Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 5061 - 5080 dari 6013 ayat untuk Bahwa [Pencarian Tepat] (0.009 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.12736214615385) (2Sam 7:1) (sh: Kebangunan Gereja. (Senin, 23 Februari 1998))
Kebangunan Gereja.

Kebangunan Gereja.
Di tengah tantangan dunia yang makin berat kita justru menyaksikan kebangunan gereja. Semakin dibabat semakin merambat. Tuhan membuktikan janji-Nya bahwa Dia hadir menyertai Gereja-Nya dan tidak ada kekuatan apa pun dapat menghalangi kemajuan karya-Nya. Apakah kebangunan yang dimaksud sekadar gedung besar, atau kelahiran gerakan sempalan, atau sungguh kebangunan sejati, masih harus diteliti lagi. Syukur kepada Tuhan atas kebangunan gereja ini. Namun perjuangan masih panjang. Kebangunan gereja ini harus menyeluruh, bukan sekedar kulit tetapi lebih lagi isi.

Bukti Tuhan hadir. Tuhan hadir (dalam kemah) menyertai dan melindungi umat-Nya dalam pengembaraannya. Bait dari kayu aras, kemapanan gereja-gereja besar bukanlah unsur hakiki kehadiran Tuhan. Kebangunan gereja harus diperjuangkan, bukan hanya sampai pada daya tarik membuat orang pergi ke gereja. Kebangunan itu harus sampai pada pemberdayaan kita sekalian sebagai umat untuk hidup bergereja. Artinya sengsara kematian Kristus itu ditujukan untuk membangun suatu umat yang akrab dengan Allah, akrab satu sama lain, dan yang memancarkan kasih Allah secara nyata dalam masyarakat.

Renungkan: Kesejatian gereja yang seringkali bersifat tak tampak patut diperjuangkan agar tampak nyata dalam gereja yang tampak.

(0.12736214615385) (2Sam 11:14) (sh: Hati-hati dengan kuasa. (Kamis, 25 Juni 1998))
Hati-hati dengan kuasa.

Hati-hati dengan kuasa.
Sebagai raja yang berkuasa, Daud merasa dapat melakukan apa saja. Ia memerintahkan Yoab untuk menempatkan Uria di tempat yang berbahaya di medan perang. Tujuannya adalah agar Uria terbunuh. Ini dilakukan Daud karena siasat liciknya tidak berjalan sesuai rencananya. Tetapi karena Daud sudah berbuat salah menggauli Betsyeba, maka apapun caranya Uria harus mati. Kemudian Daud menggunakan kuasanya sebagai raja, bukan untuk melindungi rakyatnya, tetapi untuk melindungi kejahatannya dengan membunuh rakyatnya.

Hati-hati dengan rekayasa. Uria sudah mati terbunuh, karena persekongkolan Daud dengan panglimanya, Yoab. Tetapi persekongkolan ini harus tidak boleh terbongkar. Maka dibuatlah rekayasa, yaitu dengan membuat cerita seolah-olah Uria mati dengan wajar karena musuh begitu hebatnya. Kematian yang direncanakan manusia ingin dibuat seolah-olah kehendak Tuhan. Bahaya rekayasa adalah manusia ingin menjadi sama dengan Tuhan, yang menentukan hidup mati seseorang. Daud kini terjerembab ke dalam dosa lebih besar: bertindak seolah Allah merekayasa dengan jalan menipu.

Renungkan: Kita dianugerahi potensi yang dapat digunakan untuk merekayasa. Ingatlah bahwa Tuhan akan menghakimi penggunaannya.

Doakan: Agar kuasa tidak dipakai untuk rekayasa pembunuhan.

(0.12736214615385) (2Sam 12:1) (sh: Berita dari Natan. (Jumat, 26 Juni 1998))
Berita dari Natan.

Berita dari Natan.
Nabi Natan membuat cerita (bukan kejadian sesungguhnya) tentang perlakuan seorang kaya terhadap seorang miskin. Tujuannya untuk mengusik nurani dan kepekaan akan keadilan dalam diri Daud agar sesudah itu ia sadar akan dosanya terhadap Uria dan istrinya. Perumpamaan itu sangat tajam. Daud menilai bahwa orang kaya itu sangat jahat dan harus dihukum berat. Dengan cerita ini Nabi Natan menyadarkan Daud akan dosanya. Kecaman keras Natan mengoyak hati Daud yang dikuasai dosa. Begitulah, firman Tuhan menusuk langsung hati manusia yang digelapkan dosa.

