Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 4721 - 4740 dari 11344 ayat untuk dalam [Pencarian Tepat] (0.012 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.24432595) (Mzm 27:1) (ende)

Dalam mazmur ini seorang, jang penuh kepertjajaan (Maz 27:1-6) minta pertolongan Jahwe terhadap orang2 jang menuduhnja tanpa alasan (Maz 27:7-12). Kesukaan jang tertinggi untuk orang ini ialah tinggal dalam Bait-Allah (Maz 27:4) dimana ia pasti akan mendapat perlindungan dan kerelaan Jahwe.

Agaknja lagu ini dinjanjikan oleh dua golongan penjanji (Maz 27:1-6,7-13) sedang suatu kurban dipersembahkan untuk membajar nadar (Maz 27:6).

(0.24432595) (Mzm 39:1) (ende)

Seorang jang menderita karena dosanja berkeluh-kesah dalam lagu ratap ini. Keadaan dan deritanja menghebat lagi dengan melihat bagaimana seteru2nja bergirang-hati. Ia insaf, bahwa hidupnja fana sadja dan bahwa selajaknjalah deritanja akan hukuman. Namun dengan kepertjajaan ia bermohon, agar Allah meringankan sengsaranja dan mengampuni kesalahannja.

(0.24432595) (Mzm 60:1) (ende)

Lagu ratap ini menangisi, bahwa umat Jahwe telah kalah dalam peperangan, jang dilukiskan laksana gempa bumi (Maz 60:3-7). Allah atau seorang imam atau nabi dalam ibadat mendjawab dan berdjandji akan mendatangkan kemenangan (Maz 60:8-10). Achirnja radja meminta pertolongan untuk selandjutnja (Maz 60:9-12).

Ajat2 7-14 (Maz 60:5-12) adalah sama dengan Maz 108:6-13.

Barangkali lagu ini dinjanjikan oleh beberapa golongan penjanji ber-turut2.

(0.24432595) (Mzm 76:1) (ende)

Dalam mazmur ini Allah dipermuliakan oleh sebab Ia telah "menghakimi" musuh umatNja, jakni dengan mengalahkannja dalam perang (Maz 76:2-8). Mungkin lagu ini ditjiptakan sesudah kalahnja radja Assyriah Sanherib (Lih. 2Ra 19; Sir 48:21). Pengarang bersedjarah ini merupakan suatu lambang dan ia barat pengadilan Jahwe atas seluruh bumi untuk menjelamatkan para mursjidNja dan memaksa semua untuk bersudjud dihadapanNja (Maz 76:8-12). Allah betul adalah dahsjat sekali (Maz 76:5,8,12). Lagu ini menjamai Maz 46 dan Maz 48.

(0.24432595) (Mzm 82:1) (ende)

Pengarang mazmur ini membajangkan se-akan2 Jahwe sendiri nampak dalam sidang hakim2 jang tak adil (Maz 82:1). Lalu Allah mengatjam dan menegur mereka se-keras2nja karena ketidak-adilannja dalam pengadilan, hal mana semakin buruk oleh karena mereka mewakili Jahwe sendiri (Maz 82:2-7). Pengarang sendiri menutup lagunja dengan permohonannja, agar Allah melaksanakan firmanNja tadi (Maz 82:8).

(0.24432595) (Mzm 93:1) (ende)

Madah jang pendek ini meluhurkan Jahwe sebagai radja (Maz 93:1a, Maz 93:5). Ialah radja sebelum bumi ditjiptakan (Maz 93:2) dan Ia menjatakan kebesaranNja dalam alam (Maz 93:1c), chususnja dalam laut (Maz 93:3-4), jang dianggap orang2 Jahudi sebagai machluk jang lebih berkuasa dan dahsjat. Maka dari itu sabda Allah (hukum2 dan adjaranNja) benar serta tetap djuga dan harus diindahkan oleh manusia, supaja manusiapun "sutji", hingga boleh menghadap Allah jang Mahakudus didalam BaitNja (Maz 93:5).

(0.24432595) (Mzm 98:1) (ende)

Sekali lagi suatu keradjaan Allah. Ia menjelamatkan umatNja, mungkin suatu kemenangan dalam perang (Maz 98:1-3b). Demikian Ia menjatakan diriNja kepada kaum kafir, seluruh bumi karena itu harus memudji dan memuliakan Jahwe Israil (Maz 98:3-6). Waktu Jahwe datang mengadili kelak, maka bahkan semesta alam akan ikut serta dalam pudjian itu (Maz 98:7-9). Lagu ini sangat menjerupai Maz 96.

(0.24432595) (Mzm 103:1) (ende)

Lagu pudjian ini meluhurkan kebaikan dan belaskasihan Jahwe jang berbuat selaku bapa. Pengarangnja mengadjak diri sendiri (Maz 103:1), lalu memudji kebaikan Allah seperti nampak dalam hidupnja sendiri (Maz 103:3-5); kebaikanNja terhadap umat seluruhnja (Maz 103:6-10). Kemurahan dan kebaikan Jahwe ini melebihi semua dan tidak selaras dengan rapuhnja manusia (Maz 103:11-18). Maka itu pengarang mengundang machluk2 lainnjapun, agar merekapun ikut serta dalam pudjian Allah, Radja Jahwe (Maz 103:19-22).

(0.24432595) (Ams 30:15) (ende)

Pepatah2 bilangan. Ialah suatu djelas kesusasteraan jang chusus dan jang lama berlangsung pada bangsa Israil dan pada bangsa2 lain disekitarnja. Dalam ajat pertama suatu angka dikemukakan dan dalam ajat kedua angka jang berikut. Selandjutnja hal2, orang2, keadaan2, jang djumlahnja sesuai dengan angka jang terachir, dibitjarakan. Maksud keseluruhannja ialah menarik perhatian pada semua hal itu. Biasanja berdasarkan pengalaman sadja dan pepatah2 ini tak berisi adjaran kesusilaan. Pepatah2 bilangan terdapat: Sir 23:16; 25:7; 26:5; 26:28; 50:25; Ams 6:16-17; Ayu 5:19; 40:5; Pengk 11:2.

(0.24432595) (Yes 24:1) (ende)

Bagian Kitab Jesaja ini tentu merupakan kesatuan jang padat. Tapi naskah Hibrani seringkali sukar diartikan dan para penafsir djauh dari sependapat dalam tafsirnja. Kami berpendapat, bahwa nubuat ini mengenai kebinasaan semesta alam (kiasan), achir djaman dan pengadilan terachir. Atjap kali nabi berbitjara tentang sebuah kota, besar, angkuh dan djahat. Kota itu kiranja Babel, tapi Babel sudah mendjadi lambang jang menundjuk musuh umat Jahwe pada umumnja. Musuh itu akan diadili dan ditumpas, sedangkan umat Jahwe selamat. Si nabi melihat umat jang selamat, jang berulang kali muntjul dalam teksnja itu, sebagai bangsa jang tertindas dan teraniaja, tapi lalu mengutjap sjukur karena keselamatan jang dikerdjakan Jahwe.

(0.24432595) (Yer 31:33) (ende)

Allah akan mulai, bukan Israil (34). Perdjandjian baru itu merupakan suatu anugerah belaka. Masih ada "hukum" djuga, sjarat2 perdjandjian. Tapi itu "ditulis dalam hati"; perdjandjian lama membebankan chususnja kewadjiban2 lahir (ibadah), hal mana sesungguhnja mengakibatkan, bahwa agama itu mendjadi lahiriah belaka, meskipun itu bukan maksudnja. Perdjandjian baru menekan pendirian batin terhadap Allah, jang nampak dalam kelakuan lahiriah pula. Agama baru itu akan lebih "susila" daripada perdjandjian lama. Semua akan menerima "taurat" dengan sebulat hati, sehingga terlaksana pula. Perdjandjian baru itu akan diikat "sesudah masa itu", djadi sesudah masa jang mulai dengan pulangnja dari pembuangan (Yer 30:5; 31:32).

(0.24432595) (Rat 1:21) (ende)

Ajat ini mengutjapkan rasa balas dendam Jerusjalem (penjair) terhadap musuh. Ia berdoa agar mereka dihukum semestinja. Meskipun hukuman. Ia berdoa agar mereka dihukum semestinja. Meskipun hukuman jang ditimpakan musuh itu pada Jerusjalem adil sama sekali dan Jerusjalem mengakui kesalahannja, tetapi musuh itu toh mengedangkan tangannja kepada umat Jahwe dan karena itu djuga kepada Jahwe sendiri. Itulah jang mendjadi dasar doa rasa dendam itu. Dalam kitab mazmur terdapat banjak doa sematjam itu dan dalam lagu2 ratapanpun muntjul berulang kali (Rat 3:64-66; 4:21-22).

(0.24432595) (Dan 3:23) (ende)

[(25)-(45)] Lagu ini merupakan suatu pengakuan dosa jang diutjapkan oleh 'Azarja sadja. Seluruh bagian ini (Dan 3:24-30; Aza 1-68), jang terdapat hanja dalam terdjemahan Junani, memutuskan djalan pikir kisah dalam naskah Hibrani (rumahnja sebagian dari naskah ini hilang djuga, oleh sebab kisah tidak langsung diteruskan ajat 24(Dan 3:24) dalam naskah Hibrani. Suatu peristiwa sebagaimana jang ditjeritakan naskah Junani diandaikan).

Bagian Junani itu kemudian diselipkan kedalam kisah. Aselinja pasti dikarang dalam bahasa Hibrani (Aram). Teks Junani jang diterdjemahkan disini adalah teks Theodotion. Si penjusun kitab melihat keadaan ketiga pemuda itu dalam dapur api sebagai suatu lambang keadaan malang bangsa Jahudi (th.168-165). Karena lagu itu tidak menjindir dapur api, melainkan keadaan bangsa pada masa Antiochos IV Epifanes.

(0.24432595) (Dan 5:1) (ende)

Dalam sedjarah Babel muntjullah seseorang jang bernama Balsjasar. Tetapi orang itu bukan putera dan bukan pengganti Nebukadnezar (Dan 5:2), melainkan putera radja Nabonid (555-538), radja terachir Babel.

Belsjasar mewakili ajahnja beberapa lamanja, jakni waktu Nabonid beroperasi militer di Duma dan Tema (Arabia), tetapi ia tidak pernah disebut radja dalam dokumen2 Babel (Dan 5:1). Maka itu kisah Dan 5:1-6:1 boleh disebut: "Kisah bebas", jang memuat sedikit sedjarah, tapi bukan kisah historis. Makna kisah itu ialah: Allah tidak dapat dipermainkan tanpa hukuman berat.

(0.24432595) (Mat 4:2) (ende: Berpuasa)

Jesus sebagai manusia hendak menjediakan diri untuk melaksanakan tugasNja, dengan berdoa dan memperkuat doa-doaNja dengan berpuasa, guna memperoleh berkat atas pekerdjaanNja dan kekuatan hati untuk bertahan dalam mengurbankan Diri sampai mati disalib. Sikap Jesus disini dapat dibandingkan dengan sikapNja di Getsemani.

"Digoda". Rupa-rupanja setan hendak membudjukNja untuk menampakkan Diri sebagai manusia dan Putera Allah dalam seluruh kemuliaan dan kekuasaanNja, jaitu sebagai seorang Mesias seperti jang diharapkan oleh orang-orang Jahudi. Sikap Jesus dimaksudkan mendjadi tjontoh-teladan bagi kita.

(0.24432595) (Mat 6:12) (ende: Hapuskanlah utang kami)

Inilah terdjemahan tepat menurut teks Mt. Menurut teks Lk. "ampunilah dosa kami". Maksud pada dasarnja sama tetapi utang lebih luas dan dalam artinja. Bila dosa sudah diampuni, masih tinggal "utang", jaitu kewadjiban, memulihkan kehormatan Allah jang diperkosa dan akibat-akibat buruk jang lain, ataupun masih tertinggal siksa rohani atau djasmani, sebab tobat tidak tjukup sempurna. Mengingat bahwa kita tidak mampu membajar seluruh utang, maka kita minta Allah, supaja Ia menghapusnja. Hal itu tergambar dalam perumpamaan Mat 18:21-35.

(0.24432595) (Mat 6:22) (ende: Tubuhmu)

Ajat ini sangat kabur dalam bahasa kiasannja. Keadaan "tubuh" disini sudah harus dianggap sebagai ibarat keadaan batin. Kalau "mata-batin" jaitu minat hati mengarah Allah dan harta surgawi, maka mata itu, dan seluruh batin, diterangi dengan tjahaja Ilahi. Tetapi kalau mata batin keruh atau buta oleh tjita-tjita djasmani dan duniawi, maka manusia jang demikian tidak dapat melihat atau mengerti nilai-nilai rohani dan atas kodrati. Mereka seolah-olah meraba-raba dalam gelap, tak bertudjuan pasti dan sebab itu tidak mungkin mentjapai bahagia sedjati.

(0.24432595) (Mat 8:20) (ende: Putera manusia)

Jesus gemar menamakan diri demikian. Barangkali maksudnja untuk mengesankan, bahwa meskipun Ia Mesias dan Putera Allah namun manusia tulen djuga, jang dapat dan harus menderita dan mati. Kalau diutjapkan didepan parisi, mungkin djuga dianggap sebagai sindiran, misalnja: Aku ini, biarpun dalam pandanganmu seorang manusia biasa, namun berkuasa mengampuni dosa, mengadakan mukdjizat-mukdjizat atas nama Allah, dan menjembuhkan pada hari sabat djuga. Lain tafsiran lagi: Jesus hendak memperkenalkan diri sebagai Putera manusia jang digambarkan dalam nubuat Daniel, bab 7 (Dan 7), sebagai jang diberi seluruh pemerintahan, kemuliaan dan kekuasaan Keradjaan abadi, sampai segala bangsa takluk kepadanja.

(0.24432595) (Mat 10:12) (ende: Salam)

Orang Jahudi bila bertemu dengan seseorang, biasa menjapa atau menjambutnja dengan mengutjapkan kata "salam". Sama maksudnja dengan mengutjapkan "Selamat" dalam bahasa dan adat kita.

Salam berarti "damai", dan utjapan itu sebenarnja merupakan suatu doa, misalnja: hendaknja Tuhan menganugerahkan damai (atau sedjahtera) kepadamu.

Rasul-rasul adalah pembawa damai dan utjapan "salam" jang bersifat resmi itu maksudnja menjampaikan damai dan sedjahtera kepada orang atas nama Allah.

Menilik tafsiran ini kita dapat mengerti pula apa jang dikatakan dalam ajat Mat 10:13 berikut, jakni: "salam itu akan berbalik kepadamu pula".

(0.24432595) (Luk 1:28) (ende: Bersukatjitalah)

Inilah makna asli jang sebenarnja.



TIP #22: Untuk membuka tautan pada Boks Temuan di jendela baru, gunakan klik kanan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA