Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 501 - 520 dari 2117 ayat untuk namun (0.003 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.14149113207547) (Yes 15:1) (sh: Kemuliaan menjadi kehinaan. (Rabu, 07 Oktober 1998))
Kemuliaan menjadi kehinaan.

Kemuliaan menjadi kehinaan.
Sikap angkuh dan congkak Moab telah diketahui Israel sejak peristiwa keluar dari tanah Mesir. Saat itu Musa pernah berniat menghancurkan mereka, namun Allah melarangnya (bdk. Ul. 2:9). Kebaikan Allah itu ternyata tidak membuat mereka berubah sikap terhadap umat Allah. Tetap saja jahat, memusuhi, menimbulkan masalah. Kini, Allah sendiri bertindak membalas mereka. Kehancuran besar akan terjadi, menimpa kota-kota dan penduduk mereka (ayat 15:1-5). Begitu dahsyat kehancuran tersebut sampai pelihat pilu hati. Namun kehancuran itu masih akan disusul yang lebih ngeri lagi (ayat 15:9).

Menyogok Israel, membatalkan rencana Allah? Moab mengirimkan upeti kepada Yerusalem (ayat 1) meminta agar wanita dan pengungsi mereka diberi perlindungan (ayat 2-4). Dengan cerdik mereka memperalat pengharapan Mesianis menjadi pembujuk (ayat 5). Tetapi semua bujukan itu ditolak. Rencana Tuhan tidak dapat dibelokkan, baik oleh perlawanan maupun oleh bujukan. Kehancuran bagi Moab dan janji pembaruan bagi Israel, jelas tak dapat dibatalkan. Yang akan menggenapi janji Mesianis itu adalah Allah sendiri. Kini, Kristen mengakui bahwa janji Allah itu terwujud dalam Tuhan Yesus Kristus.

Renungkan: Tak ada kekuasaan manusia setinggi apa pun mampu mengubah rencana Allah dalam dunia.

(0.14149113207547) (Yes 17:1) (sh: Status beda diperlakukan sama. (Kamis, 08 Oktober 1998))
Status beda diperlakukan sama.

Status beda diperlakukan sama.
Ucapan ilahi terhadap bangsa-bangsa tertindas, sekaligus penindasnya terangkum dalam pasal ini. Damsyik dan Asyur, lenyap karena Tuhan semesta alam berkuasa melakukannya (ayat 3b, 13). Allah juga menghukum dan menelanjangi dosa Refaim (Israel Utara) yang telah berbalik menyembah berhala dan melupakan Allah. Sebenarnya Israel berbeda status dari bangsa-bangsa kafir. Namun kini mereka diperlakukan sama dengan bangsa-bangsa kafir, karena selama ini mereka sendiri bertindak seolah-olah bangsa kafir yang tidak kenal Allah.

Penghukuman dan pengharapan. Hajaran Tuhan meruntuhkan kesombongan dan kebanggaan Israel yang bergantung pada kekuatan sendiri. Tetapi hajaran Tuhan itu bertujuan lebih jauh, yaitu membuat beberapa dari mereka ingat kembali akan Tuhan Allah Perjanjian. Hajaran itu menghasilkan beberapa dari mereka yang bertobat dan dimurnikan (ayat 4-8). Dalam perhitungan manusia, bagaimana mungkin kelompok kecil itu mampu menahan kegaduhan yang ditimbulkan bangsa-bangsa di sekitarnya (ayat 12-14)? Namun semua itu hanya tahan sekejap di depan Allah (ayat 14).

Renungkan: "Andaikan Yesus Kau bukan milikku, dan tak Kau b'rikan darah-Mu bagiku, ke mana aku mohon pengampunan dan perlindungan?"

Doa: Ya Tuhan terima kasih, penghajaran-Mu menyucikan hidup kami.

(0.14149113207547) (Yes 19:18) (sh: Keselamatan di balik penghukuman (Minggu, 5 September 2004))
Keselamatan di balik penghukuman

Keselamatan di balik penghukuman. Tidak ada yang menduga kalau pendeta di kapel kecil dalam penjara itu mantan napi. Ia pernah dipenjara selama lima belas tahun. Segala pengalaman getir yang menimpa dirinya di penjara adalah hukuman bagi kejahatannya. Namun, justru di tengah keputusasaan, ia bertemu Kristus.

Hukuman dahsyat yang menimpa Mesir membuahkan hasil yang mengejutkan, yaitu pertobatan (lih. ay. 16-17). Lima kota akan mengadopsi bahasa dari tanah Kanaan (negeri Israel) dan menyatakan sumpah setia kepada Tuhan. Mezbah yang didirikan di Mesir menandakan ibadah yang menyertai pertobatan sejati itu. Mesir akan berseru kepada Tuhan dan Dia akan mengirimkan juruselamat (ayat 20). Bahasa yang dipakai untuk menunjukkan hubungan Mesir dengan Tuhan adalah bahasa Perjanjian Sinai, yaitu "Orang Mesir akan mengenal Tuhan" (ayat 21), dan "Diberkatilah Mesir, umat-Ku..." (ayat 25). Mesir akan diperlakukan sama seperti Tuhan memperlakukan Israel (ayat 22). Bahkan Asyur dan Mesir akan bersama-sama beribadah kepada Tuhan (ayat 23). Kedudukan Israel, Asyur, dan Mesir akan menjadi setara (ayat 24-25).

Perikop ini menggambarkan hal yang melampaui sejarah Israel sendiri, yang digenapi dalam Perjanjian Baru tatkala Kristus mempersatukan semua suku, bangsa, ras, dan bahasa di bawah kerajaan-Nya. Puji Tuhan. Kemurahan Tuhan tetap dinyatakan walaupun didahului dengan penghukuman dahsyat.

Renungkan: Berita Injil harus lengkap. Tuhan membenci dosa. Namun, Ia ingin semua orang berdosa dapat bertobat dan diselamatkan.

(0.14149113207547) (Yes 41:8) (sh: Cinta Allah dan cinta manusia. (Selasa, 22 Desember 1998))
Cinta Allah dan cinta manusia.

Cinta Allah dan cinta manusia.
Cinta kasih manusia kepada Allah mudah berubah. Cintanya di kala senang dan di kala susah berbeda. Meskipun dikatakan umat begitu mencintai Allah, namun faktanya beberapa kali mereka memberontak kepada Allah. Berbeda halnya dengan cinta kasih Allah kepada umat-Nya. Meskipun umat pilihan-Nya memberontak kepada-Nya, namun kasih Allah tidak berubah dan tetap untuk selamanya. Hukuman merupakan salah satu bentuk cinta kasih Allah kepada umat pilihan-Nya. Dalam keadilan-Nya Allah memberi hukuman. Ingat, kasih-Nya tidak berubah! "Jangan takut, sebab Aku menyertai engkau, jangan bimbang ... Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau" (ayat 10).

Si "cacing" Yakub, si "ulat" Israel. Karena dosa, manusia menjadi sangat tidak berharga di hadapan Allah. Yesaya mengumpamakannya seperti "cacing" dan "ulat" yang menjijikkan. Hanya belas kasihan dan anugerah-Nya, umat memperoleh pertolongan, bahkan dihormati sebagai hamba yang dikasihi dan layak melayani Allah yang Mahakudus. Tindakan Allah itu untuk menyatakan satu tujuan, yaitu supaya semua orang tahu bahwa "tangan Tuhan yang membuat semuanya ini" (ayat 20). Saat menjelang hari kelahiran Kristus, renungkanlah makna kasih Allah yang diwujudkan dalam inkarnasi-Nya menjadi manusia.

(0.14149113207547) (Yes 42:18) (sh: Buta dan tuli (Kamis, 04 Februari 1999))
Buta dan tuli

Buta dan tuli. Sekalipun bangsa Israel adalah umat Allah, namun banyak di antara mereka yang menutup mata dan telinga mereka terhadap firman Tuhan. Ketidakpercayaan dan kekerasan hati telah mengaburkan iman mereka. "Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku dan tuli seperti hamba Tuhan?" (19c, d). Sungguh sangat menyedihkan bila hamba-hamba Tuhan yang dipakai Tuhan namun mereka sendiri tidak melihat perbuatan Tuhan.

Awal penolakan terhadap Tuhan. Buta dan tuli rohani merupakan awal penolakan terhadap Tuhan. Akibatnya sangat fatal. Hukuman yang dialami Israel merupakan tindakan Tuhan agar mereka mau menyadari kesalahannya. Mereka harus mengakui bahwa mereka telah berdosa, tidak mengikuti jalan yang ditunjukkan-Nya dan tidak mendengarkan pengajaran-Nya. Bagaimana keadaan mata dan telinga rohani kita? Perhatikanlah bahwa Tuhan marah karena ketidaktaatan. Adakah perbuatan kita yang akan membuat Tuhan murka? Seberapa jauh kita mengindahkan atau menyepelekan tindakan Tuhan dalam hidup kita? Bukalah mata dan telinga, agar nyata penyelamatan Tuhan dalam hidup Anda.

Doa: Tuhan, ampunilah aku bila selama ini kurang memperhatikan Engkau. Tolonglah agar telinga, mata serta hatiku selalu terbuka pada-Mu.

(0.14149113207547) (Yes 47:1) (sh: Punah dalam sekejap (Senin, 15 Februari 1999))
Punah dalam sekejap

Punah dalam sekejap. Semula Allah memakai Babel untuk memberi pelajaran kepada Israel agar berbalik kepada-Nya. Namun, Babel sama sekali tidak menaruh belas kasihan, bahkan berkata dengan congkaknya: "Selama-lamanya aku tetap menjadi ratu!" Karena kecongkakan itu, Allah akan mengadakan pembalasan dan tidak menyayangkan seorang pun (3). Malapetaka yang akan menimpa mereka akan datang sekonyong-konyong, tidak dapat ditolak dengan jampi-jampi dan korban persembahan. Apa yang dimiliki dan menjadi kebanggaan mereka punah dalam sekejap mata. Kekuatan sihir dan mantera tak mampu menyelamatkan mereka dari murka Allah (15).

Tuhan semesta alam. Babel tidak mengenal Allah yang Mahakudus, Penebus Israel, Tuhan semesta alam; mereka hanya mengenal tukang jampi dengan segala mantera dan sihirnya, dan para peramal bintang. Namun, sesungguhnya kesudahan mereka ada di dalam kuasa dan kedaulatan Tuhan semesta alam (14-15). Allahlah yang berkuasa menghentikan bahkan mempermalukan "para penguasa" lain. Bagai jerami yang dibakar api, mereka tidak dapat melepaskan nyawanya dari kuasa nyala api (14).

Doa: Tuhan semesta alam, Engkaulah Allah yang kekal, tetap selama-lamanya.

(0.14149113207547) (Yes 58:1) (sh: Kesalehan yang palsu berarti kemunafikan (Sabtu, 20 Maret 1999))
Kesalehan yang palsu berarti kemunafikan

Kesalehan yang palsu berarti kemunafikan. Banyak orang beranggapan bahwa seseorang itu dikatakan "saleh", bila dia mampu menjalankan setiap ketentuan dan tuntutan ajaran agamanya. Namun anggapan ini sangat berbahaya, bila ketentuan dan tuntutan ajaran agama tersebut dijalankan dengan motivasi salah. Misalnya, agar dipuji orang dan disebut sebagai orang saleh. Secara khusus, Yesaya menyinggung pola berpuasa yang salah. Puasa dianggap cukup bila kita tidak makan dan minum. Namun penindasan, pemerasan, kelaliman terhadap para buruh, orang asing dan kaum lemah tetap dilakukan. Bukankah hanya orang-orang munafik yang melakukan hal ini? Tuhan Yesus, dalam Perjanjian Baru, mengecam: "Celakalah hai orang-orang munafik!"

Kesalehan yang sejati. Allah menghendaki agar dalam berpuasa, umat belajar untuk memiliki kesungguhan hati dan merendahkan diri. Tujuannya, agar kita terlepas dari keinginan untuk menindas orang lain, terlepas dari sikap egois dan serakah. Berpuasa berarti bertobat, yaitu meninggalkan cara hidup yang lama, dan memiliki hidup yang baru sesuai dengan kehendak Allah: membela hak yang lemah, memberi makan yang lapar, memberi pakaian yang telanjang, dll. Apakah keberadaan kita di tengah masyarakat adalah menjadi berkat yang nyata dirasakan oleh siapa pun di sekeliling kita?

Doa: Ya Tuhan, ampunilah kami yang seringkali jatuh dalam kemunafikan. Ajarlah kami untuk melakukan kehendak Tuhan dengan motivasi yang benar.

(0.14149113207547) (Dan 4:19) (sh: Allah berkuasa merendahkan dan meninggikan (Jumat, 23 April 1999))
Allah berkuasa merendahkan dan meninggikan

Allah berkuasa merendahkan dan meninggikan. Kini Daniel, hamba Allah yang setia dan penuh Roh itu, terpanggil untuk kembali mengartikan mimpi raja Nebukadnezar. Namun, sebelum Daniel mengartikan mimpi itu, ia terdiam dalam pikiran yang menggelisahkannya. Ia menyayangkan bencana yang akan menimpa raja karena kecongkakannya. Dengan tegas Daniel menjelaskan arti mimpi tersebut. Tersirat dalam arti mimpi itu, bahwa sekalipun Nebukadnezar yang meninggikan diri berkuasa atas bangsa-bangsa di dunia, namun penguasa dan penentu segala sesuatu adalah Tuhan Allah.

Peringatan dan harapan. Dalam penguraian arti mimpi itu, terkandung makna peringatan dan harapan bagi Nebukadnezar. Allah memberi peringatan dan pengajaran, supaya Nebukadnezar mengakui bahwa Yahweh, Allah Israel, adalah satu-satunya Penguasa atas segala bangsa. Harapannya ialah, berdasarkan atas pengakuan itulah, pemerintahannya akan dipulihkan. Tuhan Allah sendiri membuktikan diri sebagai Allah yang adil dan murah hati. Hanya dalam penaklukkan diri, manusia menemukan arti kemanusiaan yang sejati (34-37).

Renungkan: Apa pun perlakuan Allah untuk masing-masing kita, tak pernah bertujuan hanya untuk diri kita sendiri. Sebab itu jadilah penyalur dan bukan penghambat rencana dan berkat Allah bagi dunia ini.

(0.14149113207547) (Dan 9:20) (sh: Jawaban doa Daniel (Selasa, 29 Juni 1999))
Jawaban doa Daniel

Jawaban doa Daniel. Tuhan tidak diam. Ia bersabda, mendengar dan menjawab doa. Gabriel diutus untuk memaparkan apa yang akan terjadi kepada Israel selanjutnya. Yerusalem akan dipulihkan dalam masa tujuh puluh tujuh masa setelah Tuhan mengadakan pembersihan terhadap orang-orang Israel. Ini telah terjadi pada zaman Ezra dan Nehemia, setelah Israel dihajar di pembuangan. Enam puluh dua kali tujuh masa kemudian Israel akan membangun kota, namun di dalam kesulitan (25). Ini adalah masa restorasi Israel mempersiapkan kedatangan Kristus di bumi (26). Inilah pengharapan bagi Yerusalem yang segera akan dipulihkan.

Pengharapan yang akan terpenuhi. Nubuatan kepada Daniel tentang pemulihan Yerusalem ini mengundang banyak penafsiran, khususnya tentang arti rinci waktu yang dipaparkan. Namun yang penting ialah bahwa tiap kejadian dalam dunia ini dikendalikan Allah. Apa yang Allah firmankan benar adanya, karena lahir dari sifat Allah yang benar, dan pasti terjadi sebab rencana-Nya pasti. Tuhan pasti akan memulihkan Yerusalem dan pengharapan umat terpenuhi.

Renungkan: Hanya kepada Allah -- yang memberikan pengharapan -- kita patut mempertaruhkan masa depan dan pergumulan kita, sebab Ia terus bekerja dan mengatur waktu.

(0.14149113207547) (Dan 10:1) (sh: Hamba yang rindu menggumuli zaman (Rabu, 30 Juni 1999))
Hamba yang rindu menggumuli zaman

Hamba yang rindu menggumuli zaman. 21 hari lamanya Daniel merendahkan diri di hadapan Allah -- berpuasa -- untuk mendapatkan pengertian. Daniel rindu sekali mendapatkan hikmat Allah, untuk dapat memahami apa yang sedang dan akan terjadi. Kerinduan ini bukan hanya sebatas kerinduan akan pengetahuan, namun kerinduan ini muncul karena ia sangat memperhatikan dan memikirkan nasib bangsanya, umat Tuhan. Hamba Tuhan yang mau dan rindu menggumuli zaman seperti Daniel sangat dibutuhkan suatu bangsa. Walaupun harus menunggu jawaban Allah beberapa waktu lamanya, namun ini tidak berarti bahwa Allah sengaja menunda atau berlambat-lambat. Allah akan segera bertindak walaupun akan ada halangan yang menyebabkan terlambatnya jawaban itu.

Hamba Tuhan yang tidak sendiri. Penglihatan yang diterima Daniel sangat luar biasa, sehingga ia menjadi lemah. Allah memberinya kekuatan melalui malaikat utusan-Nya. Umat Tuhan tidak sendirian. Allah sendiri akan mengutus malaikat-malaikat-Nya untuk menjaga dan memelihara mereka sampai rencana Tuhan terlaksana. Malaikat Tuhan akan memberikan kekuatan, karena memang merekalah yang harus melayani umat Tuhan.

Renungkan: Apakah Anda seorang yang rindu menggumuli dan mendoakan zaman ini?

(0.14149113207547) (Dan 11:10) (sh: Penyebab peperangan (Jumat, 2 Juli 1999))
Penyebab peperangan

Penyebab peperangan. Penglihatan Daniel ini sungguh sangat menyedihkan dan memprihatinkan. Diungkapkan bahwa peperangan demi peperangan akan terjadi dari generasi ke generasi secara beruntun yang mengakibatkan penderitaan. Peperangan adalah merupakan akibat dari nafsu manusia yang ingin menguasai materi, wilayah, dan kekuasaan. Nafsu serakah yang menguasai manusia menyebabkan manusia lepas kendali dan berambisi memenuhi hasrat diri. Sesungguhnya manusia dapat belajar dari pengalaman pahit akibat peperangan yang pernah terjadi, namun seringkali peperangan terulang kembali karena ambisi pribadi atau kelompok tertentu. Hal ini menggambarkan bahwa sejarah mengulang dirinya sendiri.

Akibat peperangan. Peperangan menguakkan penderitaan ke permukaan dan dirasakan oleh banyak orang. Peperangan mengakibatkan penderitaan total: kelumpuhan bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dlsb. Banyak orang akan kehilangan suami, istri, bapak, ibu, anak, atau sahabatnya. Namun tak dapat dielakkan bahwa kini peperangan antar bangsa atau di dalam suatu bangsa telah menjadi berita hangat setiap hari, baik di koran atau siaran berita TV.

Renungkan: Segala perbuatan yang dilandasi nafsu akan selalu berakibat bencana dan penderitaan.

(0.14149113207547) (Hag 1:1) (sh: Iman salah, prioritas salah (Kamis, 16 Desember 1999))
Iman salah, prioritas salah

Iman salah, prioritas salah. Orang Yehuda yang pertama kali tiba di Yerusalem segera berupaya membangun kembali rumah Allah. Mereka berhasil meletakkan fondasi, namun halangan, masalah, dan kesulitan tak kunjung habis. Oleh karena itu mereka berpendapat bahwa saatnya tidak tepat untuk membangun rumah Allah. Mereka tidak lagi beriman bahwa mereka harus menyelesaikan pembangunan, sehingga mereka tidak lagi memprioritaskan pembangunan rumah Allah.

Bukan perhitungan matematika. Apakah dengan memprioritaskan Allah secara otomatis hidup Kristen berkelimpahan? Inilah prinsip Yehuda. Memang, keadaan mereka disebabkan karena mereka mengesampingkan Allah. Namun kehidupan Kristen bukanlah prinsip matematika yang selalu dapat diketahui hasilnya dengan pasti. Allah kita adalah Allah yang berdaulat. Dia berhak memberi dan menahan berkat. Jika kita mengesampingkan Dia dan gagal memberikan prioritas yang menjadi milik-Nya, berarti kita telah meninggalkan suatu sumber yang sangat vital bagi kehidupan dan keberhasilan kita.

Renungkan: Dibutuhkan ketetapan hati untuk memilih dan menempatkan prioritas dalam kehidupan Kristen. Prioritas itu sudah ada, yaitu Allah, Sang Sumber berkat. Tetapkanlah hati untuk setia memprioritaskan Allah dalam segala keberadaan kita.

(0.14149113207547) (Mal 1:1) (sh: Tuhan mengasihi! (Rabu, 9 Desember 1998))
Tuhan mengasihi!

Tuhan mengasihi!
Dalam masa sulit, seringkali kita merasa seolah Tuhan tidak mengasihi kita. Betapa gampangnya kita mengukur kasih-Nya dalam keterbatasan manusia, seperti penilaian bangsa Israel terhadap Allah. Kepulangannya dari pembuangan, ternyata tidak cukup menghapus keraguan mereka terhadap kasih Allah. Allah mengasihi adalah pasti, namun kasih-Nya itu sering dinyatakan dalam konteks dan kondisi yang berbeda-beda. Kegagalan memahami kedalaman kasih Allah membuat banyak orang percaya menjadi tawar hati dan berkesimpulan bahwa Allah tidak mengasihi mereka.

Bagaimana bukti kasih Tuhan? Meskipun masa keemasan dinasti Daud tidak terulang, namun melalui "utusan-Nya", Tuhan mengingatkan dan memaparkan kembali semarak dan meriahnya kasih karunia Allah kepada bangsa Israel dari generasi ke generasi. Kasih karunia Allah telah memilih Yakub, menolak Esau. Meskipun bangsa Edom, keturunan Esau merasa yakin akan kesanggupannya membangun kembali kota-kota yang telah dihancurkan, tetapi jika Allah tidak berkenan, sanggupkah mereka? Kasih karunia Allah yang telah merangkul umat pilihan-Nya juga merangkul kita adalah dasar berpijak untuk maju ke pengalaman-pengalaman hidup yang baru yang diperkenankan Allah.

Doa: Tuhan, berikanlah kepekaan akan kasih dan anugerah-Mu.

(0.14149113207547) (Mat 1:18) (sh: Perawan hamil. (Rabu, 24 Desember 1997))
Perawan hamil.

Perawan hamil.
Seorang gadis hamil pada zaman ini dianggap biasa. Tetapi di zaman Maria, hal itu suatu aib besar yang dituntut hukum mati (Ul. 22:23,24). Kebudayaan Yahudi mengenal tiga tahap perkawinan. Pertama, kedua pihak keluarga setuju. Kedua, diumumkan kepada orang banyak. Kemudian terjadi pertunangan. Namun keduanya belum bergaul secara seksual. Sekalipun demikian, apabila batal harus dilangsungkan perceraian kecuali terjadi kematian. Ketiga, keduanya hidup bersama.

Yesus Manusia Allah. "Dilahirkan dari perawan Maria" menjadi sangat penting bagi iman Kristen. Yesus, Anak Allah, maka Ia bebas dari kodrat manusia yang berdosa yang diwariskan oleh Adam (Rm. 5:17). Karena dilahirkan Maria, Yesus sungguh manusia. Namun bukan hasil persetubuhan. Yesus manusia yang tidak dicemari dosa sedikit pun. Karena keberadaan-Nya itulah, Dia dapat memahami pencobaan yang kita derita dan pengalaman manusiawi kita tanpa harus ikut berdosa (Ibr. 4:15,16). Karena itu pula Dia menjadi korban yang berkuasa melepaskan kita dari dosa dan maut.

Renungkan: Bila Sang Pencipta sendiri rela menjadi ciptaan, pastilah keadaan ciptaan itu sangat serius dan penting di hadapan-Nya

Doa: Ya Yesus, Bebaskanlah aku dari dosa, dan hidup bagi-Mu.

(0.14149113207547) (Mat 4:1) (sh: Menaklukkan bukan melakukan. (Senin, 29 Desember 1997))
Menaklukkan bukan melakukan.

Menaklukkan bukan melakukan.
Kalau ditilik dan diperhatikan saksama, ada persamaan cara yang diterapkan Iblis dalam peristiwa Adam dan Hawa, dengan peristiwa pencobaan Yesus di padang gurun. Keduanya sama-sama dijanjikan kepuasan akan kebutuhan kedudukan, kuasa dan sanjungan. Namun perbedaannya, Adam dan Hawa tergiur oleh janjinya dan melakukannya. Sebaliknya, Yesus menentang keinginan Iblis bahkan menaklukkannya! Yesus mendemonstrasikan kuasa firman Allah, sekaligus mengajarkan kepada kita bahwa kuasa firman Allah memberikan energi untuk menaklukkan keinginan Iblis!

Kelemahan manusia. Harta, takhta dan kuasa, tak lekang dimakan waktu, tak habis ditelan masa. Sekalipun, pengorbanan nyawa telah Yesus jalani, namun masih saja kita tergoda oleh rayuan Iblis. Demi kedudukan, kuasa dan kepuasan, kedaulatan firman Tuhan tak lagi diperhitungkan. Tak dapat dipungkiri bahwa firman Tuhan itu sumber kemenangan Yesus dan kita semua menghadapi pencobaan.

Renungkan: Cukup sekali Yesus mendemontrasikan penolakan puncak menaklukkan keinginan Iblis, di bukit Golgota.

Doa: Tuhan, Firman-Mu yang hidup semakin menyemangatiku untuk terus berusaha menaklukkan keinginan Iblis, Amin.

(0.14149113207547) (Mat 5:1) (sh: Siapakah saya? (Rabu, 31 Desember 1997))
Siapakah saya?

Siapakah saya?
Pada akhir tahun ini, baiklah kita mencoba mawas diri. Bila sampai saat ini kita masih diberi hidup dan kesehatan, nyatalah besar anugerah dan sayang-Nya atas kita. Dalam pelayanan Yesus, tidak semua orang yang telah menerima pertolongan-Nya akan menjadi murid atau pengikut-Nya. Pengikut Tuhan memiliki ciri yang jelas karena Ia membuat berbagai tuntutan yang tinggi dan harus terjelma dalam hidup orang yang meresponi-Nya.

Pola hidup baru. Tuhan ingin para pengikut-Nya bahagia. Itu pasti! Namun kebahagiaan itu dikaitkan dengan mutu manusianya, bukan apa yang dimilikinya. Kebahagiaan diawali pertobatan, yaitu perpalingan hidup dari perbuatan, kebiasaan, budaya salah dlsb. Kesadaran akan betapa miskinnya kita di hadapan Allah, menjadi titik tolak dari proses pemuridan selanjutnya, yang kelanjutannya masih perlu kita tapaki. Semakin dekat Dia semakin kita mirip Dia dan sifat-sifat-Nya. Lemah lembut bukannya keras, lapar dan haus akan kebenaran bukannya kecemaran, murah hati bukannya kikir atau tamak, berhati murni, juru damai. Itulah jalan bahagia, jalan penuh tuntutan harga namun juga jalan hidup sepenuhnya dalam pembentukan Tuhan.

Renungkan: Anda akan bahagia esok bila meresponi pembentukan Allah atas Anda dengan meninggalkan yang lama.

(0.14149113207547) (Mat 6:19) (sh: Harta yang sejati. (Rabu, 7 Januari 1998))
Harta yang sejati.

Harta yang sejati.
Adalah wajar, manusia perlu harta dan tertarik menyimpan barang yang indah, menarik, tahan lama. Namun benda dan harta hanya memenuhi sebagian kebutuhan segi jasmani manusia sebab sifatnya fana, terbatas, bisa dimakan karat dan ngengat. Yesus mengemukakan bahwa harta sejati yang harus dikejar tiap orang adalah Tuhan sendiri dan berbagai bentuk pelayanan kemanusiaan yang mempertegas sifat murah hati.

Berpikir dan melihat yang tepat. Mata gunanya untuk melihat. Penglihatan mempengaruhi pikiran. Apa yang terlihat dan terpikir akan menggerakkan manusia untuk bertindak dan mengambil keputusan dan bertindak konkrit. Salah pikir dan salah pandang sesuatu akan berakibat fatal. Mata yang kabur tidak dapat melihat benda dengan jelas, demikian juga kalau mata rohani kita kabur akan berakibat fatal. Tuhan Yesus realistik sekali. Ia tahu banyak orang kuatir tentang apa yang akan dimakan dan dipakai esok. Kekuatiran seolah wajar, namun tidak perlu dan tidak boleh menjadi ciri orang beriman. Orang beriman melihat jelas bahwa Tuhan setia dan pemurah memenuhi kebutuhan semua makhluk ciptaan-Nya, apalagi manusia!

Renungkan: Tuhan akan memperlakukan kita lebih daripada kita memperlakukan hal yang paling berharga untuk kita.

(0.14149113207547) (Mat 11:20) (sh: Bertelinga tetapi tidak mendengar, mempunyai mata namun tidak melihat. (Selasa, 20 Januari 1998))
Bertelinga tetapi tidak mendengar, mempunyai mata namun tidak melihat.

Bertelinga tetapi tidak mendengar, mempunyai mata namun tidak melihat.
Demikianlah dikatakan Yesus tentang kota-kota Betsaida, Khorazim, dan Kapernaum, yang telah menikmati banyak mukjizat Tuhan Yesus. Mereka senang menerima berkat Tuhan, tetapi tidak mau menerima sumber berkat itu sendiri. Itu sebabnya Tuhan Yesus mengecam dengan pedas, "Celakalah kamu, celakalah kamu, kota yang harus diturunkan ke neraka". Hukuman Sodom akan lebih ringan daripada orang-orang yang menolak Tuhan Yesus.

Air sejuk bagi orang yang haus di padang pasir. Yesus membeberkan keberadaan kota-kota itu, agar mereka menyadari dan mengenali dirinya serta tahu apa dan siapa yang dibutuhkannya. Seseorang yang belum menyadari dirinya mengidap kanker ganas tidak akan pernah sungguh-sungguh mencari dokter. Ketika sinar rontgen membuktikan, barulah ia segera mencari pertolongan. Undangan Yesus itu ibarat air sejuk bagi orang yang akan mati haus di padang gurun. Berbahagialah kita yang telah menikmati kelegaan dan ketenangan dari Tuhan Yesus. Jadilah murid-murid yang mau taat belajar dan rela memikul kuk yang dipasang untuk kita.

Doa: Jauhkanlah kami dari hati yang senantiasa mencari berkat. Tolonglah agar bergantung pada sumber berkat itu sendiri, Amin.

(0.14149113207547) (Mat 18:21) (sh: Mengampuni sesama. (Jumat, 20 Maret 1998))
Mengampuni sesama.

Mengampuni sesama.
Bila kita sejujur Petrus, harus kita akui bahwa kita hampir-hampir tidak memiliki kemampuan untuk mengampuni orang lain. Apa lagi bila harus mengampuni tanpa batas, dan dengan sepenuh hati. Padahal andaikan Allah memberlakukan keadilan dan bukan kasih terhadap kita, entah bagaimana nasib kekal kita? Tidak ada kesalahan yang tidak dapat diampuni. Tuhan sendiri memberikan contoh bahwa Allah telah mengampuni setiap dosa umat-Nya yang datang meminta.

Allah mengampuni setiap jengkal dosa kita. Perumpamaan yang Yesus kemukakan sangat gamblang. Sulit bagi kita untuk mengerti makna perumpamaan ini. Namun sebenarnya perumpamaan ini menggambarkan mahalnya pengampunan yang kita terima dalam Tuhan. Dosa kita terlampau jahat dan banyak hingga nyawa Yesus harus dikorbankan menggantikan kita. Apalah arti kesalahan kecil orang lain kepada kita dibandingkan dosa kita terhadap Allah? Orang yang sungguh menghayati pengampunan Allah, wajib meneruskan pengampunan itu kepada sesamanya. Namun jika kita sendiri belum mengalami pengampunan Allah, memang mustahil untuk meneruskan misi pengampunan itu.

Doa: Betapa masih kurangnya kemampuanku untuk mengampuni sesama. Tolonglah aku ya, Tuhan.

(0.14149113207547) (Mat 20:29) (sh: Kasih Tuhan. (Rabu, 25 Maret 1998))
Kasih Tuhan.

Kasih Tuhan.
Sebelum masuk Yerusalem, sudah terlihat kedaulatan Tuhan. Orang berbondong-bondong mengikuti Dia. Dua orang buta itu memanggilnya Anak Daud, suatu sebutan yang menempatkan Yesus sebagai Mesias yang diharapkan datang dengan kuasa kerajaan untuk meninggikan takhta Daud. Namun meski disambut dan diagungkan orang banyak, Yesus berbelas kasih kepada dua orang buta yang tak berdaya. Seperti halnya Ia tidak menolak anak-anak lemah (ayat 19:13-15), demikian pun kini Ia tidak menolak permohonan orang buta itu. Oleh jamahan kasih dan kuasa-Nya, kedua orang buta itu diubah dari pengemis menjadi saksi-saksi Kristus.

Raja Damai. Yerusalem adalah kota syalom atau kota damai. Kini Tuhan Yesus memasuki kota damai dengan menggunakan keledai. Sejak dari cara Tuhan menyuruh orang mencari binatang tunggangan sampai cara Ia memasuki kota itu, terlihat bahwa Ia bertindak dengan sikap penuh wibawa. Itulah yang membuat orang mengakui dan menyambut Dia dengan gembira sebagai Anak Daud. Namun Tuhan datang bukan sebagai raja yang mengobarkan semangat perang tetapi sebagai raja yang memberi kedamaian.

Renungkan: Sebelum kita melepas damai semu, kita tak mungkin mengalami damai sejati dari Yesus.



TIP #01: Selamat Datang di Antarmuka dan Sistem Belajar Alkitab SABDA™!! [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA