Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 521 - 540 dari 1820 ayat untuk dunia (0.003 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.20498020833333) (Luk 9:37) (sh: Yesus turun tangan (Selasa, 3 Februari 2004))
Yesus turun tangan

Yesus turun tangan. Seorang pelukis berkebangsaan Italia pernah menghasilkan suatu karya seni yang luar biasa indah. Rafael, nama pelukis itu, menuangkan peristiwa pemuliaan di atas gunung sekaligus dengan tindakan Yesus menyembuhkan seorang anak yang kerasukan roh jahat. Lukisan itu dibagi dalam tiga bagian. Bagian paling atas adalah bagian yang penuh dengan cahaya (ayat 29-31). Bagian tengah menampilkan keadaan tiga orang murid yang sedang tidur (ayat 32). Bagian paling bawah diberi warna agak gelap. Dalam bagian yang gelap itu ada seorang ayah dan anaknya yang sedang sakit (ayat 38) dan murid-murid lainnya bersama dengan orang banyak. Banyak yang menilai bahwa lukisan ini dibuat sesuai dengan maksud Lukas.

Lukisan ini memaparkan tentang suatu keadaan yang berbeda antara dunia ilahi, dunia penuh kemuliaan yang dialami Kristus di atas gunung, dengan dunia manusia. Teguran keras Yesus sebenarnya merupakan cetusan hati yang merasa bahwa diri-Nya seorang diri menghadapi kesengsaraan dan keputusasaan, ketakutan dan kebingungan, ketidakkuasaan dan ketidakpercayaan dunia manusia. Tidak ada seorang murid pun yang turut merasakan beban penderitaan yang harus ditanggung-Nya.

Namun, kita menarik pelajaran penting dari sikap Yesus, yaitu bahwa keadaan tersebut tidak lantas menumpulkan kepekaan hati-Nya terhadap penderitaan orang lain. Ia peka terhadap kebutuhan seorang ayah yang menginginkan kesembuhan anak tunggalnya. Dalam “kesendirian” Yesus menyembuhkan anak yang kemasukan roh jahat dengan perkataan-Nya yang penuh dengan kekuatan yang dikaruniakan Allah kepada-Nya. Semua yang menyaksikan karya agung Allah itu serentak memuji kebesaran Allah.

Renungkan: Peringatan buat kita, apakah rasa kagum dan takjub pada kuasa Allah baru timbul setelah kita menyaksikan kuasa-Nya dengan mata kepala sendiri?

(0.20498020833333) (Kol 1:19) (sh: Tujuan kedatangan-Nya ialah pendamaian (Jumat, 6 Juli 2001))
Tujuan kedatangan-Nya ialah pendamaian

Tujuan kedatangan-Nya ialah pendamaian. Mengapa kita harus diperdamaikan dengan Allah? Apakah kita bermusuhan dengan Allah? Pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul karena kita sungguh menyadari bahwa dosalah yang menjadikan manusia musuh Allah. Namun Allah memprakarsai pendamaian diri-Nya itu karena manusia tidak sanggup dan tidak dapat mendamaikan dirinya sendiri dengan Allah.

Melalui perikop ini Paulus menegaskan bahwa tujuan kedatangan Yesus Kristus adalah untuk memulihkan keretakan dan menjembatani jurang antara Allah dan manusia. Dan perantara pendamaian Allah dengan manusia adalah darah salib Kristus. Kematian Yesus Kristus di kayu salib membuktikan bahwa pendamaian Allah melalui Yesus Kristus bukan saja ditawarkan kepada semua manusia, melainkan juga kepada seluruh ciptaan, yang bernyawa maupun yang tidak bernyawa. Paulus ingin mengatakan bahwa di dalam alam semesta ini yang ditebus bukan saja manusia, melainkan juga segala sesuatu. Dengan kata lain, Paulus menyatakan bahwa dunia tidak jahat. Dunia adalah milik Allah yang ikut ambil bagian di dalam misi pendamaian seluruh alam semesta. Penjelasan Paulus ini juga merupakan serangan balik kepada kaum Gnostik yang memandang dunia sebagai sesuatu yang jahat dan tidak dapat diperbaiki.

Kita dapat memetik beberapa pengajaran tentang kasih Allah terhadap dunia yaitu bahwa prakarsa Allah mendamaikan manusia dengan diri-Nya sendiri di dalam Yesus Kristus, melalui kematian Kristus, membuktikan bahwa kasih-Nya tiada terbatas dan bahwa pendamaian itu berlaku untuk seluruh alam semesta. Pendamaian itu sempurna, tidak ada yang kurang, karena dilakukan oleh Yesus Kristus sendiri yang menerima segala kepenuhan Allah, berarti Dialah Allah sendiri.

Renungkan: Prakarsa Allah mendamaikan diri-Nya dengan manusia menunjukkan bahwa tidak ada jarak yang tidak dapat dijembatani dan yang tidak dapat ditempuh oleh kasih Allah, karena Dia sendiri yang menjadi Pendamai manusia dengan Allah. Betapa bersyukurnya kita yang telah diperdamaikan dengan Allah di dalam diri Yesus Kristus yang telah mati dan bangkit mengalahkan maut. Hai Kristen yang telah diperdamaikan, apakah makna perdamaian itu telah mengubah pola pikir, pola kata, pola pelayanan, dan pola hidup Anda?

(0.20498020833333) (Kol 3:1) (sh: Memikirkan perkara "yang di atas" (Rabu, 21 April 2004))
Memikirkan perkara "yang di atas"

Memikirkan perkara "yang di atas". Perkara di atas (rohani) adalah perkara-perkara yang mendasar bagi kehidupan di dunia ini. Misal, kalau kita menyadari bahwa roh kita kekal dan satu hari kelak kita harus mempertanggungjawabkan kehidup-an kita kepada Tuhan, maka kesadaran itu akan mempengaruhi cara hidup, gaya hidup, tingkah laku, perkataan, dan pikiran kita.

Paulus berkata, karena kita sudah dibangkitkan bersama Kristus, kita harus memikirkan perkara-perkara di atas (ayat 1-2). Kita sudah disatukan dengan Kristus bersama kematian-Nya (ayat 3), maka pikiran dan hati kita harus disesuaikan dengan pikiran dan hati Kristus. Di sini ada proses identifikasi diri dengan Kristus. Hidup kita hanya untuk menyenangkan hati Allah, dan melakukan kehendak Allah, yaitu hal-hal yang mulia dan bernilai kekal.

Identifikasi diri dengan Kristus harus mewujud dalam transformasi hidup. Yaitu, perubahan hidup dari hidup duniawi -- semua perbuatan hawa nafsu yang mendatangkan murka Allah (ayat 5-7), dan semua karakter berdosa yang tidak pantas dilakukan oleh orang kudus (ayat 8-9) -- menjadi hidup baru, yang rohani, yang terus menerus diperbaharui semakin menyerupai gambar Allah (ayat 10). Dunia modern semakin menawarkan kegemerlapan dunia malam (dugem) yang penuh dengan pelampiasan hawa nafsu yang menjijikkan. Anda di Jakarta tentu sudah tahu buku yang menghebohkan Jakarta Undercover. Itulah dunia masa kini yang harus kita jauhi.

Anak Tuhan harus melakukan proses identifikasi diri dengan Kristus terus menerus dengan cara berdoa dan membaca firman. Hidup kita juga harus ditransformasi terus menerus, dengan menolak melakukan berbagai perbuatan jahat dan digantikan terus menerus dengan perbuatan baik.

Yang kulakukan: Meningkatkan kualitas waktu teduh saya, dan mempraktikkan hidup yang kudus, yang berkualitas, dan yang menjadi berkat bagi sesama.

(0.20498020833333) (Kol 3:18) (sh: Transformasi domestik (Jumat, 23 April 2004))
Transformasi domestik

Transformasi domestik. Perubahan hidup yang paling sulit terjadi dalam kehidupan kita bukan terdapat di luar, tetapi di dalam rumah tangga, dan ini menyangkut hubungan domestik baik di rumah maupun di tempat kerja kita. Tidak dapat disangkal bahwa seringkali tingkah kita kepada pasangan, anak, orang tua, pembantu, karyawan cenderung tidak kristiani.

Paulus menyadari hal tersebut. Oleh karena itu Paulus memberikan nasihat-nasihat praktis untuk mengatur kehidupan domestik Kristen. Kehidupan domestik Kristen harus mewujudkan kehidupan keluarga Allah. Maka hubungan antarsuami dan isteri, harus mewujudkan idealisme hubungan Kristus dengan gereja. Itu sebab suami mengasihi isteri, isteri tunduk kepada suami (ayat 18-19); ayah-ayah memelihara hati anak-anaknya, anak-anak hormat dan taat kepada orang tua mereka (ayat 20-21); tuan-tuan memperlakukan dengan manusiawi para hambanya, para hamba menaati tuan mereka untuk menyenangkan Kristus (ayat 3:22-4:1).

Transformasi domestik akan berdampak besar ke gereja, dan dari gereja ke dunia ini. Bila keluarga-keluarga Kristen, dan perusahaan-perusahaan yang pemimpinnya Kristen dan karyawan-karyawannya ada yang Kristen mempraktikkan keteladanan Kristus maka gereja akan dipersatukan oleh kasih dan damai sejahtera. Lebih lanjut, gereja akan menjadi berkat bagi dunia ini. Orang dunia akan mengalami sentuhan kasih, sentuhan kekudusan, dan damai sejahtera Allah akan hadir dalam dunia ini. Kelihatannya terlalu ideal? Ya, kalau dilihat secara global. Namun, bila Anda mulai mewujudkannya dalam keluarga dan perusahaan Anda, Anda akan melihat transformasi hidup mulai dari diri Anda, keluarga Anda, gereja Anda, dan masyarakat sekeliling Anda. Itu dimulai dari diri Anda!

Untuk dilakukan: Periksa diri Anda, tingkah laku dan karakter Anda. Mulailah ubah perilaku Anda dan perbaiki karakter Anda di keluarga Anda, dan di tempat Anda bekerja!

(0.20498020833333) (Ibr 7:1) (sh: Diragukan karena tradisi (Minggu, 10 Oktober 1999))
Diragukan karena tradisi

Diragukan karena tradisi Iman, kasih, dan kesetiaan Kristen Yahudi kepada Yesus perlu terus diteguhkan, terutama tentang keimaman Yesus Kristus menurut Melkisedek yang mengatasi keimaman Harun dan keturunannya. Bukanlah hal yang mudah. Orang Yahudi dibesarkan dan dididik dalam adat istiadat Yahudi yang sangat menghormati seorang Imam Besar. Pelecehan terhadap seorang imam berarti pemberontakan besar terhadap Allah. Karena itu ada ikatan emosi yang mendalam antara orang Yahudi dan Imam Besar mereka. Maka peran Yesus sebagai Imam Besar harus dilegitimasi (ayat 6:20). Artinya harus dibuktikan dan disahkan bahwa Melkisedek memang lebih besar dari Harun.

Legitimasi bukan dari tradisi. Pengesahan pertama, firman Tuhan sendiri yang memberikan data tentang pertemuan Melkisedek dengan Abraham (ayat 1-2 bdk. Kej. 14-17-20). Pengesahan kedua berdasarkan siapa Melkisedek menurut firman Allah yaitu raja kebenaran dan raja damai sejahtera (ayat 1-2). Pengesahan ketiga berdasarkan apa yang ia lakukan yaitu memberkati dan menerima perpuluhan (ayat 1-2). Pengesahan keempat, generasi keturunan Abraham khususnya kaum Lewi pun bisa dikatakan memberikan perpuluhan kepada Melkisedek (ayat 9-10). Dengan demikian keabsahan Yesus sebagai Imam Besar dan Agung bukanlah berdasarkan suatu keyakinan semu dan dongeng fantastis masyarakat Kristen waktu itu; tetapi berdasarkan firman Tuhan, identitas, karya dan efek dari peran Melkisedek yang menembus lapisan generasi selanjutnya.

Legitimasi yang dibuktikan. Ketika Yesus di dunia, Allah sendiri yang menyatakan kepada dunia siapa Dia (Mat. 3:17). Kemudian Yesus senantiasa menyatakan kepada dunia siapa diri-Nya sebelum menyatakan mengapa Ia datang ke dunia (Mrk. 10:45). Akibat dari peran yang Ia lakukan menembus dimensi ruang dan waktu (Ibrani 7:27). Dengan demikian Ia patut menerima penghormatan dan kemuliaan bukan dari Kristen Yahudi saja, tetapi juga dari seluruh umat Kristen yang telah ditebus oleh korban persembahan yang Ia bawa.

(0.20498020833333) (Why 4:1) (sh: Menyembah Allah yang berdaulat (Rabu, 30 Oktober 2002))
Menyembah Allah yang berdaulat

Menyembah Allah yang berdaulat. Wahyu 4-5 menghubungkan surat untuk ketujuh gereja (pasal 1-3) dengan pemaparan tentang tindakan-tindakan Allah terhadap dunia (pasal 6 dst.). Wahyu 4 berisikan penglihatan tentang Allah atas segenap isi kosmos.

Penglihatan dahsyat ini terjadi sesudah Yohanes diundang masuk (ayat 1), dan melihat secara rohani (ayat 2). Pusat dari adegan yang dilihatnya adalah yang terpenting, yaitu Allah sendiri. Sosok seperti halnya di seluruh isi Alkitab tidak pernah mungkin dilihat oleh manusia. Yang dilihat oleh Yohanes adalah simbol-simbol tentang sifat Allah. Pertama, takhta melambangkan kedaulatan Allah (ayat 2). Kedua, tiga hal lain dilihat Yohanes sehubungan dengan keadaan Dia yang bertakhta itu. Ia mulia dan indah, semulia-indah permata yaspis dan zamrud (ayat 3). Ia penuh anugerah, di sekitar takhta-Nya memancar pelangi yang di zaman Nuh menandai perjanjian rahmat Allah untuk dunia. Ia dahsyat menaklukkan, menghakimi, sedahsyat kilat dan guruh yang keluar dari takhta-Nya (ayat 5). Laut yang dalam dunia Alkitab dipandang sebagai sumber pemberontakan dan kekacauan telah takluk, tenang sebening kristal di hadapan-Nya (ayat 6).

Adegan berikutnya merupakan puncak pemaparan simbolis yang ditujukan untuk membangkitkan tindakan dan harapan sama dengan yang Yohanes lihat. Penglihatan ini bersifat eskatologis yaitu yang senantiasa terjadi dalam realita kekal kelak dan mewujud penuh dalam realita waktuwi kita. Seluruh isi surga diwakili oleh keduapuluh empat takhta dan seluruh ciptaan diwakili oleh empat makhluk (ayat 7,8,10) tersungkur menyembah dan menaikkan puji-pujian mereka. Pujian dari segala makhluk mengakui kekudusan, kekuasaan, kekekalan Allah (ayat 8). Pujian dari seisi surga mengakui kedahsyatan Allah dilihat dari sudut pandang penciptaan (ayat 11). Seiring dengan sikap menyembah adalah merendahkan diri sampai melemparkan mahkota-mahkota mereka di hadapan Allah.

Renungkan: Pandang dan nilailah segala sesuatu yang terjadi dalam dunia ini kini dari titik tolak Allah adalah Pencipta yang berdaulat; ini akan memampukan kita meninggikan Allah selalu.

(0.20498020833333) (Why 6:1) (sh: Allah mengendalikan sejarah manusia (Jumat, 1 November 2002))
Allah mengendalikan sejarah manusia

Allah mengendalikan sejarah manusia.
Wahyu pasal 6 ini banyak menimbulkan perdebatan, khususnya tentang penunggang kuda putih (ayat 2). Ada yang beranggapan bahwa penunggang kuda putih itu adalah Kristus yang sedang menyatakan kemenangan Injil di dunia (ayat 10). Penjelasan ini memang menarik, karena topik ini juga muncul di pasal 19, tetapi tidak begitu saja dapat diterima. Ada dua penjelasan yang dapat menggugurkan pendapat tersebut. Pertama, yang membuka meterai adalah Kristus, dan Yohanes tidak melihat bahwa penunggang kuda putih adalah Kristus. Artinya, sulit untuk diterima bahwa Kristus hadir dalam dua rupa serempak, sebagai Anak Domba yang membuka meterai-meterai dan sebagai penunggang kuda. Kedua, berdasarkan analisa pertama, maka banyak penafsir melihat bahwa kuda putih itu suatu hukuman. Pendapat ini disejajarkan dengan pendapat tentang keempat kuda lainnya yang melambangkan kekuatan-kekuatan kejahatan. Pada intinya, semua meterai yang dibukakan Anak Domba itu memaparkan tentang dunia yang mengalami konflik dan penderitaan dahsyat. Hal ini sejajar dengan khotbah Yesus yang mengajarkan kepada kita bahwa sebelum kedatangan-Nya kembali, akan datang bencana-bencana menimpa dunia (bdk. Mat. 24, Mrk. 13, Luk. 21). Jelaslah bahwa segala bencana ini adalah berbagai bentuk penghakiman atau hukuman Allah atas dunia yang berdosa. Namun, dalam penglihatan Yohanes selanjutnya, ternyata ada orang-orang yang terbebas dari penghakiman dan penghukuman Allah. Mereka adalah para saksi Kristus yang setia yaitu para martir. Mereka adalah orang-orang yang berani menanggung kesulitan karena kesetiaan kepada Allah, orang-orang yang hidupnya dikorbankan kepada Allah.

Ada dua hal yang harus kita ingat. Pertama, bahwa Kristus yang mengikhtiarkan keselamatan manusia, dapat menjadi murka dan menghukum. Kedua, bila kini kita harus menanggung kesulitan karena kesetiaan kita kepada Allah, ingatlah bahwa Dia setia.

Renungkan:
Hiduplah seperti para martir yang demi mempertahankan kesetiaan kepada Allah rela menderita, bahkan sampai mati.

(0.20498020833333) (Why 6:1) (sh: Sang Anak Domba menghakimi (Kamis, 11 Agustus 2005))
Sang Anak Domba menghakimi

Sang Anak Domba menghakimi Yohanes telah menguatkan Gereja yang sedang menderita bahwa Kristus sudah memerintah di atas para penguasa dunia (pasal 1-2). Dalam pasal 4-5, Gereja dikuatkan bahwa melalui penderitaan Kristus menang dan karena-Nya Gereja menerima kemenangan. Kini Kristus yang menang itu, bertindak membuka keenam meterai pertama yang berisi berbagai hukuman atas dunia ini. Akibatnya terjadi kekacauan dalam dunia yang diungkapkan dengan "saling gigit" dan membinasakan sebagai dampak pemerintahan dan hukuman Kristus.

Keempat meterai pertama dilambangkan oleh empat ekor kuda pembawa berbagai malapetaka. Keempat malapetaka itu bisa terjadi serempak atau berurutan. Kuda keempat yang menyimpulkan semua malapetaka itu adalah Maut yang datang menimpa penduduk dunia. Kuda pertama dan terakhir memberitahukan bahwa manifestasi hukuman dari Allah itu adalah malapetaka alam dan manusia pengikut sebagai alat si jahat. Sebagai Raja, Kristus kini memurnikan orang beriman dan menghukum mereka yang tidak tunduk kepada-Nya melalui alat-alat penyebar petaka tersebut.

Seperti pemimpin mereka yang telah dibantai (Why. 5:6), para martir telah dibunuh karena iman mereka akan firman Allah dan kesaksian hidup mereka (Why. 6:9). Bagi-Nya, penderitaan umat-Nya bernilai mulia bagaikan kurban di mezbah. Penderitaan karena iman adalah jalan menuju kemenangan dan ungkapan kurban untuk kemuliaan Dia yang lebih dulu berkorban bagi kita. Dia yang telah menang dan memerintah dalam kemuliaan, mendengar doa-doa umat-Nya dan membela mereka. Dia tidak membiarkan begitu saja pengurbanan umat-Nya yang tekun dalam iman dan penderitaan, tetapi Ia bertindak menghukum kejahatan para penyebab penderitaan itu (ayat 12-17). Dia yang telah mencurahkan darah-Nya untuk umat-Nya, akan membela mereka yang karena iman kepada-Nya rela mencurahkan darah mereka.

Responsku: __________________________________________________________________________________________

(0.20498020833333) (Why 7:1) (sh: Perlindungan ilahi bagi umat Allah (Jumat, 12 Agustus 2005))
Perlindungan ilahi bagi umat Allah

Perlindungan ilahi bagi umat Allah Meterai-meterai hukuman Allah atas dunia ini dibukakan, namun terhadap umat-Nya yang sejati meterai Allah dikenakan untuk melindungi mereka dari hukuman-Nya (ayat 1-4). Siapa 144.000 orang yang dimeteraikan itu? Siapa kumpulan besar yang yang tidak terhitung jumlahnya itu?

Orang Kristen tidak dijanjikan luput dari berbagai aniaya yang berasal dari orang-orang yang tidak takut akan Allah. Justru aniaya dunia ini adalah alat untuk menguji dan mendorong orang beriman untuk bertekun dalam iman agar beroleh kemenangan lewat ketekunan itu. Luput yang dipaparkan Yohanes adalah terhindar dari hukuman Allah atas penghuni dunia yang membenci Dia dan bertindak jahat terhadap umat-Nya. Penglihatan tentang meterai perlindungan ilahi ini menjawab teriakan (ayat 6:10) dan pertanyaan umat yang menderita (ayat 7:17). Hasil dari tindakan Allah membela umat-Nya adalah tak terbilang banyaknya umat yang setia kepada-Nya mengalami pemurnian dan siap menerima kemuliaan.

Siapakah umat yang dimeteraikan Allah agar luput dari hukuman-Nya bagi dunia ini? Bedakah 144.000 orang (ayat 7:4-8) dari kumpulan besar dalam ayat 9? Meski ditulis dalam dua kelompok berbeda bukan berarti Yohanes melihat dua golongan manusia yang beroleh meterai keselamatan dari Allah. Kelompok pertama adalah gambaran simbolis dari keseluruhan umat Allah zaman PL dan PB. Mereka adalah orang-orang yang telah memercayakan hidup mereka kepada Allah dan rencana keselamatan-Nya. Tindakan memberikan meterai yang mengakibatkan perlindungan ilahi itu adalah tindakan pengesahan kepemilikan Allah atas umat-Nya. Orang-orang yang menaruh iman kepada Kristus adalah kita dan seluruh umat Allah yang memperoleh meterai Roh. Tak satu pun yang terluput dari empat kuda dan empat malaikat penjuru bumi yang membinasakan dan menyesatkan itu, kecuali mereka yang bermeterai keselamatan dari Allah.

Responsku: Apa bukti bahwa meterai keselamatan dari Allah ada padaku?

(0.20287779166667) (Est 4:14) (full: SEKALIPUN ENGKAU PADA SAAT INI BERDIAM DIRI. )

Nas : Est 4:14

Mordekhai yakin bahwa Allah bermaksud memakai Ester untuk membebaskan Israel dan bahwa ia diangkat menjadi ratu untuk hal ini. Akan tetapi, Mordekhai mengetahui bahwa Ester bisa saja gagal jikalau dia tidak melaksanakan bagiannya dalam rencana penebusan Allah. Apabila ia menolak untuk menolong orang Yahudi, ia juga akan binasa (ayat Est 4:14). Maksud-maksud Allah yang berdaulat biasanya mencakup tanggung jawab manusia (bd. Mat 26:24;

lihat cat. --> Kel 33:3;

lihat cat. --> Fili 2:12).

[atau ref. Kel 33:3; Fili 2:12]

(0.20287779166667) (Ayb 38:4) (full: DASAR BUMI. )

Nas : Ayub 38:4

Perkataan Allah hanya membahas dunia alami dari ciptaan dan alam. Ia melukiskan rahasia dan kerumitan semesta alam sambil menyatakan bahwa caranya mengatur dunia jauh melampaui jangkauan pemahaman kita. Allah ingin Ayub mengerti bahwa kegiatan-Nya di alam semesta itu dapat dibandingkan dengan pemerintahan-Nya dalam tatanan moral dan rohani semesta alam ini, dan pengertian lengkap mengenai cara-cara Allah tidak akan dijumpai dalam hidup ini. Tetapi kitab Ayub menyatakan bahwa apabila semua kebenaran telah diketahui, cara-cara dan tindakan-tindakan Allah akan tampak sebagai adil dan benar.

(0.20287779166667) (Dan 2:44) (full: KERAJAAN YANG TIDAK AKAN BINASA. )

Nas : Dan 2:44-45

Di dalam mimpi itu, sebuah batu yang terungkit lepas dari gunung, bukan oleh tangan manusia (yaitu, adikodrati) menimpa kaki patung itu. Bukan hanya kaki patung itu yang binasa, tetapi emas, perak, tembaga, besi, dan tanah liat semuanya menjadi debu dan dihembuskannya.

  1. 1) Ketika Babel kalah kepada Media-Persia, koalisi Media-Persia tetap menjadi bagian dari patung itu; hal ini juga berlaku bagi Yunani dan Roma serta negara-negara nasionalistis yang modern. Semua adalah bagian dari sistem dunia yang sama. Lagi pula, di sekitar kita masih ada astrologi Babel, etika Media-Persia, kesenian dan filsafat Yunani, dan hukum serta gagasan Romawi bahwa damai dapat dicapai dengan kekuatan militer. Menurut mimpi Nebukadnezar, sistem dunia dengan filsafat dan nilai-nilainya harus dimusnahkan sama sekali agar Kerajaan Kristus dapat ditetapkan dengan sepenuhnya.
  2. 2) Batu itu menjadi kerajaan yang memenuhi seluruh bumi (ayat Dan 2:35). Kerajaan kelima adalah kerajaan Allah yang didirikan oleh Yesus sang Mesias. Kerajaan itu akan memenuhi seluruh bumi dan meliputi langit baru dan bumi baru (bd. Wahy 21:1). Dapat dipastikan bahwa sistem dunia yang sekarang tidak akan bertahan untuk selama-lamanya, tetapi kerajaan Allah akan kekal selama-lamanya (bd. 2Pet 3:10-13).
(0.20287779166667) (Rm 12:2) (full: JANGANLAH KAMU MENJADI SERUPA ... TETAPI BERUBAHLAH. )

Nas : Rom 12:2

Beberapa hal tersirat di sini oleh Paulus:

  1. 1) Kita harus sadar bahwa sistem dunia ini jahat adanya (Kis 2:40; Gal 1:4) dan di bawah pemerintahan Iblis (Yoh 12:31; 1Yoh 5:19;

    lihat art. HUBUNGAN ORANG KRISTEN DENGAN DUNIA).

  2. 2) Kita harus bersikap tegas terhadap segala cara yang berlaku dan populer dari roh dunia sambil memberitakan kebenaran kekal dan standar kebenaran Firman Allah demi Kristus (1Kor 1:17-24).
  3. 3) Kita harus membenci kejahatan, mengasihi yang benar (ayat Rom 12:9; 1Yoh 2:15-17;

    lihat cat. --> Ibr 1:9)

    [atau ref. Ibr 1:9]

    dan menolak untuk berserah pada aneka macam keduniawian di sekitar gereja, seperti keserakahan, mementingkan diri, pemikiran humanistik, siasat-siasat politik, iri hati, kebencian, dendam, kecemaran, bahasa yang tidak senonoh, hiburan duniawi, pakaian yang tidak sopan, kedursilaan, narkotika, minuman keras dan persekutuan dengan orang duniawi.
  4. 4) Pikiran kita harus diselaraskan dengan cara Allah (1Kor 2:16; Fili 2:5) dengan membaca serta merenungkan Firman-Nya (Mazm 119:11,148; Yoh 8:31-32; 15:7). Rencana dan cita-cita kita harus ditentukan oleh kebenaran sorgawi dan abadi, bukan oleh zaman yang jahat, sekular, dan sementara.
(0.20287779166667) (2Tes 1:7) (full: UNTUK MEMBERIKAN KELEGAAN KEPADAMU. )

Nas : 2Tes 1:7

Walaupun Allah akan mulai membalas orang jahat (ayat 2Tes 1:6) pada awal kesengsaraan besar (pasal Wahy 6:1-17;

lihat art. KESENGSARAAN BESAR),

pembalasan penuh (ayat 2Tes 1:6-9) baru akan terjadi pada akhir zaman ketika Tuhan Yesus datang ke dunia untuk penghakiman yang terakhir (ayat 2Tes 1:7-10; Wahy 19:11-21). Demikian juga, kelegaan sebagian akan datang kepada umat Allah ketika Dia memindahkan mereka dari dunia untuk tinggal bersama-sama Dia senantiasa

(lihat art. KEANGKATAN GEREJA),

tetapi kelegaan sepenuhnya baru akan terjadi bila Tuhan Yesus datang kembali ke dunia bersama para saleh untuk menghukum kejahatan dan memerintah umat manusia. Kelegaan penuh berarti melihat Kristus "dimuliakan di dalam kamu, dan kamu di dalam Dia" (ayat 2Tes 1:12). Hasilnya adalah kemenangan sempurna, ketika kebenaran berkuasa, dosa dikalahkan dan para pengikut Kristus yang setia dibenarkan (Wahy 6:9-11; 19:14-15).

(0.20287779166667) (1Ptr 5:8) (full: LAWANMU, SI IBLIS. )

Nas : 1Pet 5:8

Ketika umat manusia jatuh dalam dosa, Iblis menjadi penguasa dunia ini (Yoh 12:31; 14:30; 16:11). Iblis menguasai seluruh dunia (1Yoh 5:19), meronda di bumi, dan menjadi pemimpin dari pasukan roh-roh jahat yang dipakainya untuk memperbudak dan menawan mereka yang di luar Kristus (Ef 2:2;

lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN).

Hanya orang percaya telah dibebaskan dari kuasanya

(lihat art. KERAJAAN ALLAH).

Namun, seperti singa yang mengaum-ngaum, dia tetap menjadi ancaman bagi orang percaya (Mazm 22:14; Yeh 22:25) dan berusaha untuk membinasakan mereka, khususnya melalui pengalaman penderitaan (ayat 1Pet 5:8-10). Iblis akan secara rohani membinasakan seseorang yang meninggalkan perlindungan Allah. Oleh iman kita dalam darah Kristus (Wahy 12:11), peperangan rohani kita oleh Roh Kudus (Ef 6:11-18) dan doa-doa kita kepada Allah (Mat 6:13), kita dilengkapi penuh untuk mengalahkan muslihat Iblis (Ef 6:11), melawan dia dan berdiri teguh dalam iman (ayat 1Pet 5:9). "Roh yang ada di dalam kamu lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia" (1Yoh 4:4).

(0.20287779166667) (Why 13:8) (full: SEMUA ORANG ... AKAN MENYEMBAHNYA. )

Nas : Wahy 13:8

Antikristus memperkenalkan dirinya sebagai allah dan memiliki kuasa adikodrati atas dunia roh-roh jahat (2Tes 2:4,9). Karena itu, ia akan disembah (ayat Wahy 13:4,8,12; 14:9; 16:2). Dengan kata lain, agama antikristus itu mengajarkan doktrin keilahian manusia (bd. Kej 3:5). Sebagai pengganti kebenaran bahwa di dalam Kristus Allah telah menjadi manusia (Yoh 1:14), ia memberitakan kebohongan bahwa di dalam dirinya sendiri sifat manusiawi telah atau bisa berubah menjadi Allah (2Tes 2:4). Ajaran aliran "Zaman Baru" masa kini menekankan doktrin antikristus ini dan barangkali sedang mempersiapkan massa untuk akhirnya menerima doktrin tersebut.

(0.20287779166667) (Why 14:4) (full: TIDAK MENCEMARKAN DIRINYA DENGAN PEREMPUAN-PEREMPUAN. )

Nas : Wahy 14:4

Ungkapan ini dapat dipahami dengan sangat baik dalam pengertian rohani. 144.000 pemenang itu tetap menjaga kekudusannya dengan menolak untuk menyesuaikan diri dengan sistem dunia yang berdosa

(lihat art. HUBUNGAN ORANG KRISTEN DENGAN DUNIA)

atau untuk menjadi bagian dari gereja sesat pada hari-hari terakhir

(lihat cat. --> Wahy 17:1).

[atau ref. Wahy 17:1]

Perhatikanlah watak mereka yang akan dekat dengan Kristus di sorga.

  1. 1) Mereka dipisahkan dari dunia dan jemaat yang murtad

    (lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).

  2. 2) Mereka mengikuti Kristus (bd. Mr 8:34;

    lihat cat. --> Yoh 14:21).

    [atau ref. Yoh 14:21]

  3. 3) Mereka menyerahkan diri kepada Allah dan Kristus (ayat Wahy 14:4).
  4. 4) Mereka tidak berkata-kata dusta (ayat Wahy 14:5; bd. Wahy 21:27-22:15).
  5. 5) Secara moral mereka tak bercacat

    (lihat art. PENGUDUSAN).

(0.20287779166667) (Bil 16:33) (jerusalem: dunia orang mati) Ini menterjemahkan kata Ibrani syeol. Asal-usul kata itu tidak diketahui, tetapi dipakai dengan arti: bagian bumi yang terdalam atau terbawah, Ula 32:22; Yes 14:9, dll. Ke sana "turunlah" semua orang mati, Kej 37:35; 1Sa 2:6, dll, baik orang benar maupun orang berdosa, 1Sa 28:19; Maz 89:49; Yeh 32:17-32. Hidup orang di situ sangat lemah sekali, Pengk 9:10. Mereka tidak dapat memuji Tuhan, Maz 6:6; 88:6,12-13; 115:17; Yes 38:18. Namun Allah yang hidup berkuasa di dunia orang mati yang muram itu juga, 1Sa 2:6; Wis 19:13; Ams 9:2. Ajaran tentang ganjaran dan hukuman di dunia akhirat dan tentang kebangkitan badan mulai disiapkan oleh pengharapan beberapa pemazmur, Maz 16:10-11; 49:16, tetapi baru sepenuh-penuhnya mereka pada akhir Perjanjian Lama, Wis 3-5 (tergabung dengan kepercayaan akan kebakaran manusia, bdk Wis 3:4+); 2Ma 12:38+.
(0.20287779166667) (Luk 6:13) (jerusalem: rasul) Kata rasul (Yunaninya: apostolos) berarti: utusan. Istilah itu terkenal di dunia Yunani dan dunia Yahudi (syeliah). Dalam agama Kristen mendapat arti: orang yang diutus untuk memberitakan Injil, Kis 22:21+, sebagai saksi Kristus, yaitu saksi kehidupan, kematian dan kebangkitanNya, Kis 1:8+. Pertama-tama keduabelas disebut begitu, Mar 3:14+ (dalam Kisah Para Rasul hanya merekalah yang diberi gelar itu), tetapi juga murid-murid lain dapat dikatakan "rasul", bdk Rom 1:1+. Dalam daftar karunia-karunia Roh Kudus, 1Ko 12:28; Efe 4:1), karunia "rasul" disebut sebagai yang pertama. Boleh jadi gelar baru diberi oleh jemaat Kristen. Tetapi tidak dapat diragukan bahwa Yesus selama hidupNya benar-benar mengutus sejumlah muridNya sebagai pemberita Injil ke desa-desa Galilea, Luk 9:6, dan sesudah kebangkitanNya ke dunia semesta, Luk 24:47; Kis 1:8; bdk Yoh 3:11+; Luk 4:34+.


TIP #09: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab dan catatan hanya seukuran layar atau memanjang. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA