Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 401 - 420 dari 529 ayat untuk rasul [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.14395591525424) (Kis 2:14) (sh: Bersaksi dengan berani (Senin, 24 Mei 1999))
Bersaksi dengan berani

Bersaksi dengan berani. Ketika banyak orang menyangka bahwa para rasul itu mabuk (ay. 13), Petrus tampil dan menyanggah tuduhan mereka. Dengan pimpinan Roh Kudus, Petrus berkhotbah tentang penggenapan nubuat Allah dengan perantaraan nabi Yoel yaitu Allah akan mencurahkan Roh-Nya atas semua manusia. Petrus menegaskan bahwa berita Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru berpusat pada Yesus Kristus. Demi kebenaran, Petrus bersaksi dengan suara lantang dan tegas. Ejekan-ejekan kepada para pengikut Kristus masih terus mendengung di sekitar kita. Reaksi sedemikian hanya menunjukkan kebutaan rohani seseorang. Sepatutnyalah hati kita justru terdorong untuk menyaksikan dengan berani tentang Yesus Kristus, Juruselamat kita.

Dasar-dasar kesaksian. Kesaksian Petrus mengacu pada beberapa hal penting. Pertama, tentang apa yang difirmankan Tuhan. Kedua, tentang keMesiasan Yesus. Ketiga, berita Injil yang berpusat pada Yesus Kristus. Yang pertama dan kedua berkait dengan apa yang diketahuinya, yang ketiga, berhubungan dengan pangalamannya sendiri. Itu sebabnya Petrus berani berkata, bahwa "kami semua adalah saksi" (ay. 32). Dari Petrus, kita belajar tentang dasar-dasar kesaksian Kristen.

Renungkan: Mempelajari firman-Nya penting; tetapi pengalaman pribadi bersama Yesus merupakan hal yang terpenting.

(0.14395591525424) (Kis 6:8) (sh: Stefanus yang mengagumkan (Jumat, 4 Juni 1999))
Stefanus yang mengagumkan

Stefanus yang mengagumkan. Kualitas pelayanan yang dilakukan oleh Stefanus sangat mengagumkan (8). Bila dalam pasal-pasal sebelumnya mukjizat dan tanda-tanda nampaknya hanya terbatas dilakukan oleh para rasul, pada pasal ini pembatasan tersebut tidak mutlak. Namun pelayanan Stefanus yang mengundang takjub sebagian orang, ternyata membangkitkan amarah yang besar dari kelompok lain.

Dari teologi ke kekerasan. Teologi yang diyakini oleh Stefanus membawanya pada kematian yang sadis. Hal ini bisa dipahami melalui perdebatan teologi yang sengit antara Stefanus dan orang-orang Yahudi (9b dan 10). Mereka tidak mampu mengalahkan pendapat Stefanus yang penuh urapan Roh. Kemudian, mereka melancarkan tuduhan palsu; dan menghasut para tua-tua dan ahli Taurat untuk menyeretnya ke pengadilan (11-12). Akhirnya Stefanus dibawa ke hadapan Mahkamah Agama (13-15). Pola ini berulang-ulang terjadi di dalam kehidupan dan perkembangan gereja mula-mula. Gereja masa kini pun harus waspada, sebab pola yang demikian masih terjadi. Gereja difitnah, masyarakat sekitar dihasut untuk melakukan kekerasan terhadap gereja.

Renungkan: (1) Gereja harus senantiasa berada di bawah kuasa Roh agar mampu bertahan; (2) Gereja harus seperti Stefanus, walaupun dibawa ke Mahkamah Agama, wajahnya tetap bersinar seperti malaikat.

(0.14395591525424) (Rm 1:1) (sh: Hamba Kristus Yesus. (Kamis, 7 Mei 1998))
Hamba Kristus Yesus.

Hamba Kristus Yesus.
Siapakah Paulus? Kepada jemaat yang belum pernah mengenalnya secara pribadi ini (ayat 11) Paulus memperkenalkan dirinya.Ia adalah hamba Kristus Yesus berarti ia adalah "budak" yang hidup untuk melayani Kristus Yesus. Ia menyebut dirinya "rasul" yang dipanggil dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah (ayat 1, bdk. Gal. 1:1). Allah sendiri mengaruniakan Paulus panggilan hidup yang mulia itu. Allah pulalah yang membuat pelayanannya membawa banyak berkat dan tulisannya ini menyandang otoritas ilahi untuk membentuk pemahaman dan penghayatan iman Kristen kita.

Injil adalah penggenapan janji Allah. Pada awal hidup Paulus, Injil Yesus Kristus adalah sesuatu yang dianggapnya bertentangan dengan keyakinan Iberaninya. Namun ketika Yesus yang bangkit itu sendiri menyatakan diri kepadanya, yakinlah ia bahwa injil sebenarnya adalah penggenapan janji Allah kepada nenek moyangnya dulu. Injil tidak menyimpang tetapi sesuai dengan yang disuratkan dalam kitab-kitab suci Perjanjian Lama. Karena yang menggenapi janji itu ialah Yesus Kristus, maka injil disebut injil Yesus Kristus dan kita percaya kepada Yesus Kristus.

Renungkan: "Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita." Itukah keyakinan hayati Anda?

(0.14395591525424) (Rm 1:8) (sh: Kerinduan hamba Tuhan. (Sabtu, 9 Mei 1998))
Kerinduan hamba Tuhan.

Kerinduan hamba Tuhan.
Hamba Tuhan pasti rindu dipakai Tuhan, damba melihat pengabdiannya diberkati. Itu wajar. Tetapi tak boleh stop sampai hanya di sekitar lingkup pelayanannya sendiri saja. Kita tidak tahu bagaimana asal usul berdirinya jemaat di Roma. Siapa perintisnya yang mewartakan Injil di sana tidak jelas. Yang jelas bukan Paulus. Namun meski jemaat itu hasil penginjilan orang atau rasul lain, tidak merintangi Paulus untuk bersyukur (ayat 8), mendoakan (ayat 9), rindu untuk mengunjungi dan bersekutu berbagi karunia rohani (ayat 11). Kerinduan hamba Tuhan tidak boleh sebatas kepentingan dirinya tetapi harus seluas rangkulan kasih karunia Allah sendiri.

Manfaat bergereja. Kita bergereja bukan terutama untuk manfaatnya tetapi untuk beribadah memuliakan Tuhan. Namun tidak perlu disangkali bahwa bersekutu membawa manfaat besar. Bukan saja warga jemaat beroleh berkat dari bergereja melalui hamba Tuhan, hamba Tuhan pun beroleh berkat dari kenyataan hadirnya karya-karya Allah yang besar dalam kehidupan jemaat. Manfaat lain yang penting ialah kesatuan dan persekutuan gereja Tuhan merupakan basis kokoh bagi keberhasilan penginjilan.

Renungkan: Bila orang sekaliber Paulus butuh persekutuan, terlebih kita.

Doa: Ya Bapa, berikan keberanian untuk mewaratakan Injil-Mu.

(0.14395591525424) (Rm 9:19) (sh: Kedaulatan Allah. (Jumat, 5 Juni 1998))
Kedaulatan Allah.

Kedaulatan Allah.
Pertanyaan rasul Paulus mewakili unek-unek kita tatkala berpikir tentang pemilihan Allah. Adilkah Allah menuntut tanggungjawab dari kita padahal keputusan itu adalah kehendak-Nya sendiri. Tiga jawaban Paulus mengingatkan bahwa masalah yang membuat kita sulit menerima ajaran pemilihan ini terletak pada ide kita tentang Allah yang tidak benar. Pertama, sifat hubungan Allah dengan manusia adalah seperti penjunan dan tanah liat (ayat 21). Dalam posisi demikian patutkah manusia mempertanyakan keputusan dan tindakan Allah? Namun Paulus tidak mengajarkan bahwa manusia adalah korban keputusan Allah yang semena-mena, sebab Allah pun memperlakukan manusia dengan penuh sabar dan kesempatan untuk bertanggungjawab (ayat 22-25).

Sisa Israel. Ajaran Paulus ini bukan hal baru sebab telah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. Hanya "sisa Israel" artinya sebagian kecil saja dari bangsa Israel yang akan diselamatkan. Mengapa? Ketegaran hati mereka mendatangkan murka Alllah atas mereka. Sisa Israel itulah yang bersama bangsa lain yang percaya kepada Yesus yang menjadi Israel baru. Sisa Israel sama dengan orang-orang lain yang dibenarkan hanya karena iman dalam Kristus, bukan karena status, dll. Manusia tidak dapat mengandalkan apa pun dari dirinya untuk meraih keselamatan. Keselamatan hanya menjadi bagian siapa yang dengan rendah hati menerima rahmat Allah dalam wujud pengorbanan Kristus.

(0.14395591525424) (Rm 10:4) (sh: Kristus adalah kegenapan hukum Taurat. (Minggu, 7 Juni 1998))
Kristus adalah kegenapan hukum Taurat.

Kristus adalah kegenapan hukum Taurat.
Ucapan Paulus ini dapat mengandung dua arti. Pertama, Tuhan Yesuslah sebenarnya tujuan Taurat sebab hanya Ia telah memenuhi tuntutan Taurat dengan sempurna. Kedua, karena itu Ia mengakhiri Taurat. Bukan lagi Taurat jalan untuk orang berharap diselamatkan, tetapi iman kepada-Nya saja jalan keselamatan. Kenyataan itu tidak perlu dipersoalkan lagi. Sebab Yesus Kristus nyata-nyata sudah datang menjadi manusia, mati dan bangkit. Mempertanyakan ulang fakta itu seolah orang yang ingin mencoba menjelajahi jurang tak terukur yang telah dijembatani Kristus (ayat 7).

Iman di hati, pengakuan di mulut. Keduanya tak dapat dipisahkan. Berseru (memanggil dalam doa) hanya dapat dilakukan oleh orang yang percaya (ayat 14). Percaya yang sungguh akan terungkap dalam pengakuan di mulut. Israel telah menerima berita keselamatan melalui para rasul, dan nubuat-nubuat dalam Perjanjian Lama menunjuk kepada Kristus. Namun mereka tidak percaya. Sayang Israel tak dapat berseru kepada Kristus karena mereka menolak Kristus. Seluruh umat manusia terancam binasa dalam murka Allah. Semua suku bangsa, setiap orang perlu mendengarkan Injil. Anda yang telah mengalami kebaikan Yesus, tidakkah tergerak membawa kabar baik bagi mereka?

Doa: Mendoakan saudara-saudara kita yang masih dicengkeram oleh kebutaan rohani.

(0.14395591525424) (Rm 16:17) (sh: Sikap terhadap saudara palsu. (Rabu, 05 Agustus 1998))
Sikap terhadap saudara palsu.

Sikap terhadap saudara palsu.
Bagaimana ciri orang yang aktif melayani dengan motif mencari untung sendiri? Mereka tidak mengutamakan doktrin, tetapi kesaksian pengalaman hebatnya. Pengajaran dan tuntutan Kristus direduksi ('dikurangi'). Mereka menimbulkan perpecahan dan perselisihan, suka menggoda, membujuk-rayu demi tujuan sendiri. Hidup tanpa hukum dan aturan. Paulus tegas. Jemaat harus menjauhi mereka. Mereka adalah alat Iblis (ayat 20). Di masa ini masih ada pemimpin Kristen yang pandai membujuk orang mendukung proyek-proyek mereka. Injil dijadikan pembungkus maksud liciknya. Jaga dan peliharalah hubungan pribadi yang intim dengan Firman, niscaya kita akan terhindar daripadanya. Ujilah setiap roh!

Kekuatan kasih karunia. Di akhir suratnya Paulus mengucapkan salam khusus, "Kasih karunia Yesus Kristus ..." (ayat 24). Apa maknanya? Salam ini meneguhkan iman dan pengharapan jemaat yang resah dalam menghadapi rasul dan doktrin palsu. Kristus selalu menyertai jemaat dengan kasih karunia-Nya yang berlimpah. Kekuatan kasih karunia Kristus dapat kita rasakan melalui persekutuan dengan firman-Nya dan persekutuan dalam Roh-Nya. Justru di tengah dunia yang makin kacau dan kondisi gereja yang tak menentu ini, janji berkat ilahi itu dapat teralami.

(0.14395591525424) (1Kor 12:1) (sh: Dari mana asal percaya? (Jumat, 5 September 1997))
Dari mana asal percaya?

Dari mana asal percaya?
Kadang kita dengar komentar angkuh warga gereja tertentu bahwa gereja lainnya tidak ada Roh Kudus. Benarkah pernyataan tersebut? Seperti komentar Tuhan Yesus kepada Petrus (Mat. 16:17), Paulus pun menegaskan bahwa Roh Kuduslah yang memungkinkan orang beriman dan mengakui Yesus sebagai Tuhan (ayat 3b). Roh Kudus bukan saja menghidupkan orang beriman, tapi juga menghidupkan Gereja dengan memberikan berbagai karunia rohani. Gereja yang di dalamnya Yesus dijunjung sebagai Tuhan dan karunia rohani dilayankan, di sanalah Roh hadir dan bekerja.

Paham tentang karunia Roh. Penghayatan tentang karunia rohani seringkali tidak jelas. Ada yang ekstrim, ada yang anti, ada yang bingung. Hal pertama yang rasul inginkan dari kita ialah tahu ajaran yang benar tentang karunia rohani. Kita harus berpegang kepada ajaran firman dan mengukur semua pengalaman atas terang ajaran itu. Hal kedua, harus ada perbedaan mencolok antara tata ibadah di dalam mana karunia rohani dipraktekkan daripada suasana ibadah kepada berhala. Hal ketiga, pasti karunia rohani dalam kita berbeda-beda namun sumber dan tujuannya sama.

Renungkan: Ibadah tak dapat dipisahkan daripada kebenaran dan pengertian.

(0.14395591525424) (2Kor 1:8) (sh: Penderitaan adalah kekuatan. (Selasa, 01 September 1998))
Penderitaan adalah kekuatan.

Penderitaan adalah kekuatan.
Bukankah derita dan beban yang kita alami dalam pelayanan justru dapat membuat kita putus asa? Paulus mengalaminya (ayat 8,9)! Meskipun dampak buruk penderitaannya nyata, Paulus tidak hancur. Mengapa? Sebab ia dikuatkan dan dimenangkan oleh Kristus. Kristus sendiri sudah menderita dan mati. Namun Ia bangkit dan menang (ayat 9, 10). Kini, Paulus membagikan pengalaman derita dan kemenangannya itu kepada jemaat. Bukan untuk minta dikasihani atau beroleh simpati tetapi agar melalui pengalaman itu ia boleh menguatkan jemaat.

Doakan pimpinan Jemaat. Orang malah sering berpikir sebaliknya. Menurut mereka justru pimpinan jemaatlah yang harus berdoa, dan mereka menerima saja. Rasul Paulus mengajarkan sisi lainnya. Ia ternyata memperoleh kekuatan dan keuntungan sangat besar dalam pelayanannya oleh karena doa-doa jemaat (ayat 11). Anda ingin berpartisipasi mendukung pekerjaan para hamba Tuhan dan kehidupan gereja Tuhan? Berdoalah!

Renungkan: Ketika di dalam penderitaan kita sadar pentingnya doa, penderitaan bukan lagi daya yang menghancurkan melainkan cara Allah menarik kita lebih masuk dalam kuasa-Nya.

Doa: Ya Tuhan, ajar kami untuk memohon pimpinan jemaat dan pelayan kami.

(0.14395591525424) (2Kor 3:1) (sh: Surat Pujian. (Sabtu, 05 September 1998))
Surat Pujian.

Surat Pujian.
Dulu sampai sekarang, surat rekomendasi atau surat pujian itu penting dan berarti. Dengannya seseorang dapat dinilai keandalannya. Rasul Paulus menganggap bahwa surat seperti itu tidak ia perlukan, baik untuk mereka maupun dari mereka (ayat 2). Menurutnya, bukti pelayanannya yaitu keberadaan dan kehidupan jemaat Korintus sendiri sebagai bukti "tertulis" yang paling jelas (ayat 3). Surat pujian atau surat rekomendasi janganlah cenderung membuat orang meninggikan diri, lalu melupakan Allah yang menjadi sumber kekuatan dalam meraih keberhasilan tersebut (ayat 5).

Jemaat adalah surat Kristus. Jemaat adalah hasil pekerjaan tangan Allah sendiri. Kristus sendirilah yang menuliskan firman-Nya dalam hati para anggota jemaat melalui pekerjaan Roh Kudus (ayat 3b). Akibatnya, hidup dan kasih Kristus akan terbaca oleh orang lain jika mereka melihat jemaat. Jelaslah tak ada seorang pun mampu menghasilkan karya rohani ini. Siapakah hamba Tuhan yang sanggup mengubah hidup orang, menuliskan firman yang terpancar dalam kehidupan orang yang dilayaninya?

Renungkan: Semakin kita membesarkan Kristus semakin Kristus akan nyata dalam hasil pelayanan kita. Semakin kita membesarkan diri semakin samar Kristus dalam pelayanan kita dan dalam hidup orang yang kita layani.

Doa: Ya Tuhan Yesus, jadikanlah kami ini "surat Kristus" yang terbaca oleh semua orang.

(0.14395591525424) (2Kor 4:1) (sh: Menyampaikan firman secara murni. (Senin, 07 September 1998))
Menyampaikan firman secara murni.

Menyampaikan firman secara murni.
Kerap kali hal itu amat sulit dilaksanakan. Kita sering merasakan adanya kesenjangan antara si pembawa firman dengan dunia. Ada yang membawakan firman dari bagian yang telah dipilihnya, agar menyenangkan pendengarnya. Bagian yang menyorot dosa, misalnya, disampaikan secara samar-samar. Rasul Paulus tidak mau berbuat demikian (ayat 2), sebab ia telah merasakan kemurahan Allah untuk dirinya dan dilayakkan untuk melayani (ayat 1). Karena ia sangat bergantung pada kemurahan Allah (ayat 1), menolak motivasi dan perilaku tidak murni (ayat 2), dan jernih menyampaikan firman (ayat 3), maka ia memiliki keberanian nurani.

Mengapa terjadi pengerasan hati? Injil keselamatan yang disampaikan Paulus ternyata tidak selalu mendapat sambutan, karena hati sebagian pendengarnya dibekukan oleh ilah zaman (ayat 4 = Iblis). Cengkeraman Iblis makin kuat dan dalam, sebab orang itu tak mau percaya pada Injil. Dalam zaman kemajuan ini banyak hati yang dibekukan oleh kesenangan dunia, kekayaan, persaingan bisnis, kekuasaan dan lain-lain. Hanya terang Kristuslah yang mampu menembus hati yang demikian sampai relung terdalam.

Renungkan: Manusia buta dan terpuruk, duduk dalam gelap dan tak mampu melihat cahaya surga kecuali anugerah dengan keadilan datang menjadi penolongnya (Bonaventura).

Doakan: Tuhan bukakanlah bagi yang telah beku hati terhadap Firman.

(0.14395591525424) (1Tes 3:1) (sh: Bukan hiburan kosong. (Jumat, 14 November 1997))
Bukan hiburan kosong.

Bukan hiburan kosong.
Tidak sukar mencari teman di dalam kesukaan, tetapi menjadi saudara bagi seseorang di tengah kesusahannya hanya sedikit yang bersedia dan sanggup. Ada orang yang gampang menaburkan hiburan dan nasihat mereka seperti yang tampak pada para sahabat Nuh. Namun yang demikian jelas sia-sia. Paulus sanggup menguatkan jemaat di Tesalonika sebab ia tidak memberikan hiburan kosong. Sebagai rasul Tuhan yang setia, ia sendiri banyak menderita. Nasihat dan hiburan yang diberikannya tidak lahir dari keadaan mudah tetapi dari dalam keadaan sulit. Ia bahkan sedemikian peduli sampai mengirimkan Timotius kepada jemaat itu.

Persekutuan yang meneguhkan hati. Nasihat dan perhatian Paulus meneguhkan iman jemaat. Sebaliknya keteguhan iman jemaat pun meneguhkan hati Paulus. Itulah akibat indah dari persekutuan yang benar umat Tuhan yang sedang menderita. Persekutuan memang bisa berakibat memperdalam pengalaman dan hubungan manusia. Persekutuan yang diisi salah bisa menyebabkan orang menanamkan kepahitan dalam penderitaan. Persekutuan yang benar bisa menyebabkan orang menjadi tabah dan memetik buah yang indah dalam penderitaan.

Renungkan: Tuhan yang pernah menderita akan datang kembali untuk melepaskan kita tuntas dari semua bentuk penderitaan.

(0.14395591525424) (2Tes 2:1) (sh: Ajaran ekstrim. (Senin, 19 Oktober 1998))
Ajaran ekstrim.

Ajaran ekstrim.
Sepanjang sejarah Gereja kita berulangkali menjumpai ajaran-ajaran ekstrim tentang akhir zaman. Rupanya sejak sejarah gereja purba pun gejala itu sudah lazim. Paulus meluruskan pengertian jemaat seolah Tuhan segera akan datang. Sebagai rasul Tuhan, ia mengingatkan bahwa sebelum kedatangan Tuhan, akan lebih dulu terjadi aniaya yang ditimbulkan oleh anti-Kristus. Siapakah antikristus itu? Tidak jelas bagi kita. Ia disebut si murtad (ayat 3), si pendurhaka (ayat 7-8). Untuk sementara masih tertahan penampakannya (ayat 7). Banyak penafsir mengartikan antikristus itu ialah Kerajaan Roma yang karena menyangkali panggilannya sebagai hamba Allah, berubah menjadi "binatang buas". Mungkin itu adalah ciri awal dari antikristus kelak, yaitu penggabungan seluruh kekuatan sosial-politis-religius, melawan Kristus.

Tujuan kedatangan Tuhan. Apa dua tujuan utama Tuhan Yesus datang kembali ke dunia ini? Pertama, untuk kepentingan umat-Nya. Ia datang untuk melepaskan umat-Nya dari aniaya yang mereka derita. Dengan demikian akan tuntaslah penghayatan keselamatan yang kita terima dari-Nya. Kedua, Ia datang untuk menghukum semua yang tidak taat kepada-Nya (ayat 12).

(0.14395591525424) (2Tes 3:1) (sh: Mendoakan hamba Tuhan. (Rabu, 21 Oktober 1998))
Mendoakan hamba Tuhan.

Mendoakan hamba Tuhan.
Tanpa segan Paulus meminta dukungan doa jemaat di Tesalonika bagi tugas pewartaan Injil yang dilakukannya di tempat lain; juga supaya Paulus diluputkan dari perlakuan buruk orang yang membenci Injil (ayat 1-2). Pelayanan Kristen adalah perjuangan rohani. Semua yang terlibat dalam pewartaan Injil dan tugas pelayanan lainnya perlu kuasa rohani. Di dalam pelayanan ada risiko orang menolak bahkan membenci kebenaran Tuhan. Kenyataan itu kini kita alami di negara kita. Mari kita dapatkan kekuatan rohani dalam kehidupan doa yang sungguh, menjalinkan diri satu kepada lain, ke dalam Tuhan.

Bertindak sesuai ajaran. Kekuatan rohani untuk menghadapi berbagai pencobaan dan kesulitan hidup adalah akibat Kristen melakukan ajaran kebenaran dalam Alkitab (ayat 4-5). Dulu, Paulus dan para rasul lain telah menyampaikan pesan-pesan mereka dalam urapan Roh Kudus. Kini pesan-pesan rasuli yang menjadi salah satu tiang penyangga Gereja Tuhan itu, kita temui dalam Alkitab. Jika gereja Tuhan masa kini ingin kokoh teguh menghadapi mayoritas orang yang makin memusuhi Injil, gereja harus mengenal kebenaran Alkitab dan menaatinya penuh.

(0.14395591525424) (2Tim 1:9) (sh: Apa sih rahasianya? (Minggu, 25 Agustus 2002))
Apa sih rahasianya?

Apa sih rahasianya? Paulus menjelaskan bahwa Injil yang ia beritakan adalah karya penyelamatan dan panggilan Allah, dan berdasarkan "maksud dan kasih karunia-Nya sendiri" yang telah ditentukan "sebelum permulaan zaman," yaitu sebelum penciptaan (ayat 9). Kini, keselamatan itu telah dinyatakan di dalam Yesus Kristus Juruselamat, yang "telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa" (ayat 10). Kata-kata ini bermakna bila dimengerti dalam konteks kafir dunia Romawi. Keselamatan ditentukan hanya berdasarkan amal bakti seseorang, sementara dewa-dewi kafir tidak pernah konsisten dan mudah berubah pikiran. Karena itu, berita yang disampaikan Paulus itu adalah sesuatu yang sangat berbeda dan luar biasa.

Untuk Injil inilah, Paulus menjadi pemberita, rasul, dan guru (ayat 11). Bahkan, dari kata-kata selanjutnya dapat disimpulkan: Injil adalah alasan mengapa Paulus mau menderita dan bertahan. Sebab Paulus tahu bahwa Allah yang dia percayai adalah sumber keselamatannya dan panggilannya (ayat 9), dan berkuasa memelihara segala yang Allah percayakan kepadanya (ayat 12b).

Berdasarkan hal ini, Paulus meminta Timotius meneladaninya (ayat 13), juga memelihara "harta yang indah," yang adalah pengajaran rasuli yang diterimanya dari Paulus (ayat 14). Ayat 15-18 memberikan kontras antara Onesiforus sebagai contoh mereka yang tidak menjadi malu (bdk. 8 dan 12), dengan orang seperti Figelus dan Hermogenes, yang menjadi malu dan meninggalkan Paulus.

Renungkan: Pengetahuan yang makin dalam akan karya keselamatan Allah seharusnya menimbulkan rasa syukur yang makin meluap dan hidup yang makin melayani Allah.

