Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 461 - 480 dari 591 ayat untuk murid [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.12453131428571) (Yoh 20:19) (sh: Percayalah, jangan ragu! (Senin, 21 April 2014))
Percayalah, jangan ragu!

Judul: Percayalah, jangan ragu!
Situasi saat itu begitu mencekam bagi murid-murid Yesus. Guru mereka telah mati secara mengenaskan. Dan kemudian beredar kabar bahwa tubuh Yesus diambil orang (bdk. Mat. 28:11-15). Mungkin murid-murid saat itu merasa sedang dalam bahaya, karena itu mereka mengadakan pertemuan di ruang yang tertutup (19).

Tiba-tiba secara ajaib, Yesus masuk ke dalam ruangan terkunci itu, lalu mengucapkan salam. Setelah Yesus memperlihatkan tangan dan lambung-Nya, murid-murid menjadi gembira karena menyadari bahwa Guru mereka ada di tengah-tengah mereka saat itu (bdk. Yoh. 16:21-22). Akhirnya mereka, selain Tomas, percaya dan mengalami kuasa kebangkitan Kristus, yaitu damai sejahtera dan sukacita yang melenyapkan kekecewaan, keraguan, dan ketakutan.

Yesus juga berbicara tentang misi yang harus diemban oleh murid-murid-Nya, sebagaimana yang telah Dia sampaikan juga kepada Maria Magdalena. Yesus pun telah menerima misi itu dari Bapa (21). Tuhan juga memberikan Roh Kudus agar mereka dapat melaksanakan misi-Nya sehingga banyak orang yang percaya dan mendapatkan pengampunan dosa dan hidup kekal.

Hal yang sama juga Yesus lakukan terhadap Tomas, yang semula menolak kesaksian rekan-rekannya bahwa Yesus telah bangkit (25). Ia menghendaki bukti yang dapat dilihat dengan mata kepala sendiri. Terhadap Tomas yang skeptis, Yesus datang menampakkan diri dan memenuhi harapannya sehingga dia tidak lagi sanggup membantah kebangkitan-Nya. Hasilnya, Tomas akhirnya percaya dan menyembah Dia, "Ya Tuhanku dan Allahku!" (28).

Banyak orang seperti Tomas yang percaya karena telah melihat mukjizat, tetapi Tuhan Yesus lebih berkenan bila orang percaya kepada-Nya, meski tanpa melihat tanda-tanda ajaib. Karena semua bukti kebangkitan-Nya tercatat dalam Kitab Suci (30). Para rasul telah menyaksikan-Nya dan dampak kebangkitan-Nya terlihat dengan kehadiran jemaat Tuhan di muka bumi. Memang untuk itulah Injil (Yohanes) ditulis, yaitu supaya kita percaya kepada Yesus Kristus sebagai Anak Allah.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

(0.11740925) (1Kor 1:12) (ende: Apolos)

Tokoh ini seorang terpeladjar dan pandai berpidato dari Aleksandria. Batjalah tentang dia Kis 18:24-28. Karena kegemilangan pembitjaraan dan bahasanja, orang Korintus rupanja lebih merasa tertarik kepada dia dari kepada Paulus, jang sederhana tjara bitjara dan bahasanja. Orang-orang Junani umumnja sangat gemar mendengarkan pidato jang indah-indah ("kebidjaksanaan kata-kata"), dengan tidak begitu mengindahkan isi. Kedangkalan ini diketjam Paulus dalam fasal-fasal berikut (1Ko 1:18-2:4).

(0.11740925) (Mat 24:4) (full: JAWAB YESUS. )

Nas : Mat 24:4-51

Kata-kata Yesus dalam percakapan di Bukit Zaitun ditujukan kepada murid-Nya dan kepada umat Tuhan yang setia hingga kesudahan zaman dan kedatangan-Nya dengan penuh kemuliaan untuk memerintah di bumi.

  1. 1) Mengenai orang percaya yang hidup sebelum masa kesengsaraan besar, Kristus mengatakan bahwa mereka tidak dapat menghitung atau bahkan menduga saat kedatangan-Nya untuk menjemput jemaat-Nya (ayat Mat 24:42-44). Oleh karena itu mereka harus siap sedia setiap waktu sebab Ia akan kembali untuk membawa mereka ke sorga (yaitu, "rumah Bapa-Ku",

    lihat cat. --> Yoh 14:2;

    lihat cat. --> Yoh 14:3)

    [atau ref. Yoh 14:2-3]

    pada waktu mereka tidak menduga akan dijemput

    (lihat cat. --> Mat 24:44;

    [atau ref. Mat 24:44]

    lihat art. KEANGKATAN GEREJA).

  2. 2) Mereka yang bertobat kepada Kristus pada masa kesengsaraan besar, dapat mengetahui saat kedatangan-Nya untuk mereka dengan cukup tepat karena Kristus memberikan kepada mereka tanda-tanda yang dengannya mereka dapat mengetahui bahwa kedatangan-Nya dekat sekali (ayat Mat 24:15-29). Pada saat melihat tanda itu mereka akan tahu "bahwa waktunya sudah dekat"

    (lihat cat. --> Mat 24:33).

    [atau ref. Mat 24:33]

(0.11740925) (Luk 6:12) (full: SEMALAM-MALAMAN IA BERDOA. )

Nas : Luk 6:12

Berulang-ulang Yesus meluangkan waktu untuk sendirian dengan Bapa-Nya dalam doa, khususnya pada saat-saat hendak mengambil keputusan yang penting

(lihat cat. --> Luk 5:16).

[atau ref. Luk 5:16]

  1. 1) Doa-Nya yang bersungguh-sungguh semalam suntuk itu menghasilkan sesuatu yang luar biasa

    (lihat cat. --> Yak 5:16).

    [atau ref. Yak 5:16]

    Setelah doa semalaman ini, Yesus memilih kedua belas orang untuk menjadi murid-Nya (ayat Luk 6:13-16), menyembuhkan banyak orang sakit (ayat Luk 6:17-19) dan menyampaikan khotbah-Nya yang paling sering dikutip (ayat Luk 6:20-49).
  2. 2) Apabila Yesus, Anak Allah yang sempurna, meluangkan waktu semalam suntuk untuk berdoa kepada Bapa ketika hendak mengambil keputusan penting, betapa lebih lagi kita, dengan segala kelemahan dan kegagalan kita, perlu meluangkan waktu semalaman dalam doa dan dalam hubungan yang intim dengan Bapa sorgawi kita.
(0.11740925) (Luk 12:42) (full: HAMBA YANG SETIA DAN YANG TIDAK SETIA. )

Nas : Luk 12:42-48

Yesus memakai perumpamaan ini untuk menggambarkan dua cara hidup yang mungkin bagi para murid-Nya mengingat ketidakhadiran-Nya dan janji kedatangan-Nya.

  1. 1) Mereka bisa setia dan taat, selalu berjaga-jaga dan siap secara rohani untuk kedatangan Tuhan pada tiap saat, dan mereka akan menerima berkat Tuannya

    (lihat cat. --> Luk 12:35;

    lihat cat. --> Mr 13:35;

    lihat cat. --> Yoh 14:3).

    [atau ref. Luk 12:35; Mr 13:35; Yoh 14:3]

  2. 2) Mereka dapat bersikap acuh tak acuh dan berpikiran duniawi, percaya bahwa Tuhan akan menangguhkan kedatangan-Nya, tidak lagi melawan dosa dan meninggalkan jalan kesetiaan; kemudian mereka akan menerima hukuman Allah dan mewarisi kehinaan yang kekal dan kebinasaan pada saat kedatangan-Nya (ayat Luk 12:45-46; bd.

    lihat cat. --> Mat 24:44;

    lihat cat. --> Yoh 5:24;

    lihat cat. --> Yoh 15:6).

    [atau ref. Mat 24:44; Yoh 5:24; 15:6]

(0.11740925) (Luk 13:19) (full: BIJI SESAWI. )

Nas : Luk 13:19

Perumpamaan biji sesawi dan ragi membentuk suatu pasangan. Keduanya berbicara mengenai tumbuhnya kejahatan di dalam kerajaan yang kelihatan. Perumpamaan biji sesawi menggambarkan permulaan kecil dari kerajaan itu dan perkembangan abad lepas abad. Kerajaan itu dimulai hanya dengan Yesus dan sekelompok murid yang penuh penyerahan diri (lih. Yoh 20:22; Kis 2:4). Akan tetapi, perwujudan yang kelihatan dari kerajaan itu bertumbuh sampai menjadi besar, terorganisasi, dan berkuasa. Lalu diterima dalam "cabang-cabangnya" (persekutuan) "burung-burung di udara", yaitu penipu jahat yang lihai yang mengambil benih kebenaran itu. Perhatikanlah bahwa dalam Mat 13:4,19, burung-burung adalah pelaksana kejahatan dalam perumpamaan Kristus, dan dalam Wahy 18:2, Babel, kota besar itu, (lambang gereja yang murtad) telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan "tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci" (lih. Wahy 2:1-3:22 untuk penjelasan Kristus tentang bagaimana kebusukan rohani itu telah merembes ke dalam sebagian besar dari tujuh gereja itu;

lihat cat. --> Wahy 18:4,

[atau ref. Wahy 18:4]

mengenai gereja palsu).

(0.11740925) (Luk 24:47) (full: PERTOBATAN DAN PENGAMPUNAN DOSA. )

Nas : Luk 24:47

Para murid tidak boleh memberitakan pengampunan dosa tanpa tuntutan pertobatan. Pengkhotbah yang menawarkan keselamatan atas dasar iman yang gampang atau hanya dengan menerima keselamatan tanpa adanya suatu penyerahan diri untuk taat kepada Kristus dan Firman-Nya memberitakan injil yang palsu. Pertobatan meminta agar kita meninggalkan dosa; ini selalu merupakan unsur penting dalam Injil PB yang sejati

(lihat cat. --> Mat 3:2

[atau ref. Mat 3:2]

mengenai pertobatan dalam).

(0.11740925) (Kis 1:14) (full: BERTEKUN DENGAN SEHATI DALAM DOA BERSAMA-SAMA. )

Nas : Kis 1:14

Pengalaman Pentakosta senantiasa melibatkan tanggung jawab manusia. Mereka yang membutuhkan pencurahan Roh agar berkuasa untuk melakukan pekerjaan Allah harus menyerahkan dirinya kepada Roh Kudus lewat suatu komitmen kepada kehendak Allah dan melalui doa (ayat Kis 1:4; 2:38; Kis 9:11-17; bd. Yes 40:29-31; Luk 11:5-13; 24:49). Perhatikan kesamaan-kesamaan di antara turunnya Roh Kudus atas Yesus dan turun-Nya atas murid Yesus.

  1. 1) Roh Kudus turun ke atas mereka setelah mereka berdoa (Luk 3:21-22; Kis 1:14; 2:4).
  2. 2) Ada kenyataan-kenyataan yang dapat dilihat dari Roh (Luk 3:22; Kis 2:2-4).
  3. 3) Pelayanan Yesus dan para rasul baru dimulai setelah Roh Kudus turun ke atas mereka (bd. Mat 3:16 dengan Mat 4:17; Luk 3:21-23 dengan Luk 4:14-19; bd. Kis 2:14-47).
(0.11740925) (Kis 9:17) (full: SAULUS, SAUDARAKU. )

Nas : Kis 9:17

Lihat cat. --> Kis 9:3-19.

[atau ref. Kis 9:3-19]

(0.11740925) (Kis 10:44) (full: TURUNLAH ROH KUDUS KE ATAS SEMUA ORANG. )

Nas : Kis 10:44

Seluruh rumah tangga Kornelius yang bukan Yahudi mendengarkan dan menerima Firman Allah dengan iman yang menyelamatkan (ayat Kis 10:34-48; Kis 11:14).

  1. 1) Karena mereka menerima Kristus, Allah langsung mencurahkan Roh Kudus atas mereka sebagai bukti bahwa mereka telah percaya dan menerima pembaharuan hidup dari Kristus (bd. Kis 11:17; 15:8-9).
  2. 2) Kedatangan Roh Kudus atas rumah tangga Kornelius mempunyai maksud yang sama dengan karunia Roh atas para murid Yesus pada hari Pentakosta (bd. Kis 1:8; 2:4). Pencurahan ini bukan melukiskan karya pembaharuan Allah, melainkan kedatangan-Nya atas mereka untuk memberi kuasa. Perhatikan perkataan Petrus kemudian hari yang menekankan persamaan pengalaman ini dengan apa yang terjadi pada hari Pentakosta (Kis 11:15,17).
  3. 3) Jelas adalah mungkin untuk menerima baptisan dalam Roh segera setelah menjalankan iman yang menyelamatkan

    (lihat cat. --> Kis 10:46;

    [atau ref. Kis 10:46]

    bd. Kis 11:17).
(0.11740925) (1Ptr 5:5) (full: RENDAHKANLAH DIRIMU. )

Nas : 1Pet 5:5

Kerendahan hati harus merupakan ciri semua orang percaya. Kerendahan berarti ketiadaan kesombongan, kesadaran akan kelemahan diri, dan sikap mengakui peranan Allah dan orang lain atas segala keberhasilan yang telah dan sedang dicapai (bd. Mat 11:29; Fili 2:3-4; Kol 3:12). (Versi Inggris NIV -- "kenakanlah kerendahan hati".) "Kenakanlah" (Yun. _egkomboomai_) berarti mengikatkan sepotong kain pada diri kita. Dalam zaman PB para budak mengikatkan sepotong kain putih atau celemek atas pakaian mereka supaya orang lain tahu bahwa mereka adalah budak. Petrus menasihati kita untuk mengikat kain kerendahan hati pada diri supaya

  1. (1) dikenal sebagai orang percaya dalam Kristus sewaktu kita bertindak rendah hati terhadap orang lain, dan
  2. (2) menerima kasih karunia dan pertolongan Allah (ayat 1Pet 5:5-7). Mungkin Petrus sedang memikirkan tindakan Yesus ketika Ia mengikatkan sehelai kain dan mencuci kaki murid-Nya (Yoh 13:4-5).
(0.11740925) (Mat 1:22) (jerusalem: difirmankan Tuhan oleh Nabi) Rumus ini dan yang serupa kerap terdapat dalam Mat 2:15,17,23; Mat 8:17; Mat 12:17; Mat 13:35; Mat 21:4; Mat 26:54, Mat 27:9, bdk Mat 3:3; Mat 11:10; Mat 13:14, dll.Tetapi tidak hanya Matius yang yakin bahwa Kitab Suci digenapi dalam Yesus. Yesus sendiri mengatakan bahwa Kitab Suci berkata tentang diriNya, Mat 11:4-6; Luk 4:21; Luk 18:31+; Luk 24:44; Yoh 5:39+; Yoh 8:56; Yoh 17:12 dll. Dalam perjanjian Lama perealisasian kata-kata nabi sudah dianggap sebagai bukti bahwa nabi benar-benar diutus oleh Allah, Ula 18:20-22; Yer 28:9. Menurut pandangan Yesus serta murid-muridnya Allah menyatakan rencanaNya, baik dengan perkataan maupun dengan kejadian-kejadian. Maka kepercayaan Kristen yakin bahwa pelaksanaan harafiah nubuat-nubuat itu dalam diri Kristus dan Gereja menyatakan bahwa maksud Allah sungguh-sungguh terlaksana, Yoh 2:22; Yoh 20:9; Kis 2:23+, Kis 2:31,34-35; Kis 3:24+; Rom 15:4; 1Ko 10:11; 1Ko 15:3-4; 2Ko 1:20; 2Ko 3:14-16.
(0.11740925) (Mat 3:6) (jerusalem: dibaptis) Upacara baptisan (membenamkan orang ke dalam air) melambangkan pembersihan atau pembaharuan. Upacara itu lazim dalam agama-agama dahulu dan juga dalam agama Yahudi (baptisan kaum proselit; kaum Eseni). Baptisan Yohanes memang diambil dari upacara yang lazim, tetapi berbeda dengannya karena tiga ciri khas: Baptisan Yohanes tidak lagi berupa pembasuhan rituil, tetapi melambangkan pembersihan rohani dan akhlak, Mat 3:2,6,8,11; Luk 3:10-14; baptisan Yohanes tidak terulang, sehingga berupa sebuah inisiasi; baptisan Yohanes berhubung dengan akhir zaman dengan memasukkan orang ke dalam kalangan mereka yang menaruh harapan hangat akan kedatangan Mesias tidak lama lagi dan yang karenanya merupakan sebuah antisipasi jemaat Mesias, Mat 3:2,11; Yoh 1:19-34. Baptisan Yohanes memang mengerjakan sesuatu, meskipun bukan sebuah sakramen, oleh karena baptisan Yohanes bergantung pada penghakiman Allah di masa depan dan pada diri Mesias. Api Mesias akan membersihkan atau membakar habis orang, sesuai dengan sikap hatinya, dan hanya Mesias membaptis "dalam Roh Kudus". Mat 3:7,10-12 Baptisan Yohanes itu masih dilaksanakan oleh murid Yesus. Yoh 4:1-2, sampai saat diganti dengan upacara baru yang diadakan Yesus, Mat 28:19; Kis 1:5; Mat 28:19; Kis 1:5; Mat 28:19; Kis 1:5+; Rom 6:4+.
(0.11740925) (Mat 6:5) (jerusalem: kamu berdoa) Dengan teladan, Mat 14:23, dan wejangan, Yesus mengajar murid-muridnya kewajiban berdoa dan caranya. Doa harus dengan rendah hati di hadapan Allah, Luk 18:10-14, dan di hadapan manusia, Mat 6:5-6; Mar 12:40 dsj. Perlu orang berdoa lebih dengan hati dari pada dengan mulut, Mat 6:7, penuh kepercayaan pada kebaikan Bapa, Mat 6:8; Mat 7:7-11 dsj, dan dengan mendesak seperti mengganggu, Luk 11:5,8; Luk 11:1-8. Doa dikabulkan, jika dilakukan dengan iman, Mat 21:22 dsj, dengan menyerukan nama Yesus, Mat 18:19-20; Yoh 14:13-14; Yoh 15:7,16; Mat 16:23-27, dan jika orang meminta apa yang tepat, Mat 7:11, misalnya Roh Kudus, Luk 11:13, pengampunan dosa, Mar 11:25, apa yang baik bagi penganiaya, kedatangan Kerajaan Allah dan daya tahan dalam percobaan terakhir, Mat 24:20 dsj; Mat 26:41 dsj; Luk 21:36; bdk Luk 22:31-32. Itulah inti doa yang diajarkan Yesus sebagai contoh, Mat 6:9-13 dsj.
(0.11740925) (Mrk 2:5) (jerusalem: dosamu sudah diampuni) Yesus di sini menyatakan bahwa mempunyai kuasa Allah, Yes 1:18; Kel 34:6; Hos 11:8-9, untuk mengampuni dosa. Selama hidupNya Yesus sering menggunakan kekuasaan itu. Memang demikianlah arti nama Yesus, Mat 1:21. Yesus sendiri menghubungkan kekuasaan itu dengan kematianNya, Mat 26:28+ dsj. Jemaat-jemaat Kristenpun menyatakan bahwa pengampunan dosa datang dari Kristus yang mati dan dibangkitkan, misalnya Kis 2:38; Kis 3:19; Kis 10:43; Kis 13:38; Rom 3:21-26+, Rom 5:6-9; Efe 1:7; Efe 1:7; Efe 4:32; Kol 1:14; Kol 3:13; 1Yo 1:7; 1Yo 2:12; Ibr 9:26; Wah 1:5. Tetapi Yesus menyerahkan kekuasaan itu juga kepada murid-muridnya, sehingga Allah pasti meneguhkan keputusan mereka, Mat 16:19; Mat 18:18; Yoh 20:23.
(0.11740925) (Kis 1:15) (jerusalem: saudara-saudara) Kata "saudara" dalam Kitab Suci tidak hanya berarti saudara seayah-seibu (atau seayah, seibu), tetapi juga dipakai sehubungan dengan kaum kerabat lainnya, Kej 9:25; 13:8, atau orang sebangsa, Kej 16:12; Kel 2:11; Ula 2:4; 15:2; Maz 22:23. Kata itu dikenakan pula pada persekutuan lebih mendalam yang berurat berakar dalam perjanjian. Dalam Perjanjian Baru orang-orang Kristen sebagai murid Yesus disebut saudara, Mat 28:10; Yoh 20:17; Kis 6:3; 9:30; 11:1; 12:17; Rom 1:13, dll, yaitu mereka yang sama seperti Yesus melakukan kehendak Bapa, Mat 12:50 dsj. Mereka semua anak Bapa sedangkan Yesus adalah Anak SulungNya, Mat 25:40; Rom 8:29; Ibr 2:11,17. Di antara semua saudara itu berada kasih persaudaraan, Rom 12:10; 1Te 4:9; 1Pe 1:22; 1Yo 3:14, dll.
(0.11740925) (Mzm 83:1) (sh: Ketidakberdayaan. (Jumat, 21 Agustus 1998))
Ketidakberdayaan.

Ketidakberdayaan.
Sepuluh bangsa disebut Asaf berkomplot hendak menekan Yehuda (ayat 7-9). Yehuda sendiri tidak mampu lepas dari masalah yang dihadapinya. Satu satunya harapan adalah apabila Tuhan bertindak. Itu sebab ia berseru, "Jangan Engkau bungkem, berdiam diri, berpangku tangan" (ayat 2). Ungkapan ini mirip teriakan para murid Tuhan Yesus di saat perahu mereka diterpa angin ribut (Mrk. 4:35-41). "Guru, Engkau tidak peduli kalu kita binasa?" Kini pun kita tak berdaya di tengah berbagai persoalan ekonomi, sosial-politik yang seolah sedia menghancurkan kita. Kepada Tuhankah kita tujukan doa dan harap itu?

Masih ada harapan. Walaupun sudah panjang lebar pemazmur melukiskan bencana yang akan menimpa bangsa Israel (ayat 3-9), pemazmur sadar masih ada harapan. Harapan itu ada karena Tuhan (ayat 4,6). Pemazmur mengingat bahwa bangsa Yehuda adalah pilihan Allah. Sesudah terlepas dari himpitan, pemazmur memohon supaya musuh-musuh dimusnahkan (ayat 10-19). Doa ini mengingatkan kita untuk tidak hanya memohon keselamatan bagi diri sendiri tetapi juga memohon Tuhan menegakkan kebenaran dan keadilan-Nya.

Renungkan: Hubungan umat Tuhan dengan Tuhan, bukan sekedar supaya lepas dari masalah, tetapi agar menjadi saluran berkat untuk semua orang.

(0.11740925) (Mzm 123:1) (sh: Pengharapan di tengah hinaan (Jumat, 3 September 1999))
Pengharapan di tengah hinaan

Pengharapan di tengah hinaan. Olokan dan hinaan dapat merupakan ujian berat bagi orang beriman yang menyebabkan iman dan kesetiaan orang kepada Tuhan luntur atau goyah. Namun penghinaan yang dilontarkan orang-orang sombong kepada pemazmur tidak mampu menggoyahkan pengharapannya kepada Tuhan. Ia tahu tempat pengaduan yang tepat, yang sanggup menyatakan belas kasihan kepadanya. Meneladani pemazmur, Kristen seharusnya tidak dikendalikan oleh situasi atau perlakuan orang yang tidak menyukainya, tetapi belajar tegar dalam menampik segala olokan dan hinaan, sehingga pada akhirnya Kristen akan nyata kebenarannya. Memiliki keyakinan bahwa ada pengharapan yang pasti di dalam Tuhan akan meneguhkan kita dalam mempertahankan iman di tengah penghinaan.

Penghinaan bagian hidup Kristen. Inilah "risiko" menjadi murid Kristus yang mendapatkan perlakukan yang sama dari dunia yang membenci-Nya. Kesadaran ini mempersiapkan kita dalam menghadapi penghinaan dan sambutan kurang ramah dari orang-orang yang kita layani atau lingkungan kita. Anugerah-Nya cukup bagi kita, sehingga kita memiliki hikmat untuk menyelami pikiran dan kebutuhan mereka. Kerinduan untuk memenangkan mereka bagi Kristus akan menumbuhkan kerelaan menerima penghinaan yang layak bagi kita.

(0.11740925) (Yes 29:17) (sh: Tuhan menjanjikan keselamatan. (Senin, 23 November 1998))
Tuhan menjanjikan keselamatan.

Tuhan menjanjikan keselamatan.
"Orang tuli akan mendengar ... Yakub tidak akan mendapat malu" adalah bagian janji Tuhan Allah kepada umat-Nya. Melalui Yesaya, Tuhan menyatakan, bahwa di tengah kehidupan makmur Libanon, bangsa yang menjajah mereka (ayat 1), Tuhan sedang mempersiapkan keselamatan bagi umat-Nya. Mereka akan memperoleh kembali kesempatan untuk beribadah dan memanggil nama Tuhan (ayat 23). Bahkan Tuhan juga akan menyatakan keadilan-Nya, yaitu ketika yang sengsara bersukacita, dan yang berniat jahat dilenyapkan. Umat Tuhan akan kembali menikmati kebebasannya setelah sekian lama diterpa penderitaan.

Reformasi di dalam dan bersama Kristus. Reformasi total tidak akan pernah terjadi tanpa memusatkan perhatian kepada Tuhan, Sang Penguasa hidup. Sulit untuk memikirkan reformasi moral, tanpa mengikutsertakan Tuhan Yesus Kristus di dalamnya; sebab Dialah satu-satunya yang dapat memperbarui kehidupan seluruh ciptaan-Nya. Menerima Kristus, berarti mengakui bahwa hanya bersama dengan Kristuslah, hidup mengalami perubahan dan pembaruan.

Renungkan: "Tinggallah dalam Yesus, jadilah murid-Nya; belajarlah firman Tuhan, taatlah kepada-Nya; tinggallah di dalam-Nya dan andalkan kuasa-Nya; hidup berlimpah kurnia hanya pada Dia."

(0.11740925) (Mat 4:12) (sh: Pelayanan pertama Tuhan Yesus. (Selasa, 30 Desember 1997))
Pelayanan pertama Tuhan Yesus.

Pelayanan pertama Tuhan Yesus.
Yesus akhirnya meninggalkan Nazaret. Mungkin Kapernaum adalah kota yang lebih besar. Di sana Ia dapat menjangkau dan melayani lebih banyak orang. Dengan demikian Injil-Nya akan tersebar secara lebih luas dan lebih cepat. Bagaimana persisnya alasan Yesus memang tidak jelas. Namun yang jelas kepindahan-Nya merupakan penggenapan nubuat Yesaya (ayat 8:23-9:1). Matius ingin menegaskan bahwa pelayanan Yesus berkesinambungan dengan Perjanjian Lama. Dalam nubuatan Yesaya sudah dinyatakan bahwa daerah-daerah yang disinari Terang besar itu adalah perbatasan wilayah orang kafir. Jadi kepindahan itu sekaligus menegaskan sifat penyelamatan Yesus yang internasional.

Memanggil murid. Simon dan Andreas telah berkenalan dengan Yesus (bdk. Yoh. 1:35-42). Mereka adalah penjala ikan bersama teman seusaha mereka, Yohanes dan Yakobus. Mereka dipanggil Tuhan. Kesibukan sering menjadi perintang untuk peka terhadap panggilan Tuhan; juga enggan menerima komitmen dan kesibukan tambahan. Apalagi jika panggilan itu akan mengubah kehidupan mereka ke dalam pekerjaan yang tidak mereka kuasai: penjala orang.

Renungkan: Layakkah menjadikan kesibukan yang bersifat semetara untuk menolak panggilan yang bersifat kekal?



TIP #17: Gunakan Pencarian Universal untuk mencari pasal, ayat, referensi, kata atau nomor strong. [SEMUA]
dibuat dalam 0.09 detik
dipersembahkan oleh YLSA