| (0.0998288) | (Mzm 76:1) |
(sh: Kebesaran Allah di bumi. (Selasa, 11 Agustus 1998)) Kebesaran Allah di bumi.Kebesaran Allah di bumi. Bukan berdosa, melainkan bersyukur. Kenyataan hidup makhluk dan alam mengungkapkan kebesaran dan kehadiran Allah yang kekal. Allah mencipta, menjaga dan menghakimi. Allah itu kekal, kebenaran dan kesucian-Nya tidak berubah. Tindakan dosa apa pun yang manusia buat berarti melawan Tuhan dan menyebabkan kekacauan pada ciptaan Tuhan yang awalnya serasi. Selagi Kristus belum datang untuk kedua kali, kejahatan masih akan merajalela. Namun dalam lubuk hati terdalam orang beriman terdapat pengenalan bahwa Allah tak akan tinggal diam. Renungkan: Tak ada kuasa jahat sebesar apa pun yang dapat tahan menghadapi lawatan Tuhan atas umat-Nya. Doa: Agar bertambah dalam kebenaran, kebaikan, dan ucapan syukur. |
| (0.0998288) | (Mzm 80:1) |
(sh: Doa kepada Sang Gembala. (Rabu, 19 Agustus 1998)) Doa kepada Sang Gembala.Doa kepada Sang Gembala. Doa yang terlambat. Inti doa Asaf ini ialah memohon keselamatan bagi Israel. Artinya agar mereka diselamatkan dari kehancuran dan kepunahan. Bila kita membaca kitab nabi-nabi yang dipakai Tuhan memperingati Israel (Yesaya misalnya) jelas bahwa Allah telah memberi mereka undangan untuk bertobat. Namun semua undangan dan peringatan itu mereka anggap angin lalu. Meskipun tepat mengarahkan doa permohonan keselamatan kepada Tuhan, namun saat itu sudah terlambat. Firman Tuhan mengan-dung dua sisi: janji dan peringatan. Bila tidak kita gubris, kehan-curan pasti akan kita jelang. Renungkan: Hiduplah terus dalam terang, sebab hidup dalam gelap hanya akan membuat orang binasa. Doa: Kiranya Roh mengajar kami berdoa dan memohon sesuai kehendak-Mu. Amin. |
| (0.0998288) | (Mzm 83:1) |
(sh: Ketidakberdayaan. (Jumat, 21 Agustus 1998)) Ketidakberdayaan.Ketidakberdayaan. Masih ada harapan. Walaupun sudah panjang lebar pemazmur melukiskan bencana yang akan menimpa bangsa Israel (ayat 3-9), pemazmur sadar masih ada harapan. Harapan itu ada karena Tuhan (ayat 4,6). Pemazmur mengingat bahwa bangsa Yehuda adalah pilihan Allah. Sesudah terlepas dari himpitan, pemazmur memohon supaya musuh-musuh dimusnahkan (ayat 10-19). Doa ini mengingatkan kita untuk tidak hanya memohon keselamatan bagi diri sendiri tetapi juga memohon Tuhan menegakkan kebenaran dan keadilan-Nya. Renungkan: Hubungan umat Tuhan dengan Tuhan, bukan sekedar supaya lepas dari masalah, tetapi agar menjadi saluran berkat untuk semua orang. |
| (0.0998288) | (Mzm 84:1) |
(sh: Rindu rumah Tuhan. (Sabtu, 22 Agustus 1998)) Rindu rumah Tuhan.Rindu rumah Tuhan. Berjalan makin kuat. Hadirat Tuhan tidak dengan gampang-gampangan kita alami. Semuanya memang karena kasih karunia bukan karena usaha. Namun kasih karunia yang Alkitab ajarkan bukanlah kasih karunia obralan, tetapi kasih karunia yang mahal yang harus tahu kita hargai setinggi-tingginya. Hidup ini seutuh-nya adalah ziarah. Di dalam ziarah inilah kita ditempa untuk menghargai hadirat Allah. Perjalanan yang harus kita tempuh panjang, penuh tantangan. Lebih-lebih akhir-akhir ini bagi Kristen Indonesia. Namun justru di dalam perjalanan panjang dan berat itulah, hadirat-Nya menguatkan dan kita tidak saja menerima asal menerima tetapi menghargai tinggi anugerah-Nya. |
| (0.0998288) | (Mzm 90:1) |
(sh: Semua karena Allah. (Rabu, 4 November 1998)) Semua karena Allah.Semua karena Allah. Allah tempat perlindungan. Musa menyanyikan kuasa Allah yang maha besar yang dapat mengalahkan segala bentuk ancaman. Pengalaman perjalanan hidupnya telah memperlihatkan dan mengajarkan bahwa sekalipun kasih dan kedaulatan Allah itu dahsyat dan menggelegar, namun Ia berkenan menjadi tempat berlindung. Mengaku kelemahan diri. Nyanyian yang dimulai dengan pujian dan pernyataan kasih Allah, diikuti ungkapan kesadaran Musa akan lemah dan piciknya pikiran manusia. Mazmur ini mengingatkan bahwa Tuhan Yesus Kristus menghampiri dan membebaskan kita dari kehinaan dan perbudakan dosa. |
| (0.0998288) | (Mzm 91:1) |
(sh: Jaminan keamanan. (Kamis, 5 November 1998)) Jaminan keamanan.Jaminan keamanan. Ancaman kini. Bentuk ancaman apakah yang mendatangkan ketakutan masa kini? Perang nuklir, perang saudara, kelaparan, krisis kerohanian: materialisme yang merongrong iman. Tak jarang situasi ini berakhir pada "seutas tali", "pemakaman massal", dlsb., bahkan keraguan terhadap kedaulatan pemeliharaan Allah. Sebagaimana keyakinan Pemazmur, kita pun di dalam Kristus memperoleh hal yang sama, yaitu bahwa Tuhan Yesus Kristus kasih adanya dan Penyelamat. |
| (0.0998288) | (Mzm 106:1) |
(sh: Tuhan itu baik (Senin, 10 Mei 1999)) Tuhan itu baikTuhan itu baik. Pemazmur bersyukur atas kebaikan Tuhan yang telah ia dan nenek moyangnya rasakan. Kebaikan Tuhan bukanlah bayang-bayang karena hal itu sangat nyata dirasakan (bdk. Mzm. 34:9; 2Ptr. 2:3). Dalam bagian ini, pemazmur tidak sedang mengemukakan pandangan imannya mengenai kebaikan Tuhan, tetapi mengenai pengalaman pribadi dengan Tuhan. Dalam banyak hal Tuhan telah menunjukkan kebaikan-Nya kepada umat-Nya. Kasih karunia Tuhan. Kebaikan Tuhan diekspresikan melalui kasih karunia-Nya (dalam bahasa Ibrani disebut Chesed). Kasih karunia telah dipahami oleh bangsa Yahudi sebagai karakter yang sangat khusus dari Allah. Karena kasih karunia-Nya, Allah membebaskan umat Israel dari penindasan bangsa Mesir dan memimpin mereka menuju tanah perjanjian. Tindakan pemazmur mengutip sejarah Israel membuktikan dua hal penting: (1) Kasih karunia Tuhan tidak bersyarat, tidak bergantung pada sikap bangsa Israel yang seringkali melupakan Tuhan dan beralih kepada allah lain; (2) Kasih karunia Tuhan bersifat kekal, dan tidak berubah. Artinya, Tuhan yang telah menyatakan kasih karunia-Nya beribu-ribu tahun yang lalu, tetap akan menyatakan kasih karunia-Nya sekarang. Renungkan: Saat ini, marilah kita kembali mengingat bagaimana Tuhan telah melimpahkan kasih dan setia-Nya bagi kita. |
| (0.0998288) | (Mzm 107:1) |
