Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 4201 - 4220 dari 4642 ayat untuk hebrew:bdk (0.008 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.15699851) (Kej 9:25) (jerusalem: berkatalah ia) Berkat dan kutukan yang diucapkan bapa-bapa bangsa, bdk Kej 9:27 dan Kej 29, adalah perkataan yang berdaya. Kata-kata itu mengenai moyang tertentu dan terlaksana dalam keturunannya: Keturunan Kanaan (penduduk aseli negeri Kanaan) menjadi taklukan Sem, ialah bapa leluhur Abraham dan bangsa Israel. Bangsa Israel (dalam moyangnya) mendapat perlindungan istimewa dari pihak Allah. Kanaan juga takluk Yafet, dan keturunan Yafet meluas dengan mendesak Sem. Latar belakang historis berkat dan kutuk itu ialah zaman Saul atau awal pemerintahan Daud. Pada waktu itu bangsa Israel dan bangsa Filistin menguasai negeri Kanaan, tetapi orang Filistin sudah menyerbu dan menduduki sebagian wilayah bangsa Israel. Beberapa pujangga Gereja berpendapat bahwa apa yang dinubuatkan ialah masuknya kaum kafir (keturunan Yafet) ke dalam jemaat Kristen yang berasal dari bangsa Israel (keturunan Sem).
(0.15699851) (Kej 15:17) (jerusalem: lewat di antara potongan-potongan daging itu) Ini sebuah upacara kuno untuk mengikat perjanjian (Yer 34:18): pihak-pihak yang bersangkutan melewati di tengah-tengah potongan-potongan daging berdarah sambil berseru supaya tertimpa nasib sama dengan binatang-binatang yang dipersembahkan sebagai korban itu, seandainya ia melanggar syarat perjanjiannya. Suluh yang berapi (bdk semak duri yang menyala, Kej 3:2, tiang api, Kel 13:21, gunung Sinai yang berasap, Kej 19:18) melambangkan berlalunya Tuhan. Tuhan sajalah yang lewat, oleh karena perjanjian yang diadakanNya itu adalah sepihak, lih Kej 9:9+. Secara resmi Tuhan mengikat diri dan janji itu diteguhkan firman pengutuk (lewat di antara potongan-potongan daging itu).
(0.15699851) (Kej 19:30) (jerusalem) Ceritera mengenai asal-usul bangsa Moab dan Amon ini merupakan sebuah tambahan pada bab 19. Ia berasal dari tradisi bangsa Moab dan Amon, bdk Bil 22:36, yang dapat membangkitkan asal usulnya itu. Anak-anak perempuan Lot (sama seperti Tamar dalam Kej 38) sekali-kali tidak digambarkan sebagai perempuan sundal. Mereka hanya ingin meneruskan keturunan. Mereka hanya ingin meneruskan keturunan. Kej 19:31 mengandaikan bahwa hanya Lot serta kedua anaknya itu diselamatkan dari pemusnahan. Ceritera tentang pemusnahan Sodom dan Gomora itu yang bersama penduduknya dibasmi karena dosa, mungkin aslinya sebuah ceritera yang sejalan dengan kisah mengenai air bah. Hanya ceritera kedua itu terdapat pada penduduk daerah di seberang sungai Yordan.
(0.15699851) (Kej 24:1) (jerusalem) Kisah mengenai pernikahan Ishak dengan Ribka berasal dari tradisi Yahwista. Dalam tradisi itu ceritera ini mengakhiri riwayat Abraham. Kej 24:1-9 mengandalkan bahwa Abraham sedang menghadapi ajalnya, bdk Kej 47:29-31. Kisah asli agaknya berkata juga tentang kematian Abraham. Tetapi dalam sadurannya yang terakhir berita tentang kematian Abraham dihilangkan, supaya Kej 25:1-6 dapat ditambahkan. Selain itu dalam ceritera ini terdapat juga bekas-bekas penyaduran yang lain: Ribka menurut Kej 24:48 adalah anak Nahor, saudara Abraham. Berita ini sesuai dengan Kej 29:5. Tetapi menurut tradisi lain Ribka adalah anak Betuel, Kej 25:20; 28:2,5, bin Nahor, Kej 22:22-23. Atas dasar tradisi itu Betuel disebut dalam Kej 24:15,24,47,50, meskipun sebenarnya Laban bertindak sebagai kepala keluarga. Laban sendiri adalah saudara Ribka, Kej 24:29, dan anak Nahor, Kej 29:5 (Ibrani).
