Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 401 - 420 dari 603 ayat untuk greek:arti (0.089 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.17) (Mat 8:4) (ende: Djanganlah itu kautjeritakan)

Larangan jang demikian kerap kali tersua dalam Indjil. Maksud Jesus agaknja seperti berikut. Ia memang hendak mejakinkan orang bahwa Ia Mesias dan Putera Allah, djuga dengan mukdjizat-mukdjizat, tetapi selangkah demi selangkah. Ia hendak menghindarkan orang banjak terpesona sehingga mau mengangkatnja sebagai radja (bdl. Yoh 6:15), dan tidak mau meneguhkan mereka dalam kepertjajaannja, bahwa Mesias akan muntjul sebagai radja mulia jang pertama-tama hendak membebaskan kaum Israel dari pendjadjahan dan memulihkan keradjaan David dalam segala kegemilangannja. Ia baru hendak dikenal sebagai Mesias dan Putera Allah dengan sepenuhnja, sesudah orang mengerti, bahwa keradjaannja bukan dari dunia ini, melainkan serba rohani dan menuntut roh kemiskinan dan penjangkalan diri.

(0.17) (Yoh 1:14) (ende: Daging)

Istilah ini mengandung tjorak: manusia lemah dan fana. Bdl. Flp 1:2-7: "Ia telah menghampakan Dirinja dengan mengambil keadaan budak, mendjadi sama seperti seorang manusia".

(0.17) (Rm 5:12) (ende: Dosa masuk)

jaitu dosa dalam arti keadaan dosa berwudjud permusuhan dengan Allah. Tentang makna istilah "dosa" batja Kata Pendahuluan II, fasal 2 halaman 535 (tjetakan V 1968).

Tentang hubungan dosa dengan maut, baik batjalah lagi 1Ko 15:21-22. Bahwa "mati" itu adalah hukuman atas pelanggaran Adam sendiri, dinjatakan dalam I Mos. Kej 12:17; 3:3; 3:19. Dan kepertjajaan, bahwa kenjataan semua manusia mati adalah akibat pelanggaran Adam pula, sudah umum diantara orang Israel. Bdl. Wis 2:2:23-24; Pengk 2:24; Ayu 14:4 dan Maz 50:7.

(0.17) (1Kor 1:17) (ende: Bukannja untuk mempermandikan orang)

Sebutan itu djangan dianggap seolah-olah Paulus kurang menghargakan permandian. Kebalikannja djelas sekali dalam utjapan-utjapan lain. Hanja Paulus jakin bahwa ia berwadjib menggunakan seluruh waktu dan tenaganja untuk meluaskan Geredja dan meletakkan dasar umat-umat bagian seteguh-teguhnja, dengan pengadjarannja jang memang berkewibawaan dan berdjiwa. Pekerdjaan-pekerdjaan lain, termasuk mempermandikan orang, diserahkannja kepada para pembantu.

(0.17) (Kej 1:1) (full: )

Penulis : Musa

Tema : Permulaan

Tanggal Penulisan: + 1445 -- 1405 SM

Latar Belakang

Kejadian cocok sebagai kitab Perjanjian Lama yang pertama dan sebagai pendahuluan yang hakiki dari seluruh Alkitab. Judul kitab ini di dalam bahasa Ibrani diambil dari kata pertamanya, _bereshith_ ("pada mulanya"). Nama "Kejadian" merupakan terjemahan judul Ibrani itu ke bahasa Yunani dan berarti "asal mula, sumber, penciptaan atau awal dari sesuatu." Kejadian merupakan "kitab permulaan."

Penulisnya tidak disebutkan dalam kitab ini. Akan tetapi, kesaksian lain dalam Alkitab menunjukkan bahwa Musa merupakan penulis seluruh Pentateukh (yaitu, kelima kitab PL pertama) dan oleh karenanya juga Kejadian (mis. 1Raj 2:3; 2Raj 14:6; Ezr 6:18; Neh 13:1; Dan 9:11-13; Mal 4:4; Mr 12:26; Luk 16:29,31; Yoh 7:19-23; Kis 26:22; 1Kor 9:9; 2Kor 3:15). Demikian pula para penulis Yahudi kuno dan para bapa gereja semuanya menyatakan bahwa Musa menjadi penulis/penyusun Kejadian. Karena seluruh sejarah dalam Kejadian terjadi sebelum kehidupan Musa, peranannya dalam menulis Kejadian adalah menyusun, di bawah pengilhaman Roh Kudus, semua catatan lisan dan tulisan yang ada sejak Adam hingga wafatnya Yusuf yang sekarang menjadi isi Kejadian. Yang mungkin merupakan petunjuk dipakainya catatan-catatan sejarah oleh Musa ketika menulis Kejadian ialah bahwa terdapat 11 kali pemakaian "Demikianlah riwayat" atau "Iniliah keturunan" (Ibr. 'elleh toledoth' ) yang dapat diterjemahkan "inilah sejarah oleh" (lih. Kej 2:4; Kej 5:1; Kej 6:9; Kej 10:1; Kej 11:10,27; Kej 25:12,19; Kej 36:1,9; Kej 37:2).

Kejadian mencatat penciptaan, permulaan sejarah manusia, dan asal mula umat Ibrani dan perjanjian Allah dengan mereka melalui Abraham dan leluhur lainnya dengan tepat. Ketepatan sejarahnya selaku Alkitab yang terilham dipastikan dalam PB oleh Tuhan Yesus (Mat 19:4-6; Mat 24:37-39; Luk 11:51; Luk 17:26-32; Yoh 7:21-23; Yoh 8:56-58) dan para rasul (Rom 4:1-25; 1Kor 15:21-22,45-47; 2Kor 11:3; Gal 3:8; Gal 4:22-24,28; 1Tim 2:13-14; Ibr 11:4-22; 2Pet 3:4-6; Yud 1:7,11). Sejarah Kejadian masih diperkuat oleh berbagai penemuan purbakala pada zaman modern. Musa dipersiapkan secara luar biasa melalui pendidikan (Kis 7:22) dan oleh Allah untuk menulis kitab pertama yang unik dalam Alkitab.

Tujuan

Kejadian menyediakan suatu landasan hakiki bagi Pentateukh dan semua penyataan Alkitabiah selanjutnya. Kejadian memelihara satu-satunya catatan yang dapat dipercaya mengenai awal alam semesta, umat manusia, perkawinan, dosa, kota-kota, bahasa-bahasa, bangsa-bangsa, Israel dan sejarah penebusan. Kejadian ditulis sesuai dengan tujuan Allah untuk memberikan umat perjanjian-Nya suatu pemahaman mendasar tentang diri-Nya, ciptaan, umat manusia, kejatuhan, kematian, penghakiman, perjanjian, dan janji penebusan melalui keturunan Abraham.

Survai

Kejadian dengan sendirinya terbagi atas dua bagian utama.

  1. (1) Pasal 1-11 (Kej 1:1--11:32) memberi suatu pandangan luas mengenai permulaan manusia dari Adam hingga Abraham dan berpusat pada lima peristiwa yang sangat penting.
    1. (a) Penciptaan: Allah menciptakan segala sesuatu, termasuk Adam dan Hawa yang ditempatkan-Nya di taman Eden (pasal 1-2; Kej 1:1--2:25).
    2. (b) Kejatuhan: Melalui pelanggaran mereka, Adam dan Hawa memasukkan kutukan dosa dan kematian ke dalam sejarah manusia (pasal 3; Kej 3:1-24).
    3. (c) Kain dan Habel: Tragedi ini menggerakkan dua arus utama dalam sejarah: peradaban humanistik dan kaum sisa yang tertebus (pasal 4-5; Kej 4:1--5:32).
    4. (d) Air bah: Dunia purbakala telah demikian jahat pada waktu angkatan Nuh sehingga Allah memusnahkannya dengan suatu banjir universal, hanya menyelamatkan Nuh yang benar dan keluarganya sebagai sisa (pasal 6-10; Kej 6:1--10:32).
    5. (e) Menara Babel: Ketika dunia pasca-air bah bersatu dalam penyembahan berhala dan pemberontakan, Allah membubarkan persatuan mereka dengan mengacaukan bahasa dan kebudayaan serta dengan menyebarkan umat manusia ke seluruh penjuru dunia (pasal 11; Kej 11:1-32).
  2. (2) Pasal 12-50 (Kej 12:1--50:26) mencatat permulaan umat Ibrani dan memusatkan perhatian kepada kesinambungan tujuan penebusan Allah melalui empat bapa leluhur besar -- Abraham, Ishak, Yakub, dan Yusuf. Panggilan Allah kepada Abraham (pasal 12; Kej 12:1-20) dan perlakuan-Nya terhadap Abraham dan keturunannya dalam kaitan dengan perjanjian-Nya merupakan awal yang sangat penting dari pelaksanaan maksud Allah tentang seorang Penebus dan penebusan dalam sejarah. Kitab Kejadian berakhir dengan kematian Yusuf dan perbudakan yang akan datang di Mesir.

Ciri-ciri Khas

Tujuh ciri utama menandai Kejadian.

  1. (1) Kejadian adalah kitab pertama yang ditulis (mungkin kecuali Ayub), dan mencatat permulaan sejarah manusia, dosa, bangsa Ibrani, dan penebusan.
  2. (2) Sejarah dalam Kejadian meliputi jangka waktu yang lebih lama dari seluruh sisa Alkitab, dimulai dengan pasangan manusia pertama, berkembang hingga sejarah dunia pra-air bah, dan kemudian menyempit lagi pada sejarah bangsa Ibrani sebagai arus penebusan yang dirunut sepanjang sisa PL.
  3. (3) Kejadian menyatakan bahwa alam semesta dan hidup di bumi ini adalah jelas karya Allah dan bukan suatu proses lepas dari alam. Lima puluh kali dalam pasal 1-2 (Kej 1:1--2:25) Allah menjadi subyek dari kata kerja yang menunjukkan apa yang dilakukan-Nya selaku Pencipta.
  4. (4) Kejadian mengisahkan berbagai peristiwa perdana -- pernikahan pertama, keluarga pertama, kelahiran pertama, dosa pertama, pembunuhan pertama, tokoh poligami pertama, alat-alat musik pertama, janji penebusan pertama, dan sebagainya.
  5. (5) Perjanjian Allah dengan Abraham, yang dimulai dengan panggilannya (Kej 12:1-3), diresmikan dalam pasal 15 (Kej 15:1-21) dan disahkan dalam pasal 17 (Kej 17:1-27), merupakan inti dari seluruh Alkitab.
  6. (6) Hanya Kejadian menerangkan asal mula kedua belas suku Israel.
  7. (7) Kejadian menyatakan bagaimana keturunan Abraham akhirnya tinggal di Mesir (selama 430 tahun) dan demikian menyiapkan untuk keluaran, peristiwa penebusan yang utama dalam PL.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Kejadian menyatakan sejarah nubuat penebusan dan seorang Penebus yang akan datang melalui benih wanita (Kej 3:15), melalui keturunan Set (Kej 4:25-26), melalui keturunan Sem (Kej 9:26-27), dan melalui keturunan Abraham (Kej 12:3). PB menerapkan Kej 12:3 langsung pada persediaan Allah untuk penebusan di dalam Yesus Kristus (Gal 3:16,29). Banyak tokoh dan peristiwa dari Kejadian disebut dalam PB berkaitan dengan iman dan kebenaran (mis. Rom 4:1; Ibr 11:1-22), penghakiman oleh Allah (mis. Luk 17:26-29,32; 2Pet 3:6; Yud 1:7,11), dan pribadi Kristus (mis. Mat 1:1; Yoh 8:58; Ibr 7:1).

(0.17) (Kel 24:8) (full: DARAH PERJANJIAN. )

Nas : Kel 24:8

Perjanjian dengan Israel dimeteraikan dengan percikan darah, yang menunjukkan bahwa korban-korban pendamaian diperlukan untuk memelihara hubungan mereka dengan Allah.

  1. 1) Darah menandakan penyucian dan pengampunan yang dimungkinkan melalui persembahan sebuah hidup kepada Allah; korban-korban semacam itu membuka jalan untuk rujuk kembali dengan Allah dan ketaatan umat yang ditimbulkan oleh iman (bd. Rom 1:5; Ibr 9:19-20).
  2. 2) Arti utama dari "darah perjanjian" terwujud ketika Kristus mencurahkan darah-Nya di salib dan menetapkan perjanjian yang baru (bd. Mr 14:24; Ibr 9:11-18). Kematian-Nya sebagai korban menyucikan orang percaya dari dosa ketika mereka berusaha untuk berjalan dalam kesucian (1Yoh 1:7-2:2).
  3. 3) Ketaatan dan darah (ayat Kel 24:7-8) harus senantiasa berbarengan untuk mengesahkan penerimaan kembali umat Allah oleh-Nya dan penyerahan mereka kepada-Nya. Hanya setelah umat itu berikrar untuk taat kepada Allah melalui darah pendamaian, mereka dapat mengambil bagian dalam berkat-berkat perjanjian

    (lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN BANGSA ISRAEL).

    Dengan nada yang sama, rasul Petrus menyatakan bahwa kita terpilih "supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya" (1Pet 1:2).
(0.17) (Ul 4:24) (full: API YANG MENGHANGUSKAN. )

Nas : Ul 4:24

Frasa yang deskriptif ini mengacu kepada kecemburuan kudus, kemarahan, dan hukuman Allah terhadap mereka yang meninggalkan firman dan jalan-jalan-Nya yang benar mengikut bentuk penyembahan berhala tertentu (ayat Ul 4:23; Ibr 12:25,29; bd. Yeh 1:13-14,27-28; Dan 7:9-10; Wahy 1:14-15; 19:11-12).

(0.17) (Mzm 22:2) (full: AKU BERSERU-SERU ... ENGKAU TIDAK MENJAWAB. )

Nas : Mazm 22:3

Orang percaya, seperti Yesus sendiri, kadang-kadang mungkin merasa seperti ditinggalkan oleh Allah. Bilamana hal ini terjadi, peganglah teguh kepercayaan kepada Allah dan kebaikan-Nya, sambil tetap berdoa dan mengandalkan Dia (ayat Mazm 22:3-6).

(0.17) (Yes 7:14) (full: SEORANG PEREMPUAN MUDA MENGANDUNG ... IMANUEL. )

Nas : Yes 7:14

"Perempuan muda" (juga diterjemahkan "perawan"; bah. Ibr. _almah_) dapat berarti "perawan" atau "seorang wanita muda sebelum nikah".

  1. 1) Penerapan langsung tanda ini ialah pada seorang pengantin perempuan baru yang masih perawan hingga saat pernikahannya. Sebelum anaknya cukup besar untuk mengetahui perbedaan di antara baik dengan buruk, raja-raja Aram dan Israel akan binasa (ayat Yes 7:16).
  2. 2) Penggenapan akhir nubuat ini terjadi dalam kelahiran Yesus Kristus oleh perawan Maria (Mat 1:23). Maria adalah perawan dan tetap perawan hingga Yesus lahir (Mat 1:18,25). Maria hamil secara ajaib oleh Roh Kudus dan bukan oleh seorang laki-laki

    (lihat cat. --> Mat 1:16;

    lihat cat. --> Mat 1:23;

    lihat cat. --> Luk 1:35).

    [atau ref. Mat 1:16,23; Luk 1:35]

  3. 3) Putra sang perawan akan diberi nama "Imanuel", yaitu "Allah menyertai kita" (Mat 1:23); nama tersebut memperoleh arti yang lebih dalam ketika Anak Tunggal Allah sendiri datang ke dalam dunia (bd. Yoh 3:16).
(0.17) (Yer 24:1) (full: MENGANGKUT KE DALAM PEMBUANGAN. )

Nas : Yer 24:1-10

Latar belakang sejarah perumpamaan dua keranjang buah ara ini ialah awal pemerintahan Zedekia. Raja Nebukadnezar baru saja membawa Yekhonya dan banyak orang Israel lainnya ke Babel (597 SM). Zedekia dan mereka yang masih tinggal telah luput dari hukuman Allah; karena itu mereka menganggap bahwa nubuat-nubuat Yeremia mengenai kebinasaan total tidak benar. Perumpamaan Yeremia mengingatkan bahwa orang yang tertinggal di Yerusalem akan mengalami hukuman yang lebih dahsyat daripada mereka yang sudah dibawa ke dalam pembuangan di Babel.

(0.17) (Mat 2:13) (full: LARILAH KE MESIR. )

Nas : Mat 2:13

Usaha Herodes untuk membunuh Yesus dan cara Allah melindungi sang bayi menyatakan beberapa kebenaran tentang cara yang dipakai-Nya untuk menuntun dan melindungi umat-Nya.

  1. 1) Allah tidak melindungi Yusuf dan Maria serta anak mereka tanpa kerjasama mereka (ayat Mat 2:13,19-20,22). Perlindungan memerlukan ketaatan pada pimpinan Allah yang dalam hal ini artinya meninggalkan negeri untuk lari ke Mesir (ayat Mat 2:14).
  2. 2) Allah mungkin akan mengizinkan hal-hal yang sulit dipahami menimpa kehidupan kita agar kehendak-Nya terlaksana

    (lihat art. PENDERITAAN ORANG BENAR).

    Dalam arti kata sesungguhnya Kristus mengawali hidup-Nya sebagai seorang pengungsi dan orang asing di negeri orang (ayat Mat 2:14-15). Bagi pemahaman kita yang terbatas akan jauh lebih mudah apabila dengan segera Allah menyingkirkan Herodes, sehingga Yusuf sekeluarga tidak perlu lari ke Mesir dan tidak mengalami semua kesukaran yang terlibat dalam keadaan itu.
  3. 3) Bahkan setelah pencobaan tertentu sudah berlalu, mungkin masih ada kesulitan lain yang harus dihadapi (ayat Mat 2:19-23). Perlindungan dan pemeliharaan Allah akan senantiasa diperlukan, karena musuh orang percaya tidak akan pernah berhenti menyerang orang setia (Ef 6:10-18; 1Pet 5:8;

    lihat art. PEMELIHARAAN ALLAH).

(0.17) (Mat 7:7) (full: MINTALAH ... CARILAH ... KETOKLAH. )

Nas : Mat 7:7-8

Yesus mendorong kita untuk bertekun di dalam doa. Dalam bahasa Yunani kata kerja ini dalam ayat Mat 7:8 menunjukkan tindakan yang dilakukan terus-menerus. Ini berarti bahwa kita harus terus meminta, mencari, dan mengetok. Meminta mengandung arti kesadaran akan kebutuhan dan kepercayaan bahwa Allah mendengarkan doa kita. Mencari menunjukkan permohonan yang sungguh-sungguh disertai dengan ketaatan pada kehendak Allah. Mengetok menunjukkan adanya ketekunan dalam menghampiri Allah sekalipun Ia tidak menjawab dengan segera. Jaminan Kristus bahwa mereka yang meminta akan menerima apa yang mereka minta itu dilandaskan pada:

  1. (1) mencari dahulu Kerajaan Allah

    (lihat cat. --> Mat 6:33);

    [atau ref. Mat 6:33]

  2. (2) menyadari kebaikan dan kasih Allah selaku Bapa (Mat 6:8; Mat 7:11; Yoh 15:16; 16:23,26; Kol 1:9-12);
  3. (3) berdoa sesuai dengan kehendak Allah (Mr 11:24; Yoh 21:22; 1Yoh 5:14);
  4. (4) memelihara persekutuan dengan Kristus (Yoh 15:7); dan
  5. (5) menaati Kristus (1Yoh 3:22;

    lihat art. BERDOA DENGAN EFEKTIF).

(0.17) (Mrk 4:15) (full: MENGAMBIL FIRMAN. )

Nas : Mr 4:15-17

Di sini Kristus berbicara tentang pertobatan yang tidak sempurna -- yaitu pertobatan di mana seseorang mencari pengampunan dosa namun tidak sampai dilahirkan kembali oleh Roh Kudus

(lihat art. PEMBAHARUAN).

Mereka tidak menerima keselamatan dan kelahiran baru sehingga tidak pernah masuk ke dalam persekutuan orang percaya; atau jikalau mereka menjadi anggota gereja, mereka gagal menunjukkan komitmen yang sungguh-sungguh kepada Kristus dan tidak benar-benar memisahkan diri dari dunia.

Pertobatan yang setengah-setengah ini merupakan akibat dari hal-hal berikut:

  1. 1) Gereja terlalu mudah menerima orang yang mencari kebenaran tanpa memberikan pemahaman yang lengkap dan benar mengenai Injil dan tuntutannya.
  2. 2) Gereja gagal menangani perhambaan kuasa kegelapan dari orang itu (Mr 16:15-17; Mat 10:1,8; 12:22-29).
  3. 3) Mereka yang mencari itu hanya mempercayai Yesus dengan pikiran dan bukan dengan hati mereka (yaitu, dengan hati sanubari mereka, seluruh kepribadian mereka; bd. Kis 2:37; 2Kor 4:6).
  4. 4) Mereka tidak sampai bertobat dengan sungguh-sungguh dalam arti berbalik meninggalkan dosa (bd. Mat 3:2; Kis 8:18-23).
  5. 5) Mereka mau menerima Kristus sebagai Juruselamat namun bukan sebagai Tuhan (Mat 13:20-21).
  6. 6) Iman mereka dilandaskan pada keyakinan yang menjadi hasil kepandaian berbicara manusia dan bukan karena penyataan Roh Kudus dan kuasa Allah (1Kor 2:4-5).
(0.17) (Luk 1:15) (full: PENUH DENGAN ROH KUDUS. )

Nas : Luk 1:15

Perhatikanlah hasil dari kehidupan dan pelayanan Yohanes yang penuh dengan Roh. Oleh kuasa Roh Kudus

  1. (1) khotbahnya menginsafkan orang akan dosa mereka, membawa mereka kepada pertobatan dan mengarahkan mereka kembali kepada Allah (ayat Luk 1:15-17;

    lihat cat. --> Yoh 16:8);

    [atau ref. Yoh 16:8]

  2. (2) ia berkhotbah dalam roh dan kuasa Elia (ayat Luk 1:17;

    lihat cat. --> Kis 1:8);

    [atau ref. Kis 1:8]

  3. (3) ia mendamaikan keluarga dan mengembalikan banyak orang kepada kehidupan di dalam kebenaran (ayat Luk 1:17).
(0.17) (Luk 5:39) (full: "YANG TUA ITU BAIK". )

Nas : Luk 5:39

Barangkali ini merupakan perkataan yang ironis tentang orang Yahudi yang menolak "anggur baru" Injil dan berpendapat bahwa "anggur tua" (Yudaisme abad pertama) itu cukup baik. Di sini Yesus mengemukakan bahwa mereka yang terbiasa meminum anggur yang telah difermentasi memperoleh keinginan untuknya dan tidak mau anggur yang belum difermentasi

(lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN LAMA, dan

lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU (1)).

Tuhan mengakui bahwa minuman yang mengandung alkohol mempunyai pengaruh yang membuat orang kecanduan. Bukannya Yesus, tetapi orang yang minum anggur tua itulah yang beranggapan "yang tua itu baik".

  1. 1) Kita tidak boleh menafsirkan bahwa ayat ini menyatakan anggur tua (yaitu, Yudaisme) itu lebih baik daripada anggur yang baru (yaitu, Injil Kristus), sebab dengan demikian kita akan membalikkan arti perumpamaan ini. Yang dikatakan Yesus ialah bahwa orang Farisi dan para pengikut mereka bahkan tidak akan mengenal manfaat anggur yang baru. Mereka merasa bahwa "yang tua itu" sudah cukup baik. Orang Farisi lebih suka penafsiran para rabi mengenai hukum Taurat daripada anggur manis yang murni dan baru dari Injil Kristus.
  2. 2) Orang Farisi tidak ingin minum anggur yang terbaik. Mereka menolak untuk menerima penyataan yang baru mengenai Allah dan sebaliknya mencari hanya hal-hal yang telah diubah oleh manusia (yaitu, difermentasi). Namun bagi mereka yang menerima Yesus, air buah anggur yang baru (Injil) itu lebih disukai daripada anggur tua yang difermentasi (agama Farisi).
(0.17) (Yoh 1:17) (full: KASIH KARUNIA DAN KEBENARAN. )

Nas : Yoh 1:17

Bagi mereka yang berada di bawah hukum PL terdapat sekedar kasih karunia yang tampak dalam iman beberapa orang (Kej 5:24; 7:1; 15:6) dan di dalam janji pengampunan dosa (Kel 34:6-7; Im 5:17-18). Kini melalui Kristus, kasih karunia dan kebenaran tersedia dalam arti kata seluas-luasnya (Rom 5:17-21). Kebenaran kini tidak lagi terselubung oleh lambang-lambang (seperti dalam korban-korban). "Kasih karunia demi kasih karunia" (ayat Yoh 1:16) berarti bahwa pemberian kasih karunia dan kuasa secara terus-menerus disalurkan kepada orang percaya yang menanggapi kasih karunia yang diberikan kepada mereka. Kasih karunia merupakan kuasa, kehadiran, dan berkat Allah yang dialami oleh mereka yang menerima Kristus

(lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

Keselamatan tidak disebabkan oleh usaha kita untuk menaati hukum Taurat, tetapi oleh Roh Kudus dan kasih karunia Kristus yang datang ke dalam kehidupan kita untuk memperbaharui roh kita serta menciptakan kita kembali menurut gambar Kristus.

(0.17) (Yoh 5:24) (full: MENDENGAR ... PERCAYA. )

Nas : Yoh 5:24

Yesus menggambarkan mereka yang menerima hidup kekal dan tidak dihukum sebagai "barangsiapa mendengar ... dan percaya." Kata kerja "mendengar" (Yun. _akouon_ dari akar kata _akouo_) dan "percaya" (Yun. _pisteuon_ dari akar kata _pisteuo_) merupakan bentuk partisipel waktu kini yang menekankan tindakan yang berkesinambungan (maksudnya: "barangsiapa sedang mendengarkan ... dan mempercayai"). Jadi yang dimaksudkan "mendengar" dan "percaya" bukanlah satu tindakan satu saat, melainkan tindakan yang diteruskan. Kristus menegaskan bahwa hidup kekal yang kita miliki saat ini tergantung pada iman yang hidup terus dan bukan pada satu keputusan iman sementara di masa lampau

(lihat cat. --> Yoh 1:12 dan

lihat cat. --> Yoh 4:14).

[atau ref. Yoh 1:12; 4:14]

(0.17) (1Kor 15:8) (full: DAN YANG PALING AKHIR DARI SEMUANYA. )

Nas : 1Kor 15:8

Pernyataan Paulus "yang paling akhir dari semuanya" harus diterima secara mutlak. Paulus adalah yang paling akhir dari rasul-rasul dalam arti bahwa ia menerima suatu amanat khusus melalui suatu perjumpaan pribadi dengan Tuhan yang sudah bangkit itu untuk ikut serta meneguhkan kesaksian Kristus yang asli (bd. Kis 9:3-8; 22:6-11; 26:12-18). Para rasul PB adalah batu-batu yang mula-mula dan batu dasar dari gereja

(lihat cat. --> Ef 2:20;

[atau ref. Ef 2:20]

bd. Mat 16:18; Wahy 21:14). Oleh karena itu, jabatan rasuli PB adalah unik dan tak terulang lagi. Sebagai saksi dan utusan langsung dari Tuhan yang sudah bangkit itu, mereka meletakkan dasar jemaat Yesus Kristus, suatu dasar yang tidak pernah dapat ditambahkan atau diubah. Demikianlah, kedua belas rasul yang mula-mula ditambah Paulus tidak mempunyai pengganti.

(0.17) (1Tim 2:9) (full: HENDAKNYA PEREMPUAN ... BERDANDAN DENGAN PANTAS. )

Nas : 1Tim 2:9

Allah menghendaki wanita Kristen berdandan dengan pantas dan sopan.

  1. 1) Kata "pantas" (Yun. _aidos_) mengandung arti merasa malu bila menampakkan bagian tubuh. Kata ini meliputi penolakan untuk berdandan sedemikian rupa sehingga menarik perhatian kepada tubuh dan melewati batas-batas kesenonohan yang patut. Sumber kesenonohan seseorang terletak di dalam sifat atau batin. Dengan kata lain, kesenonohan adalah manifestasi lahir dari kemurnian batin.
  2. 2) Berdandan secara tidak pantas yang mungkin menggairahkan keinginan yang tidak suci merupakan kesalahan yang sama besarnya dengan keinginan mesum yang terangsang. Tidak ada aktivitas atau keadaan yang membenarkan hal berpakaian secara tidak pantas yang akan memperlihatkan tubuh sehingga merangsang hawa nafsu dalam orang lain (bd. Gal 5:13; Ef 4:27; Tit 2:11-12;

    lihat cat. --> Mat 5:28).

    [atau ref. Mat 5:28]

  3. 3) Adalah suatu kesaksian yang menyedihkan jikalau gereja mengabaikan standar alkitabiah untuk berdandan dengan pantas dan malah menerima mode duniawi. Pada dewasa ini yang serba membolehkan di bidang seksual, gereja harus bertindak dan berdandan berbeda dari masyarakat yang bobrok yang mengabaikan dan mencemoohkan keinginan Roh untuk kesenonohan, kemurnian, dan pengekangan yang saleh (bd. Rom 12:1-2).
(0.17) (Im 17:1) (jerusalem) Bab Ima 17:1-27:34 kitab Imamat ini lazimnya diberi judul: "Hukum Kekudusan". Bagian ini memang berasal dari tradisi Para Imam, tetapi bagian inti tampaknya terbentuk pada akhir zaman para raja dan memuat adat kebiasaan yang ditepati dalam bait Allah di Yerusalem. Dalam "Hukum Kekudusan" itu tampaklah dengan jelas sejumlah besar dengan ajaran nabi Yehezkiel. Ini berarti bahwa ajaran nabi itu tidak lain kecuali suatu perkembangan dari apa yang sudah ada sebelum masa pembuangan Israel ke Babel. Adapun kekudusan ialah sebuah sifat hakiki Allah Israel, bdk Ima 11:44-45; 19:2; 20:7,26; 21:8; 22:23 dst. Arti pertama kata "Kudus" ialah: yang terpisah yang transenden dan tidak terhampiri, sehingga menimbulkan rasa takut keagamaan, Kel 33:20+. Kekudusan Allah itu meliputi juga segala sesuatu yang berhubungan dengan Allah atau diserahkan kepadaNya, yaitu: tempat, Kel 19:12+, masa dan waktu, Kel 16:23; Ima 23:4+, tabut perjanjian, 2Sa 6:7+, manusia, Kel 19:6+, khususnya para imam, Ima 21:6, benda-benda, Kel 30:29; Bil 18:9, dll. Mengingat hubungannya dengan ibadat maka "kudus" berdekatan dengan "tahir". Sejauh itu "Hukum Kekudusan" dapat juga disebut "Hukum Ketahiran". Akan tetapi sifat moril Allahnya Israel merohanikan pandangan primitip itu. "Kudus" tidak hanya berarti: dipisahkan dari apa yang profan (teruntuk bagi keperluan manusia), tetapi terutama: dipisahkan dari dosa: ketahiran lahiriah bergabung dengan kesucian hati manusia, bdk penglihatan nabi Yesaya, Yes 6:3+.


TIP #05: Coba klik dua kali sembarang kata untuk melakukan pencarian instan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.13 detik
dipersembahkan oleh YLSA