| (0.12668032068966) | (1Tim 5:1) |
(sh: Penuh kemurnian (Minggu, 16 Juni 2002)) Penuh kemurnianPenuh kemurnian. Pada bagian ini Paulus membahas tentang sikap dan kewajiban Timotius sebagai pemimpin jemaat. Jika para pengajar sesat di awal pasal empat menggunakan "tipu daya pendusta-pendusta", maka Paulus memerintahkan Timotius menangkalnya "dengan penuh kemurnian" (ayat 1). Paulus meminta Timotius agar tidak "keras terhadap orang yang tua, tetapi menegur dia sebagai bapa" (ayat 1). Tugas Timotius sebagai pemimpin tidak boleh membuatnya mengesampingkan kewajiban untuk menghormati orang yang lebih tua. Kata "bapa" dan "ibu" yang digunakan di ayat 1 dan 2 menunjuk pada pengertian orang tua kandung; ia harus menghormati orang-orang yang lebih tua seperti kepada orang tua kandungnya. Bagi kebanyakan orang, rasanya sulit untuk melaksanakan kedua prinsip ini sekaligus. Namun, itu mutlak harus ditaati oleh seorang pelayan Kristen. Dalam nada yang sama, Paulus mengingatkan Timotius, dalam menegur orang-orang yang lebih muda, agar tetap menganggap mereka sebagai "saudaramu" dan "adikmu". Anak kalimat "dengan penuh kemurnian" (ayat 2), selain menunjuk pada semua kelompok orang yang ada dalam 1-2, secara khusus juga menunjuk pada perlakuan terhadap para "perempuan muda" jemaatnya. Hubungan yang terjadi antara pria dan wanita di dalam lingkungan jemaat dan pelayanan harus dilandasi oleh kemurnian hati dan hidup di dalam Tuhan. Ketiadaan kemurnian seperti ini telah menyebabkan tercemarnya kesaksian jemaat karena masalah seksual. Renungkan: Bagaimana Anda dapat ikut mewujudkan hubungan "dengan penuh kemurnian" di tengah komunitas jemaat Anda? |
| (0.12668032068966) | (2Tim 1:9) |
(sh: Apa sih rahasianya? (Minggu, 25 Agustus 2002)) Apa sih rahasianya?Apa sih rahasianya? Paulus menjelaskan bahwa Injil yang ia beritakan adalah karya penyelamatan dan panggilan Allah, dan berdasarkan "maksud dan kasih karunia-Nya sendiri" yang telah ditentukan "sebelum permulaan zaman," yaitu sebelum penciptaan (ayat 9). Kini, keselamatan itu telah dinyatakan di dalam Yesus Kristus Juruselamat, yang "telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa" (ayat 10). Kata-kata ini bermakna bila dimengerti dalam konteks kafir dunia Romawi. Keselamatan ditentukan hanya berdasarkan amal bakti seseorang, sementara dewa-dewi kafir tidak pernah konsisten dan mudah berubah pikiran. Karena itu, berita yang disampaikan Paulus itu adalah sesuatu yang sangat berbeda dan luar biasa. Untuk Injil inilah, Paulus menjadi pemberita, rasul, dan guru (ayat 11). Bahkan, dari kata-kata selanjutnya dapat disimpulkan: Injil adalah alasan mengapa Paulus mau menderita dan bertahan. Sebab Paulus tahu bahwa Allah yang dia percayai adalah sumber keselamatannya dan panggilannya (ayat 9), dan berkuasa memelihara segala yang Allah percayakan kepadanya (ayat 12b). Berdasarkan hal ini, Paulus meminta Timotius meneladaninya (ayat 13), juga memelihara "harta yang indah," yang adalah pengajaran rasuli yang diterimanya dari Paulus (ayat 14). Ayat 15-18 memberikan kontras antara Onesiforus sebagai contoh mereka yang tidak menjadi malu (bdk. 8 dan 12), dengan orang seperti Figelus dan Hermogenes, yang menjadi malu dan meninggalkan Paulus. Renungkan: Pengetahuan yang makin dalam akan karya keselamatan Allah seharusnya menimbulkan rasa syukur yang makin meluap dan hidup yang makin melayani Allah. |
| (0.12668032068966) | (Ibr 3:7) |
(sh: Peringatan kedua (Selasa, 5 Oktober 1999)) Peringatan keduaPeringatan kedua. Inti dari peringatan kedua adalah firman Tuhan sudah diberitakan lewat Musa. Sikap Israel terhadap kepemimpinan dan petunjuk Musa, dengan sendirinya adalah sikap mereka terhadap Allah sendiri. Menolak firman yang disampaikan Musa berarti menolak firman Allah. Sikap menolak dan mengeraskan hati akan berakibat fatal. Ketidakpercayaan dan ketidaktaatan mengarah pada akibat tragis! Karena Kristus lebih tinggi dan lebih mulia daripada Musa, maka menolak beriman dan taat kepada-Nya merupakan pemberontakan yang tidak dapat ditolerir. Sebab menolak dan menyimpang dari keselamatan yang Kristus anugerahkan, adalah murtad yang menghasilkan kebinasaan. Percaya dan taat. Dua hal inilah yang harus Kristen lakukan. Hidup selalu dalam iman dan ketaatan sebagai respons kepada firman keselamatan. Salah satu tugas Gereja yang sangat penting adalah menyediakan atau membangun persekutuan di mana ada nasihat, dorongan, dan dukungan dari satu kepada yang lain. Inilah cara yang paling efektif dan penting untuk mencegah terjadinya penolakan dan sikap mengeraskan hati terhadap firman Tuhan. Doa: Lembutkanlah hatiku menerima kebenaran firman-Mu. Ampunilah aku yang sering berontak terhadap Engkau. Berikanlah hati yang taat dan percaya penuh kepada kedaulatan-Mu. Amin. |
| (0.12668032068966) | (Ibr 4:1) |
(sh: Perhentian (Rabu, 6 Oktober 1999)) PerhentianPerhentian.
Di satu pihak kita mungkin merasa ngeri terhadap
"perhentian" (misalnya, PHK); namun di pihak lain
perhentian itu kita rindukan (misalnya bebas dari keharusan
bekerja terus-menerus). Melalui penciptaan Allah
menetapkan dan memberkati baik pekerjaan maupun perhentian,
khususnya hari perhentian atau hari ketujuh, yang dianggap
oleh para rabi sebagai perhentian kekal, karena dalam
Berusaha untuk masuk.
Bagaimana cara "berusaha masuk ke dalam perhentian" (ayat
11)? Tak lain tak bukan "percaya dan taat" (ayat |
| (0.12668032068966) | (Ibr 7:11) |
(sh: Betapa sempurna! (Senin, 11 Oktober 1999)) Betapa sempurna!Betapa sempurna! Penjelasan tentang Imamat Yesus mencapai puncaknya. Ia adalah seorang Imam Besar yang agung dan sempurna; semua imam yang ada sebelumnya dalam Perjanjian Lama tidak mungkin dan tidak akan pernah mencapai kesempurnaan. Karena itu tidak dibutuhkan seorang imam lain lagi, kecuali Dia. Mengapa demikian? 1) Yesus adalah Imam menurut peraturan Melkisedek (Mazmur 110:4), yang jauh melebihi kedudukan para imam seperti Abraham, Harun, dan Lewi. 2) Yesus adalah Imam sejati yang dipilih bukan berdasarkan silsilah keturunan, tetapi berdasarkan "hidup yang tidak dapat binasa" (ayat 16,24). Yesus tidak hanya mati melainkan juga bangkit dan tidak akan mati lagi selama-lamanya. Maka Imamat-Nya tidak mungkin berujung pada kesudahan. 3) Yesus membawa suatu perjanjian yang lebih kuat kokoh, permanen, dan yang dijamin keabsahannya oleh sumpah yang telah Allah nyatakan sendiri (ayat 20-22, 28). 4) Yesus melakukan sesuatu yang tidak pernah dan tidak mungkin dilakukan oleh imam lain, siapa pun juga. Yesus Kristus mempersembahkan diri dan nyawa-Nya sendiri sebagai korban penebus dosa (ayat 27). Dia serentak menjadi imam dan persembahan untuk menyelamatkan kita! Hanya Yesus sendiri, telah sempurna. Terpujilah Dia! |
| (0.12668032068966) | (1Ptr 1:1) |
(sh: Dipanggil untuk taat dan kudus (Rabu, 7 Juli 1999)) Dipanggil untuk taat dan kudusDipanggil untuk taat dan kudus. Allah telah menyatakan rahmat-Nya yang besar melalui diri Putra-Nya, Yesus Kristus; sehingga orang-orang pendatang di Asia Kecil mengalami kelahiran baru dan hidup dalam pengharapan. Mereka adalah orang-orang pilihan yang dipanggil Allah untuk mengemban amanat agung-Nya. Mereka dipanggil sebagai umat yang akan menyatakan inti berita Injil yakni kasih Kristus kepada dunia sekitar mereka. Oleh karena itu mereka harus menjaga hidup mereka dalam ketaatan dan kekudusan. Sebagai umat-Nya, kita pun terpanggil untuk hidup taat dan kudus di hadapan-Nya, agar dunia merasakan keberadaan kita yang menyaksikan kasih-Nya. Harta sorgawi. Ada suatu pengharapan bagi umat-Nya yang dipanggil taat dan kudus, yakni tersedianya harta sorgawi yang tidak binasa, yang tidak cemar, dan tidak dapat layu. Pengharapan kekal inilah yang Allah janjikan bagi setiap orang yang hidup berkenan kepada-Nya, supaya tetap tekun dan sabar menghadapi kenyataan hidup di dunia ini yang memang penuh pergumulan. Penderitaan dan pergumulan yang kita alami saat ini memang tidak dapat dibandingkan dengan keindahan dan kekekalan harta sorgawi. Renungkan: Harta sorgawi akan menjadi milik abadi bagi setiap orang yang mau menjaga ketaatan dan kekudusan hidupnya, berkenan kepada-Nya. |
| (0.12668032068966) | (1Ptr 1:13) |
(sh: Hidup dalam kekudusan (Jumat, 9 Juli 1999)) Hidup dalam kekudusanHidup dalam kekudusan. Inilah perintah Allah yang mengatakan: "kuduslah kamu, sebab Aku kudus". Kristen adalah umat tebusan Allah yang telah dilahirkan kembali karena pengorbanan Kristus yang telah mati di kayu salib. Inilah penebusan yang mahal, yang tidak mungkin dibayar dengan apa pun juga, selain dengan darah Yesus, Sang Putra Allah. Setelah ditebus, Kristen terpanggil menjadi umat-Nya yang kudus, yang menjaga hidupnya berkenan kepada-Nya. Kecenderungan berbuat dosa dan menyukakan diri ditinggalkan dan termotivasi untuk hidup sesuai dengan firman-Nya, hari demi hari menikmati pengudusan-Nya, semakin serupa dengan Kristus. Kasih persaudaraan. Suatu bentuk manifestasi (perwujudan) dari orang yang telah dipanggil adalah kasih persaudaraan. Orang yang sudah dipanggil menjadi Gereja harus memanifestasikan komunitas (persekutuan) ilahi, yakni komunitas Allah yang lahir dari Firman yang hidup. Kasih Kristus yang telah mengalir dalam hidupnya akan mengalir pula dalam manifestasi yang nyata sehari-hari, saling mengasihi satu dengan yang lain dengan kasih yang tulus ikhlas dan segenap hati. Kasih persaudaraan sebagai pengikat komunitas ilahi walau berbeda latar belakang, suku bangsa, tingkat sosial, tingkat pendidikan, dll. Doa: Tuhan, jadikan kami komunitas ilahi yang memiliki kasih persaudaraan. |
| (0.12668032068966) | (1Yoh 4:1) |
(sh: Roh Kebenaran dan roh kesesatan (Minggu, 7 Desember 2003)) Roh Kebenaran dan roh kesesatanRoh Kebenaran dan roh kesesatan. Dalam renungan hari ini kita terus diingatkan bahwa di balik dua bentuk kategori manusia terdapat dua bentuk roh. Roh-roh tersebut mempengaruhi manusia. Pertama, roh kesesatan disebut juga roh antikristus (ayat 3). Kehadirannya tampak melalui kehadiran nabi-nabi palsu. Mereka giat mengajar kesesatan dan aktif mencari pengikut (ayat 3). Isi ajaran mereka adalah “Yesus bukan manusia”, karena bagi mereka kemanusiaan Yesus hanya bersifat sementara. Namun, mereka menerima Yesus sebagai Allah. Ajaran demikian tidak berasal dari Roh Kebenaran tapi dari roh kesesatan. Jemaat yang memiliki Roh Allah akan memberi respons positif terhadap perkataan Allah dan memberi memberi respons negatif terhadap perkataan nabi-nabi palsu. Kedua, Roh Kebenaran. Allah telah mengaruniakan Roh Kebenaran kepada kita sehingga kita yang percaya dan menerima Tuhan Yesus menerima kenyataan bahwa Yesus adalah manusia sejati (ayat 2). Bahkan kemanusiaan-Nya tidak hilang ketika Ia naik ke Surga. Di samping itu kata kerja ‘datang’ memberi indikasi bahwa Yesus tidak berasal dari dunia. Yesus diutus Bapa dari Surga menjadi manusia. Kenyataan ini mengindikasikan bahwa Yesus adalah manusia dan Allah. Roh Allah yang berdiam dalam diri orang percaya menolong membedakan kebenaran dan kesesatan. Sehingga orang percaya mendengar kebenaran dan menolak nabi-nabi palsu. Renungkan: Orang yang tidak memiliki pengenalan yang benar tentang Kristus mudah sekali menyesatkan dan disesatkan. |
| (0.12668032068966) | (3Yoh 1:5) |
(sh: Kasus Diotrefes (Minggu, 9 Desember 2001)) Kasus DiotrefesKasus Diotrefes. "Hidup dalam kebenaran" diwujudkan secara kongkret oleh Gayus dengan menerima para penginjil dan membantu mereka dalam perjalanannya (ayat 5-6). Kesaksian yang baik juga diberikan bagi Demetrius (ayat 12), yang mungkin diutus oleh Yohanes untuk mengunjungi jemaat yang sedang dalam krisis ini. Tindakan Diotrefes sangat kontras dengan apa yang dilakukan Gayus (ayat 9-10). Tampaknya, ia memiliki keinginan kuat untuk berkuasa. Sebagai pemimpin jemaat, ia cukup berpengaruh dan tidak mau mengakui otoritas Yohanes. "Surat" yang dikirimkan penulis sebelumnya (ayat 9), mungkin berisi permintaan pada Diotrefes untuk menyambut dan membantu para penginjil yang berkunjung ke jemaat ini. Tetapi, karena Diotrefes menolak, Yohanes lalu meminta bantuan Gayus.
Konflik antara Diotrefes dengan Yohanes berkisar pada masalah
penerimaan para penginjil. Demi membela Injil, Diotrefes
mungkin terlalu berhati-hati dalam menerima "orang asing",
sehingga utusan Yohanes pun ditolaknya. Tetapi, Diotrefes
tidak berhenti sampai di situ. Ia "meleter dan melontarkan
kata-kata kasar" terhadap Yohanes, ia mencegah jemaat
menerima para penginjil, bahkan ia mengucilkan anggota jemaat
yang menerima mereka (ayat 10). Semua tindakan ini jelas
melanggar hukum kasih. Motivasi Diotrefes tidak lagi murni.
