Ya, TUHAN, orang-orang-Mu yang mati<x id="e" /> akan hidup pula, mayat-mayat mereka akan bangkit pula<n id="1" />. Hai orang-orang yang sudah dikubur di dalam tanah<x id="f" /> bangkitlah dan bersorak-sorai! Sebab embun<x id="g" /> TUHAN ialah embun terang, dan bumi akan melahirkan arwah<x id="h" /> kembali.

Keluarlah Malaikat<x id="e" /> TUHAN<n id="1" />, lalu dibunuh-Nyalah<x id="f" /> seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur.<x id="g" /> Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka!

Akulah, Akulah yang menghibur<x id="g" /> kamu. Siapakah engkau maka engkau takut<x id="h" /> terhadap manusia<x id="i" /> yang memang akan mati, terhadap anak manusia yang dibuang seperti rumput,<x id="j" />

Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai<x id="k" /> orang-orang yang telah memberontak<x id="l" /> kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya<x id="m" /> tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam,<x id="n" /> maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup.

Sebab itu beginilah firman TUHAN tentang orang-orang Anatot<x id="a" /> yang ingin mencabut nyawaku<x id="b" /> dengan mengatakan: "Janganlah bernubuat<x id="c" /> demi nama TUHAN, supaya jangan engkau mati<x id="d" /> oleh tangan kami!" --

Besar kecil akan mati di negeri ini;<x id="t" /> mereka tidak akan dikuburkan, dan tidak ada orang yang akan meratapi<x id="u" /> mereka; tidak ada orang yang akan menoreh-noreh diri<x id="v" /> dan yang akan menggundul<x id="w" /> kepala karena mereka.

Tidak ada orang yang akan memecah-mecahkan roti<x id="x" /> bagi orang yang berkabung<x id="y" /> untuk menghiburkan dia karena kematian itu. Bahkan tidak ada orang yang akan memberi dia minum dari piala penghiburan<x id="z" /> oleh karena kematian ayah atau ibunya.

Siapa yang tinggal di kota ini akan mati karena pedang, karena kelaparan dan karena penyakit sampar;<x id="o" /> tetapi siapa yang keluar dari sini dan menyerahkan diri<x id="p" /> kepada orang-orang Kasdim yang mengepung kamu, ia akan tetap hidup; nyawanya<x id="q" /> akan menjadi jarahan baginya.

Janganlah kamu menangisi orang mati<x id="z" /> dan janganlah turut berdukacita<x id="a" /> karena dia. Lebih baiklah kamu menangisi dia yang sudah pergi, sebab ia tidak akan kembali<x id="b" /> lagi, ia tidak lagi akan melihat tanah kelahirannya.

tetapi ia akan mati<x id="d" /> di tempat pembuangannya, dan tidak lagi akan melihat negeri ini."

Aku akan melemparkan<x id="k" /> engkau serta ibumu<x id="l" /> yang melahirkan engkau ke negeri lain, yang bukan tempat kelahiranmu; di sanalah kamu akan mati.

Ketika raja Yoyakim,<x id="c" /> bersama-sama dengan segenap perwiranya dan semua pemuka,<x id="d" /> mendengar perkataan orang itu, maka rajapun mencari ikhtiar untuk membunuhnya.<x id="e" /> Mendengar hal itu maka takutlah Uria, lalu melarikan diri<x id="f" /> dan tiba di Mesir.

Tetapi Yeremia dilindungi oleh Ahikam<x id="j" /> bin Safan, sehingga ia tidak diserahkan ke dalam tangan rakyat untuk dibunuh.

Mengapa engkau beserta rakyatmu harus mati<x id="p" /> oleh pedang, kelaparan dan penyakit sampar<x id="q" /> seperti yang difirmankan TUHAN tentang bangsa yang tidak mau takluk kepada raja Babel itu?

Sebab itu beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku menyuruh engkau pergi dari muka bumi.<x id="z" /> Tahun ini juga engkau akan mati,<x id="a" /> sebab engkau telah mengajak murtad<x id="b" /> terhadap TUHAN."

Namun demikian, dengarlah firman TUHAN, hai Zedekia, raja Yehuda, beginilah firman TUHAN mengenai engkau: engkau tidak akan mati oleh pedang!<x id="x" />

Sekarang, dengarkanlah, hai tuanku raja! Biarlah permohonanku sampai di hadapanmu: janganlah kembalikan aku ke rumah panitera Yonatan, nanti aku mati di sana.<x id="a" />"

maka haruslah kaukatakan<x id="w" /> kepada mereka: Aku menyampaikan permohonanku ke hadapan raja, supaya aku jangan dikembalikannya ke rumah<x id="x" /> Yonatan untuk mati di sana."

Oleh sebab itu, camkanlah sungguh-sungguh, bahwa kamu akan mati karena pedang, kelaparan<x id="j" /> dan penyakit sampar<x id="k" /> di tempat yang kamu rindukan untuk tinggal<x id="l" /> sebagai orang asing di sana."

tetapi Barukh<x id="s" /> bin Neria menghasut engkau terhadap kami dengan maksud untuk menyerahkan kami ke dalam tangan orang-orang Kasdim, supaya mereka membunuh kami dan mengangkut kami ke dalam pembuangan ke Babel.<x id="t" />"