Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel,<x id="z" /> karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa<x id="a" /> seluruh bumi<x id="b" /> dan dari situlah mereka diserakkan<x id="c" /> TUHAN ke seluruh bumi.

Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel.<x id="a" /> Ia memasang kemahnya<x id="b" /> dengan Betel di sebelah barat dan Ai<x id="c" /> di sebelah timur, lalu ia mendirikan di situ mezbah bagi TUHAN dan memanggil nama TUHAN.<x id="d" />

Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki<x id="n" /> bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak,<x id="o" /> dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia<x id="p" /> menjadi perjanjian<x id="q" /> yang kekal untuk keturunannya.

Kemudian Abimelekh memanggil Abraham dan berkata kepadanya: "Perbuatan apakah yang kaulakukan ini terhadap kami, dan kesalahan apakah yang kulakukan terhadap engkau, sehingga engkau mendatangkan dosa besar atas diriku dan kerajaanku? Engkau telah berbuat hal-hal yang tidak patut<x id="t" /> kepadaku."

Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut<x id="u" /> keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.

Allah mendengar<n id="1" /> suara<x id="z" /> anak itu, lalu Malaikat Allah<x id="a" /> berseru dari langit<x id="b" /> kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: "Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut,<x id="c" /> sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring.

Lalu Abimelekh memanggil Ishak dan berkata: "Sesungguhnya dia isterimu, masakan engkau berkata: Dia saudaraku?<x id="q" />" Jawab Ishak kepadanya: "Karena pikirku: Jangan-jangan aku mati karena dia."

Ia pindah dari situ dan menggali sumur yang lain lagi, tetapi tentang sumur ini mereka tidak bertengkar. Sumur ini dinamainya Rehobot,<x id="i" /> dan ia berkata: "Sekarang TUHAN telah memberikan kelonggaran<x id="j" /> kepada kita, sehingga kita dapat beranak cucu<x id="k" /> di negeri ini."

Kata Esau: "Bukankah tepat namanya Yakub,<x id="i" /> karena ia telah dua kali menipu<x id="j" /> aku. Hak kesulunganku<x id="k" /> telah dirampasnya, dan sekarang dirampasnya pula berkat<x id="l" /> yang untukku." Lalu katanya: "Apakah bapa tidak mempunyai berkat lain bagiku?"

Ketika diberitahukan perkataan Esau,<x id="z" /> anak sulungnya itu kepada Ribka, maka disuruhnyalah memanggil Yakub, anak bungsunya, lalu berkata kepadanya: "Esau, kakakmu, bermaksud membalas dendam membunuh<x id="a" /> engkau.

Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata: "Sesungguhnya, TUHAN telah mendengar, bahwa aku tidak dicintai,<x id="v" /> lalu diberikan-Nya pula anak ini kepadaku." Maka ia menamai anak itu Simeon.<x id="w" />

Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata: "Sekali ini suamiku akan lebih erat kepadaku,<x id="x" /> karena aku telah melahirkan tiga anak laki-laki baginya." Itulah sebabnya ia menamai anak itu Lewi.<x id="y" />

Berkatalah Lea: "Allah telah memberikan hadiah yang indah kepadaku; sekali ini suamiku akan tinggal bersama-sama<x id="h" /> dengan aku, karena aku telah melahirkan enam orang anak laki-laki baginya." Maka ia menamai anak itu Zebulon.<x id="i" />

Pada waktu pagi gelisahlah<x id="q" /> hatinya, lalu disuruhnyalah memanggil semua ahli<x id="r" /> dan semua orang berilmu di Mesir<n id="1" />. Firaun menceritakan mimpinya kepada mereka, tetapi seorangpun tidak ada yang dapat mengartikannya kepadanya.<x id="s" />

Lalu Firaun menamai Yusuf:<x id="s" /> Zafnat-Paaneah, serta memberikan Asnat, anak Potifera, imam<x id="t" /> di On,<x id="u" /> kepadanya menjadi isterinya.<x id="v" /> Demikianlah Yusuf muncul sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.

Ketika itu Yusuf tidak dapat menahan hatinya<x id="m" /> lagi di depan semua orang yang berdiri di dekatnya, lalu berserulah ia: "Suruhlah keluar semua orang dari sini.<x id="n" />" Maka tidak ada seorangpun yang tinggal di situ bersama-sama Yusuf, ketika ia memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya.

Ketika hampir waktunya bahwa Israel<x id="h" /> akan mati,<x id="i" /> dipanggilnyalah anaknya, Yusuf, dan berkata kepadanya: "Jika aku mendapat kasihmu,<x id="j" /> letakkanlah kiranya tanganmu di bawah pangkal pahaku,<x id="k" /> dan bersumpahlah, bahwa engkau akan menunjukkan kasih<x id="l" /> dan setia<x id="m" /> kepadaku: Janganlah kiranya kuburkan aku di Mesir,

dan sebagai Malaikat<x id="c" /> yang telah melepaskan aku dari segala bahaya,<x id="d" /> Dialah kiranya yang memberkati<x id="e" /> orang-orang muda ini,<x id="f" /> sehingga namaku serta nama nenek dan bapaku, Abraham dan Ishak,<x id="g" /> termasyhur oleh karena mereka dan sehingga mereka bertambah-tambah menjadi jumlah yang besar di bumi.<x id="h" />"

Ketika penduduk negeri itu, orang-orang Kanaan,<x id="h" /> melihat perkabungan di Goren-Haatad itu, berkatalah mereka: "Inilah perkabungan<x id="i" /> orang Mesir yang amat riuh." Itulah sebabnya tempat itu dinamai Abel-Mizraim, yang letaknya di seberang Yordan.

Lalu pada malam itu dipanggilnyalah Musa dan Harun, katanya: "Bangunlah, keluarlah dari tengah-tengah bangsaku, baik kamu maupun orang Israel; pergilah, beribadahlah<x id="u" /> kepada TUHAN, seperti katamu itu.