(0.15100375) | (Luk 23:1) |
(sh: Sikap Kristen terhadap ketidakadilan (Rabu, 19 April 2000)) Sikap Kristen terhadap ketidakadilanSikap Kristen terhadap ketidakadilan. Ketidakadilan dalam pengadilan dunia dapat dipakai Tuhan untuk menggenapi rencana- rencana-Nya. Pilatus dan Herodes adalah orang-orang yang mempunyai wewenang mutlak untuk mengadili Yesus. Itulah sebabnya para imam kepala, ahli Taurat, dan tua-tua membawa Yesus kepada mereka untuk diadili. Tuduhan-tuduhan palsu dan berat ditimpakan kepada Yesus. Meskipun demikian Pilatus tetap tidak dapat menemukan kesalahan apa pun dalam diri Yesus. Segala tuduhan yang dilemparkan kepada Yesus tidak merupakan bukti yang otentik. Namun demikian, Pilatus tidak membebaskan, malah mengirim-Nya ke Herodes. Herodes pun tidak menemukan kesalahan. Sekali lagi, ia tidak membebaskan Yesus malahan mengirim balik ke Pilatus. Kedua penguasa ini sangat identik. Sama-sama berkuasa mengadili, membebaskan, atau menghukum terdakwa. Sama-sama tidak mendapati kesalahan Yesus. Namun juga sama-sama tidak membebaskan-Nya. Inilah ketidakadilan itu: Yesus tidak mendapatkan kebebasan yang menjadi hak-Nya, karena para penguasa tidak menjalankan apa yang menjadi kewajibannya. Hak Yesus dirampas demi kedudukan para penguasa, demi menghindari konflik atau permasalahan yang timbul jika Yesus dibebaskan. Dengan kata lain mereka mengorbankan kebenaran demi kebohongan. Namun demikian, tanpa mereka sadari ketidakadilan yang mereka jalankan itu dipakai Tuhan untuk menggenapi rencana agung-Nya, yakni menyelamatkan umat manusia dari dosa. Di zaman kita sekarang ini, ketidakadilan juga banyak terjadi di sekitar kita. Hak rakyat kecil dirampas. Kebebasan beragama hanyalah kata-kata dusta. Tidak ada pengadilan bagi mereka yang membakar gereja, padahal sudah berapa ratus gereja yang dibakar di Indonesia. Namun demikian, janganlah kita memandang ketidakadilan itu sebagai tanda dari ketidakberkuasanya Tuhan atas negara Indonesia. Ia adalah Allah yang tetap berkuasa untuk menggenapkan segala rencana dan janji-Nya. Renungkan: Dalam negara yang penuh ketidakadilan Dia akan tetap berkarya, karena Ia mampu memakai setiap kesempatan bagi kebaikan umat-Nya. Marilah kita memandang kepada Dia yang sedang menggenapkan rencana-Nya di bumi Indonesia tercinta ini. Milikilah peran sebagai pelaku dan penegak kebenaran-Nya. |
(0.15100375) | (Luk 24:28) |
(sh: Kebenaran yang disingkapkan (Selasa, 25 April 2000)) Kebenaran yang disingkapkanKebenaran yang disingkapkan. Apa yang ditegaskan oleh "Yesus yang tidak mereka kenali" kepada kedua orang murid itu adalah mengenai Mesias dan berita tentang kebangkitan-Nya. Namun pertanyaan kedua murid itu adalah jika Yesus benar-benar bangkit bagaimana mereka dapat mengenali dan yakin bahwa itu adalah Yesus, jika mereka tidak melihat? Atau dengan pertanyaan lain bagaimana Yesus meyakinkan mereka bahwa Ia adalah Yesus? Yesus tidak menyatakan "Akulah Yesus" dengan kata-kata, namun dengan gerakan yang begitu khusus dan identik dengan diri-Nya. Ketika Ia duduk makan, mengambil roti, mengucapkan berkat, memecah-mecahkannya, dan memberikan kepada mereka, maka terbukalah mata kedua murid itu (ayat 30-31). Mereka mengenali Yesus bukan dengan melihat tanda paku di pergelangan tangan, namun dengan melihat cara Ia memecahkan roti. Apa yang Yesus lakukan di hadapan mereka berdua serupa dengan dua peristiwa besar yang pernah Ia lakukan dahulu. Pertama ketika Ia memberi makan 5000 orang (lih. kata-kata&tab=notes" ver="">9:16). Kedua ketika perjamuan malam berlangsung (kata-kata&tab=notes" ver="">22:14-23). Kemungkinan besar Kleopas dan temannya bukan saksi mata atas dua peristiwa itu. Namun mereka pasti sudah mendengar peristiwa itu dan percakapan Yesus setelahnya. Khususnya tentang pemberitaan bahwa Kristus mempersembahkan tubuh dan darah-Nya untuk menjadi tebusan bagi banyak orang. Semua berita itu nampaknya tidak masuk akal bagi mereka, bahkan setelah kematian Yesus sekalipun. Baru ketika Yesus mengungkapkan bahwa Perjanjian Lama kaya akan nubuat, upacara keagamaan, dan lambang-lambang yang sebenarnya menunjuk kepada pengorbanan Mesias sebagai persembahan yang hidup, maka gerakan yang dilakukan Yesus membuat mata mereka terbuka dan mereka mengenali-Nya. Mereka segera kembali ke Yerusalem, bukan untuk berharap agar Yesus membuktikan bahwa Dialah Raja dan akan menyelamatkan Israel. Sekarang mereka ke Yerusalem karena mereka sudah tahu bahwa Yesus adalah Raja dan penebusan yang Ia kerjakan jauh melebihi kemerdekaan bangsa Israel yang mereka dulu idam-idamkan. Renungkan: Iman dan pengharapan mereka sudah tertancap pada fondasi yang kuat yakni pengenalan akan Kristus yang bangkit. Bagaimana Anda meyakini bahwa Yesus adalah Juruselamat dunia? |
(0.15100375) | (Yoh 12:27) |
(sh: Bapa muliakanlah nama-Mu (Jumat, 8 Maret 2002)) Bapa muliakanlah nama-MuBapa muliakanlah nama-Mu. Mengapa harus ada permohonan Yesus seperti itu kepada Bapa-Nya? Apakah selama ini Ia tidak memuliakan nama Bapa di surga? Ungkapan ini diucapkan saat Ia sangat terharu. Saatnya hampir tiba (ayat 28). Saat kematian-Nya makin dekat. Semua itu harus Ia jalankan, lakukan demi kehendak Bapa-Nya. Sangat sulit rasanya mengungkapkan kesedihan dan keharuan Yesus. Justru pada saat yang mengerikan itu Ia mengucapkan kata-kata ini sebagai bukti kesiapan-Nya melakukan kehendak Bapa. Percakapan Yesus dengan kedua murid-Nya dapat diartikan sebagai jawaban atas kerinduan orang Yunani untuk bisa berjumpa dengan-Nya. Di tengah-tengah percakapan yang serius itu, terdengarlah suara dari surga: “Aku telah memuliakan-Nya dan Aku akan memuliakan lagi.” Suara Bapa ini menjawab ucapan Yesus, “Bapa muliakanlah nama-Mu.” Hubungan Bapa dan Anak di sini jelas sangat dekat dan harmonis. Suara dari surga itu dapat didengar oleh telinga jasmani orang banyak, termasuk orang-orang Yunani (ayat 28). Hal ini terjadi supaya orang banyak itu percaya apa yang dikatakan Yesus kepada mereka, termasuk orang-orang Yunani yang rindu bertemu dengan-Nya (ayat 29-30). Tetapi, reaksi terhadap suara dari surga itu ternyata tidak sama. Ada yang mengatakan seperti bunyi guntur, juga ada yang mengatakan seperti malaikat yang berbicara kepada- Nya. Sebagian besar tetap saja tidak paham, terutama sesudah Yesus kembali berbicara tentang kematian-Nya (ayat 33-34). Salib melambangkan penghakiman atas penguasa dunia karena iblis dikalahkan dan kasih Allah dinyatakan oleh ketaatan Yesus (ayat 31-33). Prinsip ini sangat penting. Saat peninggian salib akan menarik banyak orang datang kepada-Nya. Maksudnya kematian Yesus di atas kayu salib mendatangkan berkat bagi banyak orang. Ucapan- ucapan ini tidak dapat dipahami oleh orang banyak, dan mungkin juga oleh para murid-Nya sendiri. Ini terbukti mereka bingung dengan pernyataan itu (ayat 34-35). Atas permintaan agar Yesus bicara lebih jelas, Ia tidak meladeni. Terang telah bersinar. Yang mereka perlukan bukan lebih banyak penjelasan dan tanda, tetapi menentukan sikap. Renungkan: Masihkah ada kegelapan tersisa dalam hidup Anda yang belum disoroti oleh terang Injil Kristus? |
(0.15100375) | (Yoh 15:1) |
(sh: Tinggal dalam Yesus (Sabtu, 1 April 2006)) Tinggal dalam YesusJudul: Tinggal dalam Yesus Dalam Perjanjian Lama, Israel disebut sebagai kebun anggur milik Allah yang dipelihara dan dijaga oleh-Nya, namun ternyata Israel menghasilkan buah-buah anggur yang tidak manis (Yes. 5:1-7). Israel gagal menyenangkan Allah karena mereka memilih untuk bersekutu dan berselingkuh dengan dewa dewi bangsa-bangsa kafir. Yesus mengajarkan kepada para murid, bahwa Dialah Pokok Anggur yang benar, Israel yang sejati yang memuaskan hati Allah. Kini para murid Yesus, yaitu cikal bakal gereja (band. Mat. 16:18) dipilih Allah untuk menghasilkan buah bagi kemuliaan-Nya, yaitu hidup yang menjadi berkat untuk sesama manusia. Untuk itu, gereja dan setiap orang Kristen harus bergantung penuh kepada Yesus seperti rantingranting tinggal dalam Pokok Anggur yang benar (Yoh. 15:5). Gereja hanya mungkin berhasil kalau tetap melekat sebagai ranting kepada Pokok Anggur itu dan menerima kehidupan dari-Nya. Di luar Kristus, gereja tidak memiliki daya apa pun untuk bertumbuh dan tidak akan mampu menghasilkan buah, bahkan gereja akan mati sehingga tidak memiliki fungsi apa pun selain dibuang dan dibakar (ayat 5-6). Ibarat rantingranting yang melekat pada Pokok Anggur, gereja yang tinggal dalam persekutuan yang hidup dengan Kristus dan menjadikan-Nya sebagai pusat hidupnya pasti akan menghasilkan "buah-buah" yang berkenan di hadapan-Nya (ayat 1-2). Sebab Allah Bapalah yang memelihara pertumbuhannya dan membersihkan penghalang ranting-ranting ini berbuah. Bagaimana caranya orang Kristen dapat tetap melekat pada sumber kehidupan, yaitu Kristus? Dengan membiarkan firman-Nya menjadi pusat hidupnya (ayat 7). Gereja dan orang Kristen yang demikian akan menghasilkan buah-buah rohani dan perbuatan baik yang memuliakan Allah. Apa pun yang dilakukan gereja dan orang Kristen, sesuai dengan janji Kristus, maka doa-doanya akan terkabul (ayat kata-kata&tab=notes" ver="">7b). Renungkan: Gereja dan orang Kristen yang hidup dan berbuah adalah mereka yang berpusatkan Kristus. |
(0.15100375) | (Kol 2:6) |
(sh: Jangan biarkan kemenanganmu digagalkan! (Senin, 9 Juli 2001)) Jangan biarkan kemenanganmu digagalkan!Jangan biarkan kemenanganmu digagalkan! Penempatan tradisi agama dan budaya berdampingan dengan iman kristen seringkali menjadi perdebatan seru karena masing-masing pihak tidak memiliki standar yang sama, manakah yang seharusnya ditempatkan lebih tinggi: tradisi budaya ataukah iman kristen? Demi kebaikan bersama seringkali dihalalkan segala cara kompromi dengan meniadakan standar kebenaran dan sebaliknya mengatakan: “asalkan semua pihak merasa puas dan senang karena tidak satu pihak pun merasa dinomorduakan”. Apakah ini dapat dibenarkan? Paulus rupanya melihat masalah ini dalam jemaat Kolose. Kota Kolose adalah tempat bertemunya berbagai tradisi dan kebudayaan, sehingga berpeluang melahirkan berbagai ajaran yang dapat mempengaruhi kekristenan di Kolose. Nampaknya di tengah-tengah jemaat, berkembang berbagai ajaran yang bertentangan bahkan meremehkan ajaran Kristus dan menggoyahkan kepastian iman. Mereka tetap diikat dengan larangan- larangan tertentu yang menyesatkan (ayat kata-kata&tab=notes" ver="">14, 16, 18). Oleh karena itulah Paulus memberikan peringatan yang tegas dan keras (ayat 8) kepada jemaat yang telah mengenal dan hidup dalam Kristus (ayat 6-7) agar mereka tidak terbawa arus. Kata-kata kerja yang dipakai Paulus (ayat 6-7) menunjukkan bahwa status mereka yang baru harus dihidupi dengan mempertahankan kemenangan iman dalam segala aspek kehidupan, bukan dengan kekuatan sendiri tetapi hidup dalam anugerah-Nya. Hidup dalam Dia berarti dimampukan hidup kudus, benar, dan tidak bercela, karena seluruh kepenuhan Allah yang ada di dalam Dia (ayat 9-10). Semua peristiwa yang dialami-Nya sebagai Manusia telah menghidupkan kita di dalam penebusan-Nya (ayat kata-kata&tab=notes" ver="">11- 14). Inilah iman kita bahwa di dalam Dia kita telah menyalibkan kehidupan lama dan dibangkitkan sebagai manusia baru yang telah diperbaharui di dalam Dia. Renungkan: Berbagai tradisi dan kebiasaan keluarga turun-temurun seringkali masih menjadi pengikat bagi Kristen zaman kini, sehingga menjadikan Kristen sebagai terdakwa bila tidak melakukan kebiasaan agama ataupun keluarga yang tidak sesuai dengan firman Tuhan. Bukan tradisi tetapi firman Tuhan yang seharusnya menjadi tolok ukur kehidupan kristen yang bertumbuh. Milikilah pola hidup: “Aku tidak membiarkan kemenanganku digagalkan oleh siapa pun”. |
(0.15100375) | (Why 18:21) |
(sh: Lalu setelah itu ...? Suatu kontras besar! (Jumat, 15 November 2002)) Lalu setelah itu ...? Suatu kontras besar!
Lalu setelah itu …? Suatu kontras besar!
Renungkan: |
(0.12583645192308) | (Mzm 35:1) |
(full: BERPERANGLAH MELAWAN ORANG YANG BERPERANG MELAWAN AKU.
) Nas : Mazm 35:1-38 Mazmur ini disebut mazmur kutukan yang artinya pemazmur berdoa agar Allah mendatangkan hukuman atas musuh-musuh umat-Nya dan menggulingkan orang fasik (lih. pasal Mazm 35:1-28; 69:1-37; 109:1-31; 137:1-9; dan Neh 6:14; 13:29; Yer 15:15; 17:18; Gal 5:12; 2Tim 4:14; Wahy 6:10). Walaupun orang percaya diperintahkan untuk mengampuni musuh-musuh mereka (Luk 23:34) dan mendoakan keselamatan mereka (Mat 5:39,44), akan tiba saatnya bila kita harus berdoa agar kejahatan dihentikan dan keadilan diberlakukan bagi mereka yang tidak bersalah. Kita harus amat memperhatikan korban-korban kekerasan, penindasan, dan kejahatan. Selanjutnya dapat dikatakan mengenai mazmur kutukan ini:
|
(0.12583645192308) | (Mat 6:16) |
(full: APABILA KAMU BERPUASA.
) Nas : Mat 6:16 Dalam Alkitab berpuasa menunjukkan kepada disiplin berpantang makanan demi maksud rohani. Sekalipun berpuasa sering dikaitkan dengan doa, namun puasa harus dipandang sebagai suatu tindakan rohani tersendiri. Sebenarnya, berpuasa dapat disebut "berdoa tanpa mengucapkan kata-kata".
|
(0.12583645192308) | (Rm 1:18) |
(full: MURKA ALLAH.
) Nas : Rom 1:18 Murka (Yun. _orge_) Allah adalah ungkapan tentang kebenaran dan kasih-Nya (lihat art. SIFAT-SIFAT KHAS ALLAH). Itu adalah kemarahan pribadi dan reaksi Allah yang tetap terhadap segala dosa (Yeh 7:8-9; Ef 5:6; Wahy 19:15), yang dibangkitkan oleh kelakuan jahat orang-orang (Kel 4:14; Bil 12:1-9; 2Sam 6:6-7) dan bangsa-bangsa (Yes 10:5; 13:3; Yer 50:13; Yeh 30:15) dan oleh ketidaksetiaan umat Allah (Bil 25:3; 32:10-13; Ul 29:24-28).
|
(0.12583645192308) | (Rm 3:25) |
(full: DARAH-NYA.
) Nas : Rom 3:25 PB menekankan beberapa kebenaran mengenai kematian Kristus.
|
(0.12583645192308) | (Rm 7:14) |
(full: HUKUM TAURAT.
) Nas : Rom 7:14 Ingatlah bahwa dalam pasal Rom 7:1-25 Paulus sedang membahas keadaan orang yang belum dibaharui yang masih di bawah hukum PL dan menerima kebenarannya, namun sadar bahwa ia tidak mampu hidup berkenan kepada Allah (bd. ayat Rom 7:1). Paulus sedang menggambarkan pertentangan seorang yang bergumul sendiri melawan kuasa dosa, yang menunjukkan bahwa kita tidak dapat mencapai pembenaran dan pengudusan dengan usaha sendiri melawan dosa dan menaati hukum Allah. Pada pihak lain, pergumulan yang dialami oleh orang Kristen berbeda sekali: itulah pergumulan dari orang yang bersatu dengan Kristus dan Roh Kudus melawan kuasa dosa (bd. Gal 5:16-18). Dalam pasal Rom 8:1-39 Paulus menggambarkan cara untuk beroleh kemenangan atas dosa melalui hidup dalam Roh. |
(0.10066916538462) | (Kis 1:8) |
(full: KAMU AKAN MENERIMA KUASA.
) Nas : Kis 1:8 Ayat ini merupakan ayat kunci kitab ini. Tujuan utama baptisan dalam Roh ini ialah penerimaan kuasa untuk bersaksi bagi Kristus sehingga orang yang hilang dapat dimenangkan dan diajarkan untuk menaati semua yang diperintahkan-Nya. Hasilnya ialah bahwa Kristus dikenal, dikasihi, dipuji, dan dijadikan Tuhan atas umat pilihan Allah (bd. Mat 28:18-20; Luk 24:49; Yoh 5:23; 15:26-27).
|