Maka bersiaplah imam besar Elyasib<x id="x" /> dan para imam, saudara-saudaranya, lalu membangun<x id="y" /> kembali pintu gerbang Domba.<x id="z" /> Mereka mentahbiskannya dan memasang pintu-pintunya. Mereka mentahbiskannya sampai menara Mea, menara Hananeel.<x id="a" />

dan berkata di hadapan saudara-saudaranya<x id="d" /> dan tentara Samaria: "Apa gerangan yang dilakukan orang-orang Yahudi yang lemah ini? Apakah mereka memperkokoh sesuatu? Apakah mereka hendak membawa persembahan? Apakah mereka akan selesai dalam sehari? Apakah mereka akan menghidupkan kembali batu-batu dari timbunan puing<x id="e" /> yang sudah terbakar habis seperti ini?"

Kuamati semuanya, lalu bangun berdiri dan berkata kepada para pemuka dan para penguasa dan kepada orang-orang yang lain: "Jangan kamu takut<x id="n" /> terhadap mereka! Ingatlah<x id="o" /> kepada Tuhan yang maha besar dan dahsyat<x id="p" /> dan berperanglah<x id="q" /> untuk saudara-saudaramu, untuk anak-anak lelaki dan anak-anak perempuanmu, untuk isterimu dan rumahmu."

Berkatalah aku kepada para pemuka dan para penguasa dan kepada orang-orang yang lain: "Pekerjaan ini besar dan luas, dan kita terpencar pada tembok, yang satu jauh dari pada yang lain.

Sekarang, walaupun kami ini sedarah<x id="z" /> sedaging dengan saudara-saudara sebangsa kami dan anak-anak kami sama dengan anak-anak mereka, namun kami terpaksa membiarkan anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan kami menjadi budak<x id="a" /> dan sudah beberapa anak perempuan kami harus membiarkan diri dimiliki orang. Kami tidak dapat berbuat apa-apa, karena ladang dan kebun anggur kami sudah di tangan orang lain.<x id="b" />"

Setelah berpikir masak-masak, aku menggugat para pemuka dan para penguasa. Kataku kepada mereka: "Masing-masing kamu telah makan riba<x id="c" /> dari saudara-saudaramu!" Lalu kuadakan terhadap mereka suatu sidang jemaah yang besar.

Pula sejak aku diangkat sebagai bupati<x id="l" /> di tanah Yehuda, yakni dari tahun kedua puluh sampai tahun ketiga puluh dua pemerintahan Artahsasta<x id="m" /> jadi dua belas tahun lamanya, aku dan saudara-saudaraku tidak pernah mengambil pembagian yang menjadi hak bupati.

menggabungkan diri dengan saudara-saudara mereka, yakni pemuka-pemuka mereka itu. Mereka bersumpah<x id="q" /> kutuk<n id="1" /> untuk hidup menurut hukum Allah yang diberikan dengan perantaraan Musa, hamba Allah itu, dan untuk tetap mengikuti dan melakukan segala perintah TUHAN, yakni Tuhan kami, serta segala peraturan dan ketetapan-Nya.

dan saudara-saudara mereka yang bertugas di rumah itu: delapan ratus dua puluh dua orang. Pula Adaya bin Yeroham bin Pelalya bin Amzi bin Zakharia bin Pasyhur bin Malkia

Lalu Matanya<x id="u" /> bin Mikha bin Zabdi bin Asaf,<x id="v" /> pemimpin yang mengangkat nyanyian syukur dalam doa, dan Bakbukya, orang kedua di antara saudara-saudaranya, dan Abda bin Samua bin Galal bin Yedutun.<x id="w" />

Sebagai pengawas-pengawas perbendaharaan kuangkat imam Selemya dan Zadok, seorang ahli kitab, dan Pedaya, seorang Lewi, sedang Hanan bin Zakur bin Matanya diperbantukan kepada mereka, karena orang-orang itu dianggap setia. Mereka diserahi tugas untuk mengurus pembagian kepada saudara-saudara<x id="m" /> mereka.

Mereka itu akan membawa<x id="b" /> semua saudaramu dari antara segala bangsa sebagai korban untuk TUHAN di atas kuda dan kereta dan di atas usungan, di atas bagal dan unta<x id="c" /> betina yang cepat, ke atas gunung-Ku<x id="d" /> yang kudus, ke Yerusalem, firman TUHAN, sama seperti orang Israel membawa korban dalam wadah<x id="e" /> yang tahir ke dalam rumah TUHAN.

Sebab saudara-saudaramu dan kaum keluargamu<n id="1" />, mereka sendiri juga berbuat khianat terhadap engkau; mereka juga bersama-sama di belakangmu.<x id="v" /> Janganlah percaya kepada mereka, sekalipun mereka berkata manis kepadamu!<x id="w" />

Sebab itu beginilah firman TUHAN mengenai Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda: "Orang tidak akan meratapi<x id="r" /> dia: Aduhai abangku! Aduhai kakakku! Orang tidak akan menangisi dia: Aduhai tuan! Aduhai Seri Paduka!

kepada semua raja dari utara,<x id="y" /> yang dekat dan yang jauh, satu demi satu, dan kepada semua kerajaan<x id="z" /> dunia yang ada di atas muka bumi; juga raja Sesakh<x id="a" /> akan meminumnya sesudah mereka.

Sungguh, beginilah firman TUHAN tentang raja yang duduk di atas takhta Daud dan tentang seluruh rakyat yang diam di kota ini, yakni saudara-saudaramu yang tidak keluar beserta kamu ke dalam pembuangan:

Dan tidak usah lagi orang mengajar<x id="l" /> sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal<x id="m" /> Aku<n id="1" />, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan mengampuni<x id="n" /> kesalahan mereka<n id="2" /> dan tidak lagi mengingat dosa<x id="o" /> mereka."

Pada akhir tujuh tahun haruslah kamu masing-masing melepaskan saudaranya bangsa Ibrani yang sudah menjual dirinya kepadamu; ia akan bekerja padamu enam tahun lamanya, kemudian haruslah engkau melepaskan dia sebagai orang merdeka.<x id="i" /> Tetapi nenek moyangmu tidak mendengarkan Aku dan tidak memperhatikan<x id="j" /> Aku.

Tetapi di antara mereka terdapat sepuluh orang yang berkata kepada Ismael: "Janganlah bunuh kami, sebab kami masih mempunyai perbekalan tersembunyi di luar kota,<x id="r" /> yakni gandum, jelai, minyak dan madu!" Maka iapun membiarkan mereka, tidak membunuhnya bersama-sama dengan rekan-rekan mereka.

Dan engkau anak manusia, teman-temanmu sebangsa bercakap-cakap mengenai engkau dekat tembok-tembok dan di pintu rumah-rumah dan berkata satu sama lain, masing-masing kepada temannya. Silakan datang dan dengar, apa yang difirmankan oleh TUHAN!