Kemudian akan timbul tujuh tahun kelaparan;<x id="q" /> maka akan dilupakan segala kelimpahan itu di tanah Mesir, karena kelaparan itu menguruskeringkan negeri ini.<x id="r" />

Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik<x id="w" /> atas negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan<x id="x" /> itu memungut seperlima<x id="y" /> dari hasil tanah Mesir.

Mereka harus mengumpulkan segala bahan makanan dalam tahun-tahun baik yang akan datang ini dan, di bawah kuasa tuanku Firaun, menimbun gandum di kota-kota sebagai bahan makanan,<x id="z" /> serta menyimpannya.

Demikianlah segala bahan makanan itu menjadi persediaan untuk negeri ini dalam ketujuh tahun kelaparan yang akan terjadi di tanah Mesir,<x id="a" /> supaya negeri ini jangan binasa karena kelaparan itu."

Yusuf berumur<x id="w" /> tiga puluh tahun<n id="1" /> ketika ia menghadap<x id="x" /> Firaun, raja Mesir itu. Maka pergilah Yusuf dari depan Firaun, lalu dikelilinginya seluruh tanah Mesir.

Sebelum datang tahun kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki, yang dilahirkan oleh Asnat, anak Potifera, imam di On.<x id="b" />

mulailah<x id="g" /> datang tujuh tahun kelaparan,<x id="h" /> seperti yang telah dikatakan Yusuf; dalam segala negeri ada kelaparan, tetapi di seluruh negeri Mesir ada roti.

Di sanalah<x id="i" /> aku memelihara engkau--sebab kelaparan<x id="j" /> ini masih ada lima tahun lagi--supaya engkau jangan jatuh miskin<x id="k" /> bersama seisi rumahmu dan semua orang yang ikut serta dengan engkau.

Kaupeliharalah juga hari raya menuai<n id="1" />,<x id="o" /> yakni menuai buah bungaran<x id="p" /> dari hasil usahamu menabur di ladang; demikian juga hari raya pengumpulan hasil<n id="2" /><x id="q" /> pada akhir tahun, apabila engkau mengumpulkan hasil usahamu dari ladang.<x id="r" />

Aku tidak akan menghalau mereka dari depanmu dalam satu tahun, supaya negeri itu jangan menjadi sepi, dan segala binatang hutan<x id="u" /> jangan bertambah banyak melebihi engkau.

Dan kepada orang Israel haruslah engkau berkata, begini: Ambillah seekor kambing jantan<x id="x" /> untuk korban penghapus dosa,<x id="y" /> dan seekor anak lembu<x id="z" /> dan seekor domba,<x id="a" /> masing-masing berumur setahun dan yang tidak bercela, untuk korban bakaran.

Kamu harus merayakannya sebagai perayaan bagi TUHAN tujuh hari lamanya dalam setahun; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun. Dalam bulan yang ketujuh kamu harus merayakannya.

tetapi pada tahun yang ketujuh haruslah ada bagi tanah itu suatu sabat, masa perhentian<x id="y" /> penuh, suatu sabat bagi TUHAN. Ladangmu janganlah kautaburi dan kebun anggurmu<x id="z" /> janganlah kaurantingi.

Dan apa yang tumbuh sendiri<x id="a" /> dari penuaianmu itu, janganlah kautuai dan buah anggur<x id="b" /> dari pokok anggurmu yang tidak dirantingi,<x id="c" /> janganlah kaupetik. Tahun itu harus menjadi tahun perhentian penuh bagi tanah itu.

Apabila kamu bertanya: Apakah yang akan kami makan dalam tahun yang ketujuh<x id="y" /> itu, bukankah kami tidak boleh menabur dan tidak boleh mengumpulkan hasil tanah kami?

maka ia harus memasukkan tahun-tahun<x id="j" /> sesudah penjualannya itu dalam perhitungan, dan kelebihannya haruslah dikembalikannya kepada orang yang membeli dari padanya, supaya ia boleh pulang ke tanah<x id="k" /> miliknya.

"Apabila seseorang menjual rumah tempat tinggal di suatu kota yang berpagar tembok, maka hak menebus hanya berlaku selama setahun mulai dari hari penjualannya; hak menebus berlaku hanya satu tahun.

Jikalau itu mengenai seorang dari yang berumur satu bulan sampai yang berumur lima tahun, maka bagi laki-laki nilai itu harus lima syikal<x id="z" /> perak, dan bagi perempuan tiga syikal perak.

Jikalau itu mengenai seorang yang berumur enam puluh tahun atau lebih, jikalau itu mengenai laki-laki, maka nilai itu harus lima belas syikal dan bagi perempuan sepuluh syikal.

maka imam harus menghitung baginya harga nilainya sampai kepada tahun Yobel<x id="p" /> dan orang itu haruslah mempersembahkan nilai itu pada hari itu juga sebagai persembahan kudus bagi TUHAN.