Berita dari Tuhan. Berita dari Tuhan kepada Daud berisi penghukuman. Walaupun Daud adalah orang yang diurapi dan dikasihi Tuhan, tetapi Tuhan harus berlaku adil. Yang bersalah harus mempertanggungjawabkan kesalahannya dan dihukum. Vonis Tuhan adalah: Daud dan keluarganya akan mati karena pedang, bahkan Daud akan dipermalukan di depan orang banyak. Daud mengakui dosanya. Kasih Tuhan terhadap orang yang bertobat jauh lebih besar dari penghukuman. Ini membuktikan Tuhan kita itu adil dalam kasih-Nya.

Renungkan: Kasih Tuhan mengampuni dan menyertai kita dengan setia agar kita bisa setia kepada sifat dan kebenaran-Nya.

Doakan: Orang yang diperlakukan tidak adil oleh sesamanya.

(0.12736214615385) (2Sam 18:1) (sh: Konsolidasi dan koordinasi. (Rabu, 08 Juli 1998))
Konsolidasi dan koordinasi.

Konsolidasi dan koordinasi.
Selama beberapa waktu Daud sempat menjadi tidak tegas dan mengalami kelesuan moral (dalam menghadapi masalah Amnon yang memperkosa Tamar, dan pembunuhan Amnon oleh Absalom). Kini dia bangkit, dan sebagaimana dahulu, dia mengambil alih pimpinan, mengadakan konsolidasi dan koordinasi secara rinci. Bahkan dia sendiri Siap ikut berperang, walau akhirnya dia bersedia juga mendengar usul para prajuritnya untuk tidak ikut berperang. Namun di sela-sela kerunyaman situasi, kelembutan hati Daud terhadap Absalom tetap nampak. Dia tidak menghendaki Absalom diperlakukan kasar, dan hal itu diperintahkannya di depan umum.

Hukum perang. Sebagai tentara profesional, Yoab hanya mengenal kaidah, membunuh atau dibunuh. Karenanya dia begitu antusias untuk menyelesaikan perang saudara ini dengan membunuh Absalom. Yoab melupakan kaidah hukum perang lainnya yaitu bahwa suka tidak suka, setuju atau tidak, perintah atasan haruslah dilaksanakan. Tindakan Yoab itu demi negara atau demi melampiaskan dendam? Memang peperangan acapkali dilihat sebagai kesempatan untuk melampiaskan dendam dan demi negara dijadikan dalih untuk membenarkan perbuatan tersebut.

Renungkan: Umat Tuhan tidak menganut etika "tujuan menghalalkan cara".

(0.12736214615385) (2Sam 20:1) (sh: Mengail di air keruh. (Selasa, 14 Juli 1998))
Mengail di air keruh.

Mengail di air keruh.
Lagi-lagi kita melihat kelicikan manusia. Ketegangan yang terjadi di antara suku-suku Israel dan Yehuda dimanfaatkan oleh Seba untuk memperoleh kekuasaan. Ia menghasut bangsa Israel dengan menyebarkan isu buruk tentang Daud, dan hasutan itu berhasil. Akankah ada sejahtera dalam hati bila memperoleh kedudukan dengan fitnah dan hasutan?

Pengabdian yang tulus. Untuk memadamkan pemberontakan Seba, Daud menunjuk Abisai, saudara Yoab, namun kita juga membaca bahwa Yoab ikut berjuang meski sudah tidak termasuk pasukan Daud. Kesediaan Yoab berjuang didasarkan pada kerinduannya mengabdi kepada raja bahkan kepada Tuhan sendiri yang mengangkat Daud sebagai raja Israel.

Nasihat bijaksana. Keberadaan seorang perempuan itu tidak diperhitungkan dalam budaya Yahudi. Tetapi ketika Yoab bermaksud menghancurkan kota Abel-bet-Maakha, tampillah seorang perempuan mengingatkan dengan pertanyaan yang singkat namun sarat makna (ayat 16-19). Hal ini mencerminkan kepedulian seseorang terhadap tindakan fatal dan mendatangkan banyak korban.

Renungkan: Meski bukan hal besar yang mampu Anda lakukan, sebuah kepedulian itu besar artinya. Bayangkan andai Tuhan tak peduli kepada ciptaan-Nya apa yang terjadi?

(0.12736214615385) (2Sam 24:18) (sh: Tuhan membuka pintu pengampunan. (Kamis, 23 Juli 1998))
Tuhan membuka pintu pengampunan.

Tuhan membuka pintu pengampunan.
Nabi Gad diutus Tuhan kepada Daud untuk menyampaikan perintah-Nya agar mendirikan mezbah di tempat pengirikan Arauna. Mengingat kesalahan Daud sangat besar, sehingga tak kurang tujuh puluh ribu orang mati, titah itu sungguh menyatakan kemurahan Tuhan yang menakjubkan. Apa arti mezbah? Korban di atas mezbah adalah karunia Tuhan yang mengajarkan prinsip penebusan dosa. Korban itu menunjuk bahwa dosa hanya dapat diampuni bila ada pihak lain yang kudus di mata Allah yang menanggung hukuman dosa ganti orang berdosa. Korban itu membawa pengampunan dosa bila disertai sesal dan tobat karena iman.

Daud tak mau yang gratis. Arauna menyatakan bersedia membantu Daud dalam mewujudkan rencana mendirikan mezbah di atas tanah miliknya. Daud tak perlu membeli tanah itu, sebab selain Arauna menghormati raja, juga karena pengorbanan itu bagi Tuhan. Tapi Daud menolak memberikan korban persembahan tanpa keterlibatan diri penuh.

Renungkan: Dosa adalah kejahatan di mata Tuhan. Hanya korban penggantian Yesus yang dapat memenuhi sempurna tuntutan kesucian Allah. Kristus telah membuka jalan keselamatan itu, namun kita harus sepenuhnya menyerahkan diri kepada-Nya dalam iman dan tobat sejati.

(0.12736214615385) (1Raj 7:1) (sh: Motivasi dan tujuan pembangunan (Minggu, 1 Agustus 2004))
Motivasi dan tujuan pembangunan

Motivasi dan tujuan pembangunan. Anda pernah mengunjungi gedung gereja atau gedung bersejarah lainnya yang megah dan indah? Bagaimana kesan Anda? Kagum dan merasakan kebesaran yang hadir melalui kemegahan tersebut? Dapat diduga bahwa atas dasar dan untuk tujuan serupa, Salomo membangun Bait Allah dan kemudian istananya.

Pembangunan istana Salomo dengan berbagai bangunan tambahan yang dicatat di ayat 1-7 memang luar biasa. Lama pembangunan istana tersebut tiga belas tahun. Besar bangunan tersebut lebih luas dari pada bangunan Bait Allah. Bahan bangunan yang dipakai baik untuk membangun istana maupun untuk Bait Allah ternyata semuanya berkualitas dan harganya mahal (ayat 8-12). Namun pertanyaannya adalah, apa faedah membangun gedung-gedung semegah ini?

Dalam suasana bangsa yang sedang prihatin saat ini, membangun apa pun perlu mempertimbangkan berbagai hal secara matang. Membangun gedung gereja, gedung pemerintah, gedung partai, atau gedung rumah pribadi tanpa mempertimbangkan begitu banyak orang yang menderita dalam kemiskinan, adalah sesuatu yang tidak bijaksana. Ada hal yang lebih penting daripada membangun gedung yaitu membangun hidup sesama manusia dan membangun hubungan antarmanusia. Kiranya kita bijak menghindari hal-hal yang menekankan pemeragaan fisik dan tidak mengabaikan yang lebih hakiki.

Doaku: Tuhan tolong aku tidak terjebak dalam pembangunan fisik semata. Tolong aku membangun iman dan menjadi berkat bagi orang lain.

(0.12736214615385) (1Raj 10:1) (sh: Hati-hati dengan segala kemuliaan! (Minggu, 8 Agustus 2004))
Hati-hati dengan segala kemuliaan!

Hati-hati dengan segala kemuliaan! Kemuliaan yang tidak dikembalikan kepada Allah dapat menjadi jerat ke dalam berbagai kejatuhan. Kesombongan, lupa diri, gila kuasa, memperalat sesama, manipulasi, adalah sebagian kecil dari kejatuhan yang dimaksud. Pasal 10 ini menceritakan segala kebesaran Salomo. Kebesaran ini dinyatakan dalam bentuk kekayaan, kemewahan, dan kelimpahan (ayat 14-29). Kebesaran ini dinyatakan juga melalui pengakuan ratu negeri Syeba yang membuatnya memuji Allah yang disembah Salomo (ayat 1-13). Hal tersebut dipakai Yesus sebagai ilustrasi akan hikmat diri-Nya yang jauh melebihi Salomo (Matius 12:42). Ratu dari Selatan itu diberkati oleh hikmat Salomo. Berarti kebesaran Salomo benar adanya. Itu adalah anugerah yang Allah berikan dan yang telah menjadi berkat untuk orang lain.

Namun di sisi lain, ada peringatan Allah kepada Salomo (ayat 9:1-9). Peringatan Allah ini disebabkan oleh "kelalaian" Salomo (ayat 9:10-14). Hal ini menimbulkan tanda tanya di benak kita. Apakah semua kebesaran Salomo ini akan bertahan? Apakah Salomo akan tetap rendah hati mengakui TUHAN sebagai Allahnya?

Tak ada manusia yang kebal terhadap godaan untuk memegahkan diri. Agar tidak jatuh kepada kesombongan, kita harus senantiasa merendahkan hati di hadapan Allah, dan mengembalikan segala kemuliaan hanya kepada-Nya.

Doaku: Tuhan, jangan biarkan aku sombong. Ingatkan aku bahwa apa yang kuperbuat dan semua keberhasilanku adalah anugerah-Mu semata.

(0.12736214615385) (1Raj 14:21) (sh: Kehilangan kemuliaan Allah (Minggu, 15 Agustus 2004))
Kehilangan kemuliaan Allah

Kehilangan kemuliaan Allah. Salah satu bentuk penghukuman Allah bagi manusia berdosa adalah kehilangan kemuliaan Allah dan perkenan Allah atas hidupnya. Hal itu terjadi dalam kisah Raja Rehabeam.

Rehabeam adalah anak Salomo yang "membiarkan" kerajaan Yehuda berdosa. Kalau anak Salomo membawa dan mengakibatkan kerajaan Yehuda berdosa (ayat 22), bagaimana dengan kerajaan Israel? Adakah masa depan bagi bangsa Israel?

Apa dosa-dosa kerajaan Yehuda? Ayat 23-24 menjelaskan adanya dosa penyembahan berhala dan ritual penyembahan berhala yang menjijikkan dengan mencampurkan dosa seksual ke dalam ibadah. Dosa ini menajiskan tanah perjanjian, sebab hadirat dan nama Allah ada di sana. Itu sebabnya Allah menghukum mereka. Hukuman Allah datang berupa penyerbuan Raja Sisak dari Mesir untuk merampas kekayaan Bait Allah yang dibangun dengan mewah dan megah oleh Salomo. Penyerbuan itu mengakibatkan semua kemewahan dan kemegahan Bait Allah maupun istana raja hilang. Hukuman Allah ini mengisyaratkan bahwa umat Israel kini telah kehilangan kemuliaan Allah .

Perbuatan dosa yang kita lakukan mengakibatkan penghukuman Allah terjadi. Penghukuman Allah yang nyata adalah hilangnya kemuliaan dan perkenan Allah pada seseorang. Betapa dahsyat hukuman ketika Allah menarik diri dari orang yang berdosa.

Renungkan: Berbuat dosa berarti kehilangan kemuliaan Allah sebab dosa memisahkan kita dari Allah (Roma 3:23).

(0.12736214615385) (1Raj 18:20) (sh: Allah yang sejati (Minggu, 22 Agustus 2004))
Allah yang sejati

Allah yang sejati. Mungkinkah manusia mencari Allah yang sejati melalui ilmu pengetahuan, budaya, upacara, kunjungan ke tempat-tempat di berbagai penjuru bumi?

Perikop ini menceritakan peristiwa konfrontasi antara Elia dengan empat ratus lima puluh nabi Baal yang terjadi di Gunung Karmel. Dua mezbah dengan daging persembahan bagi Allah dan Baal sudah disiapkan. Peraturannya adalah allah yang menyambar daging persembahan dengan api menunjukkan bahwa itulah Allah yang sejati (ayat 23-24). Tujuan konfrontasi ini adalah untuk menyatakan kuasa Allah atas Baal dan untuk menunjukkan siapakah Allah Israel yang sejati.

Para nabi Baal memulai doa mereka yang digabungkan dengan tarian ritual (= tata cara dalam upacara keagamaan) termasuk ritual penyiksaan diri yang ternyata sia-sia (ayat 26-29). Sebaliknya Elia yang berdoa tanpa ritual mendapatkan jawaban yang menakjubkan. Api Allah bukan hanya membakar habis daging persembahan, tetapi juga membakar mezbah, tanah, bahkan air di parit (ayat 30-38). Peristiwa itu menyadarkan bangsa Israel untuk kembali pada Allah Israel yang sejati (ayat 39). Setelah itu, Elia menubuatkan akan turunnya hujan (ayat 41-45). Terbuktilah siapa Allah sejati, yaitu Ia yang telah mengalahkan Baal dengan api dan hujan, bahkan berkuasa menahan dan mencurahkan hujan.Siapakah Tuhan dalam hidup Anda? Allah sejati atau allah lain seperti: harta, kuasa, popularitas, astrologi, dlsb?

Renungkan: Yesus adalah Allah yang sejati. Sudahkah Anda memilih untuk menyembah-Nya?

(0.12736214615385) (1Raj 22:41) (sh: Konsisten dengan imannya (Minggu, 29 Agustus 2004))
Konsisten dengan imannya

Konsisten dengan imannya. Seseorang yang pernah mengalami anugerah Tuhan seharusnya memelihara imannya dengan konsisten. Ia tahu bahwa Allah satu-satunya sumber kebenaran, sehingga ia tidak menjual imannya untuk apapun.

Yosafat adalah seorang anak Tuhan yang belajar dari pengalaman iman, lalu hidup konsisten dengan imannya. Ia tidak mau gegabah menuruti nasihat Ahab untuk berperang bersama melawan Aram (ayat 22:1-28). Ia meminta nasihat nabi Allah sebelum melakukannya. Ia mengalami anugerah Tuhan, ketika ia ikut Ahab memerangi Aram. Seharusnya ia mati dalam peperangan itu, tetapi karena anugerah Tuhan, ia selamat dan Ahab yang mati (ayat 22:29-40). Bagi Yosafat pengalaman berharga ini menyebabkan imannya makin teguh pada Tuhan. Alkitab mencatat ia mengikuti jejak ayahnya, Asa yang saleh (ayat 43). Ia melakukan lebih dari Asa, yaitu menghapuskan praktek pelacuran bakti yang masih ada pada masa sebelumnya (ayat 47).

Ada satu hal yang secara konsisten Yosafat terapkan. Walaupun ia hidup berdamai dengan raja Israel, yaitu Ahab dan kemudian Ahazia, anak Ahab (ayat 45), ia tidak mau terlibat lagi dengan "permainan" politik. Ia tahu turut serta dengan orang tidak seiman lebih banyak menghasilkan kerusakan daripada kebaikan.

Konsisten dengan iman berarti konsisten menghindarkan diri dari persekutuan dengan orang yang tidak seiman, serta konsisten memuliakan Tuhan dengan kehidupannya.

Doaku: Tuhan tolong aku menjadi anak-Mu yang konsisten menjalani hidup dalam anugerah-Mu.

(0.12736214615385) (2Taw 11:1) (sh: Benar ketika mendengarkan firman Allah (Minggu, 19 Mei 2002))
Benar ketika mendengarkan firman Allah

Benar ketika mendengarkan firman Allah. Satu-satunya cara yang terpikir oleh Rehabeam untuk menyelesaikan pemberontakan Yerobeam adalah dengan cara kekerasan militer. Seratus delapan puluh ribu pasukan khusus hendak ia kerahkan untuk memadamkan pemberontakan Yerobeam. Tetapi, intervensi kenabian mencegah perpecahan menjadi pertumpahan darah. Nabi Semaya menyampaikan firman yang datang dari Allah. Pertama, larangan kepada Rehabeam agar tidak melanjutkan rencananya mengerahkan kekuatan militer tersebut (ayat 4a). Kedua, penjelasan bahwa perpecahan yang dipimpin oleh Yerobeam adalah bagian dari kehendak Tuhan sendiri, yaitu seperti yang memang telah dinubuatkan sebelumnya terhadap Salomo.Keberpihakan Tawarikh pada garis keturunan Daud kembali terlihat dalam bagian ini dengan menyebut “segenap orang Israel di Yehuda dan di Benyamin” (ayat 3). Meskipun Israel terpecah dua, namun Tawarikh memahami Israel ya ng si sa yang dalam zaman pascapembuangan Tuhan pulihkan kembali menjadi Israel. Mereka itulah yang dipertahankan dan dipelihara Allah. Walau hanya dua suku, mereka kini disebut sebagai segenap orang Israel.

Seperti halnya Daud membangun kerajaan dan ibadah, demikian pun Rehabeam kini memberi perhatian pada kedua aspek tersebut. Karena dengar-dengaran pada suara Allah, Rehabeam mampu memusatkan kekuatan untuk kepentingan pembangunan, bukan untuk kepentingan penumpasan yang jelas tak akan pernah dapat menyelesaikan masalah.

Renungkan: Roh Allah memimpin melalui firman Allah, bertujuan menghasilkan hal yang baik bagi kehidupan itu, dan kerap menuntut kita untuk taat dengan cara menahan dan menyangkali diri.

(0.12736214615385) (2Taw 26:1) (sh: Berkat berubah menjadi kutuk (Minggu, 30 Juni 2002))
Berkat berubah menjadi kutuk

Berkat berubah menjadi kutuk. Uzia dipilih bangsa Yehuda menggantikan Amazia ayahnya sejak usia enam belas tahun dan memerintah sampai lima puluh dua tahun lamanya. Satu hal yang langka. Pada awal masa pemerintahannya ia sangat memperhatikan Tuhan -- peranan nabi Zakharia yang menjadi pendamping besar sekali di sini. Berkat Tuhan melimpah ke atasnya. Mulai dari penaklukan bangsa-bangsa Filistin, Amon, dan Arab, bahkan nama Uzia tersohor sampai ke Mesir -- salah satu negara raksasa pada zamannya (ayat 8). Tuhan memberinya kesempatan untuk menambahkan beberapa bangunan dan memperkuat tembok kota Yerusalem, memberkati ekonomi rakyat terutama dalam bidang pertanian dan peternakan (ayat 10). Juga dalam bidang militer, Yehuda menjadi negara yang kuat karena mempunyai pasukan elite yang hebat dan berhasil mengembangkan teknologi militer yang canggih pada zamannya (ayat 11-15).

Sayang berkat tidak disambut dengan rendah hati. Uzia lupa diri, ngelunjak, takabur, arogan, meremehkan Tuhan. Ketetapan Tuhan yang membagi kuasa pemerintahan dari penyelenggaraan ibadah tak ia hiraukan. Ia lancang membakar sendiri ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan di tempat kudus (ayat 17), melecehkan Azarya yang seharusnya bertugas dan marah besar ketika diperingatkan. Akibatnya, Tuhan membuatnya mendadak terkena kusta di dahi yang memaksanya keluar dari rumah Tuhan karena najis. Ia dikarantina karena penyakit itu. Ironis bahwa seorang raja yang tersohor harus mati dalam kesepian dan kesendirian dengan tanda kutuk hadir seterusnya di tubuhnya.

Renungkan: Kesombongan bukan saja akar segala dosa, tetapi juga awal segala celaka.

(0.12736214615385) (Ezr 6:13) (sh: Sumber sukacita (Selasa, 7 Desember 1999))
Sumber sukacita

Sumber sukacita. Meskipun harus mengalami kesulitan dan halangan selama bertahun-tahun, akhirnya pembangunan Bait Allah dapat diselesaikan. Dengan jalan menggerakkan hati para pembesar dan raja untuk mengubah sikap mereka terhadap Yehuda, Allah mengisi kehidupan Yehuda dengan sukacita. Ungkapan syukur mereka luapkan ketika rumah Tuhan ditahbiskan. Sukacita itu terpancar sebagai respons atas kebaikan Allah, Sang Sumber sukacita. Berbagai hal dialami umat Kristen zaman ini, tetapi bila kita melihat dan menikmati buah pembangunan "rumah Allah" kelak, maka hati kita akan melimpah dengan syukur dan sukacita.

Allah masih terus bekerja. Pembangunan kembali rumah Allah membutuhkan waktu yang panjang. Dalam waktu yang panjang itu Allah tidak pernah berhenti bekerja memulihkan keadaan umat. Dalam perwujudan rencana tersebut, kadang-kadang Allah bekerja di dalam dan melalui kehidupan musuh umat-Nya. Kita harus beriman bahwa rencana dan tindakan musuh yang dipakai Allah tidak akan melewati batas rencana dan kedaulatan-Nya.

Renungkan: Segala usaha yang kita lakukan demi terciptanya suatu kesatuan umat Allah membutuhkan waktu yang lama. Bersabarlah, karena dalam waktu-waktu yang panjang itu Allah tetap bekerja.

(0.12736214615385) (Ezr 7:1) (sh: Tidak pelayanan tidak berarti tidak baca Alkitab (Rabu, 8 Desember 1999))
Tidak pelayanan tidak berarti tidak baca Alkitab

Tidak pelayanan tidak berarti tidak baca Alkitab. Ezra tidak berkesempatan melayani Allah sebagai imam di Babilon. Meskipun dia memiliki garis keturunan yang langsung dari Harun untuk menjadi seorang imam besar, namun lingkungan tidak memungkinkan dia melakukan itu. Keadaan demikian tidak membuat dia menjadi buta Alkitab, sebaliknya menjadi seorang ahli Alkitab. Kerinduan membaca Alkitab bukan terpelihara karena adanya pelayanan, akan tetapi ada dan terpelihara karena persekutuan kita dengan Tuhan yang tak akan dipuaskan dengan hanya melayani.

Hal pertama dan utama. Kesempatan pelayanan yang tidak diperoleh di Babilon, terbuka bagi Ezra ketika dia pulang ke negerinya, yaitu melayani di Bait Allah. Bangsa yang menuju pada pembaharuan itu memerlukan sesuatu yang sangat mutlak yang harus ada dan pertama, yaitu pengajaran firman Tuhan. Namun sebelum pembaharuan tersebut dimulai, pemimpin haruslah mempunyai prioritas yang utama terlebih dahulu, yaitu bahwa ia harus meneliti dan melakukan pengajaran firman Tuhan itu dalam kehidupannya.

Renungkan: Setiap orang yang mengajar dan menyaksikan kebenaran firman Tuhan, harus lebih dahulu membaca, memahami, dan menerapkan pengajaran dalam kehidupannya.

(0.12736214615385) (Ezr 7:11) (sh: Allah yang mengambil, Allah yang mengembalikan (Kamis, 9 Desember 1999))
Allah yang mengambil, Allah yang mengembalikan

Allah yang mengambil, Allah yang mengembalikan. Pada masa pembuangan Israel, harta benda Yehuda dan perkakas Bait Allah diangkut ke Babilon. Ketika umat Allah dibebaskan dan pulang ke Yerusalem lagi, Allah juga mengembalikan segala perkakas Bait Allah dan barang-barang lain yang dibutuhkan umat (emas, perak, uang), bahkan kemudahan-kemudahan diperoleh dari penduduk Babilon. Betapa luar biasa Allah kita! Kristen masa kini, janganlah takut menghadapi bahaya apa pun, karena Allah bertindak menyatakan kuasa-Nya dalam berbagai macam cara.

Tidak merdeka tetapi melebihi merdeka. Yehuda masih di bawah kuasa raja Koresy, namun pelaksanaan firman Tuhan secara murni lebih terjamin dibandingkan ketika Yehuda berada di bawah pemerintahan raja Yehuda sendiri. Kebenaran yang kita dapatkan bahwa Kristen tidak perlu takut hidup di bawah pemerintahan siapa pun termasuk pemerintahan yang tidak mengenal Allah, karena jaminan kebebasan melaksanakan kehidupan agama secara murni dan konsekuen berada dalam genggaman Allah kita yang berdaulat.

Renungkan: Begitu banyak usaha yang menghancurkan semangat Kristen beribadah kepada Allah, tetapi janganlah takut untuk menyembah dan menyaksikan kebenaran Allah.

(0.12736214615385) (Ezr 8:31) (sh: Dinamika kerja Allah (Sabtu, 11 Desember 1999))
Dinamika kerja Allah

Dinamika kerja Allah. Tanpa perlindungan tentara Koresy, Ezra dan kawan-kawan tiba dengan selamat di Yerusalem. Dua hal Allah lakukan yaitu melindungi dan menghindarkan. Ketika Allah mengizinkan ada bahaya, Ia akan melindungi sehingga bahaya itu tidak akan melukai atau memberikan dampak. Sedangkan menghindarkan membuat mereka tidak akan mengerti bahaya. Dinamika yang indah, yaitu bahwa Allah yang bersama dalam komunitas melindungi dan berjalan paling depan untuk menuntun sehingga bahaya dihindarkan. Indah sekali, bukan hanya raja dan para wakil raja, bahkan bupati pun digerakkan hatinya oleh Allah.

Administrasi yang teratur. Penimbangan perak dan emas dilakukan pada hari ke empat. Ada pengawasan seorang imam dan dibantu orang Lewi yang bisa dianggap sebagai saksi. Kemudian hasilnya dibukukan. Inilah keteraturan administrasi dalam kegiatan pelayanan. Administrasi yang berlaku dalam gereja masa kini sering menimbulkan kesan "amburadul" (berantakan). Ada hamba Tuhan yang terlalu jauh mencampuri urusan administrasi, sehingga urusan pelayanan terbengkalai. Sebaliknya ada juga yang tidak mau tahu tentang urusan administrasi. Gereja harus menyeimbangkan gerak laju pelayanan dengan penerapan administrasi yang teratur dan bertanggungjawab.

(0.12736214615385) (Ezr 9:10) (sh: Nikah campur adalah perbuatan dosa di hadapan Allah (Senin, 13 Desember 1999))
Nikah campur adalah perbuatan dosa di hadapan Allah

Nikah campur adalah perbuatan dosa di hadapan Allah. Pernikahan adalah bentuk hubungan yang terpenting dan paling berpengaruh dalam kehidupan antarmanusia. Alkitab menjadikan hubungan nikah sebagai gambaran hubungan Allah dan umat-Nya yang timbal balik. Tuhan Allah melarang pernikahan campur dilakukan umat-Nya, supaya di dalam keluarga terpelihara kemurnian iman dalam satu dasar iman yang teguh. Tetapi umat melakukan hal yang bertolak belakang dengan yang Allah perintahkan bagi mereka. Selama berada di pembuangan Allah tidak meninggalkan umat, tetapi ketika kembali ke Yerusalem umat melakukan pernikahan campur.