(0.14395591525424) (1Ptr 2:18) (sh: Penderitaan akibat penundukan diri (Selasa, 13 Juli 1999))
Penderitaan akibat penundukan diri

Penderitaan akibat penundukan diri. Penundukan diri tidak sama dengan mengikuti perintah secara buta. Sikap tunduk yang Rasul Petrus tekankan di sini adalah sikap tidak melawan, tidak menentang, tetapi juga tidak menjalankan perintah bila berlawanan dengan kehendak Allah. Tentu sikap ini akan mendatangkan risiko, apalagi bagi para hamba yang menghadapi tuan yang bengis. Bagi Petrus bila jemaat harus menderita karena ketaatan kepada Allah, justru itu adalah kasih karunia. Kasih karunia memang tidak selalu mewujud dalam kenikmatan hidup. Dalam penderitaan pun, bila itu dialami karena sadar sedang melakukan kehendak Allah, itu pun kasih karunia.

Kristus teladan Kristen. Mengikuti jejak Kristus, itulah panggilan Kristen selama merantau di dunia. Yesus Kristus adalah teladan, tidak hanya dalam kerelaan-Nya untuk menderita, tetapi juga dalam "penundukan" diri-Nya kepada penguasa dunia yang berlaku sewenang-wenang atas diri-Nya, katena ia tunduk pada kehendak Allah.

Kristus, Gembala, dan Pemelihara jiwa. Penderitaan yang Kristus alami adalah untuk menggenapkan kehendak Allah, yakni memikul dosa manusia. Ia tidak hanya menyelamatkan, tetapi juga menolong jemaat-Nya ketika mengalami penderitaan.

Renungkan: Kristus adalah Panutan kita dalam ketaatan "penundukan" diri. Teladanilah Dia.

(0.12724024576271) (1Kor 12:12) (ende)

Mengenai seluruh uraian fasal ini hendaklah diperhatikan keterangan jang berikut: Paulus membandingkan umat (seluruh umat Kristus atau "Geredja") dengan tubuh manusia, sebagai perpaduan banjak anggota mendjadi kesatuan jang bulat utuh dan berdjiwa satu, ialah Roh Kudus. Tetapi dalam ajat 12 (1Ko12:12) ganti istilah "umat Kristus" Paulus menamakan umat sendiri "Kristus". Hal itu mengandung makna jang penting dan dalam. Didepan mata batin rasul terbajanglah seluruh umat Kristus, bagaikan tubuh Kristus didalam kemuliaanNja surgawi. Tubuh Kristus sedjak kebangkitanNja bersifat roh, dalam arti tidak terikat lagi pada hukum alami dan misalnja tidak dibatasi oleh ruangan dan waktu. Tubuh Kristus jang mulai dan bersifat roh itu dapat merangkum seluruh umat disegala tempat dan segala waktu. Malahan tubuh mulia ini barulah mendapat kelengkapannja jang sempurna dalam kesatuannja dengan seluruh umatnja itu.

Kesatuan ini biasanja disebut "Tubuh Mistik Kristus". Istilah ini djangan ditanggap sebagai suatu kiasan atau gambaran chajal sadja, melainkan jang tepat merupakan suatu kenjataan jang benar-benar ada dan hidup, hanja tidak kelihatan pada mata djasmani. Kristus jang dengan sendirinja berdjiwa Roh Allah, dalam kesatuan dengan umatNja memberi Roh Allah itu kepada seluruh tubuh dan sekalian anggota masing-masing, sehingga seluruh tubuh (umat bersama-sama dengan Kristus) berdjiwa satu jang sama, ialah Roh Allah atau Roh Kudus.

Untuk mengerti baik ungkapan-ungkapan jang mungkin terasa aneh dan kabur, baiklah kalau diperhatikan, bahwa Paulus dalam uraian bab ini tidak tegas membedakan antara gambaran (kiasan) dan apa jang digambarkan. Jang satu melebur sadja dalam jang lain. Bila Paulus berkata tentang tubuh manusia, pandangan mata batinnja tetap berlekat pada apa jang dikiaskannja, ialah umat Kristus dan anggota-anggota tertentu. Demikian misalnja ia menggambarkan anggota tubuh manusia sebagai berpribadi, jaitu sebagai manusia jang berpikir dan berkata.

Dalam seluruh uraian pula, terbajang didepan mata Rasul, sebagai pokok uraian, kenjataan bahwa ada perselisihan, perpetjahan dan kurang tjinta-kasih didalam umat. Sebab itu seluruh uraian mengandung peringatan-peringatan dan nasehat-nasehat, pun teguran-teguran seperti jang berikut. Anggota-anggota jang merasa kurang diindahkan, kurang diberi kurnia jang njata, atau tidak mempunjai suatu djabatan, djangan merasa malu atau ketjil hati sebab itu, seolah-olah mereka kurang dipenuhi Roh Kudus. Mereka djangan iri hati atau tjemburu, sebab kurnia-kurnia jang diberikan untuk kepentingan orang lain (seluruh umat), ataupun suatu kedudukan tinggi dalam urusan umat, sedikitpun tidak mengenai martabat dan kemuliaan hakiki sebagai anggota tubuh Kristus, anak Allah dan waris surga. Sebaliknja mereka jang diberi kurnia-kurnia atau suatu djabatan dalam umat djangan sombong dan angkuh hati terhadap saudara-saudaranja jang kurang dikurniai dan rupa-rupanja lemah. Jang nampaknja kurang kehormatan lahiriah dalam lingkungan umat, harus setjara istimewa ditjintai dan dihormati oleh seluruh umat, sebagaimana Allah sendiri memberi tjontoh (ajat 24) 1Ko 12:24. Lagi pula demi kesatuan dalam Kristus tak boleh dibiarkan timbul perselisihan, perpetjahan atau pembedaan didalam umat. Segala anggota harus dengan tulus-ichlas saling tjinta-mentjintai dan tolong-menolong, tanpa membeda-bedakan.

(0.12724024576271) (Why 17:1) (full: BERKATA KEPADAKU. )

Nas : Wahy 17:1

Pasal Wahy 7:1-18:24 melukiskan kejatuhan Babel yang besar.

  1. 1) Babel (ayat Wahy 17:5) adalah lambang sistem dunia semesta yang dikuasai Iblis dan menyatakan kejahatan di bidang politik, agama, dan perdagangan

    (lihat cat. --> Yer 50:1;

    lihat cat. --> Yer 51:1-64).

    [atau ref. Yer 50:1; Yer 51:1-64]

  2. 2) Babel akan dibinasakan sama sekali selama masa tiga setengah tahun terakhir dari zaman ini. Agama Babel (yaitu pelacur besar) akan dibinasakan oleh antikristus (ayat Wahy 17:16-17), sedangkan Babel politik di binasakan oleh Kristus pada waktu kedatangan-Nya (Wahy 19:11-21).
(0.12596142372881) (Kej 7:11) (full: TERBELAH SEGALA MATA AIR SAMUDERA RAYA YANG DAHSYAT. )

Nas : Kej 7:11-12

Dua peristiwa yang membawa perubahan besar mempercepat terjadinya air bah: ledakan tempat-tempat penyimpanan air yang besar di bawah tanah, mungkin disebabkan oleh gempa bumi dengan gelombang-gelombang pasang yang besar dari samudera, dan hujan yang amat lebat selama 40 hari (ayat Kej 7:12).

  1. 1) Demikianlah, semua makhluk hidup di luar bahtera yang biasanya hidup di tanah kering mati, baik manusia maupun hewan (ayat Kej 7:21-22; Mat 24:37-39; 1Pet 3:20; 2Pet 2:5).
  2. 2) Air naik begitu tinggi sehingga "ditutupinyalah segala gunung tinggi di seluruh kolong langit" (ayat Kej 7:19-20); yaitu, seluruh bumi terendam air. Kenyataan ini menunjuk suatu banjir menyeluruh dan bukan sekedar banjir lokal di tempat tertentu saja (bd. 2Pet 3:6). Air mulai surut setelah 150 hari (ayat Kej 7:24). Bahtera Nuh akhirnya terdampar di salah satu puncak gunung Ararat (Armenia), 800 kilometer dari tempat semula (Kej 8:4).
  3. 3) Bumi mulai mengering, dan Nuh meninggalkan bahtera 377 hari setelah air bah dimulai (Kej 8:13-14).
  4. 4) Rasul Petrus menyatakan bahwa dunia sebelum air bah "binasa" (2Pet 3:6). Ini menunjukkan bahwa oleh karena suatu pergolakan topografikal yang sangat besar, bumi pra-air bah berubah secara radikal, baik secara fisik maupun secara geologis, menjadi bumi sebagaimana adanya saat ini.


TIP #35: Beritahu teman untuk menjadi rekan pelayanan dengan gunakan Alkitab SABDA™ di situs Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA