(0.12681960689655) | (1Ptr 4:7) |
(sh: Waktunya sudah dekat (Sabtu, 17 Juli 1999)) Waktunya sudah dekatWaktunya sudah dekat. Waktu berjalan terus dan akan mengakhiri hidup manusia secara pribadi maupun dunia saat Yesus Kristus datang kembali. Apa yang harus Kristen lakukan dalam waktu yang singkat ini? Petrus menasihatkan, agar jemaat dan para pemimpin jemaat mengisi waktu yang ada menurut kehendak Allah. Isi dengan pelayanan dan perhatian. Pelayanan yang dilakukan Kristen bukan asal ada kemauan, asal ada kesempatan, tetapi dengan seluruh potensi, yang dikaruniakan kepada masing-masing berdasar pada kasih. Dengan demikian, baik jemaat maupun pemimpin jemaat dapat saling memberikan pelayanan dengan baik. Kasih karunia yang telah Allah berikan dalam jemaat pun dapat dipakai dengan penuh tanggung jawab. Tantangan Kristen. Kristen yang mengikuti jejak Yesus tak akan luput dari serangan dunia ini. Serangan kepada iman Kristen harus diterima dengan sukacita dan tidak malu; sebagai penguji kemurnian iman kepada Kristus. Penindasan terhadap iman Kristen tidak seharusnya menyebabkan kehancuran; justru semakin menguatkan komitmennya kepada Tuhan. Mengisi waktu dengan bijak, melayani dengan dedikasi dan kasih, tegar menghadapi tantangan iman, adalah nasihat yang perlu Kristen hayati dan turuti. |
(0.12681960689655) | (3Yoh 1:5) |
(sh: Kasus Diotrefes (Minggu, 9 Desember 2001)) Kasus DiotrefesKasus Diotrefes. "Hidup dalam kebenaran" diwujudkan secara kongkret oleh Gayus dengan menerima para penginjil dan membantu mereka dalam perjalanannya (ayat 5-6). Kesaksian yang baik juga diberikan bagi Demetrius (ayat 12), yang mungkin diutus oleh Yohanes untuk mengunjungi jemaat yang sedang dalam krisis ini. Tindakan Diotrefes sangat kontras dengan apa yang dilakukan Gayus (ayat 9-10). Tampaknya, ia memiliki keinginan kuat untuk berkuasa. Sebagai pemimpin jemaat, ia cukup berpengaruh dan tidak mau mengakui otoritas Yohanes. "Surat" yang dikirimkan penulis sebelumnya (ayat 9), mungkin berisi permintaan pada Diotrefes untuk menyambut dan membantu para penginjil yang berkunjung ke jemaat ini. Tetapi, karena Diotrefes menolak, Yohanes lalu meminta bantuan Gayus.
Konflik antara Diotrefes dengan Yohanes berkisar pada masalah
penerimaan para penginjil. Demi membela Injil, Diotrefes
mungkin terlalu berhati-hati dalam menerima "orang asing",
sehingga utusan Yohanes pun ditolaknya. Tetapi, Diotrefes
tidak berhenti sampai di situ. Ia "meleter dan melontarkan
kata-kata kasar" terhadap Yohanes, ia mencegah jemaat
menerima para penginjil, bahkan ia mengucilkan anggota jemaat
yang menerima mereka (ayat 10). Semua tindakan ini jelas
melanggar hukum kasih. Motivasi Diotrefes tidak lagi murni.
Di balik semangat membela Injil tersembunyi egoisme yang haus
kekuasaan. Tuhan Yesus memperingatkan murid-murid-Nya tentang
hal ini (Mrk. 9:33-37; Mat. 20:25-28; 23:5-12; bdk. Renungkan: Kebenaran dan kasih adalah kunci untuk menguji, bukan hanya ajaran sesat, tetapi juga motivasi pelayanan orang Kristen. PA 5: 2 Yohanes Menjalankan tugas sebagai gereja bukanlah hal mudah. Dengan mengidentifikasikannya sebagai ibu, gereja harus mengasuh, membimbing, memelihara, melindungi, dan memenuhi kebutuhan anggotanya. Gereja yang dimaksudkan di sini adalah kumpulan orang percaya; persekutuan umat. Yang menjadi pertanyaan adalah, sudahkah kita menyadari bahwa hanya kualitas penghayatan bergereja kita sajalah yang mampu membuat gereja berfungsi sebagai ibu? Ada 2 tugas penting yang harus umat pahami sebagai pelaksana fungsi tersebut. Tugas-tugas penting apa sajakah itu? Kita akan menemukan jawabannya dalam PA di bawah ini. Pertanyaan-pertanyaan pengarah: 1. Siapakah yang dimaksud dengan orang-orang yang telah mengenal kebenaran (ayat 1b)? Apakah yang menjadi ciri-ciri dari kebenaran tersebut (ayat 1b-2)? Jelaskan! Menurut Anda, siapakah Kebenaran itu (bdk. Yoh. 14:6)? 2. Mengapa Yohanes, si penatua, menekankan bahwa kebenaran dan kasih merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan (ayat 4-5)? Berikan contoh kongkret yang akan terjadi bila kedua hal tersebut terpisah! Mengapa Allah sungguh menekankan supaya orang percaya melakukannya? Menurut Anda, sikap hidup seperti apakah yang akan terpancar dari orang percaya jika menaati perintah tersebut? 3. Apakah Anda setuju jika dikatakan bahwa hidup saling mengasihi merupakan karakter hakiki kekristenan? Lalu, mengapa hal ini seringkali tidak Kristen berlakukan dalam kehidupan kekristenannya? Jelaskan pendapat Anda! 4. Mengapa kebenaran tentang Yesus Kristus, Sang Kebenaran yang datang sebagai manusia itu ditentang oleh para penyesat (ayat 7)? Hal apa yang mendasari sikap tersebut? Apa yang harus Kristen lakukan terhadap mereka (ayat 8)? 5. Risiko apa yang akan Kristen hadapi jika membenarkan pengajaran para penyesat? Sebaliknya, anugerah apa yang akan Kristen dapatkan jika tetap mempertahankan keyakinan tersebut (ayat 9)? Jelaskan pendapat Anda! |
(0.12681960689655) | (Why 3:1) |
(sh: Dikatakan hidup, padahal mati (Minggu, 27 Oktober 2002)) Dikatakan hidup, padahal matiDikatakan hidup, padahal mati. Kepada sidang jemaat di Sardis, Tuhan menyatakan bahwa diri-Nya “memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu”. Dialah yang empunya Gereja, juga Roh yang diutus-Nya bersemayam mendampingi segenap Gereja-Nya. Dengan demikian, Ia berhak atas Gereja, dan pendampingan Roh terhadap Gereja menegaskan hak itu sekaligus – dalam hal ini menyangkut kehidupan rohaninya. Dengan klaim demikian, Tuhan, Raja Gereja menegur keras sidang jemaat di Sardis, yang “dikatakan hidup, padahal engkau mati”. Indikatornya: “tidak ada satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.” Tentu saja ini merupakan suatu keadaan yang sangat gawat. Barangkali yang terjadi di sana adalah keduniawian sudah begitu mewarnai sidang jemaat, sehingga tidak lagi tertarik pada hal-hal menyangkut Kerajaan Allah. Berbagai aktivitas yang dikerjakan mungkin masih berwujud Kristen, tetapi esensinya tidak lagi. Tujuannya semakin jauh dari tugas dan panggilan yang diemban Gereja Yesus Kristus. Namun, Tuhan masih minta mereka bertobat. Dengan kata lain, dalam murka-Nya, Kristus masih memberikan kesempatan. Ya, kesempatan untuk bertobat, yang secara radikal mengembalikan orientasi hidup mereka sebagai sidang jemaat maupun warga jemaat kepada ketuhanan Kristus dalam segala sesuatu. Renungkan: Itulah kebangunan rohani yang riil, yang berintikan perubahan radikal pola pikir dan pola laku kehidupan beriman yang sudah sangat duniawi nampaknya tidak bisa ditunda-tunda lagi. Tanpa pertobatan, tanpa kebangunan, sidang jemaat dan warganya ada di bawah murka Tuhan. |
(0.12681960689655) | (Why 14:6) |
(sh: Tuaian di bumi (Minggu, 10 November 2002)) Tuaian di bumi
Tuaian di bumi. Sosok yang kedua, yakni malaikat, memiliki corak peran yang agak berbeda dalam penuaian itu. Muncul dari Bait Suci sorgawi dan bersabit tajam. Ia memotong buah-buah anggur yang sudah masak dan melemparkannya ke dalam kilangan besar yang merupakan lambang murka Allah. Itulah murka Allah sepenuhnya, bukan lagi sekadar malapetaka peringatan. Kali ini meliputi segenap umat manusia yang tidak termasuk milik Sang Anak Manusia.
Renungkan: |
(0.11209375862069) | (Hak 2:19) |
(full: LEBIH JAHAT DARI NENEK MOYANG MEREKA.
) Nas : Hak 2:19 Ayat ini menyingkapkan kemerosotan berangsur-angsur di Israel. Setiap angkatan berturut-turut berciri kemurtadan dan kemerosotan rohani yang lebih besar. Demikian pula, angkatan orang percaya kedua dan ketiga di bawah perjanjian yang baru harus menanyakan diri apakah pengabdian mereka kepada Allah sama seperti angkatan sebelum mereka. Ataukah mereka lebih menyesuaikan diri dengan cara hidup masyarakat mereka ketika menolak standar semula dari bapak-bapak mereka. |
(0.11209375862069) | (Mzm 35:1) |
(full: BERPERANGLAH MELAWAN ORANG YANG BERPERANG MELAWAN AKU.
) Nas : Mazm 35:1-38 Mazmur ini disebut mazmur kutukan yang artinya pemazmur berdoa agar Allah mendatangkan hukuman atas musuh-musuh umat-Nya dan menggulingkan orang fasik (lih. pasal Mazm 35:1-28; 69:1-37; 109:1-31; 137:1-9; dan Neh 6:14; 13:29; Yer 15:15; 17:18; Gal 5:12; 2Tim 4:14; Wahy 6:10). Walaupun orang percaya diperintahkan untuk mengampuni musuh-musuh mereka (Luk 23:34) dan mendoakan keselamatan mereka (Mat 5:39,44), akan tiba saatnya bila kita harus berdoa agar kejahatan dihentikan dan keadilan diberlakukan bagi mereka yang tidak bersalah. Kita harus amat memperhatikan korban-korban kekerasan, penindasan, dan kejahatan. Selanjutnya dapat dikatakan mengenai mazmur kutukan ini:
|
(0.11209375862069) | (Mat 1:23) |
(full: ANAK DARA ... MELAHIRKAN SEORANG ANAK LAKI-LAKI.
) Nas : Mat 1:23 Baik Matius maupun Lukas setuju bahwa Yesus Kristus dikandung oleh Roh Kudus (ayat Mat 1:18; Luk 1:34-35) dan lahir dari seorang perawan tanpa campur tangan seorang ayah manusia. Sudah bertahun-tahun doktrin kelahiran Yesus dari seorang perawan ini disanggah oleh para teolog liberal. Akan tetapi, tidak dapat disangkal bahwa nabi Yesaya sudah bernubuat tentang seorang anak yang lahir dari seorang perawan, anak yang akan dinamakan "_Imanuel_", suatu istilah Ibrani yang berarti "Allah menyertai kita" (Yes 7:14). Nubuat ini sudah disampaikan sekitar 700 tahun sebelum Yesus dilahirkan.
|
(0.11209375862069) | (Mat 9:17) |
(full: ANGGUR YANG BARU ... KE DALAM KANTONG KULIT YANG TUA.
) Nas : Mat 9:17 Ada bermacam-macam tafsiran mengenai ayat ini. Dua pandangan adalah:
|
(0.11209375862069) | (Mat 24:37) |
(full: KEDATANGAN ANAK MANUSIA.
) Nas : Mat 24:37 Pernyataan Yesus mengenai "kedatangan Anak Manusia" menunjuk kepada dua peristiwa: kepada tahap pertama dari kedatangan-Nya kembali pada saat yang tidak diketahui dan tidak diduga (yaitu pada saat keangkatan orang kudus zaman gereja, lihat cat. --> Mat 24:42; lihat cat. --> Yoh 14:3; dan lihat cat. --> Wahy 3:10; [atau ref. Mat 24:42; Yoh 14:3; Wahy 3:10] lihat art. KEANGKATAN GEREJA), dan kepada tahap kedua dari kedatangan-Nya setelah masa kesengsaraan besar, apabila Ia akan membinasakan orang jahat dan mengumpulkan semua orang benar dalam kerajaan-Nya (Wahy 19:11-20:4). Kita menjumpai petunjuk rangkap dua ini ketika Kristus berbicara tentang tiga macam golongan manusia dalam ilustrasinya tentang "zaman Nuh" (ayat Mat 24:37-44). Hubungan antara ketiga golongan ini dengan kedatangan Kristus adalah sebagai berikut:
|
(0.11209375862069) | (Rm 1:18) |
(full: MURKA ALLAH.
) Nas : Rom 1:18 Murka (Yun. _orge_) Allah adalah ungkapan tentang kebenaran dan kasih-Nya (lihat art. SIFAT-SIFAT KHAS ALLAH). Itu adalah kemarahan pribadi dan reaksi Allah yang tetap terhadap segala dosa (Yeh 7:8-9; Ef 5:6; Wahy 19:15), yang dibangkitkan oleh kelakuan jahat orang-orang (Kel 4:14; Bil 12:1-9; 2Sam 6:6-7) dan bangsa-bangsa (Yes 10:5; 13:3; Yer 50:13; Yeh 30:15) dan oleh ketidaksetiaan umat Allah (Bil 25:3; 32:10-13; Ul 29:24-28).
|
(0.11209375862069) | (1Tim 3:8) |
(full: DIAKEN-DIAKEN.
) Nas : 1Tim 3:8 Diaken (Yun. _diakonos_) berarti "seorang hamba". Salah satu fungsi ditunjukkan dalam Kis 6:1-6. Mereka menolong gembala dengan mengurus hal-hal jasmani dan bukan rohani dari gereja supaya gembala dapat memusatkan diri pada doa dan pelayanan Firman (Kis 6:2). Syarat-syarat rohani untuk jabatan diaken pada dasarnya sama dengan penilik dan gembala (bd. ayat 1Tim 3:1-7 dengan ayat 1Tim 3:8-13; lih. Kis 6:3). |
(0.11209375862069) | (Kel 3:13) | (jerusalem) Tradisi Yahwista menempatkan permulaan ibadat kepada TUHAN (YHWH) pada awal sejarah umat manusia, Kej 4:26. Karena itu tradisi Yahwista memakai nama YHWH dalam seluruh kisahnya mengenai para bapa bangsa. Sebaliknya, menurut tradisi Elohista yang menyusun juga Kel 6:9-15, nama YHWH baru dinyatakan kepada Musa sebagai nama Allah bapa leluhur. Tetapi Para Imam, Kel 6:2-3, senada dengan tradisi Elohista dengan hanya menambah bahwa nama Allah bapa leluhur ialah El Syaddai; bdk Kel 17:1+. Ceritera mengenai penyataan nama YHWH, Kel 3:13-15, merupakan salah satu bagian Perjanjian Lama yang paling penting. Tetapi ditimbulkan dua masalah juga. Persoalan pertama menyangkut ilmu bahasa, yaitu manakah kata dasar nama YHWH itu? Persoalan kedua menyangkut ilmu tafsir dan ilmu ke-Tuhanan yaitu manakah arti umum ceritera itu serta pentingnya penyataan yang disampaikan? 1. Ada (TUHAN) dengan berbagai kata dari bahasa lain dari bahasa Ibrani ataupun dengan berbagai kata dasar dari bahasa Ibrani sendiri. Sudah pasti bahwa nama YHWH bersangkutan dengan suatu bentuk kuno dari kata Ibrani yang berarti ada. Sementara ahli berpendapat bahwa nama YHWH harus dimengerti sebagai bentuk kata "ada" yang berarti: membuat ada, sehingga nama itu berarti: Ia mengadakan, Ia menyebabkan ada, Ia menjadikan. Namun kiranya jauh lebih menyakinkan pendapat bahwa nama YHWH hanya bentuk dasar kata Ibrani itu, sehingga berarti: Ia ada. 2. Ditinjau dari segi ilmu tafsir nama YHWH dijelaskan dalam Kel 3:14. ayat ini berupa sebuah sisipan kuno yang berasal dari tradisi yang sama seperti ceritera itu sendiri. Para ahli memperbincangkan arti keterangan dalam Kel 3:14 itu yang berbunyi: eyeh asyer eyeh. Oleh karena Allah sendirilah yang sedang berbicara maka selayaknya Ia berkata: Aku ada yang Aku ada, dan bukan:Aku ada Ia ada. Ungkapan Ibrani tsb secara harafiah dapat diterjemahkan itu mungkin mau ditarik kesimpulan bahwa Allah sebenarnya tidak mau menyatakan namaNya. Tetapi justru sebaliknya yang dimaksudkan: Allah menyebut di sini namaNya sendiri. Menurut alam pikiran bangsa Semit nama itu sedikit banyak mengungkapkan kepribadian Allah. Ungkapan Ibrani: eyeh asyer eyeh secara harafiah juga boleh diterjemahkan sbb: Aku ada Dia yang Aku ada. Menurut patokan tata bahasa Ibrani ungkapan itu berarti: Aku adalah Dia yang ada, atau: Akulah yang ada. Para penterjemah Kitab Suci ke dalam bahasa Yunani (Septuaginta) mengerti ungkapan Ibrani itu dengan arti sedemikian juga. Mereka menterjemahkan: Ego eimi ho on, artinya: Allah satu-satunya yang sungguh-sungguh ada. Ini sama artinya dengan: Allah adalah transenden dan tetap suatu rahasia bagi manusia: artinya pula: Allah berkarya dalam sejarah umatNya dan dalam sejarah seluruh umat manusia. Sejarah itu dipimpin olehNya menuju suatu tujuan. Nas Keluaran mengenai penyataan nama Tuhan itu mengandung bibit segala keterangan yang kemudian masih diberikan Allah bdk Wah 1:8 yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang. Yang Mahakuasa; Yoh 8:24+; Wah 1:4+; Yes 42:8+. |
(0.11209375862069) | (Hos 1:2) | (jerusalem: kawinlah seorang perempuan) Seperti nabi-nabi lain melakukan tindakan-tindakan yang merupakan lambang dan nubuat, bdk Yer 18:1+, demikian hidup nabi Hosea menjadi lambang yang menyingkapkan rahasia rencana Allah. Hosea sampai dua kali mencintai seorang perempuan yang hanya menanggapi cinta kasih nabi dengan ketidaksetiaan. Begitu juga Tuhan terus mengasihi umatNya, Israel, isteriNya yang tidak setia. Tuhan mencobai Israel, tetapi kemudian menganugerahkan kepadanya kebahagiaan kasih pertama itu dam membuat kasih isteriNya menjadi bertahan tak tergoncang lagi (bab 1-3). Agaknya di masa sebelum nabi Hosea orang sudah menyebut ibadat kepada dewa-dewa yang diadakan penduduk negeri Kanaan sebagai "persundalan", oleh karena memang dalam ibadat itu persundalan bakti dipraktekkan (Kel 34:15). Dengan meniru ibadat penduduk Kanaan Israelpun bersundal (Kel 34:16). Tetapi nabi Hosea adalah nabi pertama yang membandingkan persatuan Allah dengan Israel berdasarkan perjanjian yang diikat di gunung Sinai, dengan perkawinan. Karena itu nabi Hosea tidak hanya menyebut pemujaan dewa-dewa sebagai persundalan, tetapi sebagai zinah. Dengan mengikuti nabi Hosea nabi-nabi lain juga berkata demikian, Yes 1:21; Yer 2:2; 3:1; 3:6-12. Nabi Yehezkiel sampai dua kali mengutarakan pikiran itu dalam kiasan yang panjang terperinci, Yeh 16:23. Kitab Deutero-yesaya membandingkan pemulihan umat Israel di masa sesudah pembuangan dengan rujuk isteri yang tidak setia, Yes 50:1; 54:6-7; bdk Yes 62:4-5. Kidung Agung barangkali juga menggambarkan hubungan Allah dengan Israel sebagai hubungan suami-isteri. Dalam Perjanjian Baru Yesus membandingkan kebahagiaan di zaman Mesias dengan pernikahan, Mat 22:1-14; 25:1-13. Ia sendiri adalah mempelai-suami, Mat 9:15; bdk Yoh 3:29. Dengan jalan itu Yesus mengajar bahwa di dalam diriNya sendiri terikatlah perjanjian nikah, Pulau juga memanfaatkan lambang itu, 2Ko 11:2; Efe 5:25-33; bdk 1Ko 6:15-17. Akhirnya kitab Wahyu berkata tentang pernikahan Yerusalem sorgawi, Wah 21:2. - Bab 1-3 kitab Hosea merupakan suatu kesatuan tersendiri. Bab-bab ini dapat dibagi menjadi tiga bagian, masing-masing terdiri atas sejumlah ayat yang mengenai mata sekarang di mana Allah mengecam Israel oleh karena dosanya, dan sejumlah ayat yang mengenai masa depan yang bahagia, Hos 1:2-9,10-11; 2:1-12; 2:13-22; 3:1-4; 3:5 |
(0.11209375862069) | (Rm 9:5) | (jerusalem) Ayat ini juga dapat diterjemahkan sbb: Mereka adalah... sebagai manusia. Allah yang ada di atas segala sesuatu harus dipuji... Tetapi baik konteksnya maupun susunan kalimat sendiri mengandaikan bahwa pujian ini tertuju kepada Kristus. Memang Paulus jarang sekali menyebut Kristus "Allah", bdk Tit 2:13, dan jarang menunjukkan sebuah pujian kepadaNya, bdk Ibr 13:21. Tetapi sebabnya ialah: biasanya Paulus mengkhususkan sebutan "Allah" bagi Bapa, bdk Rom 15:6, dll, dan iapun tidak suka melihat diri-diri ilahi secara abstrak menurut hakekatnya. Kecuali itu Paulus selalu memikirkan Kristus secara konkrit sebagai Allah yang telah menjadi manusia, bdk Fili 2:6+; Kol 1:15+. Karena itu ia memperlihatkan Kristus sebagai yang di bawah Bapa, 1Ko 3:23; 11:3, baik dalam karya penciptaan, 1Ko 8:6, maupun dalam karya pemulihan di akhir zaman, 1Ko 15:27 dst; bdk Rom 16:27 dll. Namun demikian sebutan "Kyrios" yang diperoleh Kristus dalam kebangkitanNya, Fili 2:9-11; bdk Efe 1:10-22; Ibr 1:3 dst, tidak lain kecuali sebutan ilahi yang dalam Perjanjian Lama diberikan kepada Yahwe, Rom 10:9 dan Rom 10:13; 1Ko 2:16. Dalam pandangan Paulus Kristus pada pokoknya "Anak Allah", Rom 1:3 dst Rom 9; 5:10; 8:29; 1Ko 1:9; 15:28; 2Ko 1:19; Gal 1:16; 2:20; 4:4,6; Efe 4:13; 1Te 1:10; bdk Ibr 4:14, dll, atau "AnakNya sendiri", Rom 8:3,32, atau "AnakNya yang kekasih", Kol 1:13. Dan Anak Allah itu pada pokoknya termasuk dunia ilahi: dari situ Ia datang, 1Ko 15:47, karena diutus oleh Allah, Rom 8; Gal 4:4. Kalaupun Kristus secara baru memperoleh julukan "Anak Allah" dalam kebangkitanNya, Rom 1:4, namun tidak pada ketika itu barulah Ia mendapat sebutan itu, sebab Kristus memang sudah ada sebelum segala sesuatunya (pre-eksisten), tidak hanya dengan arti alkitabiah, 1Ko 10:4, tetapi juga secara ontologis, Fili 2:6; 2Ko 8:9. Kristus adalah Hikmat Allah, 1Ko 1:24,30. Gambaran Allah, 2Ko 4:4, yang oleh karenaNya segala sesuatunya dijadikan, Kol 1:15-17; bdk Ibr 1:3; 1Ko 8:6, dan yang oleh karenanya segala sesuatunya dijadikan kembali, Rom 8:29; bdk Kol 3:10; 1:18-20. Sebab Kristus telah mengumpulkan di dalam diriNya "kepenuhan" dunia, Kol 2:9+. Di dalam Dialah Allah membuat rencana penyelamatanNya, Efe 1:3 dst dan sama seperti Bapa Kristus menjadi maksud-tujuan rencana itu (bdk Rom 11:36; 1Ko 8:6 dan Kol 1:16,20). Kalau Bapa membangkitkan orang mati serta menghakiminya, maka Kristuspun membangkitkan (bdk Rom 1:4; 8:11+ dan Fili 3:21) dan menghakimi (bdk Rom 2:16 dan 1Ko 4:5; Rom 14:10 dan 2Ko 5:10). Pokoknya, Kristuslah salah satu dari ketiga diri yang tampil dalam rumus-rumus Tritunggal, 2Ko 13:13+. |
(0.11096716206897) | (Im 11:1) |
(ende) Dalam pasal-pasal ini terkumpul pelbagai hukum dan aturan mengenai nadjis dan tahir, haram dan halal. Ada hukum-hukum jang berdasarkan tradisi-tradisi kuno, lainnja memuat tradisi jang lebih muda. Hukum-hukum itu sering melandjutkan matjam-matjam tabu, sebagaimana djuga diketemukan pada bangsa-bangsa lain dan dalam agamanja. Tabu sedemikian itu aselinja bermaksud melindungi orang-orang terhadap daja-daja adjaib dan berbahaja jang dianggap tersembunji didalam barang-barang tertentu, ataupun berkenaan dengan daja hidup jang misterius dan karenanja ilahi, sehingga perlu dibarengi dengan kelakuan jang chas. Dalam agama bangsa Israil hukum-hukum sedemikian itu diberi makna lain, sehingga disangkutkan dengan ibadah dan membuat orang mampu atau menghalang-halangi dia ikut serta dalam ibadah jang mendekatkan manusia kepada Allah. Binatang-binatang jang dilarang itu umumnja adalah binatang jang dipakai dalam ibadah kaum kafir, entah sebagai kurban entah untuk dipudja. Binatang-binatang jang halal dipergunakan dalam ibadah Jahwe. Dengan demikian umat Allah dipisahkan dari bangsa-bangsa kafir dan kemurnian agama dilindungi. Hukum-hukum jang bertalian dengan hidup dan kelahiran serta kematian mengingatkan, bahwa Allah semata-mata Tuhan kehidupan. Kusta merupakan tanda kematian, sehingga menghalang orang mendekati pokok kehidupan, Jahwe. Semua hukum ini memang tidak menjangkut tatasusila kebaikan atau kedjahatan, namun terang mengingatkan kepada manusia ketidak mampuannja dan hak Allah jang mutlak. Demikian undang-undang ini sungguh mempunjai makna keigamaan djuga. Perdjandjian Baru membatalkan semua hukum itu, oleh sebab tidak membutuhkan alat itu lagi, meskipun apa jang diusahakan dalam hukum-hukum itu masih tetap ada. |
(0.11096716206897) | (Yes 1:9) |
(ende: Jahwe balatentara) adalah sebutan Allah Israil jang lazim dipakai para nabi. Sebutan itu menegaskan kekuasaan allah (bdk. 1Sa 17:45; Yes 34:4; Yer 33:22). |
(0.11096716206897) | (1Kor 8:1) |
(ende: Daging pudjaan) ialah jang dimakan dalam upatjara penjembahan dewa-dewa atau sisa dari padanja jang didjual dipasar dan dimakan dalam rumah tangga. Turut makan sebagai mengambil bagian dalam penjembahan tentu sadja terlarang. Tetapi orang-orang serani terpaksa makan apa sadja, jang disadjikan dalam rumah tangga atau pada perdjamuan-perdjamuan biasa, dan sering sekali daging jang disadjikan adalah daging bekas pudjaan, ataupun berasal dari binatang jang disembelih dengan upatjara kafir. Hal itu menimbulkan banjak kesulitan dalam umat dan mereka bertanja kepada Paulus, bagaimana seharusnja sikap mereka terhadap itu. Ada jang terlalu bebas, dan ada jang ragu-ragu hati-nuraninja. Jang terlalu bebas, ialah agaknja golongan-golongan jang dimaksudkan dalam 1Ko 4:8; 4:18-21; dan 1Ko 6:9-12. Dengan sombongnja mereka itu berdalih-dalih: "kami berpengetahuan, tidak pertjaja akan dewa-dewa dan makan sadja daging itu sebagai makanan biasa". |
(0.11096716206897) | (Kel 13:7) |
(full: SESUATUPUN YANG BERAGI TIDAK BOLEH DILIHAT.
) Nas : Kel 13:7 Selama minggu Paskah, ragi (Ibr. _se'or_, yaitu semua zat yang dapat mengakibatkan fermentasi dalam adonan atau cairan) dan semua bahan yang kena ragi (Ibr. _hamets_; yaitu segala sesuatu yang telah mengalami fermentasi atau beragi) harus dibuang dari rumah orang Israel (bd. Kel 12:15,19). Dalam Kel 13:7 _hamets_ diterjemahkan "sesuatu pun yang beragi"; tetapi arti harfiah adalah "sesuatu yang difermentasi." Semua makanan untuk Paskah harus disesuaikan dengan perintah ilahi ini (lihat art. PASKAH).
|
(0.11096716206897) | (Im 1:2) |
(full: MEMPERSEMBAHKAN PERSEMBAHAN.
) Nas : Im 1:2 Kata benda "persembahan" (Ibr. _corban_) berkaitan dengan kata kerja yang berarti "menghampiri." Oleh karena itu, suatu persembahan merupakan suatu pemberian orang percaya Israel yang dibawa ke dekat Allah supaya menghampiri Allah dan menikmati persekutuan dan berkat-Nya (bd. Mazm 73:28).
|