tetapi Paulus dengan tegas berkata, bahwa tidak baik membawa serta orang yang telah meninggalkan mereka<x id="j" /> di Pamfilia dan tidak mau turut bekerja bersama-sama dengan mereka.

Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua<x id="v" /> di Yerusalem<x id="w" /> dengan pesan, supaya jemaat-jemaat menurutinya.<x id="x" />

supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing.<x id="r" />

Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian<x id="t" /> manusia.

Sesudah tiga bulan lamanya tinggal di situ ia hendak berlayar ke Siria.<x id="c" /> Tetapi pada waktu itu orang-orang Yahudi bermaksud membunuh dia.<x id="d" /> Karena itu ia memutuskan untuk kembali melalui Makedonia.<x id="e" />

Mereka sangat berdukacita, terlebih-lebih karena ia katakan, bahwa mereka tidak akan melihat mukanya lagi.<x id="o" /> Lalu mereka mengantar dia ke kapal.<x id="p" />

Di situ kami mengunjungi murid-murid<x id="t" /> dan tinggal di situ tujuh hari lamanya. Oleh bisikan Roh<x id="u" /> murid-murid itu menasihati Paulus, supaya ia jangan pergi ke Yerusalem<n id="1" />.

Tetapi ketika Paulus ditelentangkan untuk disesah, berkatalah ia kepada perwira yang bertugas: "Bolehkah kamu menyesah seorang warganegara Rum, apalagi tanpa diadili?<x id="p" />"

Mendengar perkataan itu perwira itu melaporkannya kepada kepala pasukan, katanya: "Apakah yang hendak engkau perbuat? Orang itu warganegara Rum."

Kepadaku telah diberitahukan,<x id="k" /> bahwa ada komplotan<x id="l" /> merencanakan membunuh dia. Karena itu aku segera menyuruh membawa dia kepadamu, sedang kepada para pendakwa<x id="m" /> telah kuberitahukan, bahwa mereka harus mengajukan perkara itu kepadamu."

Aku menaruh pengharapan kepada Allah, sama seperti mereka juga, bahwa akan ada kebangkitan<x id="o" /> semua orang mati, baik orang-orang yang benar maupun orang-orang yang tidak benar<n id="1" />.<x id="p" />

Tetapi mereka hanya berselisih paham<x id="c" /> dengan dia tentang soal-soal agama<x id="d" /> mereka, dan tentang seorang bernama Yesus, yang sudah mati, sedangkan Paulus katakan dengan pasti, bahwa Ia hidup.

Tetapi ternyata kepadaku, bahwa ia tidak berbuat sesuatupun yang setimpal dengan hukuman mati<x id="k" /> dan karena ia naik banding kepada Kaisar,<x id="l" /> aku memutuskan untuk mengirim dia menghadap Kaisar.

Kata Agripa kepada Paulus: "Engkau diberi kesempatan untuk membela diri.<x id="m" />" Paulus memberi isyarat dengan tangannya,<x id="n" /> lalu memberi pembelaannya seperti berikut:

Dalam rumah-rumah ibadat aku sering menyiksa<x id="i" /> mereka dan memaksanya untuk menyangkal imannya dan dalam amarah yang meluap-luap aku mengejar mereka, bahkan sampai ke kota-kota asing."

yaitu, bahwa Mesias harus menderita sengsara<x id="c" /> dan bahwa Ia adalah yang pertama yang akan bangkit dari antara orang mati,<x id="d" /> dan bahwa Ia akan memberitakan terang kepada bangsa ini dan kepada bangsa-bangsa lain.<x id="e" />"

Setelah diputuskan, bahwa kami<x id="p" /> akan berlayar ke Italia,<x id="q" /> maka Paulus dan beberapa orang tahanan lain diserahkan kepada seorang perwira yang bernama Yulius dari pasukan Kaisar.<x id="r" />

Kami naik ke sebuah kapal dari Adramitium yang akan berangkat ke pelabuhan-pelabuhan di sepanjang pantai Asia,<x id="s" /> lalu kami bertolak. Aristarkhus,<x id="t" /> seorang Makedonia<x id="u" /> dari Tesalonika,<x id="v" /> menyertai kami.

Malam yang keempat belas sudah tiba dan kami masih tetap terombang-ambing di laut Adria. Tetapi kira-kira tengah malam anak-anak kapal merasa, bahwa mereka telah dekat daratan.

Akan tetapi anak-anak kapal berusaha untuk melarikan diri dari kapal. Mereka menurunkan sekoci,<x id="z" /> dan berbuat seolah-olah mereka hendak melabuhkan beberapa sauh di haluan.