Di balik semangat membela Injil tersembunyi egoisme yang haus
kekuasaan. Tuhan Yesus memperingatkan murid-murid-Nya tentang
hal ini (Mrk. 9:33-37; Mat. 20:25-28; 23:5-12; bdk. Renungkan: Kebenaran dan kasih adalah kunci untuk menguji, bukan hanya ajaran sesat, tetapi juga motivasi pelayanan orang Kristen. PA 5: 2 Yohanes Menjalankan tugas sebagai gereja bukanlah hal mudah. Dengan mengidentifikasikannya sebagai ibu, gereja harus mengasuh, membimbing, memelihara, melindungi, dan memenuhi kebutuhan anggotanya. Gereja yang dimaksudkan di sini adalah kumpulan orang percaya; persekutuan umat. Yang menjadi pertanyaan adalah, sudahkah kita menyadari bahwa hanya kualitas penghayatan bergereja kita sajalah yang mampu membuat gereja berfungsi sebagai ibu? Ada 2 tugas penting yang harus umat pahami sebagai pelaksana fungsi tersebut. Tugas-tugas penting apa sajakah itu? Kita akan menemukan jawabannya dalam PA di bawah ini. Pertanyaan-pertanyaan pengarah: 1. Siapakah yang dimaksud dengan orang-orang yang telah mengenal kebenaran (ayat 1b)? Apakah yang menjadi ciri-ciri dari kebenaran tersebut (ayat 1b-2)? Jelaskan! Menurut Anda, siapakah Kebenaran itu (bdk. Yoh. 14:6)? 2. Mengapa Yohanes, si penatua, menekankan bahwa kebenaran dan kasih merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan (ayat 4-5)? Berikan contoh kongkret yang akan terjadi bila kedua hal tersebut terpisah! Mengapa Allah sungguh menekankan supaya orang percaya melakukannya? Menurut Anda, sikap hidup seperti apakah yang akan terpancar dari orang percaya jika menaati perintah tersebut? 3. Apakah Anda setuju jika dikatakan bahwa hidup saling mengasihi merupakan karakter hakiki kekristenan? Lalu, mengapa hal ini seringkali tidak Kristen berlakukan dalam kehidupan kekristenannya? Jelaskan pendapat Anda! 4. Mengapa kebenaran tentang Yesus Kristus, Sang Kebenaran yang datang sebagai manusia itu ditentang oleh para penyesat (ayat 7)? Hal apa yang mendasari sikap tersebut? Apa yang harus Kristen lakukan terhadap mereka (ayat 8)? 5. Risiko apa yang akan Kristen hadapi jika membenarkan pengajaran para penyesat? Sebaliknya, anugerah apa yang akan Kristen dapatkan jika tetap mempertahankan keyakinan tersebut (ayat 9)? Jelaskan pendapat Anda! |
| (0.12668032068966) | (Why 8:1) |
(sh: Setengah jam yang menentukan (Minggu, 3 November 2002)) Setengah jam yang menentukan
Setengah jam yang menentukan. Sebenarnya bencana yang akan Allah timpakan atas bumi, bertujuan agar manusia siaga menghadapi Hari Tuhan. Kehancuran yang meliputi unsur-unsur alam di luar kontrol manusia, akan terjadi.
Renungkan: |
| (0.12668032068966) | (Why 14:6) |
(sh: Tuaian di bumi (Minggu, 10 November 2002)) Tuaian di bumi
Tuaian di bumi. Sosok yang kedua, yakni malaikat, memiliki corak peran yang agak berbeda dalam penuaian itu. Muncul dari Bait Suci sorgawi dan bersabit tajam. Ia memotong buah-buah anggur yang sudah masak dan melemparkannya ke dalam kilangan besar yang merupakan lambang murka Allah. Itulah murka Allah sepenuhnya, bukan lagi sekadar malapetaka peringatan. Kali ini meliputi segenap umat manusia yang tidak termasuk milik Sang Anak Manusia.
Renungkan: |
| (0.11197063793103) | (Kis 2:17) |
(full: HARI-HARI TERAKHIR.
) Nas : Kis 2:17 Teks :
|
| (0.11197063793103) | (1Kor 14:2) |
(full: BERKATA-KATA DENGAN BAHASA ROH.
) Nas : 1Kor 14:2 Jemaat Korintus telah melebih-lebihkan kepentingan karunia bahasa roh dalam ibadah umum (lihat art. KARUNIA-KARUNIA ROHANI ORANG PERCAYA) sehingga mereka mementingkannya lebih dari karunia yang lain. Apa lagi, mereka menjalankannya tanpa penafsiran. Paulus berusaha membenahi penyalahgunaan ini dengan jalan menunjukkan bahwa bahasa roh tanpa penafsiran sama sekali tidak menguntungkan dalam ibadah umum. Garis besar pasal ini adalah sebagai berikut:
|
| (0.11197063793103) | (Ibr 7:25) |
(full: HIDUP SENANTIASA UNTUK MENJADI PENGANTARA.
) Nas : Ibr 7:25 Kristus tinggal di sorga di hadapan Allah Bapa (Ibr 8:1), memohon syafaat bagi setiap pengikut-Nya sesuai dengan kehendak Bapa (bd. Rom 8:33-34; 1Tim 2:5; 1Yoh 2:1; lihat art. DOA SYAFAAT).
|
| (0.11197063793103) | (Kel 3:13) | (jerusalem) Tradisi Yahwista menempatkan permulaan ibadat kepada TUHAN (YHWH) pada awal sejarah umat manusia, Kej 4:26. Karena itu tradisi Yahwista memakai nama YHWH dalam seluruh kisahnya mengenai para bapa bangsa. Sebaliknya, menurut tradisi Elohista yang menyusun juga Kel 6:9-15, nama YHWH baru dinyatakan kepada Musa sebagai nama Allah bapa leluhur. Tetapi Para Imam, Kel 6:2-3, senada dengan tradisi Elohista dengan hanya menambah bahwa nama Allah bapa leluhur ialah El Syaddai; bdk Kel 17:1+. Ceritera mengenai penyataan nama YHWH, Kel 3:13-15, merupakan salah satu bagian Perjanjian Lama yang paling penting. Tetapi ditimbulkan dua masalah juga. Persoalan pertama menyangkut ilmu bahasa, yaitu manakah kata dasar nama YHWH itu? Persoalan kedua menyangkut ilmu tafsir dan ilmu ke-Tuhanan yaitu manakah arti umum ceritera itu serta pentingnya penyataan yang disampaikan? 1. Ada (TUHAN) dengan berbagai kata dari bahasa lain dari bahasa Ibrani ataupun dengan berbagai kata dasar dari bahasa Ibrani sendiri. Sudah pasti bahwa nama YHWH bersangkutan dengan suatu bentuk kuno dari kata Ibrani yang berarti ada. Sementara ahli berpendapat bahwa nama YHWH harus dimengerti sebagai bentuk kata "ada" yang berarti: membuat ada, sehingga nama itu berarti: Ia mengadakan, Ia menyebabkan ada, Ia menjadikan. Namun kiranya jauh lebih menyakinkan pendapat bahwa nama YHWH hanya bentuk dasar kata Ibrani itu, sehingga berarti: Ia ada. 2. Ditinjau dari segi ilmu tafsir nama YHWH dijelaskan dalam Kel 3:14. ayat ini berupa sebuah sisipan kuno yang berasal dari tradisi yang sama seperti ceritera itu sendiri. Para ahli memperbincangkan arti keterangan dalam Kel 3:14 itu yang berbunyi: eyeh asyer eyeh. Oleh karena Allah sendirilah yang sedang berbicara maka selayaknya Ia berkata: Aku ada yang Aku ada, dan bukan:Aku ada Ia ada. Ungkapan Ibrani tsb secara harafiah dapat diterjemahkan itu mungkin mau ditarik kesimpulan bahwa Allah sebenarnya tidak mau menyatakan namaNya. Tetapi justru sebaliknya yang dimaksudkan: Allah menyebut di sini namaNya sendiri. Menurut alam pikiran bangsa Semit nama itu sedikit banyak mengungkapkan kepribadian Allah. Ungkapan Ibrani: eyeh asyer eyeh secara harafiah juga boleh diterjemahkan sbb: Aku ada Dia yang Aku ada. Menurut patokan tata bahasa Ibrani ungkapan itu berarti: Aku adalah Dia yang ada, atau: Akulah yang ada. Para penterjemah Kitab Suci ke dalam bahasa Yunani (Septuaginta) mengerti ungkapan Ibrani itu dengan arti sedemikian juga. Mereka menterjemahkan: Ego eimi ho on, artinya: Allah satu-satunya yang sungguh-sungguh ada. Ini sama artinya dengan: Allah adalah transenden dan tetap suatu rahasia bagi manusia: artinya pula: Allah berkarya dalam sejarah umatNya dan dalam sejarah seluruh umat manusia. Sejarah itu dipimpin olehNya menuju suatu tujuan. Nas Keluaran mengenai penyataan nama Tuhan itu mengandung bibit segala keterangan yang kemudian masih diberikan Allah bdk Wah 1:8 yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang. Yang Mahakuasa; Yoh 8:24+; Wah 1:4+; Yes 42:8+. |
| (0.11197063793103) | (Kel 12:1) | (jerusalem) Kisah yang panjang ini mengenai Paskah mencakup berbagai unsur. Ada sebuah sumber kuno yang berasal dari tradisi Yahwista, Kel 12:21-23,27,29-39; ada beberapa tambahan yang bergaya bahasa tradisi Ulangan. Kel 12:24-27; 13:3-16, barangkali juga Kel 13:1-2; dan ada beberapa tambahan dari penggubah dari tradisi Para Imam yakni: peraturan mengenai ibadat dan keterangan tentang arti perayaan Paskah, Kel 12:1-20,28,40-51. Baik tambahan-tambahan tsb dibandingkan dengan Ima 23:5-8; Bil 28:16-25; Ula 16:1-8. - Sebenarnya perayaan Paskah dan perayaan Hari Raya Roti Tidak Beragi aslinya dua pesta yang berbeda. Hari Raya Roti Tidak beragi adalah sebuah pesta kaum tani. Pesta itu baru mulai dirayakan Israel setelah menetap di tanah Kanaan; baru sesudah pembaharuan agama yang dilancarkan raja Yosia pesta pertanian tsb disatukan dengan perayaan Paskah. Perayaan Paskah itu berasal dari zaman sebelum bangsa Israel terbentuk. Setiap tahun pesta itu dirayakan suku-suku Badui (peternak) hendak memohon perlindungan dewanya atas kawanan ternaknya. Kisah kuno yang berawal dengan Kel 12:21 menyebut pesta itu tanpa keterangan apapun. Ini mengandaikan bahwa Paskah sudah dikenal sebelumnya. Dapat diterima bahwa sewaktu Musa minta izin dari Firaun untuk mengadakan "perayaan TUHAN", bdk Kel 3:18; 5:1; 7:16; 8:1,8,20,27; 9:1,13; 10:4,24, apa yang dimaksudkan justru pesta Paskah tsb. kalau demikian duduknya perkara, maka hubungan antara perayaan Paskah dengan tulah yang kesepuluh dan keluaran Israel dari Mesir serba kebetulan: keluaran itu kebetulan bertepatan dengan perayaan Paskah kuno itu. Tetapi oleh karena kedua peristiwa tsb benar-benar bertepatan waktunya, maka dapat dibenarkan bahwa tambahan-tambahan yang disisipkan oleh tradisi Ulangan, Kel 12:24-27; 13:3-10 menerangkan perayaan Paskah (dan juga Hari Raya Roti Tidak Beragi) sebagai kenangan akan keluaran Israel dari negeri Mesir, bdk kitab Ulangan sendiri, Kel 16:1-3. Tradisi Para Imam menghubungkan seluruh tata upacara Paskah kuno dengan tulah yang kesepuluh dan keluaran Israel dari negeri Mesir, Kel 12:11-14,42. Tetapi sebelum tradisi Para Imam menghubungkannya sudah berhubungan juga. Sebab kisah yang berasal dari tradisi Yahwista, Kel 12:34-39, sudah menghubungkan upacara kuno dengan roti tidak beragi yang termasuk upacara Paskah dahulu, dengan keluaran dari negeri Mesir. Oleh karena dikaitkan pada peristiwa yang memutuskan dalam sejarah bangsa Israel, yaitu panggilannya oleh Tuhan, maka upacara kuno itu mendapat makna keagamaan yang serba baru: upacara-upacara itu sekarang merayakan keselamatan yang dikurniakan Allah kepada umatNya, sebagaimana diungkapkan dalam wejangan yang menurut Kel 12:26-27; 13:8 membarengi perayaan itu. Dengan demikian Paskah Yahudi merupakan persiapan bagi Paskah Kristen: Kristus, anak domba Allah, dikorbankan (salib), lalu disantap (perjamuan Tuhan) dalam rangka Paskah Yahudi (pekan suci). Kristus membawa keselamatan bagi seluruh dunia. Pembaharuan mistik dari tindakan penyelamatan itu menjadi poros ibadat Kristen yang berkisar pada Ekaristi, korban dan perjanjian suci serentak. |
| (0.11197063793103) | (Yoh 8:12) |
(jerusalem) Dalam Perjanjian Baru tema "terang kegelapan" berkembang menurut tiga garis pokok, yang lebih kurang dapat dibedakan.
1) Seperti matahari menerangi sebuah jalan, demikianpun apa saja yang menerangi jalan kepada Allah disebutkan sebagai "terang": Dalam Perjanjian Lama hukum Taurat, Hikmat dan firman Allah dikatakan "terang", Pengk 2:13; Ams 4:18-19; 6:23; Maz 119:105; bdk Yoh 2:19; dalam Perjanjian Baru disebutkan sebagai "terang" Kristus sendiri, Yoh 1:9; 9:1-39; 12:35; 1Yo 2:8-11; bdk 2Ko 4:6. Mat 17:2 yang dibandingkan dengan awan bercahaya di waktu keluaran, Yoh 8:12; bdk Kel 13:21 dst; Wis 18:3; dan juga setiap orang Kristen yang memperlihatkan Allah kepada dunia Mat 5:14-16; Luk 8:16; Rom 2:19; Fili 2:15; |
| (0.11084527586207) | (Kel 12:1) |
(ende) Dalam fasal ini dan fasal berikutnja riwajat Pengungsian umat Israel dihubungkan dengan peraturan-peraturan upatjara ibadat untuk perajaan Paskah tahunan. Maksudnja supaja semakin njatalah betapa sutjinja peraturan-peraturan itu: karena ditempatkan dalam hubungan historis dengan mukdjidjat karja Tuhan sendiri: dan dianggap tertjantum dalam perintah Tuhan kepada Musa. Memanglah peraturan-peraturan tadi didasarkan atas pembebasan Israel jang serba mengagumkan: dan jang kenang-kenangannja pantang terhapuskan dari tradisi Israel. Adalah suatu tjiri jang chas pada tradisi P: menekankan betapa kuno dan kudusnja peraturan-peraturan. Dengan menempatkan peristiwa historis dalam rangka liturgis ini: pengarang sekaligus bermaksud mendjelaskan, bahwa pengungsian Israel sangat menentukan bagi seluruh perkembangan sedjarahnja dikemudian hari. Selaras dengan maksud Tuhan maka peristiwa tersebut besar pengaruhnja atas iman Israel, sebagai djaminan dan suatu pengalaman jang tetap aktuil, bahwa Mahakuasa Tuhan menjelamatkan umatNja. (Bandingkan dengan Kel 13:9; 20:24). Pengungsian dari Mesir dalam lingkungan Israel senantiasa merupakan tema Keselamatan jang terpenting. Terutama dalam kitab-kitab para Nabi digunakan untuk menjatakan harapan mereka akan pembebasan baru dan definitif sesudah masa keruntuhan dan perbudakan dalam pembuangan Babylon (Yeh 20:33-44; Yes 43:16-20). Djadi pengungsian dari Mesir itu adalah tjampur tangan Tuhan, jang mendjuruskan umat Israel kearah pembebasan definitif dan menjeluruh. Maknanja jang sebenarnja semakin mendjadi djelas dalam kesadaran Israel, dan achirnja memperoleh artinja jang sepenuhnja sebagai pralambang pembebasan oleh Kristus, Anak-domba Paskah, jang seraja mentjurahkan darahNja memberi sekalian orang pembebasan dari maut, dan mengubah umat manusia jang beriman mendjadi Bangsa jang baru, jang menudju ketanah kediamannja jang baru (1Ko 5:6-8; 10:1-5; 1Pe 1:13-23; Wah 15:2- 3; dan liturgi Sabtu malam Paskah). Lihatlah pula Kel 14:31 tjatatan). |
| (0.11084527586207) | (Yl 2:28) |
(ende) Bagian ini merupakan bagian jang paling penting dalam Kitab Joel. Dilukiskan masa depan; dan harapan Israil akan keselamatan kelak kentara sekali serta dikuatkan oleh nubuat ini. Digambarkan baik kebahagiaan djasmani maupun chususnja kebahagiaan rohani umat terpilih; dan hal itu mengandung djuga kebinasaan segala musuh umat itu, jang karenanja djuga mendjadi musuh Jahwe sendiri. |
| (0.11084527586207) | (Kej 5:22) |
(full: HENOKH HIDUP BERGAUL DENGAN ALLAH.
) Nas : Kej 5:22 Tidak dapat disangkal lagi, Henokh unggul dalam kesalehan. Perhatikan apa yang dikatakan Alkitab tentang dia.
|



untuk merubah tampilan teks alkitab menjadi per baris atau paragraf. [