(0.15699851) (Kej 29:29) (jerusalem: #/TB Kej 29:31-30:24) Bagian ini berasal dari tradisi Yahwista tetapi dengan sisipan-sisipan dari tradisi Elohista. Maksud ceritera ini ialah menghubungkan suku-suku Israel dengan keturunan bapa-bapa bangsa melalui kedua belas anak Yakub. Ini permulaan lembaga kedua belas suku. Lembaga itu menempuh perkembangan melalui beberapa tahap. Di sini jumlah dua belas terujud dengan memasukkan ke dalamnya juga Dina. Kemudian Dina diganti dengan Benyamin yang lahir di negeri Kanaan, Kej 35:16 dst. Setelah suku Lewi menjadi suku para Imam, jumlah kedua belas dipertahankan melalui kedua anak Yusuf (Efraim dan Manasye). Lembaga kedua belas suku Israel baru terbentuk setelah Israel menetap di negeri Kanaan. Kebanyakan dari "kedua belas anak Yakub" itu tidak berperan dalam kisah kitab Kejadian dan beberapa di antaranya bahkan tidak disebutkan lagi namanya. Kedua belas anak Yakub sebenarnya "moyang" yang memberi nama kepada kedua belas suku Israel setelah suku-suku itu terbentuk dan menjadi lembaga kedua belas suku, bdk Kej 49.
(0.15699851) (Kej 34:1) (jerusalem) Dalam bab ini tergabung dua ceritera. Yang satu adalah ceritera keluarga: Sikhem memperkosa Dina, lalu memintanya sebagai isteri dan ia tersedia bersunat: tetapi secara kotor Sikhem dibunuh oleh Lewi dan Simeon. Ceritera yang lain mengenai dua suku: Hamor, ayah Sikhem, mengusulkan perkawinan masal antara sukunya sendiri dengan anak-anak Yakub. Usul itu diterima dengan syarat bahwa suku Hamor bersunat. Persetujuan itu dilanggar oleh anak-anak Yakub yang merampasi kota Sikhem dan membunuh penduduknya. Tidak mungkin mengatakan bahwa ceritera yang satu berasal dari tradisi Yahwista dan ceritera yang lain dari tradisi Elohista. Kisah itu merupakan kenangan akan suatu usaha beberapa kelompok Ibrani untuk menetap di daerah Sikhem pada zaman para bapa bangsa. Tetapi usaha itu gagal, bdk Kej 49:5-6.
(0.15699851) (Kel 17:8) (jerusalem) Kisah kuno yang kiranya berasal dari tradisi Yahwista ini berdasarkan tradisi yang terpelihara oleh suku-suku di bagian selatan negeri Palestina. Penyusun menghubungkan ceritera ini dengan Rafidim, yaitu tempat terjadinya mujizat air yang dikisahkan dalam Kel 17:1-7. tetapi sebenarnya orang Amalek mendiami bagian negeri Kanaan yang agak lebih ke sebelah utara, yaitu Tanah Negeb dan pegunungan Seir, Kel 14:7; Bil 13:29; Hak 1:16; 1Ta 4:42 dst. Di daerah itupun terletak Horma, Bil 14:39-45; bdk Ula 25:17-19; 1Sa 15. Kitab Kej 36:12 memperkenalkan Amalek sebagai cucu Esau. Namun sebenarnya bangsa Amalek adalah suatu bangsa yang amat tua, Bil 24:20. Di zaman para Hakim bangsa Amalek bergabung dengan suku Midian menyerbu Israel. Daudpun masih berperang dengan mereka. Selanjutnya orang Amalek tidak lagi disebut dalam Alkitab kecuali dalam 1Ta 4:43 dan dalam Maz 83:8.
(0.15699851) (Kel 20:8) (jerusalem: hari Sabat) Kata "Sabat" oleh Kitab suci langsung dihubungkan dengan kata dasar yang berarti: istirahat, Kel 16:29-30; 23:12; 34:21. Hari Sabat dimaksudkan sebagai hari istirahat mingguan yang dikuduskan bagi Tuhan yang telah beristirahat pada hari ketujuh karya penciptaanNya, Kel 20:11; bdk Kej 2:2-3. Pada pertimbangan keagamaan tsb ditambahkan suatu pertimbangan perikemanusiaan, Kel 23:12; Ula 5:14. Sabat sudah melembaga sejak dahulu kala, tetapi mendapat arti khusus sejak Israel keluar dari negeri Mesir dan kemudian menjadi salah satu tanda pengenal agama Yahudi, Neh 13:15-22; 1Ma 2:32-41. Kebiasaan menafsirkan hukum Sabat itu secara kaku dan secara harafiah saja menjadikan hari suka cita itu sebuah hari yang membawa tekanan batin dan beban melulu. Yesus membebaskan para pengikutNya dari beban dan tekanan itu, Mat 12:1 dst dsj; Luk 13:10 dst; Kel 14:1 dst.
(0.15699851) (Kel 25:8) (jerusalem: diam di tengah-tengah mereka) Allah dipuja di mana saja Ia melalui sebuah penampakan menyatakan diri hadir, Kej 12:7; 28:12-19, dll. Gunung Sinai tempat Tuhan secara luar biasa menyatakan diri adalah "gunung Allah", Kel 3:1; 1Ra 19:8, dan tempat kediamanNya, Ula 33:2; Hak 5:4-5; Hak 3:3; Maz 68:9. Tabut perjanjian menjadi lambang kehadiran Allah itu, Kel 25:22; bdk 1Sa 4:4; 2Sa 6:2, dan Kemah Suci yang mengurung tabut itu adalah kediaman Tuhan, Kel 25:9 dan Kel 40:34, yang turut mengembara bersama-sama dengan umat Israel, 2Sa 7:6, hingga bait Allah di Yerusalem menjadi kediaman Tuhan, 1Ra 8:10.
(0.15699851) (Im 2:1) (jerusalem) Korban sajian bersama dengan persembahan hasil bumi pertama yang dianggap korban sajian juga, Ima 2:14-15, ialah suatu korban yang bahannya terdiri atas hasil bumi. Maka jelaslah korban ini berasal dari suatu bangsa yang menetap dan bertani. Di Israel korban itu mulai dipersembahkan setelah suku-suku Israel menetap di negeri Kanaan - Persembahan ukupan yang menyertai korban sajian adalah lazim pada bangsa-bangsa di sekitar Israel, khususnya pada bangsa Mesir. Dan korban ini barangkali lebih tua dari pada korban sajian. Korban sajian disamakan dengan korban bakaran dengan jalan membakar segenggam tepung yang disirami dengan minyak (zaitun) sebagai "korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi Tuhan", Ima 1:9+. Biasanya korban sajian itu dipersembahkan sebagai pelengkap korban berdarah. Kalau demikian korban sajian dilengkapi dengan korban curahan air anggur, bdk Ima 23:13; Kel 29:40; Bil 15:5,7.
(0.15699851) (Im 4:1) (jerusalem) Bagian terbesar Tata Upacara Korban (Ima 4:1-6:7) membicarakan korban pendamaian. dibedakan dua macam korban pendamaian, yaitu: korban penghapusan dosa dan korban penebus salah. Tetapi perbedaannya jauh dari jelas. Rupanya "korban penghapus dosa" lebih luas dari pada "korban penebus salah". Yang terakhir terutama mengenai kesalahan-kesalahan yang dianggap merugikan Allah, para imam atau sesama manusia. Tetapi kedua macam korban itu di sini dibebankan bagi kesalahan yang sangat serupa satu sama lain, bab 5, sehingga perbedaan tsb mengabur. Kekaburan hanya bertambah besar kalau juga diperhatikan aturan-aturan khusus yang tercantum dalam Ima 14:10-32; Bil 6:9-12; 15:22-33. Upacara-upacara terperinci yang disajikan dosa tunggal, yang dipersembahkan Yesus Kristus, bdk Ibr 9+.
(0.15699851) (Im 9:1) (jerusalem) Para imam mulai bertugas dengan mempersembahkan korban-korban di atas mezbah. Inilah tugas inti mereka, bdk Ima 1:5+. Seluruh jemaat turut serta dalam upacara itu. Bahan yang dibicarakan dalam bab ini sebagiannya sama dengan yang diuraikan pada bab 1-7 (Tata Upacara Korban). Tetapi istilah yang dipakai dalam bab 9 berbeda dan nampaknya kurang maju korban-korban juga tidak seluruhnya sama dengan yang dibicarakan dalam bab 4. Maka bagian ini rupanya termasuk lapisan paling tua dari tradisi Para Imam dan barangkali aslinya melanjutkan Kel 40. Sama seperti dalam Kel 40 kemudian TUHAN datang memiliki Kemah Suci, Kel 40:34, begitu pula kemuliaan TUHAN yang nampak menyatakan bahwa TUHAN berkenan pada korban-korban pertama itu, Ima 9:23.
(0.15699851) (Im 27:2) (jerusalem: nazar) Bab 27 ini berupa tambahan pada kitab Imamat. Ia berisikan peraturan mengenai penglulusan nazar, Ima 7:16; 22:21; Bil 30:2-16; Ula 12:6-12; 23:21. Peraturan itu dahulu berlaku dalam bait Allah yang dibangun sesudah masa pembuangan. Mungkin sekali aslinya peraturan itu terlepas dan baru kemudian digabungkan dengan kitab hukum yang dikatakan diresmikan di gunung Sinai. Penggabungnya ialah Ima 27:1-2 dan Ima 27:34. Mula-mula sebuah nazar menghasilkan kewajiban berat untuk meluluskannya. Tetapi kemudian kewajiban itu diringankan dan akhirnya dapat diganti dengan bayaran berupa uang, kecuali sehubungan dengan apa yang "diharamkan" (dikhususkan bagi TUHAN), Ima 27:28-29
(0.15699851) (Bil 11:1) (jerusalem: murkaNya) Murka Allah biasanya nyata dalam hukuman. Murka itu sebenarnya sebuah segi hukuman. Murka itu sebenarnya sebuah segi pada kekudusan Tuhan, Ima 17:1+, dan pada "kecemburuanNya", Ula 4:24+. Kekudusan dan "kecemburuan" Tuhan tidak menanggung rencanaNya dihalang-halangi, terutama Ia tidak menanggung ketidaksetiaan pada perjanjian, Bil 11:33; 12:9; Ula 1:34; 6:15; 9:8; 2Ta 19:2; Yes 5:25; Nah 1:2, dll. Dengan demikian murka Allah sebenarnya berdasarkan belaskasihanNya, Kel 34:6+. Pernyataan murka Allah yang sepenuh-penuhnya dan terakhir akan terjadi pada "Hari Tuhan", Ams 5:18+; Zef 1:15; bdk Dan 8:19; Mat 3:7; Wah 19:15+.
(0.15699851) (Bil 22:36) (jerusalem: Kota Moab) Yang dimaksud ialah kota berbenteng Ar yang menguasai tebing sungai Arnon, bdk Bil 21:15. Tetapi nanti Bileam mengucapkan nubuat-nubuatnya dengan berpindah-pindah tempat ke jurusan utara sampai di gunung Nebo, sambil menyusur dataran tinggi yang menghadap ke gurun tempat orang Israel berkemah. Jadi nubuat itu diucapkan jauh ke sebelah utara sungai Arnon yang menjadi batas wilayah bangsa Moab. Dengan demikian Bileam mengucapkan nubuatnya di daerah raja Sihon yang menurut kisah Bilangan sudah direbut Israel. Maka ceritera-ceritera itu berlatar belakang keadaan di zaman setelah negeri Kanaan sudah direbut Israel, tetapi sebelum zaman Daud. Di masa Daud wilayah bangsa Moab sudah diperluas ke jurusan utara dan pada saat tertentu sampai ke Yerikho, Hak 3:13.
(0.15699851) (Bil 35:19) (jerusalem: Penuntut darahlah) Hukum ini mengatur pembalasan pribadi, yang sampai dengan hari ini masih berlaku pada suku-suku Arab. "Penuntut darah" (Ibraninya: go'el) ialah sanak yang paling dekat dengan orang yang terbunuh, Kej 4:15; 9:6; Ula 19:12; bdk 2Sa 14:11. "Go'el" itupun pelindung kaum kerabatnya dan ia terutama wajib mencegah tanah milik keluarga dari dipindahtangankan, Ima 25:23-25; Rut 4:3 dst. Dengan memperluas arti kata "go'el" orang menyebut Allah sebagai "go'el" (Penebus) Israel, Yes 41:14; Yer 50:34; Maz 19:14+.
(0.15699851) (Ul 2:12) (jerusalem: orang Hori) Tidak ada bukti bahwa orang Hori itu sama dengan orang Huri yang disebut dalam naskah-naskah yang berasal dari Mesopotamia dsb. Orang Huri baru tampil dari Palestina sekitar th 1500 seb Mas. Jumlah mereka hanya kecil saja dan segera mereka melebur ke dalam bangsa-bangsa setempat. Ada nama-nama diri yang membuktikan bahwa orang Huri itu terdapat di beberapa kota di sebelah barat sungai Yordan, tetapi tidak terdapat di daerah seberang sungai itu. Adapun nama Hori ia nampaknya hanya sebuah nama untuk menyebut daerah Edom-Seir, bdk Kej 36:20; kemudian nama itu dipakai untuk menyebut penduduk daerah itu juga. Karenanya Hori sebenarnya bukan nama sebuah bangsa khusus. Rupanya nama Hori itu sama dengan nama Huru yang dipakai orang Mesir untuk menyebut Palestina dan yang kemudian dipindahkan kepada daerah Edom-Seir.
(0.15699851) (Ul 6:5) (jerusalem: Kasihilah TUHAN) Kasih kepada Allah bukanlah sesuatu yang boleh dipilih atau tidak dipilih. Sebaliknya, ia berupa perintah. Kasih yang membalas kasih Allah kepada umatNya, Allah kewajiban berbakti kepadaNya dan menepati perintah-perintahNya, Ula 6:13; 10:12-13; 11:1, bdk Ula 30:2. Perintah kasih itu secara langsung tidak disebut lagi dalam Perjanjian Lama, kecuali dalam Ulangan. Tetapi dalam 2Ra 23:25 dan Hos 6:6 terdapat keterangan yang senada. Biarpun perintah kasih tidak jadi terungkap, namun rasa kasih kepada Allah meresap ke dalam kitab para nabi, khususnya kitab Hosea, dan ke dalam kitab Mazmur. Dengan mengutip Ula 6:5 Yesus berkata bahwa perintah kasih kepada Allah itu adalah perintah utama, Mat 22:37 dsj. Dalam kasih itu terkandung rasa segan seorang anak kepada bapanya, tetapi di dalamnya tidak ada tempat bagi ketakutan seorang budak terhadap majikannya, 1Yo 4:18.
(0.15699851) (Ul 16:1) (jerusalem) Bagian ini adalah majemuk. Ula 16:1,2,4-7 mengenai perayaan Paskah. Bertentangan dengan tata upacara dahulu sebagai korban paskah diizinkan juga ternak besar dan tidak hanya domba dan kambing, Ula 16:2, dan dagingnya tidak perlu dipanggang, tetapi boleh dimasak, Ula 16:7. Ula 16:3,4 dan Ula 8 mengenai perayaan Roti Tidak Beragi (istilah: "roti penderitaan" hanya terdapat di sini). Penggabungan perayaan Paskah dan Roti Tidak Beragi di sini hanya secara tertulis saja. Baru sesudah masa raja Yosia kedua hari raya yang dirayakan di musim yang sama itu dipersatukan. Ulangan membaharui perayaan Paskah dengan merubah sebuah pesta kekeluargaan menjadi ziarah ke Yerusalem. Menurut tata upacara inilah raja Yosia merayakan Paskah, 2Ra 23:21-23; bdk 2Ta 35:7 dst (nas ini menyebut a.l lembu sebagai korban paskah).
(0.15699851) (Ul 27:1) (jerusalem) Bab ini terdiri atas tiga unsur yang berbeda-beda, yakni: Ula 27:1-8; 27:9-10 dan Ula 27:11-26; 27:9-10 barangkali melanjutkan Ula 26:19. Kedua bagian lain merupakan sisipan. Dalam bagian-bagian ini tidak disajikan peraturan umum, tetapi dibebankan beberapa kebaktian yang bersangkutan dengan tempat kudus di Sikhem. Dengan disadur sedikit beberapa tradisi tua dimanfaatkan. Memang kitab Ulangan tidak mungkin menyuruh membangun mezbah di gunung Ebal (atau Gerizim), Ula 27:4 dst, dan hukum Taurat yang dituliskan pada batu-batu haruslah lebih singkat dari pada Kitab Hukum Ulangan yang dituliskan dalam sebuah kitab, bdk Ula 31:24-26. Upacara yang tercantum dalam Ula 27:11-26 juga tidak sesuai dengan hukum yang hanya mengizinkan satu tempat kudus saja.


TIP #13: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab dalam format PDF. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA