempat yang layak bagi Dia hanya di atas kayu salib. Ia rindu lahir di dalam hati setiap orang yang mau membuka hati untuk menyambut Dia. Namun sayang, orang-orang menolak Dia karena lebih tertarik pada hiruk pikuk dunia dan kenikmatannya.

Mari kita belajar bahwa Allah turut bekerja dalam segala hal dalam kehidupan serta untuk kebaikan setiap orang yang berkenan kepada-Nya. Marilah kita belajar memercayai Dia serta menaati kehendak-Nya dan mempersilakan Tuhan Yesus lahir dalam hidup kita agar Ia bebas memimpin hidup kita. Selamat merayakan Natal.

(0.30640549019608) (Luk 15:1) (sh: Di hadapan Allah, manusia sangat berharga (Jumat, 31 Maret 2000))
Di hadapan Allah, manusia sangat berharga

Di hadapan Allah, manusia sangat berharga. Dalam memberikan penghargaan kepada sesamanya, manusia cenderung menghargai sesamanya bukan berdasarkan hakikatnya sebagai manusia yang mempunyai harkat. Tetapi penghargaan itu seringkali berdasarkan apa yang ia punyai, prestasi yang dicapai, dan kontribusi yang ia berikan. Oleh karena itu, manusia pun terjebak dalam kompetisi untuk berkarya setinggi-tingginya sampai menjadi seorang manusia yang mempunyai kekayaan, kedudukan, dan sekaligus menjadi dermawan.

Yesus tidak demikian. Ia tidak sekadar bercakap-cakap dengan orang berdosa, bahkan ia makan bersama-sama dengan mereka, yang dalam tradisi Yahudi makan bersama menunjukkan suatu hubungan yang akrab atau saling menghargai satu dengan yang lain. Para Farisi dan ahli Taurat mengecam-Nya sebagai Seorang yang terlalu berkompromi dalam soal moralitas, karena bagi mereka akrab atau berdekatan dengan orang berdosa adalah najis. Yesus menjelaskan dasar tindakan-Nya dengan tiga buah perumpamaan sekaligus yang mempunyai tema sama. Dengan menceritakan perumpamaan yang sedemikian, Yesus paling tidak mem-punyai dua maksud. Pertama, Ia mengekspresikan kesungguhan dan keseriusan atas penjelasan tentang sikap-Nya terhadap orang berdosa. Kedua, Ia rindu agar orang Farisi, ahli Taurat, dan semua pengikut-Nya meneladani- Nya.

Ketiga perumpamaan itu mengungkapkan bahwa baik dirham (1 hari gaji buruh), domba, dan anak bungsu, masing-masing mempunyai nilai yang tak terhingga bagi pemiliknya. Nilai itu timbul bukan dari apa yang dapat mereka lakukan atau jumlah mereka karena hanya satu yang hilang, namun timbul dari hakekat mereka masing- masing. Karena itulah ketika kembali ditemukan, meluaplah sukacita pemiliknya, sampai mengajak orang-orang lain pun bersukacita. Nilai manusia terletak pada hakekatnya sebagai makhluk yang telah diciptakan serupa dan segambar dengan Sang Pencipta Yang Agung.

Renungkan: Kristen harus memakai perspektif Yesus ketika bersikap kepada koleganya, karyawannya, pembantu rumah tangganya, pengemis, dan anak jalanan, bahkan para eks narapidana sekalipun. Siapa pun mereka, mereka adalah makhluk yang menjadi objek Kasih Allah juga.

(0.30640549019608) (1Tim 5:17) (sh: Sikap terhadap para penatua (Selasa, 18 Juni 2002))
Sikap terhadap para penatua

Sikap terhadap para penatua. Kelompok selanjutnya yang disebutkan Paulus dalam nasihatnya kepada Timotius adalah kepada para penatua. Paulus memberikan arahan tentang bagaimana seharusnya Timotius bersikap dalam menangani kondisi-kondisi yang mungkin terjadi di tengah-tengah jemaatnya, saat ia melayani bersama para penatua.

Para penatua patut menerima penghormatan yang pantas. Salah satu bentuk penghormatan itu dinyatakan dengan firman dari Tuhan Yesus, "seorang pekerja patut mendapatkan upahnya" (ayat 18). Masalah penghidupan dari seorang penatua yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar perlu mendapatkan perhatian dari jemaat. Kemudian, para penatua perlu dilindungi dari tuduhan-tuduhan tanpa dukungan keterangan saksi (ayat 19).

Walaupun begitu, tidak berarti ketegasan dan disiplin bagi para penatua diberlakukan secara longgar. Justru sebaliknya, Timotius harus menegur para penatua yang berbuat dosa di depan semua jemaat (ayat 20). Ia harus bertindak dalam segala sesuatu tanpa prasangka dan tanpa memihak (ayat 21). Dosa adalah dosa. Tidak boleh ada kompromi terhadap hal ini. Timotius juga harus bersikap hati-hati di dalam menetapkan dan mengangkat seseorang bagi suatu bentuk pelayanan. Jika tidak, Timotius punya andil dalam dosa yang timbul sebagai akibatnya (ayat 22).

Setelah diselingi tentang nasihat yang bersifat pribadi (ayat 23), Paulus beralih kepada kelompok lain: jemaat dari kalangan budak. Nasihat Paulus yang disampaikan kepada Timotius ini didasarkan pada satu prinsip, bahwa hidup sebagai seorang budak pun dapat dijalani secara Kristen sehingga membawa kemuliaan bagi nama Allah (ayat 6, bdk. 1Kor. 7:20-22). Dalam bagian ini, Paulus menunjuk pada satu godaan yang dapat timbul: tidak lagi segan kepada para pemilik budak yang juga Kristen. Persaudaraan yang saling mengasihi dalam Kristus seharusnya makin bertambah kuat, apa pun latar belakang masing-masing.

Renungkan: Hidup berjemaat berarti hidup saling menghormati dalam kasih dan saling menjaga yang lain agar jangan terpeleset ke dalam dosa.

(0.24761303921569) (Kej 3:24) (ende)

Maksud pengarang mengadjarkan kepada kita kebenaran-kebenaran historis berhubung dengan keselamatan kita: keadaan jang sesungguhnja dari manusia pertama serta keturunannja, dan sikapnja terhadap Tuhan. Keadaan ini dilukiskannja berbentuk suatu drama dengan berbagai-bagai pelakunja. Djadi bentuk gambaran ini bukan dalam segala-galanja menepati apa jang terdjadi dalam sedjarah. Kesimpulan ini dapat kita ambil dari teks sendiri. Pertama-tama: bentuk literer, jang mengandung banjak motif-motif dan unsur-unsur mitologis dari kesusasteraan hikmah: taman kenikmatan, ular jang berbitjara, pohon kehidupan, dan pengertian tentang baik dan djahat. Ini termasuk djenis puisi. Selandjutnja pelaku-pelaku simbolis, jang memegang peranan dalam tjerita. Sifat simbolis ini ternjata dari nama-nama jang mempunjai arti umum: 'adam = manusia; chawa = jang hidup. Demikian pula halnja dalam fasal-fasal berikutnja: Kain, Abil, Enosj, dll, semua ini nama-nama buatan jang timbul dalam tradisi.

Achirnja maksud tersebut diatas ternjata djuga dari tjara penghimpun kitab Kedjadian menggabungkan fasal 1(Kej 1) dengan fasal 2-3(Kej 2-3) mendjadi kesatuan: gambaran olehnja tidak dianggap sebagai kissah-sedjarah jang menguraikan segala-sesuatu tepat sebagaimana tampak terdjadi. Maka dari itu ia tidak berkerabatan mentjampur mempersatukan lukisan-lukisan jang mengandung perbedaan-perbedaan satu sama lain.

(0.24761303921569) (Kej 12:10) (full: KELAPARAN TIMBUL DI NEGERI ITU. )

Nas : Kej 12:10

Ketaatan kepada Allah tidak berarti bahwa kita tidak akan menghadapi persoalan dan pencobaan yang serius.

  1. 1) Abram baru saja sampai di tempat tujuan ketika ia mengalami kekecewaan pahit. Persoalannya terdiri atas istri yang mandul (Kej 11:30), perpisahan dengan keluarganya (Kej 12:1), dan bencana kelaparan yang menghalau dia dari tanah itu.
  2. 2) Sebagaimana diteladani Abram, orang percaya yang berusaha untuk melayani Tuhan dan menaati Firman-Nya hendaknya jangan merasa aneh apabila menghadapi halangan-halangan besar, kesukaran, dan persoalan. Iniliah cara yang sering kali dipakai Allah untuk orang yang dipanggil untuk menaati-Nya. Dalam kasus semacam itu kita harus tetap maju dengan taat dan keyakinan bahwa Allah masih bekerja demi kepentingan kita dalam mencapai maksud-Nya

    (lihat cat. --> Mat 2:13).

    [atau ref. Mat 2:13]

(0.24761303921569) (1Sam 8:22) (full: ANGKATLAH SEORANG RAJA BAGI MEREKA. )

Nas : 1Sam 8:22

Sekalipun bukan kehendak Allah untuk memberikan Israel seorang raja pada waktu ini, Ia tetap melakukannya. Peristiwa ini merupakan contoh sejarah yang berjalan menurut kehendak Allah yang mengizinkan dan bukan kehendak-Nya yang sempurna

(lihat cat. --> 1Tim 2:4;

[atau ref. 1Tim 2:4]

lihat art. KEHENDAK ALLAH).

Allah mengizinkan pengangkatan seorang raja dan pemerintahan kerajaan kendatipun di kemudian hari akan timbul kesukaran dan bencana (ayat 1Sam 8:10-18);

  1. (1) untuk menunjukkan perlunya kerajaan Allah yang sempurna dan demikian melambangkan Yesus Kristus sebagai Raja atas segala raja (Mat 2:2; 21:5; 1Tim 1:17; 6:15; Wahy 19:16);
  2. (2) untuk mengajar umat-Nya bahwa tidak satu pun bentuk pemerintahan di bumi ini akan menyelesaikan persoalan mereka atau menjamin kedamaian dan keamanan selama manusia berdosa masih ada. Hanya di langit dan bumi yang baru kebenaran akan berkuasa dan sejahtera dan kebahagiaan sempurna akan dinikmati semua orang (pasal Wahy 21:1-22:21).
(0.24761303921569) (1Taw 29:5) (full: RELA MEMBERIKAN PERSEMBAHAN KEPADA TUHAN )

Nas : 1Taw 29:5

(versi Inggris NIV -- rela mempersembahkan diri). Pasal 1Taw 29:1-30 menggambarkan sikap yang benar dalam memberi bagi pekerjaan kerajaan Allah. Kita harus memiliki:

  1. (1) kesukaan dan komitmen kepada kerajaan Allah (ayat 1Taw 29:3,17);
  2. (2) kesediaan untuk mempersembahkan diri dan milik kita kepada Allah (ayat 1Taw 29:5-6);
  3. (3) sukacita yang timbul dari memberi dengan sukarela (ayat 1Taw 29:9);
  4. (4) pengakuan bahwa apa yang kita peroleh berasal dari Allah (ayat 1Taw 29:12);
  5. (5) kerendahan hati dan rasa syukur atas hak istimewa untuk ambil bagian dalam maksud kekal Allah (ayat 1Taw 29:13-15);
  6. (6) motivasi memberi yang muncul dari hati yang tulus dan hidup yang benar (ayat 1Taw 29:17);
  7. (7) doa bahwa Allah berkenan untuk terus mengarahkan hati kita kepada kesetiaan kokoh kepada Dia dan pekerjaan-Nya di dunia (ayat 1Taw 29:18; juga lih. pasal 2Kor 9:1-15).


TIP #25: Tekan Tombol pada halaman Studi Kamus untuk melihat bahan lain berbahasa inggris. [SEMUA]
dibuat dalam 0.11 detik
dipersembahkan oleh YLSA