Bergantung pada kemurahan Allah. Bila terlanjur nikah campur, apa yang harus dilakukan? Ezra menyadari keseriusan umat menyadari kesalahan tersebut. Mereka mengakui dan memohon belas kasihan Tuhan. Tuhan akan mengampuni dan mengubah hal yang salah itu. Tetapi untuk memperbaiki dibutuhkan usaha maksimal dan proses yang panjang. Janganlah mengulang dosa yang sama, meskipun tersedia pengampunan Allah.

Renungkan: Pengampunan disediakan bukan supaya kita bebas melakukan dosa, tetapi supaya menyadari bahwa pengampunan adalah kemurahan Allah.

(0.12736214615385) (Ezr 10:1) (sh: Sekali lagi, kekuatan doa! (Selasa, 14 Desember 1999))
Sekali lagi, kekuatan doa!

Sekali lagi, kekuatan doa! Ezra belum bertindak apa-apa terhadap orang-orang yang telah melanggar perintah Allah. Ia hanya mengandalkan doa dan pengakuan dosa yang sungguh-sungguh tulus. Hasilnya orang-orang yang telah berbuat dosa itu datang sendiri dan mengakui dosanya. Pengaruh yang diberikan sungguh luar biasa. Kristen di Indonesia harus meneladaninya, yaitu mengakui dosa bangsa ini, menangis di hadapan-Nya, dan mohon pengampunan-Nya. Jangan hanya menyesal! Menyesal adalah reaksi pertama. Reaksi selanjutnya yang harus dilakukan, yaitu tindakan untuk mengoreksi perbuatan dosa itu dan bertobat.

Rasa iba yang salah. Koreksi harus dilakukan oleh mereka yang telah melanggar firman Allah, yaitu dengan memisahkan diri dari perempuan asing yang sudah dinikahinya. Memang perpisahan itu pahit dan menimbulkan rasa sakit bagi para perempuan asing yang sudah dinikahinya dan anak-anak yang dilahirkan. Sudah pasti hal ini akan menimbulkan perasaan iba atau kasihan. Rasa pahit dan sakit seharusnya tidak terjadi kalau mereka tidak melanggar firman Allah.

Renungkan: Ketika kita berbuat dosa tanpa berpikir panjang bahwa akan ada risiko dosa, seringkali yang kita inginkan hanyalah kenikmatan sementara. Bertobatlah.

(0.12736214615385) (Ayb 17:1) (sh: Bolehkah membela diri? (Minggu, 12 Desember 2004))
Bolehkah membela diri?

Bolehkah membela diri? Kepada siapa anak Tuhan yang menderita boleh berpaling? Tentu kepada Allah, apalagi jika penderitaan itu terjadi bukan karena dosa-dosanya.

Ayub yakin bahwa penderitaannya itu diakibatkan Tuhan menekan dirinya, bukan karena kesalahannya. Sementara para sahabatnya terus menyalahkan dan memojokkan dia. Sekarang Ayub melanjutkan lagi keluhannya terhadap para sahabatnya seraya meminta pembelaan Allah. Ayub percaya Ia akan membela dirinya karena yang dikatakan teman-temannya itu salah. Ayub berani meminta Tuhan menjamin kebenaran dirinya dan menyatakan para sahabatnya bersalah, sebab mereka telah memfitnah dia (ayat 3-5). Di sini Ayub meminta kepada Tuhan agar tudingan dosa itu dibalikkan kepada mereka. Oleh karena, tuduhan itu tidak terbukti, maka merekalah yang harus ganti dituduh! Jadi, walaupun keadaan Ayub yang dituding berdosa itu membuat orang lain menganggap dia hina (ayat 6), bahkan orang jujur tidak dapat mengerti dirinya (ayat 8), namun sebagai orang benar, Ayub tak tergoyahkan (ayat 9). Maka Ayub mengajukan argumentasi ke sahabatnya yang berubah menjadi lawannya itu (ayat 10).

Bagi Ayub, kalau ia menyerah kepada tuduhan, itu sama dengan menyerahkan harapannya kepada dunia orang mati, maka ia akan tenggelam dan habis (ayat 13). Sebaliknya, karena Ayub yakin akan ketidakbersalahannya dalam penderitaan, dan percaya akan keadilan Tuhan, maka ia berjuang membela dirinya.

Renungkan: Anak Tuhan tidak perlu membela diri ketika dituduh, karena Kristus sudah membelanya.



TIP #22: Untuk membuka tautan pada Boks Temuan di jendela baru, gunakan klik kanan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA