Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 421 - 440 dari 632 ayat untuk masuk [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.11843960294118) (Mrk 11:1) (sh: Tetap merendah sekalipun tabir telah terbuka (Minggu, 30 Maret 2003))
Tetap merendah sekalipun tabir telah terbuka

Tetap merendah sekalipun tabir telah terbuka. Dalam pandangan orang banyak iring-iringan Yesus memasuki kota Yerusalem tidak ada bedanya dengan iring-iringan umat peziarah menjelang hari raya. Suasana ini Yesus manfaatkan sebagai kesempatan untuk membuka tabir kemesiasan-Nya. Yesus masuk ke Yerusalem bukan sebagai peziarah yang hendak berpesta, tetapi sebagai Mesias yang dengan penuh kerendahan diri akan mendirikan Kerajaan Allah. Jelaslah di sini bahwa nubuat Zakharia (lih. Za. 9:9) melatarbelakangi peristiwa ini.

Meskipun kedatangan-Nya dengan mengendarai keledai tidak menggambarkan masuknya seorang raja yang menang dalam kemuliaan, namun justru ciri khas Mesias sebagai Hamba Tuhan yang merendah dan terselubung itu tetap terpelihara -- sekalipun tabir telah terbuka. Dari pihak Yesus, perjalanan ini merupakan demonstrasi kemesiasan-Nya. Namun, dari pihak umat peziarah, perjalanan ini adalah suatu peristiwa mengelu-elukan Mesias, yang mungkin di dalamnya termuat cita-cita nasional, religius-politik. Semua orang yang berada di sekitar Yesus bersahut-sahutan menyanyikan lagu pujian bagi-Nya. Dalam peristiwa inilah umat memaklumkan Yesus sebagai Mesias. Zaman yang baru telah mulai, dan Kerajaan itu sedang menjelang.

Renungkan: Betapa agung sikap Yesus menghadapi saat-saat akhir hidup-Nya yang semakin dekat. Tidak dalam rasa takut, gentar atau panik. Tidak juga dengan sikap memikirkan diri sendiri. Dia adalah Raja yang datang untuk membawa damai.

(0.11843960294118) (Mrk 15:1) (sh: Memilih yang terbaik (Kamis, 17 April 2003))
Memilih yang terbaik

Memilih yang terbaik. Dalam hidup, kita sering dihadapkan dengan dua pilihan: memilih yang baik atau yang jahat. Sudah tentu bahwa setiap orang akan memilih yang baik menurut pandangannya. Menentukan pilihan berarti mengambil suatu keputusan untuk menyatakan sikap.

Dalam pembacaan ini dipaparkan tentang pilihan yang ditawarkan oleh Pilatus kepada orang banyak untuk memilih Yesus atau Barabas yang akan dibebaskan. Sebenarnya, Pilatus tidak perlu memberi tawaran pilihan sebab dalam diri Yesus tidak ia temukan kesalahan yang setimpal dengan hukuman mati. Karena itu Pilatus harus membebaskan Yesus, tetapi bagaimana caranya? Ia menyandingkan Yesus dengan penjahat bernama Barabas dengan harapan rakyat akan memilih Yesus. Tetapi ternyata orang banyak berteriak memilih Barabas untuk dibebaskan. Itu berarti Yesus harus disalibkan. Mereka lebih suka memihak pada kejahatan dari pada memihak pada keadilan.

Ini adalah kedua kalinya Yesus menerima teriakan umat. Teriakan pertama ketika Yesus memasuki kota Yerusalem, orang banyak itu mengeluelukan dan menghormati Dia sebagai seorang raja (bdk. Mrk 11:1-11). Teriakan kedua ketika Yesus di hadapan pengadilan Pilatus. Kata-kata sanjungan yang Yesus terima ketika masuk Yerusalem telah diganti dengan olok-olokan. Persahabatan telah diganti dengan permusuhan. Penghormatan diganti dengan penghinaan.

Dalam menentukan pilihan terhadap berbagai alternatif yang dihadapkan kepada kita, kita dituntut untuk berhati-hati dan waspada sehingga tidak salah memilih yang terbaik bagi pertumbuhan iman kita. Ingat bahwa tidak semua yang berkilau adalah emas.

Renungkan: Tidak semua tawaran yang mengiurkan membawa keselamatan dan kesejahteraan. Oleh sebab itu berwaspadalah!

(0.11843960294118) (Luk 3:21) (sh: Yesus, Anak Allah yang dibaptis (Kamis, 30 Desember 1999))
Yesus, Anak Allah yang dibaptis

Yesus, Anak Allah yang dibaptis. Ketika Yesus dibaptis, nampak dua hal: pertama, sebagai "Manusia Sejati", Yesus menerima baptisan ketika orang banyak juga dibaptis. Baptisan Yohanes adalah baptisan pertobatan untuk pengampunan dosa, sekalipun Yesus tidak pernah berbuat dosa. Hal ini menunjukkan solidaritas yang mulia. Kedua, Ketritunggalan Allah jelas: Allah berfirman (22), Allah Anak yang berinkarnasi dibaptis, dan Allah Roh Kudus mengurapi-Nya (22) menjadi Mesias (Yes. 61:1) untuk memulai pelayanan-Nya secara resmi.

Yesus sejarah. Silsilah merupakan suatu hal yang amat penting dalam kehidupan Yahudi, juga bagi kita semua. Di dalam silsilah terletak identitas sejarah manusia. Dalam mengungkapkan silsilah Yesus - yang dimulai dari Yusuf sampai Adam - Lukas ingin mengungkapkan tiga hal: pertama, Yesus adalah benar-benar manusia yang pernah hidup dalam sejarah. Karena itu siapa Dia bisa dirunut melalui silsilah. Kedua, secara lahiriah dibuktikan bahwa Yesus berada di garis Abraham dan Daud, sehingga layak memperoleh tahta Kemesiasan yang pernah dijanjikan Allah. Ketiga, Yesus adalah manusia sesungguhnya seperti yang lain, karena itu silsilah-Nya bisa dirunut sampai Adam.

Renungkan: Iman yang didasarkan kebenaran Allah akan membawa masuk ke Kerajaan Allah yang diwujudkan dalam Yesus Kristus.

(0.11843960294118) (Luk 9:1) (sh: Siapa yang sungguh berkuasa? (Selasa, 23 Januari 2007))
Siapa yang sungguh berkuasa?

Judul: Siapa yang sungguh berkuasa? Sangkaan pribadi tidak selalu sinambung dengan realitas. Ketika kita menyangka diri kuat dan orang lain lemah, tidak jarang kenyataan membuktikan sebaliknya. Ironi kehidupan ini menyeruak ketika kita merenungkan nas ini.

Di satu sisi, Yesus yang kita temui sepanjang pasal 1-8 jelas-jelas menunjukkan kuasa-Nya dalam berbagai wujud dan kesempatan. Kini, Ia pun memberikan kuasa kepada para murid untuk memberitakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang sakit (1-2). Bahwa mereka sebenarnya tidak berdaya ditandaskan Tuhan bahwa mereka harus mengandalkan keramahan penduduk kota yang mereka kunjungi dan tidak boleh membawa bekal (juga 10:4; tetapi lihat 22:36-37). Namun para murid menyandang otoritas Kristus sehingga menolak mereka berarti menolak Kerajaan Allah. Maka kedua belas murid yang sempat kurang beriman itu (bdk. 8:25) kini menjadi orang-orang yang berkuasa. Mereka bukan bangsawan, tetapi dipakai Allah untuk mewartakan Kerajaan-Nya. Sungguh suatu penghargaan yang besar!

Di pihak lain, Herodes adalah seorang raja, yang bahkan berkuasa untuk memenggal kepala Yohanes Pembaptis. Akan tetapi, kabar yang ia dengar tentang Yesus justru membuatnya gelisah dan makin penasaran ingin bertemu Yesus. Demikianlah kontras antara mereka yang menyambut Tuhan dan menyediakan diri dipakai oleh-Nya dengan orang-orang yang melawan kehendak dan karya-Nya. Kelihatannya mereka kuat, tetapi `kuasa' tidak lebih seperti perhiasan, hanya simbol bagi kesemuan kuasa mereka.

Fakta ini harus jadi penghiburan sekaligus cambuk bagi kita, orang-orang yang Tuhan utus untuk memberitakan kabar baik-Nya di Indonesia ini. Hanya jika kita setia kepada firman dan Sang Pengutus, kita akan terus menerus menerima kuasa untuk berkarya tanpa perlu takut-takut.

Renungkan: Sebagai utusan-utusan-Nya, kita menerima kuasa Tuhan, tidak seperti para penguasa dunia, sehebat apapun mereka. Karena itu beritakanlah Kabar Baik itu!

(0.11843960294118) (Yoh 1:14) (sh: Rahasia iman. (Sabtu, 26 Desember 1998))
Rahasia iman.

Rahasia iman.
"Firman" sebagai gelar penjelmaan-Nya dalam diri manusia; sempurna tanpa dosa, adalah salah satu rahasia iman Kristen. Sebagian orang, sulit menerima fakta bahwa Allah yang kudus dan mulia itu mau datang menjadi manusia dan hidup bersama dengan manusia berdosa. Di sinilah letak harapan satu-satunya bagi manusia berdosa untuk memperoleh kembali hubungan intim dengan Allah, Penciptanya. Rahasia iman yang ajaib yang melampaui logika keterbatasan berpikir manusia. Dia yang kekal dan tak terbatas, tetapi mau masuk ke dalam keterbatasan manusia agar rencana kekal-Nya tergenapi.

Kontras: Taurat dan kasih karunia. Apa yang dikatakan Yohanes merupakan jawaban atas pemaparan tuntutan Taurat yang digenapi di dalam Kristus. Kehadiran Kristus itu bukan meniadakan hukum Taurat atau pun mengesampingkan tuntutannya, sebaliknya kasih karunia Kristus itu meneguhkan, sehingga di dalam Dia kebenaran Allah yang dinyatakan berlaku kekal sepanjang masa.

Renungkan: Benarkah peristiwa yang ajaib ini menjadi bagian hidup untuk membuka diri terhadap kebenaran Allah yang terus disingkapkan kepada kita.

Doa: Tuhan, celikkanlah mata kami, agar dapat melihat hal-hal rohani yang telah Tuhan kerjakan dalam kehidupan kami.

(0.11843960294118) (Yoh 3:1) (sh: Terpikat oleh karya Allah. (Kamis, 31 Desember 1998))
Terpikat oleh karya Allah.

Terpikat oleh karya Allah.
Pelayanan Tuhan Yesus yang begitu menakjubkan, yang disertai tanda-tanda mujizat, kian menjadi perhatian orang-orang Yahudi dari rakyat biasa sampai di kalangan tokoh-tokoh agama. Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi, datang dan menyatakan pengakuannya bahwa Tuhan Yesus sebagai guru yang diutus Allah. Tuhan Yesus mengarahkan percakapan-Nya pada esensi hidup dengan menegaskan syarat untuk masuk dalam persekutuan dengan Allah. Sebagai pemimpin agama Yahudi, Nikodemus tidak dapat memahami dirinya Seolah-olah seperti ada selumbar yang menghalangi penglihatan rohaninya. Namun tak dapat disangkal bahwa ia terpikat oleh karya Allah yang nyata dalam pelayanan Tuhan Yesus Kristus.

Kasih hendaknya berwujud. Kasih Allah kepada manusia dinyatakan dengan jelas dalam pengutusan Anak Tunggal-Nya. Tujuannya adalah agar melalui misi itu selain sebagai ekspresi kasih dan kepedulian Allah kepada manusia, adalah juga untuk menyelamatkan manusia dari cengkeraman dosa. Bahwa kasih Allah yang diwujudkan di dalam pengutusan Kristus harus kita responi dengan mengasihi Allah lewat ketaatan untuk hidup dalam terang. Jelanglah tahun yang baru dengan semangat baru, semangat meresponi kasih Allah yang nyata dalam hidup kita.

(0.11843960294118) (Kis 3:1) (sh: Kebutuhan utama (Rabu, 26 Mei 1999))
Kebutuhan utama

Kebutuhan utama. Menjelang waktu sembahyang, Petrus dan Yohanes menuju Bait Allah. Di depan pintu gerbang, seorang laki-laki lumpuh duduk meminta sedekah kepada setiap orang yang hendak masuk ke Bait Allah; termasuk kepada Petrus dan Yohanes. Bagaimana respons Petrus? Dengan jujur dikatakan bahwa ia tidak mempunyai emas dan perak (baca= uang), namun ia tahu kebutuhan yang sesungguhnya dari orang yang lumpuh ini. Maka Petrus menyembuhkannya dalam nama Yesus. Karena terlalu bergembira, orang itu melompat-lompat kegirangan seraya memuji-muji Allah. Itulah reaksi spontan yang tak dapat dibendung oleh siapa pun yang mengalami kuasa Ilahi.

Pertolongan yang tepat. Pengemis yang lumpuh itu memang membutuhkan uang. Tetapi Petrus melihat bahwa sesungguhnya yang paling dibutuhkannya adalah kesembuhan. Dalam "nama Yesus" Petrus memenuhi kebutuhan tersebut. Apa yang sudah pernah kita lakukan bagi orang-orang yang menderita dan minta pertolongan? Dari kisah ini kita belajar memiliki kepekaan memahami kebutuhan orang-orang yang menderita di sekitar kita. Mereka bukan hanya membutuhkan materi, tetapi juga kesembuhan rohani. Doakanlah mereka.

Doa: Tuhan Yesus, berikanlah kepada kami kepekaan terhadap kebutuhan jiwa orang lain, dan bukan hanya memenuhi kebutuhan material.

(0.11843960294118) (Kis 6:1) (sh: Serangan terdahsyat (Kamis, 3 Juni 1999))
Serangan terdahsyat

Serangan terdahsyat. Serangan berikut yang dihadapi oleh gereja mula-mula, mendatangkan akibat yang paling buruk bagi perkembangan gereja. Inilah serangan tercanggih yang dilancarkan si Iblis. Para rasul diuji ketangkasannya mengatasi permasalahan sosial jemaat. Meskipun tanggung jawab sosial bukanlah pekerjaan utama, para rasul tetap mengusahakan jalan keluarnya. Ditegaskan oleh para rasul bahwa pelayanan pastoral dan diakonia tidak lebih rendah statusnya dari pelayanan pemberitaan firman. Hal ini berhubungan dengan panggilan Allah kepada masing-masing Kristen. Akhirnya gereja menyetujui apa yang diusulkan para rasul itu; dan mereka memilih tujuh diaken untuk melayani jemaat.

Gereja sehat dan bertumbuh. Apa yang dilakukan para rasul merupakan pelajaran dan contoh yang sangat berharga bagi gereja masa kini. Allah memang memanggil semua Kristen untuk masuk dalam pelayanan-Nya; tetapi dalam bidang pelayanan tertentu sesuai panggilan-Nya. Pemberita firman hendaknya setia memberitakan kebenaran firman Tuhan; para penatua dan diaken hendaknya menjalankan tugasnya dengan baik sebagai pelayan jemaat. Prinsip pelayanan yang terkonsentrasi pada masing-masing bidang ini sangat vital bagi gereja yang sehat dan bertumbuh (ay. 7).

(0.11843960294118) (Kis 8:26) (sh: Pahami maksud-Nya (Minggu, 29 Juni 2003))
Pahami maksud-Nya

Pahami maksud-Nya. Pertemuan Filipus dengan sida-sida dari Etiopia merupakan bagian dari perjalanan misinya yang kedua. Pada perjalanan misi yang pertama, Filipus mengunjungi Samaria dan Tuhan berkenan memberkati pelayanannya di sana. Namun jangan sampai kita lupa, bahwa Injil sudah masuk ke Samaria jauh sebelum Filipus datang. Tuhan Yesuslah yang pertama mengunjungi Samaria dan dari perjumpaannya dengan wanita di perigi itulah, banyak orang percaya pada-Nya (Yoh. 4:4-42). Dari satu orang, satu kelompok dimenangkan untuk Kristus. Sebagai tambahan, sekarang ini salah satu negeri di Afrika utara yang memiliki populasi Kristen yang besar adalah Etiopia. Sekali lagi kita melihat prinsip yang sama: dari satu orang ke satu kelompok masyarakat.

Filipus tidak sempat melihat buah pelayanannya. Namun itu tidak penting sebab yang terpenting adalah kepatuhan dipakai oleh Tuhan pada saat Ia meminta kita melakukan kehendak-Nya. Richard Foster berkata, kepatuhan pada satu hal membuahkan kepatuhan pada hal-hal lainnya. Dengan kata lain, kepatuhan melahirkan kepatuhan. Kita mesti menyadari bahwa Filipus mempunyai pilihan untuk tidak mematuhi pimpinan Roh Kudus. Namun karena taat, sekarang kita bisa menyaksikan buah pelayanannya: satu kelompok masyarakat percaya kepada Kristus. Setiap kita dipanggil untuk membagikan Kabar Baik ini kepada seseorang.

Renungkan: Pancarkanlah kasih Kristus melalui perbuatan kita agar orang dapat melihat Kristus.

Bacaan Untuk Minggu ke-4 sesudah Pentakosta

Yehezkiel 17:22-24; 2Korintus 5:6-10; Markus 4:26-34; Mazmur 92

Lagu: Kidung Jemaat 424

(0.11843960294118) (Kis 11:1) (sh: Cegah perpecahan dalam gereja (Rabu, 16 Juni 1999))
Cegah perpecahan dalam gereja

Cegah perpecahan dalam gereja. Kali ini Petrus diperhadapkan dengan tuduhan melakukan tindakan semena-mena dan merasa dirinya paling benar. Sebagai seorang pemimpin tentunya Petrus berhak menentukan strategi dan rencana-rencana baru, seperti ketika dia mengusulkan mencari pengganti Yudas (Kis. 1:15). Menyadari betapa pekanya masalah ini, maka ia pun dengan rendah hati memberikan penjelasan atas tindakannya. Petrus bisa mempertahankan persatuan jemaat sehingga tidak terjadi perpecahan. Bila perbedaan pandangan di dalam jemaat dipandang sebagai usaha-usaha menjatuhkan atau mencelakakan dan tidak dituntaskan, maka gereja akan mengalami perpecahan.

Pertahankan kesatuan gereja. Secara kronologis, Petrus menceritakan empat tahapan wahyu ilahi yang ia dapatkan sebelum perbedaan ras dikikis habis. Pertama, mendapatkan penglihatan Ilahi (ay. 4-10). Kedua, menerima perintah Ilahi (ay. 11-12). Ketiga, melihat adanya persiapan Ilahi (ay. 13-14). Keempat, Petrus menyaksikan Allah sendiri yang bertindak (ay. 15-17). Semua tahapan Ilahi itu mendemonstrasikan secara meyakinkan bahwa Allah menerima orang kafir untuk masuk dalam komunitas Kristen. Jemaat di Jerusalem akhirnya menerima penjelasan Petrus dan memuliakan Allah (18). Kritikan berhenti, penyembahan dimulai, dan keutuhan Gereja pun dipertahankan.

(0.11843960294118) (Kis 13:26) (sh: Perjumpaan yang mengubah dan memperbarui (Senin, 21 Juni 1999))
Perjumpaan yang mengubah dan memperbarui

Perjumpaan yang mengubah dan memperbarui. Perjumpaan Tuhan Yesus dengan para murid setelah kebangkitan-Nya telah membuat hidup para murid berubah secara radikal. Mereka tidak lagi hidup untuk diri sendiri, tidak lagi menikmati anugerah keselamatan untuk diri sendiri, tetapi mereka memberitakan keselamatan itu ke seluruh dunia. Dalam rangka mengemban tugas kesaksian itulah mereka kini berani menghadapi berbagai tantangan yang ada.

Tantangan. Paulus dan Barnabas sebagai saksi Kristus memberitakan bahwa Allah menganugerahkan keselamatan di hadapan orang-orang Yahudi maupun yang bukan Yahudi. Padahal orang Yahudi memegang prinsip bahwa hanya dengan melakukan hukum Taurat orang akan selamat. Mereka tidak keberatan orang-orang kafir masuk dalam persekutuan; asalkan terlebih dahulu melakukan sunat dan upacara-upacara agama lainnya. Sejak dulu hingga sekarang, dunia memang cenderung mengutamakan penampilan lahiriah daripada menghayati dan hidup sesuai dengan nilai-nilai hidup Allah. Kesalehan diukur dari seberapa banyak kewajiban agama yang dijalankan. Padahal melalui sikap hati yang sungguh-sungguh menjunjung tinggi Allah akan lahir perilaku yang berharga di hadapan Allah dan umat-Nya.

Doa: Tuhan Yesus, ajar kami untuk memiliki sikap Kristiani sejati.

(0.11843960294118) (Rm 5:12) (sh: Kristus melebihi Adam. (Sabtu, 20 Mei 1998))
Kristus melebihi Adam.

Kristus melebihi Adam.
Asal muasal dosa di dunia ini bermula dari keinginan manusia pertama (Adam dan Hawa) menjadi sama dengan Allah (Kej. 3). Akibatnya mereka dan seluruh umat manusia masuk ke dalam arak-arakan para pemberontak melawan Allah. Bersama dengan Adam semua manusia terseret ke dalam dosa dan terancam maut dan kebinasaan kekal. Akan tetapi kasih dan kemurahan Allah tidak membiarkan manusia tetap dalam dosa dan maut. Tuhan Allah mengutus Adam terakhir yaitu Yesus Kristus (1Kor. 15:45) yang berlawanan dengan Adam justru merendahkan diri dan taat sempurna kepada Allah. Pengorbanan-Nya di kayu salib menjadi kekuatan yang menganugerahkan hidup bagi semua yang percaya kepada-Nya.

Kuasa dosa dan kuasa anugerah. Kristus telah mengalahkan kuasa iblis, dosa dan maut. Tetapi sehari-hari dalam kehidupan sebagai orang beriman, kita berada di antara pelanggaran Adam dan kasih karunia Allah. Kita benar-benar mengalami dasyatnya pergumulan, kita harus menentukan pilihan yang tepat. Dalam pergumulan sengit itu acap kali kita merasa tak kuat melawan dosa, ingin menyerah saja. Ingat betapa besar korban kasih Kristus dan betapa kuat dahsyat kuasa anugerah-Nya mengalahkan dosa!

Doa: Tuhan, bimbinglah kami untuk memilih jalan anugerah keselamatan-Mu, daripada memilih jalan menuju kebinasaan.

(0.11843960294118) (1Kor 14:1) (sh: Kejarlah kasih! (Senin, 8 September 1997))
Kejarlah kasih!

Kejarlah kasih!
Hal pertama yang setiap Kristen harus kejar ialah kasih. Tentu saja semua orang Kristen yang sungguh beriman dalam Kristus sudah menerima dan mengalami kasih Kristus dalam hidupnya. Bukankah kasih karunia Allah dalam Kristus yang membuat kita masuk dalam keselamatan? Tetapi sesudah mengalami kasih yang menyelamatkan itu, kita harus mengejar atau mengusahakan agar kasih sekualitas dengan itu ada dalam sikap dan tindak tanduk kita.

Tentang karunia bahasa Roh. Paulus melihat berbagai masalah pada minat jemaat Korintus akan karunia bahasa Roh. Pertama, itu bukan karunia yang terutama sebab lebih berdampak pada kepentingan diri sendiri dibandingkan kasih atau nubuat yang berdampak pada pembangunan orang lain (ayat 1-5). Kedua, bahasa Roh akan membuat orang yang tidak biasa atau tidak seiman merasa ada sesuatu yang tidak waras pada orang yang berbahasa roh (ayat 6-9). Ketiga, Paulus melihat bahaya bahwa yang mereka katakan "bahasa" bukan bahasa tetapi bunyi-bunyi tanpa makna (ayat 10-17).

Renungkan: Paulus sendiri berbicara bahasa roh lebih banyak dari orang lain. Tetapi ia lebih suka berbahasa yang dimengerti demi kepentingan orang banyak.

Doa: Tolonglah kami menilai karunia dengan benar.

(0.11843960294118) (2Kor 1:8) (sh: Penderitaan adalah kekuatan. (Selasa, 01 September 1998))
Penderitaan adalah kekuatan.

Penderitaan adalah kekuatan.
Bukankah derita dan beban yang kita alami dalam pelayanan justru dapat membuat kita putus asa? Paulus mengalaminya (ayat 8,9)! Meskipun dampak buruk penderitaannya nyata, Paulus tidak hancur. Mengapa? Sebab ia dikuatkan dan dimenangkan oleh Kristus. Kristus sendiri sudah menderita dan mati. Namun Ia bangkit dan menang (ayat 9, 10). Kini, Paulus membagikan pengalaman derita dan kemenangannya itu kepada jemaat. Bukan untuk minta dikasihani atau beroleh simpati tetapi agar melalui pengalaman itu ia boleh menguatkan jemaat.

Doakan pimpinan Jemaat. Orang malah sering berpikir sebaliknya. Menurut mereka justru pimpinan jemaatlah yang harus berdoa, dan mereka menerima saja. Rasul Paulus mengajarkan sisi lainnya. Ia ternyata memperoleh kekuatan dan keuntungan sangat besar dalam pelayanannya oleh karena doa-doa jemaat (ayat 11). Anda ingin berpartisipasi mendukung pekerjaan para hamba Tuhan dan kehidupan gereja Tuhan? Berdoalah!

Renungkan: Ketika di dalam penderitaan kita sadar pentingnya doa, penderitaan bukan lagi daya yang menghancurkan melainkan cara Allah menarik kita lebih masuk dalam kuasa-Nya.

Doa: Ya Tuhan, ajar kami untuk memohon pimpinan jemaat dan pelayan kami.

(0.11843960294118) (2Kor 5:11) (sh: Motivasi dalam melayani. (Kamis, 10 September 1998))
Motivasi dalam melayani.

Motivasi dalam melayani.
Motivasi orang dalam berbuat sesuatu dapat bermacam-macam. Ada yang ingin dipuji, mendapat keuntungan materil, mendapat kedudukan dan lain-lain. Motivasi Paulus melayani jelas: ia takut akan Tuhan dan kasih Kristus yang menguasainya (ayat 11, 14). Perbuatan-perbuatannya bukan untuk memuji diri melainkan agar jemaat mendapat bahan dalam menjawab guru-guru palsu yang memegahkan diri (ayat 12). Paulus tetap termotivasi melayani dengan membuang kepentingan diri sendiri, dan bercermin kepada Kristus (ayat 15). Motivasi seperti itulah yang seharusnya berkobar di dalam dada setiap orang percaya!

Pelayanan itu apa? Pelayanan pekabaran Injil bukan sekadar menambah jumlah orang percaya atau mengajak orang mengganti imannya. Ada hal lain yang lebih penting disebutkan di sini, yakni mendamaikan setiap orang yang mendengar Injil itu dengan Kristus (ayat 18). Untuk itu orang harus berbalik dari hidup lama dalam dosa dan masuk ke dalam hidup baru dalam Kristus (ayat 17). Korban yang diberikan Kristus untuk pendamaian itu amat mahal (ayat 21). Tahukah Anda bahwa begitu banyak orang hidup tanpa damai, karena tak mengenal pendamaian dengan Allah oleh Kristus?

Doa: Selidiki dan singkirkan motivasi pelayanan kami yang salah, Tuhan.

(0.11843960294118) (Flp 1:12) (sh: Arti hidup (Kamis, 30 Agustus 2012))
Arti hidup

Judul: Arti hidup
Tidak banyak manusia normal di dunia ini yang mengharapkan kematian dirinya sendiri. Sebab pada umumnya kematian merupakan sesuatu yang sangat dihindari. Entah berapa banyak jumlah uang yang harus dikeluarkan setiap bulannya untuk mempertahankan nyawa seorang manusia. Paulus menyiratkan bahwa secara manusiawi, jika boleh memilih, ia lebih senang untuk mati dan diam bersama dengan Kristus (21-23). Cinta Paulus kepada Kristus begitu besar. Paulus sangat merindukan untuk bertemu Kristus secara pribadi. Namun di sisi lain, Paulus juga sadar bahwa hidupnya di dunia ini memiliki peran dan tanggung jawab yang besar. Ia harus bekerja menghasilkan buah rohani di dalam melayani jemaat. Komitmen inipun adalah ekspresi konkret dari cinta dan ketaatan Paulus kepada Kristus.

Cinta dan komitmen Paulus terlihat dari bagaimana ia memandang segala sesuatu dari sudut pandang Kristus. Ketika ia dipenjara, Paulus tidak menyia-nyiakan kesempatan itu demi kemajuan Injil. Paulus bahkan melihat bahwa melalui pemenjaraan dirinya, banyak orang beriman yang semakin dikuatkan imannya dan semakin berani dalam memberitakan Injil (12-14)

Ketika melihat orang-orang yang telah memberitakan Kristus dengan motivasi tidak baik, Paulus tidak menjadi putus asa, sebaliknya ia tetap bersuka cita demi pemberitaan Injil itu sendiri. Paulus memberi teladan kepada kita untuk tidak mengeluh ketika situasi hidup kita menjadi sulit. Paulus telah meneladani bagaimana ia tetap taat bekerja menghasilkan buah rohani dan membawa berkat bagi sebanyak mungkin orang selama ia masih bernafas.

Hidup seperti yang dimiliki Paulus ini adalah hidup yang sungguh-sungguh penuh arti. Kunci dari sikap mental dan cara pandang Paulus yang positif di tengah deraan kesulitan hidup adalah cintanya kepada Kristus. Kristuslah yang telah menopang dan memberi kekuatan kepada Paulus selama hidup dan pelayanannya.

Belajar dari kehidupan Paulus, marilah kita pun belajar untuk mengasihi Tuhan Yesus dan mulai melihat segala sesuatu dari sudut pandang Dia.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/08/30/

(0.10468680882353) (1Tim 3:8) (full: DIAKEN-DIAKEN. )

Nas : 1Tim 3:8

Diaken (Yun. _diakonos_) berarti "seorang hamba". Salah satu fungsi ditunjukkan dalam Kis 6:1-6. Mereka menolong gembala dengan mengurus hal-hal jasmani dan bukan rohani dari gereja supaya gembala dapat memusatkan diri pada doa dan pelayanan Firman (Kis 6:2). Syarat-syarat rohani untuk jabatan diaken pada dasarnya sama dengan penilik dan gembala (bd. ayat 1Tim 3:1-7 dengan ayat 1Tim 3:8-13; lih. Kis 6:3).

(0.10468680882353) (Mat 4:17) (jerusalem: Kerajaan Sorga) Kerajaan atau Pemerintahan Allah atas bangsa terpilih dan melalui dia atas dunia seluruhnya merupakan pokok utama dalam pewartaan Yesus, sebagaimana juga dicita-citakan oleh teokrasi Perjanjian Lama. Kerajaan Allah itu melingkupi suatu "kerajaan orang kudus", yang rajanya ialah Allah, oleh karena kekuasaan serta pemerintahannya sebagai raja benar-benar diakui oleh mereka berdasarkan pengetahuan dan kasih. Kerajaan/pemerintahan Allah itu telah dirongrong oleh pemberontakan ialah dosa, sehingga perlu dipulihkan oleh turun tangan Allah yang berdaulat serta MesiasNya, Dan 2:28. Justru turun tangan itulah yang diwartakan oleh Yohanes Pembaptis dahulu, Mat 3:2, dan sekarang oleh Yesus sebagai sesuatu yang di ambang pintu, Mat 4:17,23; Luk 4:43. Yesus sendiri mewujudkan turun tangan itu bukanlah melalui suatu kemenangan laksana seorang pejuang atau melalui kemenangan nasionalis sebagaimana diharapkan orang banyak, Mar 11:10; Luk 19:11; Kis 1:6, melainkan dengan cara yang rohani belaka, Mar 1:34+; Yoh 18:36, sebagai "Anak Manusia", Mat 8:20+, dan "Hamba Tuhan", Mat 8:17+; Mat 20:28+; Mat 26:28+, melalui karya penebusan yang merenggut manusia dari genggaman dan kekuasaan musuh, ialah Iblis, Mat 4:8; Mat 8:29+; Mat 12:25-26. Sebelum perwujudanNya yang terakhir pada akhir zaman bila para orang pilihan hidup di dekat Bapa dengan kegembiraan pesta sorgawi, Mat 8:11+; Mat 13:43; Mat 26:29, Kerajaan itu sudah tampil dengan awal yang sederhana, Mat 13:31-33, dan tersembunyi Mat 13:11, sementara ditentang, Mat 13:24-30. Namun Kerajaan itu benar-benar suatu kenyataan yang sudah dimulai, Mat 12:28; Luk 17:20-21, dan lambat laun berkembang di dunia, Mar 4:26-29, melalui Gereja, Mat 16:18+. Dengan kekuasaan ilahi Kerajaan itu sudah ditegakkan sebagai Kerajaan Kristus melalui penghakiman Allah atas Yerusalem, Mat 16:28; Luk 21:31, lalu diwartakan di dunia semesta berkat perutusan para rasul, Mat 10:7; Mat 10:24; Mat 10:14; Kis 1:3+. Secara definitif Kerajaan Allah akan ditegakkan dan dikembalikan kepada Bapa, 1Ko 15:24, berkat kedatangan kembali Kristus dengan kemuliaanNya, Mat 16:27; Mat 25:31, sesudah penghakiman terakhir, Mat 13:37-43; Mat 13:47-50; Mat 25:31-46. Sementara perwujudan terakhir itu dinantikan. Kerajaan itu nampak sebagai suatu karunia belaka, Mat 20:1-16; Mat 22:9-10; Luk 12:32, yang diterima oleh orang-orang kecil dan rendah hati, Mat 5:3; Mat 18:3-4; Mat 19:14,23-24, yang mengorbankan segala sesuatu, Mat 19:12; Mar 9:47; Luk 9:62; Luk 18:29 dst, sedangkan ditolak oleh yang angkuh hati dan yang mementingkan dirinya, Mat 21:31-32,43; Mat 22:2-8; Mat 23:13. Orang hanya dapat masuk dengan berpakaian pesta, Mat 22:11-13, ialah hidup baru, Yoh 3:3,5. Ada juga orang yang tidak diperbolehkan masuk, Mat 8:12; 1Ko 6:9-10; Gal 5:21. Orang tetap harus berjaga-jaga supaya siap mana kala Kerajaan datang dengan tidak tersangka-sangka, Mat 25:1-13. Mengenai caranya Matius menyusun rangka karyanya di sekitar pokok utama "Kerajaan Sorga" itu, bdk pengantar.
(0.10363464705882) (Mzm 106:1) (ende)

Mazmur ini ditjiptakan waktu umat Israil dalam pembuangan. Pendahuluan, jang barangkali kemudian ditambahkan untuk keperluan2 ibadat' mengundang umat untuk memuliakan Jahwe, kebaikan dan belaskasihanNja (Maz 106:1-5). Lalu umat mengakui dosa2nja (6). Nenek-mojang berdosa di Mesir dan waktu pengungsian (Maz 106:7-12). Dipadang gurunpun mereka mendurhaka (Maz 106:16-18), memudja anak lembu (Maz 106:19-23), menghinakan tanah jang didjandjikan Jahwe kepada mereka (Maz 106:24-27); mereka ikut serta dalam pemudjaan Ba'al dengan ibadatnja jang tjabul (Maz 106:28-31), mereka membudjuk Musa, hingga iapun berdosa (Maz 106:32-33). Sesudah masuk kedalam negeri Kena'an mereka tidak membinasakan bangsa2 kafir disana menurut perintah Allah, melainkan mereka memudja berhala2nja serta mengurbankan anak2nja sendiri mereka memudja berhala2nja serta mengurbankan anak2nja sendiri kepada dewa-dewi disana (Maz 106:34-39). Karena itu selajaknja mereka dihukum Jahwe (Maz 106:40-42). Namun Ia pun menjajangi mereka (Maz 106:43-46). Lagu ditutup dengan doa permohonan, agar supaja kaum buangan boleh pulang (Maz 106:47). Mungkin ajat inipun ditambahkan untuk keperluan ibadat sadja.

Dalam mazmur ini nampak bagaimana dosa nenek-mojang adalah dosa seluruh umat. Maka dari itu pembuangan itu adalah sama sekali adil. Tetapi oleh karena Jahwe, jang menghukum, selalu djuga berbelaskasihan, maka umat boleh berdoa dan berharap, bahwa ia disajangi Jahwe lagi. Ajat2 47-48(Maz 106:47-48) dikutip 1Ta 16:33-36.

(0.10363464705882) (Bil 14:29) (full: BANGKAI-BANGKAIMU AKAN BERHANTARAN. )

Nas : Bil 14:29

PB dengan jelas menyatakan bahwa Allah bermaksud agar hukuman-Nya atas orang Israel karena ketidaktaatan dan ketidakpercayaan mereka menjadi peringatan bagi semua orang percaya (1Kor 10:11).

  1. 1) Kabar kesukaan telah diberitakan kepada orang Israel (Ibr 4:6), mereka ditebus dengan darah (Kel 6:6; 12:13), melewati Laut Merah (Kel 14:22), dibaptis (bd. Kel 14:19,29-30 dengan 1Kor 10:2), makan makanan rohani (Kel 16:4; 1Kor 10:3), minum minuman rohani, air hidup dari Kristus (1Kor 10:4), dan dituntun oleh Roh Kudus (Bil 11:17,25).
  2. 2) Sekalipun ditebus dan mengalami kasih karunia, bangsa itu bersungut-sungut terhadap Allah (ayat Bil 14:2,27), mengeraskan hati mereka (Ibr 3:8), memberontak kepada-Nya (ayat Bil 14:2,9), memandang rendah kepada-Nya, menolak untuk percaya kepada-Nya (ayat Bil 14:11,23), mencobai Dia (ayat Bil 14:22), tidak menaati perintah-Nya (ayat Bil 14:41) dan berbalik meninggalkan Dia (ayat Bil 14:43).
  3. 3) Ketidaktaatan itu mendatangkan murka Allah atas mereka (1Kor 10:5-10; Ibr 3:10,17), kematian, dan kebinasaan (Bil 14:29,35), tidak diizinkan memasuki Kanaan (Bil 14:22-23) dan kehilangan perhentian Allah (Mazm 95:7-11; Ibr 3:11,18;

    lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN BANGSA ISRAEL).

  4. 4) Berdasarkan kegagalan Israel di padang gurun, orang percaya dalam Kristus dinasihati agar "jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup" (Ibr 3:12) dan oleh karena itu gagal "masuk ke dalam perhentian itu" yaitu sorga (Ibr 4:11).


TIP #31: Tutup popup dengan arahkan mouse keluar dari popup. Tutup sticky dengan menekan ikon . [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA