Tetapi beberapa orang laki-laki menggabungkan diri dengan dia dan menjadi percaya, di antaranya juga Dionisius, anggota majelis Areopagus,<x id="c" /> dan seorang perempuan bernama Damaris, dan juga orang-orang lain bersama-sama dengan mereka.

Akan tetapi setelah Galio menjadi gubernur<x id="b" /> di Akhaya,<x id="c" /> bangkitlah orang-orang Yahudi bersama-sama melawan Paulus, lalu membawa dia ke depan pengadilan.

Ketika Apolos<x id="b" /> masih di Korintus,<x id="c" /> Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus.<x id="d" /> Di situ didapatinya beberapa orang murid<n id="1" />.

Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka,<x id="i" /> turunlah Roh Kudus ke atas mereka<n id="1" />,<x id="j" /> dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh<x id="k" /> dan bernubuat.

Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah ibadat<x id="l" /> di situ dan mengajar dengan berani. Oleh pemberitaannya ia berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah.<x id="m" />

Tetapi roh jahat itu menjawab: "Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?"

Lalu ia menyuruh dua orang pembantunya,<x id="f" /> yaitu Timotius<x id="g" /> dan Erastus,<x id="h" /> mendahuluinya ke Makedonia, tetapi ia sendiri tinggal beberapa lama lagi di Asia.<x id="i" />

Bahkan beberapa pembesar yang berasal dari Asia yang bersahabat dengan Paulus, mengirim peringatan kepadanya, supaya ia jangan masuk ke gedung kesenian itu.

Lalu seorang bernama Aleksander didorong ke depan oleh orang-orang Yahudi. Ia mendapat keterangan dari orang banyak tentang apa yang terjadi. Segera ia memberi isyarat<x id="u" /> dengan tangannya dan mau memberi penjelasan sebagai pembelaan di depan rakyat itu.

Jadi jika Demetrius dan tukang-tukangnya<x id="y" /> ada pengaduannya terhadap seseorang, bukankah ada sidang-sidang pengadilan dan ada gubernur,<x id="z" /> jadi hendaklah kedua belah pihak mengajukan dakwaannya ke situ.

Dari situ kami terus berlayar dan pada keesokan harinya kami berhadapan dengan pulau Khios. Pada hari berikutnya kami menuju Samos dan sehari kemudian tibalah kami di Miletus.<x id="w" />

Dan sekarang aku tahu, bahwa kamu tidak akan melihat mukaku lagi,<x id="t" /> kamu sekalian yang telah kukunjungi untuk memberitakan Kerajaan Allah.<x id="u" />

Di situ kami mengunjungi murid-murid<x id="t" /> dan tinggal di situ tujuh hari lamanya. Oleh bisikan Roh<x id="u" /> murid-murid itu menasihati Paulus, supaya ia jangan pergi ke Yerusalem<n id="1" />.

Dari Tirus<x id="w" /> kami tiba di Ptolemais dan di situ berakhirlah pelayaran kami. Kami memberi salam kepada saudara-saudara<x id="x" /> dan tinggal satu hari di antara mereka.

Pada keesokan harinya kami berangkat dari situ dan tiba di Kaisarea.<x id="y" /> Kami masuk ke rumah Filipus,<x id="z" /> pemberita Injil itu,<x id="a" /> yaitu satu dari ketujuh orang yang dipilih di Yerusalem, dan kami tinggal di rumahnya.

Bersama-sama dengan kami turut juga beberapa murid dari Kaisarea.<x id="l" /> Mereka membawa kami ke rumah seorang yang bernama Manason. Ia dari Siprus<x id="m" /> dan sudah lama menjadi murid. Kami akan menumpang di rumahnya.

Sebab mereka telah melihat Trofimus<x id="f" /> dari Efesus<x id="g" /> sebelumnya bersama-sama dengan Paulus di kota, dan mereka menyangka, bahwa Paulus telah membawa dia ke dalam Bait Allah.

Kepala pasukan itu mendekati Paulus, menangkapnya dan menyuruh mengikat dia<x id="k" /> dengan dua<x id="l" /> rantai,<x id="m" /> lalu bertanya siapakah dia dan apakah yang telah diperbuatnya.

Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari, tiba-tiba memancarlah cahaya yang menyilaukan dari langit mengelilingi aku.<x id="n" />

Mendengar perkataan itu perwira itu melaporkannya kepada kepala pasukan, katanya: "Apakah yang hendak engkau perbuat? Orang itu warganegara Rum."