(sh: Bersyukur kepada Tuhan (Jumat, 14 Mei 1999)) Bersyukur kepada TuhanBersyukur kepada Tuhan. Dalam pasal ini pemazmur mempunyai misi khusus yaitu mengajak jemaat untuk bersyukur kepada Tuhan. Pemazmur meyakini bahwa bersyukur kepada Tuhan bukanlah hal yang dilakukan karena paksaan atau terpaksa, tetapi merupakan ungkapan yang tulus dari mereka yang telah ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan, dikenyangkan oleh kasih karunia Tuhan, dan dibebaskan-Nya dari belenggu. Kebaikan Tuhan dalam segala-Nya. Kebaikan Tuhan dinyatakan di segala tempat (bangsa) dan situasi. Kebaikan Tuhan dirasakan oleh mereka yang dari Timur, Barat, Utara, dan Selatan. Di dalam kehidupan mereka yang di bawah kuasa yang menyesakkan; mereka yang di padang belantara; mereka yang tersesat; mereka yang dalam kegelapan dan kekelaman; bahkan mereka yang mendekati kematian; kebaikan Tuhan pun nyata. Kebaikan Tuhan berkuasa mengatasi permasalahan kita. Lebih dari itu, kebaikan Tuhan juga menolong kita untuk tidak tenggelam dalam kehidupan dosa dan kejahatan kita. Renungkan: "Bersyukur kepada Tuhan, bersyukur kepada Tuhan, sebab Ia baik, bersyukur kepada Tuhan" (KJ. 299). Doa: Ya, Tuhan Yesus kami sungguh bersyukur akan setiap kebaikan yang senantiasa Kau nyatakan dalam hidup kami. |
| (0.0998288) | (Mzm 108:1) |
(sh: Pujian kepada Tuhan semesta alam (Rabu, 12 Mei 1999)) Pujian kepada Tuhan semesta alamPujian kepada Tuhan semesta alam. Daud mengekspresikan pujiannya kepada Allah semesta alam dengan melibatkan hati dan jiwanya secara terbuka, utuh, dan tulus (ay. 1). Hal ini menunjukkan bahwa yang paling penting dalam memuji Tuhan adalah kesiapan hati dan jiwa -- bukan segala perlengkapan yang sifatnya jasmaniah (meskipun itu juga diperlukan). Selanjutnya Daud menyatakan bahwa pujian kepada Tuhan yang disertai dengan semangat itu juga digaungkan oleh bangsa-bangsa lain. Ungkapan pujian Daud ini didasarkan pada pengenalan dan keyakinannya akan kasih dan kekuasaan Tuhan yang mengatasi langit dan bumi. Alasan memuji Tuhan. Daud memiliki alasan yang tepat untuk memuji Tuhan. Daud yakin bahwa di masa kepemimpinannya, Allah yang telah berfirman itu akan membawa suku-suku bangsa -- baik dalam lingkup keluarga besar Yakub maupun musuh-musuhnya -- untuk menjadi kesatuan yang harmonis di bawah kekuasan "tongkat kerajaan-Nya." (ay. 9). Daud sungguh percaya, bahwa Allah adalah sumber kekuatan kepemimpinannya. Dialah yang memberikan kemenangan kepadanya. Daud tahu benar mengapa ia harus memuji Tuhan, karena hanya Tuhan yang layak menerima segala pujian bangsa. Apakah Anda juga memiliki alasan untuk memuji Tuhan? |
| (0.0998288) | (Mzm 118:13) |
(sh: Dua "andalan" Kristen untuk dunia yang keras (Kamis, 19 Agustus 1999)) Dua "andalan" Kristen untuk dunia yang kerasDua "andalan" Kristen untuk dunia yang keras. Setiap orang dapat dipastikan merasakan kerasnya hidup. Segala sesuatu harus diperjuangkan dan diusahakan. Kristen tidak terluput dari itu. Pemazmur merasakan pula hal demikian. Musuhnya mengkonsentrasikan seluruh kemampuannya untuk mendorongnya hingga jatuh. Namun dia tidak mengalami suatu hal yang fatal misalnya kematian (17). Mengapa? Karena dia memiliki dua "andalan" yaitu Tuhan dan cara pandang yang Ilahi. Tuhan bukan sekadar sumber kekuatan, pujian, dan keselamatan, namun Ia sendirilah kekuatan, pujian, dan keselamatan. Ini merupakan ungkapan terlengkap yang menyatakan bahwa mulai dari awal hingga akhir, ada pada-Nya. "Andalan" yang harus diwujudkan. Untuk dapat bertahan hidup di dunia yang keras ini, tidak ada jalan lain selain menyertakan Allah selalu dalam setiap langkah dan bidang kehidupan kita. Keyakinan kita bahwa Tuhan bukan sekadar sumber kekuatan, pujian, dan keselamatan itu sendiri semakin memperteguh iman dan pengharapan kita. Terlebih lagi ketika kita berhadapan dengan kekerasan. Kristen harus memandang dan meyakini kekerasan ini sebagai didikan Tuhan. Dengan demikian kita akan tahu bahwa kesudahan dari segala bentuk kekerasan ini bukanlah bencana bagi kita. |
| (0.0998288) | (Mzm 119:49) |
(sh: Firman yang menghibur (Senin, 23 Agustus 1999)) Firman yang menghiburFirman yang menghibur. Pernyataan pemazmur dalam perikop ini menyajikan tiga hal untuk direnungkan. Pertama, pemazmur mengungkapkan sikap hidupnya yang mengandalkan Tuhan sebagai satu-satunya sumber penghiburan dan pengharapan dalam kesengsaraan. Kedua, pemazmur mengingatkan orang-orang fasik yang melakukan penyimpangan terhadap Taurat Tuhan. Ketiga, pemazmur menjalin persekutuan yang baik dengan orang-orang yang takut akan Tuhan dan berpegang pada perintah dan ketetapan-Nya. Firman yang menyuarakan janji Tuhan adalah firman yang menghibur, meneguhkan dan menyelamatkan orang beriman sehingga mampu bertahan dalam penderitaan. Bagianku ialah Tuhan. Kehidupan pemazmur yang dipenuhi dengan syukur dan bakti kepada Tuhan, sungguh menyadari bahwa yang terutama dan terpenting dalam hidupnya adalah Tuhan. Oleh karena itu tak ada janji yang lebih indah selain berpegang pada firman-Nya. Ia senantiasa memperhatikan jalan-jalan hidupnya, apakah sesuai dengan peringatan-peringatan-Nya. Seorang yang hidup sepenuhnya bagi Tuhan tak pernah berlambat-lambat meninggalkan dosa, dan bersegera melangkahkan kaki menuju jalan-jalan-Nya. Renungkan: Dalam hidup Anda, siapa atau apa yang menjadi terutama dan terpenting? |
| (0.0998288) | (Mzm 119:81) |
(sh: Berpegang teguh pada titah-Nya (Rabu, 25 Agustus 1999)) Berpegang teguh pada titah-NyaBerpegang teguh pada titah-Nya. "Hampir saja mereka menghabisi aku di bumi, tetapi aku tidak meninggalkan titah-titah-Mu!" Apa pun yang dialami oleh pemazmur, sekalipun itu mengancam keselamatan jiwanya, ia tahu apa yang seharusnya dilakukan, yaitu tetap berpegang teguh pada perintah Allah. Segala usaha, tenaga, dan kerinduan jiwa dicurahkan pemazmur untuk menggenapi prinsip hidupnya ini. Yang terpenting dalam hidup ini ialah berpegang dan berjalan dalam titah-titah Tuhan. Sekuat itu pulakah kerinduan dan usaha kita untuk memahami hukum-hukum-Nya dan menaati-Nya? Apabila masalah bertubi-tubi menimpa kita dan seolah Allah tak menjawab atau bertindak, seringkali hal itu membuat kita tidak setia pada firman-Nya. Pemazmur memberi teladan bagi kita untuk tetap percaya dan berpegang pada firman-Nya. Firman-Nya tak terbatas dan kekal. Segala sesuatu di dunia ini ada batasnya: umur manusia terbatas, kekuasaan para pemimpin terbatas, kekuatan fisik seseorang terbatas, dsb.. Namun firman Tuhan tak terbatas kesempurnaannya dan luas sekali. Pada mulanya sudah ada Firman dan Firman itu akan ada sampai selama-lamanya, kekal dan tak berkesudahan. Itulah sebabnya firman-Nya layak dipercaya. Dengan firman-Nya yang tak terbatas dan kekal, Tuhan menghidupkan kita, sehingga kita tidak binasa dalam sengsara, tetapi beroleh keselamatan. |
| (0.0998288) | (Mzm 119:113) |
(sh: Bersukacita dalam ketetapan-Nya (Jumat, 27 Agustus 1999)) Bersukacita dalam ketetapan-NyaBersukacita dalam ketetapan-Nya. Hampir seluruh bacaan kita menggambarkan sikap pemazmur yang penuh cinta, sukacita, dan pengabdian kepada firman. Sikap "terpuji" ini dialaminya justru ketika ia berada dalam keadaan yang tertindas. Sungguh ironis bukan? Dapatkah kita memiliki sikap seperti pemazmur ketika berbagai penderitaan, ancaman, bencana, pergumulan, dan masalah mewarnai kehidupan kita? Belajar dari sikap dan tindakan pemazmur, Kristen pun akan menemukan bahwa dalam penindasan dan pergumulan tersimpan makna dan hikmah-Nya. Bersikap terhadap penindasan. Ungkapan pengalaman pemazmur ini memiliki kesamaan pesan yang dituliskan Yakobus dalam pasal 1:2-4 "... anggaplah sebagai kebahagiaan, apabila kamu jatuh dalam berbagai-bagai pencobaan, ... menghasilkan ketekunan, ... tak kekurangan apa pun!" Semoga setiap penindasan yang terjadi dalam hidup kita membawa kita bertelut di depan Tuhan dalam doa, puji-pujian, dan ucapan syukur. Memandang kepada Tuhan yang Maha Kuasa dan Maha Besar, yang mampu melakukan segala perkara, akan menguatkan kita secara khusus dalam menghadapi penindasan. Kiranya firman Tuhan yang bernilai itu meneguhkan kehidupan kita. Doa: Tuhan ajarlah aku untuk melihat kebijaksanaan dan anugerah-Mu dalam tiap pencobaan dan penindasan. |
| (0.0998288) | (Mzm 120:1) |
(sh: Jeritan di tengah kesesakan (Selasa, 31 Agustus 1999)) Jeritan di tengah kesesakanJeritan di tengah kesesakan. Mazmur ini adalah mazmur ziarah; yang biasa dinyanyikan pada waktu orang Israel dari segala penjuru tanah air dan perasingan, menuju ke Yerusalem, mudik ke Bait Allah pada hari raya. Digambarkan tentang pengalaman pahit mereka, hidup di tengah-tengah bangsa pendusta dan penipu (ay. 2, 3), di antara orang-orang yang suka dendam (ay. 4), bahkan di antara orang-orang yang benci perdamaian (ay. 6); dan mencintai huru-hara serta gemar berperang. Keadaan sedemikian inilah yang menyebabkan si pemazmur menyebut hidupnya celaka (ay. 5). Agar dapat luput dari keadaan yang mencemaskan ini, ia berseru kepada Tuhan dan mengharapkan pertolongan dari pada-Nya (ay. 1). Hidup benar di tengah ketidakbenaran. Menyadari bahwa sebenarnya situasi hidup kita tidak lebih baik dari si pemazmur, maka wajiblah kita mengikuti jejak langkahnya dan memohon pertolongan Tuhan. Bukan saja agar kita terpelihara dari segala ancaman dunia, tetapi agar kita juga menjadi terang bagi sekitar kita dengan menyuarakan kebenaran, kasih dan perdamaian di tengah dunia yang serba tidak benar, tidak adil, dan penuh dengan peperangan. Doa: Tuhan, jadikan aku menjadi pembawa damai di mana pun aku berada dengan firman-Mu. |
| (0.0998288) | (Mzm 123:1) |
(sh: Pengharapan di tengah hinaan (Jumat, 3 September 1999)) Pengharapan di tengah hinaanPengharapan di tengah hinaan. Olokan dan hinaan dapat merupakan ujian berat bagi orang beriman yang menyebabkan iman dan kesetiaan orang kepada Tuhan luntur atau goyah. Namun penghinaan yang dilontarkan orang-orang sombong kepada pemazmur tidak mampu menggoyahkan pengharapannya kepada Tuhan. Ia tahu tempat pengaduan yang tepat, yang sanggup menyatakan belas kasihan kepadanya. Meneladani pemazmur, Kristen seharusnya tidak dikendalikan oleh situasi atau perlakuan orang yang tidak menyukainya, tetapi belajar tegar dalam menampik segala olokan dan hinaan, sehingga pada akhirnya Kristen akan nyata kebenarannya. Memiliki keyakinan bahwa ada pengharapan yang pasti di dalam Tuhan akan meneguhkan kita dalam mempertahankan iman di tengah penghinaan. Penghinaan bagian hidup Kristen. Inilah "risiko" menjadi murid Kristus yang mendapatkan perlakukan yang sama dari dunia yang membenci-Nya. Kesadaran ini mempersiapkan kita dalam menghadapi penghinaan dan sambutan kurang ramah dari orang-orang yang kita layani atau lingkungan kita. Anugerah-Nya cukup bagi kita, sehingga kita memiliki hikmat untuk menyelami pikiran dan kebutuhan mereka. Kerinduan untuk memenangkan mereka bagi Kristus akan menumbuhkan kerelaan menerima penghinaan yang layak bagi kita. |
| (0.0998288) | (Mzm 130:1) |
(sh: Ketulusan luar biasa (Jumat, 10 September 1999)) Ketulusan luar biasaKetulusan luar biasa. Dengan penuh pengharapan dan kerendahan hati, pemazmur bergantung penuh pada pertolongan Tuhan. Sikap ini timbul karena kesadaran bahwa di hadapan Tuhan, manusia tidak berdaya dan tak mampu berbuat apa-apa. Sungguh suatu hubungan yang intim dan hangat antara pemazmur dengan Allah. Pemazmur juga mengingatkan bahwa pengampunan hanya ada di dalam Dia; maka kita harus takut pada-Nya. Pengampunan Tuhan membuat kita takut berbuat dosa semaunya; dan kebaikan Tuhan membuat kita merindukan terpeliharanya hubungan dengan Dia. Keadaan yang dirindukan umat Tuhan. Ketenangan dan kedamaian yang digambarkan bagai seorang anak yang disapih berbaring dekat ibunya (ayat 131:2) adalah keadaan yang seharusnya dialami oleh umat-Nya. Keadaan sekeliling anak tidak terlalu mempengaruhinya, bila ia berada dekat ibunya, karena baginya ibunya sanggup menjamin keamanan, ketenangan, kedamaian, dan perlindungan. Demikian pula halnya apabila umat berada dekat Tuhan Allahnya. Tidak ada suatu apa pun yang sanggup menggoyahkan dan merebut ketenangan dan kedamaian yang terjamin di dalam Tuhan. Kita pun akan mengalami ketenangan dan kedamaian, apabila kita hanya menyerahkan hidup kita seluruhnya kepada Tuhan. |
| (0.0998288) | (Mzm 136:1) |
(sh: Kasih setia Allah (Rabu, 15 September 1999)) Kasih setia AllahKasih setia Allah. Berulang kali pemazmur menyatakan "bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya"; sebagai ungkapan bahwa segala sesuatu terjadi karena kasih setia-Nya yang menembus batas waktu, batas bangsa, dan batas alam. Tiada allah lain, seperti Allah kita yang Maha Kuasa, Maha Besar, dan Ajaib. Bagaimana respons kita menyaksikan dan mengalami kasih setia-Nya? Tak lain tak bukan, ungkapan syukur dari lubuk hati yang mengagungkan kebesaran-Nya. Dialah Allah semesta langit yang layak menerima segala pujian, hormat, dan kemuliaan. Terpujilah Allah! Kasih setia Allah yang dinamis. Allah tidak pernah tinggal diam walau sejenak. Di dalam kasih setia-Nya, Allah menjadikan langit bumi serta segala isinya. Tak dibiarkan-Nya seluruh ciptaan tak terpelihara. Kepada umat-Nya pun dinyatakan-Nya kuasa pembebasan dari perbudakan. Allah tak pernah berhenti berkarya dan bertindak. Itu sebabnya umat-Nya tak pernah kekurangan dalam tangan pemeliharaan-Nya. Kasih setia Allah yang dinamis membuahkan karya-karya ajaib dalam kehidupan manusia, khususnya Kristen. Renungkan: Semua yang Tuhan lakukan dalam perputaran waktu, termasuk kenyataan hidup sehari-hari, adalah wujud kasih setia Allah. Karenanya Ia patut menerima ungkapan syukur dan terima kasih kita. |
| (0.0998288) | (Mzm 141:1) |
(sh: Doa adalah pusat hidup orang percaya (Senin, 20 September 1999)) Doa adalah pusat hidup orang percayaDoa adalah pusat hidup orang percaya. Doa bukan hanya sarana untuk memohon berkat bagi pribadi, tetapi juga memohon kekuatan dalam menghadapi pencobaan. Namun seringkali yang terjadi adalah doa semata-mata merupakan sarana untuk mengungkapkan keinginan kita akan berkat, kelancaran bisnis, kesuksesan program, penambahan keuntungan, dlsb.; semata berorientasi pada kebutuhan materi. Bagaimana dengan kebutuhan akan perlindungan dan kekuatan Tuhan dalam menghadapi pencobaan? Ini yang sering kita abaikan, dan barulah diingat bila kita telah jatuh dalam pencobaan. Bukan karena si penggoda lebih hebat, tetapi kita yang tidak mau minta kekuatan daripada-Nya. Berpusat pada Allah. Sikap hati orang yang hidup berpusat pada Allah adalah: dalam keadaan apa pun, tetap mengarahkan diri kepada Allah. Tidak pernah terpikir untuk mencari pertolongan atau perlindungan dari yang lain selain Allah. Dari pada-Nyalah ia mendapat kekuatan dan pengharapan kemenangan atas pencoban. Konsekuensi orang benar dan fasik. Orang fasik akan kena batunya, mereka akan jatuh serentak ke dalam jerat yang mereka pasang untuk orang lain. Sebaliknya, orang benar yang diperlakukan tidak adil oleh orang fasik akan terluput karena kuasa Tuhan di pihaknya. |
| (0.0998288) | (Mzm 142:1) |
(sh: Pencurahan hati kepada Allah (Selasa, 21 September 1999)) Pencurahan hati kepada AllahPencurahan hati kepada Allah. Teladan Daud dalam menghadapi ancaman adalah mencurahkan segala keluhan kepada Allah. Kita dapat menceritakan kepada-Nya setiap masalah, berbagi pergumulan, dan ketika kita sedang stress. Walau tak seorang pun yang memperhatikan kita di saat sangat dibutuhkan, kita tetap mempunyai Allah yang memperhatikan kita. Dengan mencurahkan segala sesuatu kepada-Nya, berarti kita yakin bahwa Allah tidak hanya mendengar, tetapi juga mampu menolong pada waktu-Nya. Tuhan tempat perlindungan. Ketika pemazmur berada dalam keadaan tertekan ia berteriak meminta tolong kepada Tuhan. Berseru-seru sama dengan teriakan minta tolong dari seseorang yang mengalami penderitaan yang tidak tertahankan. Dalam keadaan yang menyesakkan seperti itu pemazmur menyadari bahwa pertolongan dan perlindungan tidak ada di tempat lain kecuali kepada Tuhan (ayat 6). Kadang kita cepat tergiur ketika orang mengatakan bahwa ada "orang pintar" di kota "anu" yang pandai dan berkuasa menyembuhkan atau menolong kita. Pertolongan yang segera, cepat, dan manjur sedang dicari kebanyakan orang zaman ini. Tetapi pertolongan sejati adalah dari Tuhan. Renungkan: Akankah kita menukar iman kepada Allah yang hidup dengan kepintaran manusia atau kekuatan roh jahat? |



pada halaman