Ketika bejana-bejana itu sudah penuh, berkatalah perempuan itu kepada anaknya: "Dekatkanlah kepadaku sebuah bejana lagi," tetapi jawabnya kepada ibunya: "Tidak ada lagi bejana." Lalu berhentilah minyak itu mengalir.

Lalu pada waktu senja bangkitlah mereka masuk ke tempat perkemahan orang Aram. Tetapi ketika mereka sampai ke pinggir tempat perkemahan orang Aram itu, tampaklah tidak ada orang di sana.

Sebab TUHAN telah melihat betapa pahitnya kesengsaraan<x id="k" /> orang Israel itu<n id="1" />: sudah habis lenyap baik yang tinggi maupun yang rendah kedudukannya,<x id="l" /> dan tidak ada penolong bagi orang Israel.<x id="m" />

Simei mempunyai enam belas orang anak laki-laki dan enam orang anak perempuan; tetapi saudara-saudaranya tidak mempunyai banyak anak; seluruh kaum mereka tidak bertambah banyak seperti bani Yehuda.

Sebab kami adalah orang asing di hadapan-Mu dan orang pendatang<x id="c" /> sama seperti semua nenek moyang kami; sebagai bayang-bayang<x id="d" /> hari-hari kami di atas bumi dan tidak ada harapan.

Dalam tabut itu tidak ada apa-apa selain<x id="q" /> dari kedua loh<x id="r" /> yang ditaruh Musa ke dalamnya di gunung Horeb, ketika TUHAN mengikat perjanjian dengan orang Israel pada waktu perjalanan mereka keluar dari Mesir.

Lalu para imam keluar dari tempat kudus. Para imam yang ada pada waktu itu semuanya telah menguduskan diri, lepas dari giliran rombongan<x id="s" /> masing-masing.

sambil berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau<x id="j" /> di langit dan di bumi; Engkau yang memelihara perjanjian dan kasih<x id="k" /> setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu;

dengan seribu dua ratus kereta dan enam puluh ribu orang berkuda, sedang rakyat yang mengikutinya dari Mesir, yakni orang Libia,<x id="k" /> orang Suki dan orang Etiopia,<x id="l" /> tidak terhitung banyaknya.

Karena negeri itu aman dan tidak ada yang memeranginya di tahun-tahun itu, ia dapat membangun kota-kota benteng di Yehuda; TUHAN telah mengaruniakan keamanan<x id="n" /> kepadanya.

Pada zaman itu tidak dapat orang pergi<x id="k" /> dan pulang dengan selamat, karena terdapat kekacauan yang besar di antara segenap penduduk daerah-daerah.

Sebab itu, kiranya kamu diliputi oleh rasa takut kepada TUHAN. Bertindaklah dengan seksama, karena berlaku curang,<x id="t" /> memihak<x id="u" /> ataupun menerima suap tidak ada pada TUHAN, Allah kita."

Ketika orang Yehuda tiba di tempat peninjauan di padang gurun, mereka menengok ke tempat laskar itu. Tampaklah semua telah menjadi bangkai berhantaran di tanah, tidak ada yang terluput.

Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah<n id="1" /> itu, menghina segala firman-Nya, dan mengejek<x id="j" /> nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu murka<x id="k" /> TUHAN bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan.<x id="l" />

Orang tidak dapat lagi membedakan mana bunyi sorak-sorai kegirangan<x id="x" /> dan mana bunyi tangis rakyat, karena rakyat bersorak-sorai dengan suara yang nyaring, sehingga bunyinya kedengaran sampai jauh.

masakan kami kembali melanggar perintah-Mu dan kawin-mengawin<x id="z" /> dengan bangsa-bangsa yang keji ini? Tidakkah Engkau akan murka kepada kami sampai kami<x id="a" /> habis binasa, sehingga tidak ada yang tinggal<x id="b" /> hidup atau terluput?

Adapun aturan minum ialah: tiada dengan paksa; karena beginilah disyaratkan raja kepada semua bentara dalam, supaya mereka berbuat menurut keinginan tiap-tiap orang.

Dengan demikian datanglah ia sampai ke depan pintu gerbang<x id="y" /> istana raja, karena seorangpun tidak boleh masuk pintu gerbang istana raja dengan berpakaian kain kabung.

Akan tetapi semuanya itu tidak berguna bagiku<n id="1" />, selama aku masih melihat si Mordekhai, si Yahudi itu, duduk di pintu gerbang<x id="y" /> istana raja."

Karena kami, hamba serta bangsa hamba, telah terjual untuk dipunahkan, dibunuh dan dibinasakan.<x id="t" /> Jikalau seandainya kami hanya dijual sebagai budak laki-laki dan perempuan, niscaya hamba akan berdiam diri, tetapi malapetaka ini tiada taranya di antara bencana yang menimpa raja."