(0.28265408108108) | (Kis 22:21) |
(ende: Mengutus engkau) Kata asli "eksapostolo" mengandung arti: mengutus engkau sebagai rasul. Djadi Paulus langsung ditetapkan dan diutus oleh Kristus, seperti rasul-rasul jang asli. Paulus insjaf akan hal ini dan menggunakannja untuk memperkuat kewibawaannja terhadap para penentangnja. Lih. 1Ko 9:1; 2Ko 12:11-12; Gal 1:1; Gal 2:8. |
(0.28265408108108) | (Rm 11:25) |
(ende: Memandang dirimu arif-bidjaksana) djangan menjombong terhadap orang-orang Jahudi. |
(0.28265408108108) | (1Kor 10:29) |
(ende) Maksud kalimat-kalimat ini agak kabur. Dapat ditafsirkan seperti berikut. Biarpun perbuatan dapat dipertanggung-djawabkan ataupun dengan sendirinja baik, namun lebih baik ditinggalkan, kalau perbuatan itu menjinggung perasaan orang lain, mendjadi batusandungan bagi dia atau menimbulkan kedjengkelan dan penghinaan terhadap dirinja. |
(0.28265408108108) | (1Kor 14:21) |
(ende) Kutipan ini terambil dari Yes 28:11-12. Orang Israel tak atjuh terhadap peringatan-peringatan nabi Isaias. Sebab itu Allah akan menginsjafkan mereka setegas-tegasnja, dengan "bahasa asing" dan bibir-bibir (perintah-perintah) orang asing, maksudnja dengan mengalami kasa asing atas mereka. |
(0.28265408108108) | (2Kor 1:24) |
(ende: Menguasai) Barangkali Paulus ingat dan mau memperingatkan umat akan siasat para penentangnja ("rasul-rasul palsu"), jang menurut 2Ko 11:20 bertindak keras untuk memaksakan umat menerima adjaran-adjarannja. Tetapi mungkin djuga ia hendak membela diri terhadap fitnah-fitnah para penentang, bahwa ia loba kekuasaan, mau memerintahkan umat sadja. |
(0.28265408108108) | (2Kor 4:10) |
(ende: Matinja Jesus) Sengsara Paulus dalam segala penganiajaan menjerupai sengsara Jesus, dan seperti penganiajaan terhadap Jesus makin lama makin mendekatkanNja kepada kematian jang pasti, demikian nasib Paulus. |
(0.28265408108108) | (2Kor 11:8) |
(ende: Kurampasi) Ungkapan jang keras dan berlebih-lebihan ini menundjukkan bahwa Paulus merasa malu, menerima sumbangan dari umat-umat jang miskin itu, tetapi lebih lagi mengandung sindiran terhadap kepitjikan umat Korintus, jang lebih kaja tetapi kurang berminat dan setia terhadapnja. |
(0.28265408108108) | (Ef 3:1) |
(ende: Karena kepentingan kamu) dll. Paulus terbelenggu karena kegiatan kerasulannja bagi "kaum kafir", chususnja sebab ia membela kebebasan umat terhadap ikatan hukum Jahudi. Barangkali Paulus memaksudkan djuga, bahwa sengsaranja "berfaedah" bagi umat-umat. Bdl. Kol 1:24 dan tjatatan disitu. |
(0.28265408108108) | (Ef 4:31) |
(ende: Kepahitan hati) perasaan bentji dan dendam kesumat, jang mudah melahirkan perkataan dan tindakan-tindakan penghinaan kedji, pun menimbulkan perasaan pahit pada orang jang dihinakan. |
(0.28265408108108) | (Flp 2:1) |
(ende) Kalimat ini dalam aslinja tidak lengkap. Kami tambahkan kata "dihargai" berdasarkan suatu tafsiran jang masuk akal. Dapat djuga diganti dengan "kamu kehendaki". Atau bagian kedua dapat diterdjemahkan: "kalau kamu lagi menaruh kerukunan roh, tjinta mesra dan iba-hati terhadap aku". |
(0.28265408108108) | (Kol 1:22) |
(ende: Dalam tubuhNja dari daging) Paulus sengadja menambah "dari daging" untuk menekankan terhadap para pengadjar palsu bahwa Kristus bukan roh (malaekat), melainkan manusia berbadan tulen, jang dapat menderita dan mati dan karena itu dapat mendjadi penebus kita dengan sebenarnja. |
(0.28265408108108) | (1Tes 4:6) |
(ende) Menurut Paulus terdapat dua matjam kedjahatan pokok jang menentukan sikap hidup kaum "kafir", jaitu pertjabulan dan loba. Dengan loba dimaksud nafsu memperoleh dan menikmati harta-harta dunia tanpa keadilan dan kasihan terhadap sesamanja. |
(0.28265408108108) | (Tit 1:11) |
(ende: Membangkitkan pergolakan) jaitu perselisihan paham dan pertengkaran hebat mengenai hal-hal agama kesusilaan. Bdl. 1Ti 1:4 dan 1Ti 6:4-5. Jang terlebih merusakkan damai dan kebahagiaan hidup dalam keluarga, ialah penghinaan pengadjar-pengadjar palsu itu terhadap perkawinan dan melarang para penganutnja hidup berumahtangga dan makan berdjenis-djenis makanan tertentu. |
(0.28265408108108) | (1Yoh 3:15) |
(ende: Kebentjian) adalah djenis/matjam pembunuhan, jang diachiri kematian. Ingatlah sadja, setan karena membentji Jesus, lalu merasuki Judas, dan Judas jang mengchianati Jesus, hingga mati. Kebentjian bertentangan dengan kasih. Siapa membentji berarti dia tidak mengasihi. Dan jang tidak mengasihi, mati terhadap hidup rohani, berarti tak memiliki hidup abadi. |
(0.28265408108108) | (Kej 6:6) |
(full: MAKA MENYESALLAH TUHAN.
) Nas : Kej 6:6 Allah dinyatakan dalam pasal-pasal awal Alkitab ini sebagai Allah yang menangani orang secara pribadi dan sanggup menyatakan perasaan, kekecewaan, dan reaksi terhadap dosa yang disengaja dan pemberontakan manusia.
|
(0.28265408108108) | (Kej 33:4) |
(full: ESAU ... DICIUMNYA DIA, LALU BERTANGIS-TANGISANLAH MEREKA.
) Nas : Kej 33:4 Allah telah menangani Esau dan menempatkan dalam hatinya keinginan untuk berdamai dengan saudaranya. Sikap Esau yang ramah merupakan jawaban Allah terhadap doa Yakub (Kej 32:11). |
(0.28265408108108) | (2Sam 11:11) |
(full: TABUT SERTA ORANG ISRAEL.
) Nas : 2Sam 11:11 Ternyata Uria seorang yang lebih baik daripada Daud. Tindakan-tindakannya berlandaskan pengabdiannya kepada Allah dan kesetiakawanannya terhadap orang-orang yang ada di medan pertempuran demi Tuhan. Ia membayar pengabdiannya ini dengan nyawanya. |
(0.28265408108108) | (2Sam 13:28) |
(full: PARANGLAH AMNON, MAKA ... MEMBUNUH DIA.
) Nas : 2Sam 13:28 Allah mengizinkan dendam Absalom untuk menghukum kejahatan Amnon terhadap Tamar. Kadang-kadang Allah menggunakan dosa manusia untuk mencapai maksud-Nya, dengan menghukum seorang yang berdosa melalui dosa orang lain. |
(0.28265408108108) | (2Raj 1:10) |
(full: TURUN API DARI LANGIT.
) Nas : 2Raj 1:10 Raja dan tentaranya, dalam pemberontakannya terhadap Allah dan firman-Nya, berusaha untuk menangkap Elia. Api datang langsung dari tangan Allah (ayat 2Raj 1:12) sebagai hukuman atas Ahazia yang bersikeras menentang Allah dan nabi-Nya. |
(0.28265408108108) | (2Raj 6:28) |
(full: SUPAYA KITA MAKAN DIA.
) Nas : 2Raj 6:28 Karena Israel telah meninggalkan ikatan perjanjian dengan Allah, maka ketika terjadi bencana kelaparan mereka melakukan hal-hal yang sangat mengerikan terhadap anak-anak mereka sendiri. Hasil utama dari mengabaikan Allah dan firman-Nya ialah kehilangan kasih sayang keluarga (bd. Ul 28:15,53-57). |