Karena itu aku berkata kepadamu: Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini. Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap,<x id="v" />

Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah,<x id="d" /> timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi<x id="e" /> yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda<x id="f" /> mereka diabaikan dalam pelayanan<x id="g" /> sehari-hari.

sebab kami telah mendengar dia mengatakan, bahwa Yesus, orang Nazaret itu, akan merubuhkan tempat ini<x id="e" /> dan mengubah adat istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita.<x id="f" />"

Jawab Stefanus: "Hai saudara-saudara dan bapa-bapa,<x id="h" /> dengarkanlah<n id="1" />! Allah yang Mahamulia<x id="i" /> telah menampakkan diri-Nya kepada bapa leluhur kita Abraham, ketika ia masih di Mesopotamia, sebelum ia menetap di Haran,<x id="j" />

Musa ini, yang telah mereka tolak, dengan mengatakan: Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim?<x id="t" /> --Musa ini juga telah diutus oleh Allah sebagai pemimpin dan penyelamat oleh malaikat, yang telah menampakkan diri kepadanya di semak duri itu.

Musa inilah yang menjadi pengantara dalam sidang jemaah di padang gurun<n id="1" /> di antara malaikat<x id="z" /> yang berfirman kepadanya di gunung Sinai dan nenek moyang<x id="a" /> kita; dan dialah yang menerima firman-firman<x id="b" /> yang hidup untuk menyampaikannya kepada kamu.<x id="c" />

Kepada Harun mereka berkata: Buatlah untuk kami beberapa allah yang akan berjalan di depan kami, sebab Musa ini yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir--kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia.<x id="e" />

Maka berpalinglah<x id="g" /> Allah dari mereka dan membiarkan mereka<n id="1" /> beribadah kepada bala tentara langit,<x id="h" /> seperti yang tertulis dalam kitab nabi-nabi: Apakah kamu mempersembahkan kepada-Ku korban sembelihan dan persembahan selama empat puluh tahun di padang gurun itu, hai kaum Israel?

Tidak pernah, malahan kamu mengusung kemah Molokh dan bintang dewa Refan, patung-patung yang kamu buat itu untuk disembah. Maka Aku akan membawa kamu ke dalam pembuangan,<x id="i" /> sampai di seberang sana Babel.

Kemah Kesaksian<x id="j" /> ada pada nenek moyang kita di padang gurun, seperti yang diperintahkan Allah kepada Musa untuk membuatnya menurut contoh<n id="1" /> yang telah dilihatnya.<x id="k" />

Saulus<x id="m" /> juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh.<t />(8-1b) Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat<n id="1" /> terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar<x id="n" /> ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.<x id="o" />

Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia,<x id="t" /> seorang sida-sida,<x id="u" /> pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah.<x id="v" />

dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik,<x id="g" /> supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan,<x id="h" /> ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.

Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan:<x id="o" /> <span class="red">"Ananias!"span> Jawabnya: "Ini aku, Tuhan!"

Firman Tuhan: <span class="red">"Mari, pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus<x id="p" /> yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa<n id="1" />,span>

Tetapi firman Tuhan kepadanya: <span class="red">"Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan<x id="v" /> bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain<x id="w" /> serta raja-raja<x id="x" /> dan orang-orang Israel.span>

Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata: "Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini?<x id="g" /> Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala?<x id="h" />"

Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar,<x id="g" /> lalu ia berlutut<x id="h" /> dan berdoa. Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata: "Tabita, bangkitlah!<x id="i" />" Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk.

Ia berkata kepada mereka: "Kamu tahu, betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka.<x id="n" /> Tetapi Allah telah menunjukkan kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir.<x id="o" />

Lalu kata<x id="z" /> Roh kepadaku: Pergi bersama mereka<x id="a" /> dengan tidak bimbang! Dan keenam saudara ini<x id="b" /> menyertai aku. Kami masuk ke dalam rumah orang itu,