Tetapi bertanyalah raja kepada orang Etiopia itu: "Selamatkah Absalom, orang muda itu<x id="n" />?" Jawab orang Etiopia itu: "Biarlah seperti orang muda itu musuh tuanku raja dan semua orang yang bangkit menentang tuanku untuk berbuat jahat."

Sebab hambamu ini tahu bahwa hamba telah berbuat dosa; dan lihatlah, pada hari ini akulah yang pertama-tama datang dari seluruh keturunan Yusuf untuk menyongsong tuanku raja."

Jawabnya: "Ya tuanku raja, aku ditipu hambaku.<x id="m" /> Sebab hambamu ini berkata kepadanya: Pelanailah keledai bagiku, supaya aku menungganginya dan pergi bersama-sama dengan raja! --sebab hambamu ini timpang.<x id="n" />

Biarkanlah hambamu ini pulang, sehingga aku dapat mati di kotaku sendiri, dekat kubur ayahku<x id="w" /> dan ibuku. Tetapi inilah hambamu Kimham,<x id="x" /> ia boleh ikut dengan tuanku raja; perbuatlah kepadanya apa yang tuanku pandang baik."

Lalu berkatalah Yoab<x id="p" /> kepada raja: "Kiranya TUHAN, Allahmu, menambahi rakyat seratus kali lipat<x id="q" /> dari pada yang ada sekarang, dan semoga mata tuanku raja sendiri melihatnya. Tetapi mengapa tuanku raja menghendaki hal ini?"

Bertanyalah Arauna: "Mengapa tuanku raja datang kepada hambanya ini?" Jawab Daud: "Untuk membeli tempat pengirikan ini dari padamu dengan maksud mendirikan mezbah bagi TUHAN, supaya tulah ini berhenti<x id="o" /> menimpa rakyat."

Pergilah masuk menghadap raja Daud dan katakan kepadanya: Bukankah tuanku sendiri, ya rajaku, telah bersumpah<x id="t" /> kepada hambamu ini: Anakmu Salomo, akan menjadi raja sesudah aku dan dialah yang akan duduk di atas takhtaku? Mengapakah sekarang Adonia menjadi raja?

Lalu terjagalah<x id="r" /> Salomo; ternyata ia bermimpi.<x id="s" /> Sekembalinya ke Yerusalem, berdirilah ia di hadapan tabut perjanjian Tuhan, dipersembahkannya korban-korban bakaran<x id="t" /> dan korban-korban keselamatan,<x id="u" /> kemudian ia mengadakan perjamuan<x id="v" /> bagi semua pegawainya.

Sebab Engkaulah yang memisahkan mereka bagi-Mu menjadi milik kepunyaan-Mu<x id="y" /> dari antara segala bangsa di bumi, seperti yang telah Kaufirmankan dengan perantaraan Musa, hamba-Mu, pada waktu Engkau membawa nenek moyang kami keluar dari Mesir, ya Tuhan ALLAH!"

Kemudian ia membeli gunung Samaria<x id="o" /> dari pada Semer dengan dua talenta perak. Ia mendirikan suatu kota di gunung itu dan menamainya Samaria, menurut nama Semer, pemilik gunung itu.

Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada bangsa atau kerajaan, yang tidak didatangi suruhan tuanku Ahab untuk mencari<x id="g" /> engkau. Dan apabila orang berkata: Ia tidak ada, maka ia menyuruh kerajaan atau bangsa itu bersumpah, bahwa engkau tidak ditemukan di sana.

Lalu raja Israel mengumpulkan para nabi, kira-kira empat ratus orang<n id="1" /> banyaknya, kemudian bertanyalah ia kepada mereka: "Apakah aku boleh pergi berperang melawan Ramot-Gilead atau aku membatalkannya?" Jawab mereka: "Majulah!<x id="g" /> Tuhan akan menyerahkannya ke dalam tangan raja.<x id="h" />"

Dan kiranya TUHAN mengampuni hambamu ini dalam perkara yang berikut: Apabila tuanku masuk ke kuil Rimon untuk sujud menyembah di sana, dan aku menjadi pengapitnya,<x id="c" /> sehingga aku harus ikut sujud menyembah dalam kuil Rimon itu, kiranya TUHAN mengampuni hambamu ini dalam hal itu."

berpikirlah Gehazi, bujang Elisa, abdi Allah: "Sesungguhnya tuanku terlalu menyegani Naaman, orang Aram ini, dengan tidak menerima persembahan yang dibawanya. Demi TUHAN<x id="e" /> yang hidup, sesungguhnya aku akan berlari mengejar dia dan akan menerima sesuatu dari padanya<n id="1" />."

Jawabnya: "Selamat! Tuanku Elisa menyuruh aku mengatakan: Baru saja datang kepadaku dua orang muda dari pegunungan Efraim dari antara rombongan nabi. Baiklah berikan kepada mereka setalenta perak dan dua potong pakaian.<x id="f" />"

Tetapi berkatalah salah seorang pegawainya: "Tidak tuanku raja,<x id="p" /> melainkan Elisa, nabi yang di Israel, dialah yang memberitahukan kepada raja Israel tentang perkataan yang diucapkan oleh tuanku di kamar tidurmu."

Ketika pelayan abdi Allah bangun pagi-pagi dan pergi ke luar, maka tampaklah suatu tentara dengan kuda dan kereta ada di sekeliling kota itu. Lalu berkatalah bujangnya itu kepadanya: "Celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?"

Hazael berkata: "Mengapa tuanku menangis?" Jawab Elisa: "Sebab aku tahu bagaimana malapetaka<x id="m" /> yang akan kaulakukan kepada orang Israel: kotanya yang berkubu akan kaucampakkan ke dalam api, terunanya akan kaubunuh dengan pedang, bayinya<x id="n" /> akan kauremukkan<x id="o" /> dan perempuannya yang mengandung akan kaubelah.<x id="p" />"

Pada paginya keluarlah Yehu, berdirilah ia, lalu berkata kepada segenap orang banyak: "Kamu ini tidak bersalah. Memang akulah yang telah mengadakan persepakatan melawan tuanku dan telah membunuh dia; tetapi semua orang ini, siapakah yang membunuh mereka?

Tetapi juru minuman agung berkata kepada mereka: "Adakah tuanku mengutus aku untuk mengucapkan perkataan-perkataan ini hanya kepada tuanmu dan kepadamu saja? Bukankah juga kepada orang-orang yang duduk di atas tembok, yang memakan tahinya dan meminum air kencingnya bersama-sama dengan kamu?"