| (0.1768301) | (Mzm 13:1) |
(sh: Tuhan tidak melupakan Anda (Minggu, 5 Januari 2003)) Tuhan tidak melupakan AndaTuhan tidak melupakan Anda. Pemazmur mengalami tekanan penderitaan begitu hebat, bagaikan seorang yang sedang sakit keras, hampir mati (ayat 4b). Penderitaan itu begitu berat bagi si pemazmur sampai seakan-akan Tuhan melupakan dia (ayat 2). Penderitaan yang dialami orang beriman menjadi teramat berat seolah lebih berat daripada yang ditanggung oleh orang tidak beriman, sebab kesungguhan imannya dan kenyataan yang diimaninya diuji kesejatiannya (ayat 3-5). Bagaimana memahami bahwa Allah mahakasih apabila orang yang beriman kepada-Nya dibiarkan menderita? Namun, di tengah pergumulan itu, keyakinan si pemazmur tidak sampai goyah. Pemazmur percaya kepada kasih setia Tuhan, bahwa Tuhan menyelamatkan dan baik kepadanya (ayat 6). Di dalam penderitaan berkepanjangan itu, pemazmur belajar berseru bertalu-talu kepada Allah. Imannya dilatih untuk percaya teguh meski belum melihat (ayat 6). Pengharapannya dilatih agar mendoakan kepentingan kemuliaan Allah dan bukan kepentingan kenyamanannya sendiri (ayat 4,5). Melalui Mazmur ini kita sedikit beroleh kejelasan mengapa Tuhan tidak segera bertindak dalam kesempitan hidup kita. Justru karena ingin menyatakan kemuliaan-Nya lebih besar dan karena ingin kita mengenal Dia lebih dalam, Allah bertindak demikian. Renungkan: Tatkala penderitaan membuat kita seolah ada dalam kesenjangan dari hadirat Allah, Allah sedang melatih iman dan harap kita untuk melihat dan melangkah lebih jauh. |
| (0.1768301) | (Mzm 87:1) |
(sh: Kota Sion, kota Allah. (Selasa, 25 Agustus 1998)) Kota Sion, kota Allah.Kota Sion, kota Allah. Yerusalem Baru. Perenungan pemazmur tiba-tiba beralih ke Yerusalem di masa depannya. Kota itu bukan lagi pusat kegiatan orang-orang Yahudi saja tetapi segala bangsa dari penjuru dunia. Ia akan menjadi kota internasional. Ia akan menjadi pusat dunia. Dalam Kitab Wahyu kita membaca penglihatan tentang kota surgawi yaitu Yerusalem baru, wujud Kerajaan Allah di muka bumi ini. Meski Gereja tidak identik dengan Kerajaan Allah, tetapi sebagai bagian darinya, hendaknya kemuliaan Allah sungguh terpancar di dalam keberagaman warganya. Tentu gereja harus terus menerus menyampaikan kabar baik supaya melahirkan orang-orang percaya yang mengenal Allah, Tuhan Yesus Kristus (Yoh. 1:12; Yoh 3:3;. Yoh 17:3). Doa: Tuhan, ajarlah kami untuk mensyukuri keistimewaan yang Tuhan anugerahkan. Amin. |
| (0.1768301) | (Yes 15:1) |
(sh: Kemuliaan menjadi kehinaan. (Rabu, 07 Oktober 1998)) Kemuliaan menjadi kehinaan.Kemuliaan menjadi kehinaan. Menyogok Israel, membatalkan rencana Allah? Moab mengirimkan upeti kepada Yerusalem (ayat 1) meminta agar wanita dan pengungsi mereka diberi perlindungan (ayat 2-4). Dengan cerdik mereka memperalat pengharapan Mesianis menjadi pembujuk (ayat 5). Tetapi semua bujukan itu ditolak. Rencana Tuhan tidak dapat dibelokkan, baik oleh perlawanan maupun oleh bujukan. Kehancuran bagi Moab dan janji pembaruan bagi Israel, jelas tak dapat dibatalkan. Yang akan menggenapi janji Mesianis itu adalah Allah sendiri. Kini, Kristen mengakui bahwa janji Allah itu terwujud dalam Tuhan Yesus Kristus. Renungkan: Tak ada kekuasaan manusia setinggi apa pun mampu mengubah rencana Allah dalam dunia. |
| (0.1768301) | (Dan 3:13) |
(sh: Pilihan yang penuh risiko (Rabu, 21 April 1999)) Pilihan yang penuh risikoPilihan yang penuh risiko. Sadrakh, Mesakh, dan Abednego diberi kesempatan untuk memilih. Menaati perintah raja Nebukadnezar yang berarti mendapat pengampunan, atau taat kepada Allah yang disembahnya, dengan menanggung segala risiko. Itulah pilihan bersyarat yang harus mereka pilih, untuk mengubah sikap dan pendirian mereka. Tentu, di dalamnya terkandung maksud agar mereka mengubah ketaatannya kepada Allah yang hidup, dan memuja allah yang bisu alias mati. Bila kesempatan dalam situasi terjepit ini mereka tolak, maka kobaran nyala api yang dahsyat menanti mereka. Teladan iman yang terpuji. Prasyarat yang diperhadapkan tidak mampu mengubah keyakinan Sadrakh dkk. Suatu sikap iman yang terpuji. Amarah sang raja, tidak menggetarkan komitmen untuk tetap setia menyembah Allah yang hidup. Komitmen itu sama sekali tidak dikaitkan dengan kepentingan dan keselamatan diri, yang sifatnya sementara, melainkan didasarkan pada kehendak dan kemuliaan Allah (16-18). Sikap iman inilah yang membuat raja Nebukadnezar mengakui kemuliaan Allah. Renungkan: Kini kita hidup dalam zaman yang tidak kurang bahayanya. Banyak situasi yang intinya menggoda atau memaksa kita untuk menyembah ilah. Ingatlah bahwa yang mengalahkan maut dan yang dapat membinasakan nyawa adalah Kristus. |
| (0.1768301) | (Dan 7:15) |
(sh: Raja penentang Yang Mahatinggi (Jumat, 25 Juni 1999)) Raja penentang Yang MahatinggiRaja penentang Yang Mahatinggi. Seorang raja yang berbeda dengan raja-raja sebelumnya akan muncul dan akan merendahkan tiga raja. Ia sombong dengan kekuasaan dan kedudukannya, sehingga ia menentang Yang Mahatinggi dan menganiaya orang-orang kudus. Ia berusaha mengubah waktu dan hukum. Oleh karena itu umat Tuhan akan mengalami banyak pergumulan. Umat Tuhan yang memerintah. Penderitaan, penindasan, dan pergumulan umat Tuhan akan berakhir ketika Majelis Pengadilan mencabut kekuasaan sang penentang, memusnahkan dan menghancurkannya sampai lenyap (ay. 26). Allah akan membela umat-Nya. Ia tidak akan melupakan mereka sesuai janji-Nya. Pada akhirnya mereka akan menang dan memerintah selamanya. Kemuliaan Anak Manusia. Sungguh hebat Anak Manusia. Ia menerima penghormatan dan kemuliaan raja. Inilah nubuatan tentang Raja Mesias yang akan datang. Segala bangsa akan menyembah Dia, Raja Mesias yang tidak lain adalah Yesus Kristus (Mat. 16:27). Kepada-Nya segala lutut akan bertelut (Flp. 2:11). Sesungguhnya semua kuasa dan penguasa ada di bawah-Nya. Renungkan: Hanya mereka yang percaya dan taat akan tetap bertahan dan menang menghadapi penguasa lalim. |
| (0.1768301) | (Mat 17:1) |
(sh: Musa, Elia dan Yesus. (Senin, 16 Maret 1998)) Musa, Elia dan Yesus.Musa, Elia dan Yesus. Janji-Nya digenapi. Kebenaran bahwa Elia akan datang sebelum Mesias datang, sesungguhnya sudah digenapi Allah. Elia yang dimaksud bukan Elia yang sudah mati. Yohanes Pembaptislah yang dimaksud Allah sebagai pendahulu datangnya Mesias. Janji Allah pasti dan teguh! Apa yang Allah telah katakan, Ia pun akan menggenapinya. Ini sesuai dengan sifat Allah. Allah adalah setia, patut dipercaya. Kristen tidak perlu meragukan janji-janji Allah yang dinyatakan oleh-Nya di dalam Alkitab. Percaya, patuh, dan taat adalah sikap yang benar seorang anggota keluarga Allah. Doa: Ajar kami untuk selalu mempercayai janji-janji-Mu. |
| (0.1768301) | (Rm 3:21) |
(sh: Dibenarkan karena iman. (Sabtu, 16 Mei 1998)) Dibenarkan karena iman.Dibenarkan karena iman. Akibat anugerah Allah. Anugerah Allah yang memperdamaikan manusia dengan diri-Nya (ayat 25), membenarkan orang yang percaya kepada Yesus (ayat 26) tidak mengabaikan keadilan Allah melainkan memenuhinya dengan benar (ayat 26). Tuhan Yesus yang hidup benar itu bukan saja telah menebus kita dari murka Allah dan dari kuasa dosa dengan darah-Nya tetapi juga membenarkan kita agar selanjutnya dapat hidup benar sesuai kebenaran Allah sendiri (baca: Taurat). Jadi keselamatan bukan dari usaha melainkan oleh anugerah supaya kita sepenuhnya bergantung pada dan memuliakan terus anugerah Allah yang ajaib itu (ayat 27). Doa: Ya Kristus, mampukanlah kami untuk hidup benar dan adil berdasarkan iman kepada-Mu. |
| (0.16242881666667) | (2Raj 19:1) |
(sh: Harta dan kemuliaan Allah (Selasa, 11 Juli 2000)) Harta dan kemuliaan AllahHarta dan kemuliaan Allah. Ingatkah Anda akan salah satu ucapan Yesus: di mana hartamu berada di situ hatimu berada? Harta adalah segala sesuatu yang dianggap paling bernilai bagi manusia sedangkan hati adalah pusat dari segala pikiran, kehendak, dan tindakan manusia. Manusia akan mencurahkan segenap pikiran, perhatian, dan tindakan hanya kepada apa yang dianggap paling bernilai. Inilah yang ditampakkan oleh raja Yehuda yang dihargai oleh Allah sehingga walaupun kondisi ekonomi, sosial, dan politik negaranya sedang terpuruk karena serangan Asyur, namanya disebutkan secara lengkap tidak seperti raja Asyur (1, 6). Itulah tanda bahwa ia dihargai. Bagi Hizkia harta yang paling bernilai di dalam kehidupannya adalah nama Allah yang dimuliakan dan ditinggikan. Karena itu, ia berkabung bukan karena emas dan peraknya habis sementara Asyur terus menekan, melainkan karena nama Allah dicela oleh bangsa kafir (4). Hatinya berada pada Allah, bukan pada harta. Ia pun tidak dapat duduk berpangku tangan ketika harta yang paling indah itu dirusak oleh manusia lain. Ia bertindak. Namun tindakan apa yang paling tepat agar nama Allah tidak diinjak-injak oleh manusia? Sebab di satu sisi, ia tidak mempunyai kekuatan yang memadai untuk memerangi musuh yang menghujat nama Allah. Di sisi lain, ia tidak rela jika nama Allah diinjak-injak. Karena itulah ia berdoa. Ia menyampaikan tantangan dan hujatan raja Asyur kepada Allah dan mohon supaya Allah bertindak demi nama-Nya (3-5). Inilah tindakan yang paling tepat. Di samping itu, ia juga meminta pertolongan Yesaya sang nabi Allah untuk berdoa. Ia sungguh-sungguh rindu agar Allah segera bertindak. Apa yang terjadi selanjutnya? Allah bertindak segera setelah Ia memberikan penghiburan dan jaminan bahwa doa Hizkia didengar dan Ia akan bertindak (6-9). Peristiwa ini bukan semata-mata pelajaran tentang fondasi doa yang kokoh dan doa yang dijawab, namun lebih kepada pelajaran tentang sebuah kehidupan yang menempatkan dan menghargai Allah di atas segala sesuatu yang dianggap bernilai oleh manusia, serta menempatkan dirinya di bawah kemuliaan-Nya. Renungkan: Ketika sebuah gedung gereja yang megah dibakar habis, ketika yayasan kristen yang besar dibumihanguskan, apa yang membuat Anda bersedih? Apa yang Anda lakukan sebagai respons yang paling tepat karena Anda rindu nama-Nya semakin dipermuliakan? |
| (0.16242881666667) | (Neh 1:1) |
(sh: Nehemia yang peduli dan berdoa (Sabtu, 11 November 2000)) Nehemia yang peduli dan berdoaNehemia yang peduli dan berdoa.
Nehemia mempunyai kedudukan yang enak dan terpandang dalam kerajaan
Persia. Meskipun demikian ketika ia mendengar kabar tentang
situasi dan kondisi Yerusalem, ia sangat sedih dan hancur
hatinya. Reaksi Nehemia ini memperlihatkan kepeduliannya yang
mendalam terhadap keadaan negara dan bangsanya. Ia menangis,
berkabung, berpuasa, dan berdoa.
Zaman ini Kristen tidak lagi menjadi pembangun tembok kota
seperti Nehemia, namun Kristen dapat mempunyai kepedulian bagi
saudara-saudaranya seperti yang dimiliki Nehemia. Bukankah Kesedihan yang mendalam tidak membuat Nehemia frustasi atau apatis. Ketika mendengar kesengsaraan saudara-saudaranya di Yerusalem, langkah pertama dan terpenting yang dilakukan Nehemia adalah berdoa dengan sepenuh hati. Doa baginya adalah modal utama sebelum melakukan tindakan apa pun sebab Ia berdoa kepada Allah yang mampu dan mau menolong umat-Nya (5-6). Ia mampu sebab bukankah Ia adalah Allah semesta langit yang Maha Besar dan Maha Dahsyat? Ia mau sebab Ia adalah Allah yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya. Bagaimana Nehemia berdoa? Ia mengakui dosa-dosa bangsanya dan dirinya sebagai penyebab utama kehancuran Yerusalem. Kemudian ia ingat bahwa Allah telah memilih Yerusalem sebagai tempat dimana nama- Nya akan diam. Ini berarti bahwa kemuliaan Allah berhubungan erat dengan kondisi kota. Yerusalem yang hancur tidak hanya memalukan bangsa yang tinggal namun juga menodai kemuliaan Allah. Ini berarti Nehemia tidak hanya berdoa semata-mata untuk kepentingan saudara-saudaranya tapi juga demi kemuliaan Allah. Ia berdoa dengan sungguh bukan hanya agar diberkati tetapi agar Allah dimuliakan. Inilah doa yang sesuai kehendak-Nya. Renungkan: Kepedulian Nehemia untuk melakukan karya besar bagi umat Allah, dimulai dengan lutut untuk berdoa. Seharusnya pelayanan kita untuk membangun iman jiwa-jiwa yang belum diselamatkan diawali dengan doa. |
| (0.16242881666667) | (Mzm 19:1) |
(sh: Indahnya berintereaksi dengan firman-Nya (Senin, 12 Maret 2001)) Indahnya berintereaksi dengan firman-NyaIndahnya berintereaksi dengan firman-Nya. Allah telah menyatakan kemuliaan dan pekerjaan tangan- Nya melalui ciptaan-Nya (2-7). Melalui alam semesta ini manusia sebetulnya dapat mengenal hikmat, kekuatan, serta kebaikan Allah. Walaupun alam semesta tidak dikaruniai kemampuan untuk berbicara (4), kebisuan mereka mampu menceritakan kemuliaan Allah sehingga didengar oleh siapa pun, dimana pun, serta kapan pun. Penyataan Allah tidak berhenti sampai di sini sebab penyataan umum melalui alam semesta tidak mungkin memampukan manusia bertahan dalam kehidupan ini dan memiliki hidup yang berkenan kepada-Nya (15). Karena itu penyataan umum ini diperkaya dengan penyataan khusus Allah yaitu firman-Nya (8-11). Melaluinya Allah menjalin hubungan dengan manusia secara langsung dan menyentuh keberadaan manusia hingga ke pusat kehendaknya yaitu mulai dari akal budi, hati, hingga jiwa. Sentuhan yang dilakukan oleh firman-Nya adalah sentuhan secara pribadi dan bekerja di dalam diri manusia. Manusia yang tersentuh oleh firman-Nya menjadi manusia yang tidak terpengaruh oleh situasi dan kondisi di sekitarnya. Apa pun yang terjadi jiwanya tetap segar dan hatinya tetap bersuka. Kesegaran dan kesukaan itu akan memancar keluar dari matanya sehingga orang lain dapat menyaksikannya (9). Ia akan menyadari dosa- dosanya, dan mengerti bagaimana seharusnya ia hidup (12), serta ketidakmampuannya untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya (13). Daud menyadari semuanya ini dan dituntun untuk memohon kepada Allah agar dianugerahi kemampuan dan kesempatan untuk hidup berkenan kepada- Nya (14-15). Jika alam semesta bekerja dalam kebisuannya, firman itu akan bekerja dalam intereaksinya dengan manusia. Karena itu manusia harus mempelajari dan memegang teguh firman-Nya seperti yang diteladankan oleh Daud (12-13). Renungkan: Betapa indah, sempurna, teguh, tepat, murni, benar dan lebih bernilainya firman Allah dari segala kemuliaan harta dunia, (11). Karena itu jangan biarkan firman itu diam dalam kebisuan karena keengganan kita untuk berintereaksi dengannya. Keindahan dan kekuatannya akan bekerja dalam diri kita jika kita mau menyediakan waktu secara khusus untuk berintereaksi dengannya. |
| (0.16242881666667) | (Mzm 93:1) |
(sh: Pemerintahan Allah menegakkan bumi (Senin, 8 April 2002)) Pemerintahan Allah menegakkan bumiPemerintahan Allah menegakkan bumi. Mempercayai sepenuh hati dan mengakui melalui kata serta perbuatan bahwa Tuhan memegang kendali atas dunia ini, bukanlah perkara yang mudah. Dengan fakta bahwa dunia ini semakin gelap dan penuh kejahatan yang mengguncangkan hidup, boleh jadi ucapan- ucapan iman tentang kekuasaan Allah yang kekal tinggal slogan kosong saja. Mazmur-mazmur penobatan raja dalam pasal 93-99 (kecuali ps. 94), menolong kita untuk memantapkan penglihatan iman kita tentang pemerintahan Allah atas segala sesuatu. Drama yang digambarkan secara puitis dalam Mazmur ini mungkin mengacu pada peristiwa ketika Allah menjinakkan Laut Merah dan membuat Israel melintasi dasar laut yang telah kering (ayat 3). Bisa jadi juga hal itu mengacu pada kepercayaan bahwa laut dengan gelombang ombaknya yang dahsyat melambangkan kekuatan yang mengacaukan dan mengancam kehidupan di bumi. Gambaran mana pun yang dimaksud pemazmur, yang jelas adalah bahwa Allah dilukiskan sebagai raja pahlawan. Mazmur ini menegaskan beberapa hal penting tentang Allah. Pertama, Allah adalah Raja (ayat 1). Sebagai Raja, Allah memakai jubah kemuliaan. Tentunya “jubah” di sini adalah sesuatu yang simbolis menunjuk pada hal-hal yang tampak oleh kita yang menyatakan kemuliaan Allah. Sesungguhnya segenap isi alam semesta ini menampakkan kemuliaan Allah tersebut. Kedua, Allah berikatpinggangkan kekuatan. Ikat pinggang dipakai pada waktu orang maju berperang. Pemazmur ingin mengatakan bahwa bagaimana pun kondisi dunia dan sedahsyat apa pun perlawanan dewa-dewa Kanaan (digambarkan sebagai gelora lautan), Allah tetap mengendalikan dunia ini. Itulah dasar untuk percaya bahwa bumi ini tetap tegak. Ini adalah pernyataan iman yang tidak saja melihat ke belakang, tetapi juga ke masa kini dan masa depan dengan penuh pengharapan. Dengan tujuan mengakarkan keyakinan ini dalam-dalam, pemazmur mengakhiri mazmur penobatan ini dengan pengajaran. Hal ini serupa dengan yang dibuat dalam Mazmur 19. Perenungan tentang perbuatan Allah berpuncak pada ajaran Firman tentang Allah. Renungkan: Bila situasi dunia ini membuat kita meragukan pemerintahan Allah, lihatlah keajaiban-keajaiban perbuatan tangan-Nya dalam alam dan sejarah, dan renungkanlah firman-Nya dalam Alkitab. |
| (0.16242881666667) | (Yoh 12:20) |
(sh: Penderitaan mendahului kemuliaan (Rabu, 27 Februari 2008)) Penderitaan mendahului kemuliaanJudul : Penderitaan mendahului kemuliaan Mulia, agung, akbar, semua kata-kata ini kerap kita berikan kepada Tuhan Yesus. Sayangnya, kita gandrung memberi definisi sendiri kepada kata-kata tadi. Kita lupa bahwa seperti yang disampaikan dalam Injil ini, pemuliaan Yesus terjadi melalui penderitaan. Kita mengabaikan fakta bahwa kasih Allah yang agung mewujud melalui salib. Sangkaan keliru bahwa Yesus Kristus adalah sosok Mesias gagah perkasa yang gemar berperang, selain disanggah oleh nubuat dalam nas kemarin, kembali disanggah di sini. Sayang sekali banyak pengikut Tuhan Yesus yang hanya membiarkan Tuhan Yesus menderita bagi mereka dan beranggapan bahwa mereka tidak lagi perlu ikut menderita. Dalam nas ini, khususnya di ayat 24-25, Tuhan Yesus berfirman dengan jelas, bukan hanya tentang diri-Nya, tetapi juga tentang para pengikut-Nya. Sebagaimana pemuliaan Tuhan terjadi melalui penderitaan, mati sebelum bangkit kembali, kita pun dipanggil untuk mengikuti Dia. Jika tidak, berarti kita mengabaikan sang Terang dan tidak menjadi anak-anak terang. Tentu saja hal ini tidak berarti kita dipanggil untuk menjadi masokis-masokis Kristen, yaitu orang yang mencari-cari penderitaan sebagai kenikmatan. Bacaan hari ini hendak menyatakan bahwa seorang murid harus siap dengan segala konsekuensi statusnya sebagai murid, termasuk menderita sebagai murid Kristus. Dulu orang maklum jika sesuatu yang baik kerap hanya bisa dipertahankan atau diperoleh dengan bersusah-payah, dan bahkan menderita. Zaman ini telah menyatakan perang terhadap penderitaan. Panggilan sebagai orang tua kini bisa cukup dipenuhi secara finansial tanpa bersusah payah menjadi teladan rohani bagi anak. Panggilan sebagai Kristen kini cukup dipenuhi dengan terpenuhinya target 'setoran' persembahan, tanpa perlu berpengaruh pada kehidupan sehari-hari. Di tengah zaman ketika orang harus siap menderita hanya untuk bersikap jujur, kita kembali dipanggil untuk membuktikan kemuridan kita. |
| (0.15629721666667) | (Mzm 74:1) |
(ende) Sesudah Bait-Allah dimusnahkan dan ditjemarkan maka umat Israil mengeluh dalam lagu ratap ini karena bentjana itu. Dilukiskan bagaimana musuh2 merusak, membakar Rumah Sutji itu dan tempat2 lain pula (Maz 74:3-8). Umat ragu2 dan putus asa karenanja dan Allah tidak memberi suatu petundjuk (Maz 74:9-10). Tapi umat berseru kepada Jahwe dan menjerukan kepada semuanja jang telah diperbuat Allah bagi umatNja dahulukala (Maz 74:12-15), kepada kehormatan dan kemuliaanNja sendiri, jang ditjemarkan musuh2 itu, kepada kekuasaan Tuhan jang mentjiptakan se-gala2nja (Maz 74:17-18), lagi pula kepada perdjandjian jang telah membuat Israil mendjadi kepunjaan Jahwe (Maz 74:1-2,19-21). Demikianlah Jahwe se-olah2 wadjib menolong (Maz 74:22-23). |
| (0.15629721666667) | (Luk 19:11) |
(ende) Didalam fasal ini agak njata bahwa terdjalin dua perumpamaan. Ibarat masing-masingnja seperti berikut. 1) Jesus telah memaklumkan Keradjaan Allah dan sudah mendasarkan djuga. Ada orang-orang jang pertjaja dan memihak kepadaNja, ada pula jang menolakNja. Jesus bepergian untuk dilantik sebagai "radja", jaitu sebagai Tuhan atas Keradjaan Allah dalam kemuliaan disurga. Ia wafat dan dimuliakan dalam kebangkitanNja, lalu mengambil tempat disebelah kanan Allah sebagai "Tuhan". Ia akan datang kembali, dan jang tetap setia kepadaNja dimuliakan dalam Keradjaan abadi, tetapi jang telah menolakNja dibinasakan. 2) Dalam pada itu Jesus menerangkan, bahwa orang jang telah masuk Keradjaan Allah didunia dan diberi harta-hartanja, harus memakai harta-harta itu sebagai modal guna memperoleh laba dan tambahan, untuk kehidupan abadi. |
| (0.15629721666667) | (2Tim 4:7) |
(ende: Perdjuangan) "perlombaan". Sebagaimana sering kita telah bertemu dalam surat-surat Paulus disini pula Paulus melihat hidupnja dan chusus kegiatan kerasulannja sebagai suatu perdjuangan dan perlombaan terus-menerus guna merebut kemenangan Indjil dan bagi dirinja sendiri "mahkota" kehidupan abadi. Mahkota itu "dihadiahkan" kepadanja, djadi sebagai anugerah bebas dan bukan diberikan sebagai upah. Adapun mahkota disebut "mahkota kebenaran", istilah kebenaran disini harus dianggap dalam arti jang dengan pandjang lebar dibitjarakan Paulus dalam surat-surat kepada umat-umat Galatia dan umat Roma. Baik batjalah Kata Pendahuluan halaman II, fasal 3, halaman 536 (tjetakan V 1968). Makna ungkapan itu disini: penjelesaian pembenaran dari pihak Allah, memberi kemuliaan abadi seutuh-utuhnja, sebagai tampak njata dan dapat dinikmati dengan sempurna untuk selama-lamanja. |
| (0.15629721666667) | (Ibr 10:20) |
(ende: Djalan baru) Bahasa kiasan jang padat dalam ajat ini sukar untuk ditafsirkan agak tepat. Dari beberapa tafsiran kami pilih jang berikut. Djalan itu disebut baru dalam perbandingan dengan djalan Perdjandjian Lama. Lagi baru sebab dahulu tidak dikenal, malahan tidak ada. |
| (0.15629721666667) | (Kej 1:22) |
(full: ALLAH MEMBERKATI SEMUANYA.
) Nas : Kej 1:22 Allah memberkati semua makhluk hidup dan menyatakan bahwa alam dan hewan itu baik adanya (ayat Kej 1:12,21-22).
|
| (0.15629721666667) | (Kel 30:1) |
(full: PEMBAKARAN UKUPAN.
) Nas : Kel 30:1 Pembakaran ukupan ini melambangkan penyembahan dan doa yang terus-menerus dari umat Allah (ayat Kel 30:8; Mazm 141:1-10; Luk 1:10; Wahy 8:3-4; lihat cat. --> Wahy 5:8). [atau ref. Wahy 5:8] Mezbah pembakaran ukupan dapat dinajiskan (ayat Kel 30:9), yang menunjukkan bahwa doa yang tidak dipanjatkan untuk kemuliaan Allah atau tidak dengan hati yang kudus, tidak diterima oleh Tuhan (bd. Mazm 66:18-19; Yes 1:15-16). |
| (0.15629721666667) | (2Sam 7:18) |
(full: SIAPAKAH AKU INI...SEHINGGA ENGKAU MEMBAWA AKU SAMPAI SEDEMIKIAN INI?
) Nas : 2Sam 7:18 Allah tidak mengikat perjanjian dengan Daud karena Daud layak, benar, atau telah melakukan perbuatan baik; sebaliknya perjanjian itu ditetapkan karena kemurahan dan kasih karunia-Nya -- demi firman-Nya (ayat 2Sam 7:21), untuk kemuliaan nama-Nya (ayat 2Sam 7:26), masa depan umat-Nya Israel (2Sam 5:12), dan akhirnya keselamatan semua bangsa (2Sam 11:1,10). Daud menerima janji Allah ini dengan kerendahan hati dan iman. |


