berkatalah Ribka kepada Yakub,<x id="p" /> anaknya<n id="1" />: "Telah kudengar ayahmu berkata kepada Esau, kakakmu:

Pergilah ke tempat kambing domba kita, ambillah dari sana dua anak kambing<x id="s" /> yang baik, maka aku akan mengolahnya menjadi makanan yang enak bagi ayahmu, seperti yang digemarinya.<x id="t" />

Lalu datanglah Yakub dekat-dekat dan diciumnyalah<x id="o" /> ayahnya.<x id="p" /> Ketika Ishak mencium bau pakaian<x id="q" /> Yakub, diberkatinyalah dia, katanya: "Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai bau padang yang diberkati<x id="r" /> TUHAN.

Sesudah Esau mendengar perkataan ayahnya itu, meraung-raunglah<x id="e" /> ia dengan sangat keras dalam kepedihan hatinya serta berkata kepada ayahnya: "Berkatilah<x id="f" /> aku ini juga, ya bapa!"

Engkau akan hidup dari pedangmu dan engkau akan menjadi hamba<x id="r" /> adikmu.<x id="s" /> Tetapi akan terjadi kelak, apabila engkau berusaha sungguh-sungguh, maka engkau akan melemparkan kuk itu dari tengkukmu.<x id="t" />"

Kemudian Ishak memanggil Yakub, lalu memberkati<x id="k" /> dia serta memesankan kepadanya, katanya: "Janganlah mengambil isteri dari perempuan Kanaan.<x id="l" />

Demikianlah Ishak melepas Yakub, lalu berangkatlah<x id="w" /> Yakub ke Padan-Aram,<x id="x" /> kepada Laban anak Betuel, orang Aram<x id="y" /> itu, saudara Ribka<x id="z" /> ibu Yakub dan Esau.

Sebab itu ia pergi kepada Ismael<x id="d" /> dan mengambil Mahalat menjadi isterinya, di samping kedua isterinya yang telah ada.<x id="e" /> Mahalat adalah anak Ismael anak Abraham, adik Nebayot.<x id="f" />

Tetapi jawab mereka: "Kami tidak dapat melakukan itu selama segala kumpulan binatang itu belum berkumpul; barulah batu<x id="c" /> itu digulingkan dari mulut sumur dan kami memberi minum<x id="d" /> kambing domba kami."

Genapilah dahulu tujuh hari perkawinanmu<x id="j" /> dengan anakku ini; kemudian anakku yang lainpun akan diberikan kepadamu sebagai upah, asal engkau bekerja pula padaku tujuh tahun<x id="k" /> lagi."

Maka Yakub berbuat demikian; ia menggenapi ketujuh hari perkawinannya dengan Lea, kemudian Laban memberikan kepadanya Rahel, anaknya itu, menjadi isterinya<n id="1" />.<x id="l" />

Yakub menghampiri Rahel juga, malah ia lebih cinta kepada Rahel dari pada kepada Lea.<x id="o" /> Demikianlah ia bekerja pula pada Laban tujuh tahun<x id="p" /> lagi.

Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata: "Sekali ini aku akan bersyukur kepada TUHAN." Itulah sebabnya ia menamai anak itu Yehuda.<x id="z" /> Sesudah itu ia tidak melahirkan<x id="a" /> lagi.

Setelah Rahel melahirkan Yusuf, berkatalah Yakub kepada Laban: "Izinkanlah aku pergi,<x id="r" /> supaya aku pulang ke tempat kelahiranku dan ke negeriku.<x id="s" />

sebab harta milikmu tidak begitu banyak sebelum aku datang, tetapi sekarang telah berkembang dengan sangat, dan TUHAN telah memberkati engkau sejak aku berada di sini;<x id="a" /> jadi, bilakah dapat aku bekerja untuk rumah tanggaku sendiri?<x id="b" />"

Kemudian Laban menentukan jarak tiga hari perjalanan<x id="i" /> jauhnya antara dia dan Yakub, maka tetaplah Yakub menggembalakan kambing domba yang tinggal itu.

Ia meletakkan dahan-dahan<x id="m" /> yang dikupasnya itu dalam palungan,<x id="n" /> dalam tempat minum, ke mana kambing domba itu datang minum, sehingga tepat di depan kambing domba itu. Adapun kambing domba itu suka berkelamin<x id="o" /> pada waktu datang minum.

Dan setiap kali, apabila berkelamin<x id="s" /> kambing domba yang kuat, maka Yakub meletakkan dahan-dahan itu ke dalam palungan di depan mata kambing domba itu, supaya berkelamin dekat dahan-dahan<x id="t" /> itu.

lalu ia berkata kepada mereka: "Telah kulihat dari muka ayahmu,<x id="b" /> bahwa ia tidak lagi seperti yang sudah-sudah<x id="c" /> kepadaku, tetapi Allah ayahku menyertai aku.<x id="d" />

Tetapi ayahmu telah berlaku curang<x id="f" /> kepadaku dan telah sepuluh kali<x id="g" /> mengubah upahku,<x id="h" /> tetapi Allah tidak membiarkan dia berbuat jahat<x id="i" /> kepadaku.