Berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: "Terlalu banyak rakyat<n id="1" /> yang bersama-sama dengan engkau itu dari pada yang Kuhendaki untuk menyerahkan orang Midian ke dalam tangan mereka, jangan-jangan orang Israel memegah-megahkan diri terhadap Aku, sambil berkata: Tanganku<x id="z" /> sendirilah yang menyelamatkan aku.

Dengan segera dipanggilnya bujang pembawa senjatanya dan berkata kepadanya: "Hunuslah pedangmu dan bunuhlah aku,<x id="i" /> supaya jangan orang berkata tentang aku: Seorang perempuan membunuh dia." Lalu bujangnya itu menikam dia, sehingga mati.

Tetapi jawabnya kepadanya: "Bapa, jika engkau telah membuka mulutmu bernazar kepada TUHAN, maka perbuatlah kepadaku sesuai dengan nazar<x id="b" /> yang kauucapkan itu, karena TUHAN telah mengadakan bagimu pembalasan<x id="c" /> terhadap musuhmu,<x id="d" /> yakni bani Amon itu."

Lagi katanya kepada ayahnya: "Hanya izinkanlah aku melakukan hal ini: berilah keluasan kepadaku dua bulan lamanya, supaya aku pergi mengembara ke pegunungan dan menangisi kegadisanku bersama-sama dengan teman-temanku."

Kemudian perempuan itu datang kepada suaminya dan berkata: "Telah datang kepadaku seorang abdi Allah,<x id="h" /> yang rupanya sebagai rupa malaikat Allah,<x id="i" /> amat menakutkan.<x id="j" /> Tidak kutanyakan dari mana datangnya, dan tidak juga diberitahukannya namanya kepadaku.

Tetapi ia berkata kepadaku: Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; oleh sebab itu janganlah minum anggur<x id="k" /> atau minuman yang memabukkan<n id="1" /><x id="l" /> dan janganlah makan sesuatu yang haram, sebab sejak dari kandungan ibunya sampai pada hari matinya,<x id="m" /> anak itu akan menjadi seorang nazir Allah."

Tetapi ayahnya dan ibunya berkata kepadanya: "Tidak adakah di antara anak-anak perempuan sanak saudaramu atau di antara seluruh bangsa kita<x id="m" /> seorang perempuan, sehingga engkau pergi mengambil isteri<x id="n" /> dari orang Filistin, orang-orang yang tidak bersunat<x id="o" /> itu<n id="1" />?" Tetapi jawab Simson kepada ayahnya: "Ambillah dia bagiku, sebab dia kusukai."

Kata Simson kepada mereka: "Aku mau mengatakan suatu teka-teki<x id="v" /> kepada kamu. Jika kamu dapat memberi jawabnya yang tepat kepadaku dalam tujuh hari selama perjamuan<x id="w" /> ini berlangsung dan menebaknya, maka aku akan memberikan kepadamu tiga puluh pakaian<x id="x" /> lenan dan tiga puluh pakaian kebesaran.

Kemudian turunlah tiga ribu orang dari suku Yehuda ke gua di gunung batu Etam dan berkata kepada Simson: "Tidakkah kauketahui, bahwa orang Filistin berkuasa atas kita?<x id="x" /> Apakah juga yang telah kauperbuat terhadap kami?" Tetapi jawabnya kepada mereka: "Seperti mereka memperlakukan aku, demikianlah aku memperlakukan mereka."

Berkatalah Delila kepada Simson: "Sampai sekarang engkau telah mempermain-mainkan dan membohongi aku. Ceritakanlah kepadaku dengan apakah engkau dapat diikat." Jawabnya kepadanya: "Kalau engkau menenun ketujuh rambut jalinku bersama-sama dengan lungsin lalu mengokohkannya dengan patok, maka aku akan menjadi lemah dan menjadi seperti orang lain manapun juga."

Berkatalah perempuan itu kepadanya: "Bagaimana mungkin engkau berkata: Aku cinta kepadamu,<x id="e" /> padahal hatimu tidak tertuju kepadaku? Sekarang telah tiga kali<x id="f" /> engkau mempermain-mainkan aku dan tidak mau menceritakan kepadaku, karena apakah kekuatanmu<x id="g" /> demikian besar."

Ketika dilihat Delila, bahwa segala isi hatinya telah diceritakannya kepadanya, disuruhnyalah memanggil raja-raja kota orang Filistin,<x id="j" /> katanya: "Sekali ini lagi datanglah ke mari, sebab ia telah menceritakan segala isi hatinya kepadaku." Lalu datanglah raja-raja kota orang Filistin itu kepadanya sambil membawa uang<x id="k" /> itu.

Lalu kata Mikha kepadanya: "Tinggallah padaku dan jadilah bapak<x id="q" /> dan imam<x id="r" /> bagiku; maka setiap tahun aku akan memberikan kepadamu sepuluh uang perak, sepasang pakaian serta makananmu."

walaupun ada padaku jerami dan makanan<x id="f" /> untuk keledai<x id="g" /> kami, pula roti dan anggur<x id="h" /> untuk aku sendiri, untuk hambamu perempuan ini dan untuk bujang yang bersama-sama dengan hambamu ini; kami tidak kekurangan sesuatu."

Pulanglah, anak-anakku<n id="1" />, pergilah, sebab sudah terlalu tua aku untuk bersuami. Seandainya pikirku: Ada harapan bagiku, dan sekalipun malam ini aku bersuami, bahkan sekalipun aku masih melahirkan anak laki-laki,

masakan kamu menanti sampai mereka dewasa?<x id="y" /> Masakan karena itu kamu harus menahan diri dan tidak bersuami? Janganlah kiranya demikian, anak-anakku, bukankah jauh lebih pahit<x id="z" /> yang aku alami dari pada kamu, sebab tangan TUHAN teracung terhadap aku<n id="1" />?<x id="a" />"

Boas menjawab: "Telah dikabarkan orang kepadaku dengan lengkap segala sesuatu yang engkau lakukan kepada mertuamu<x id="p" /> sesudah suamimu<x id="q" /> mati, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan tanah kelahiranmu serta pergi kepada suatu bangsa yang dahulu<x id="r" /> tidak engkau kenal.<x id="s" />

Jadi pikirku: baik juga hal itu kusampaikan kepadamu sebagai berikut: Belilah tanah itu di depan orang-orang yang duduk di sini dan di depan para tua-tua bangsa kita. Jika engkau mau menebusnya, tebuslah; tetapi jika engkau tidak mau menebusnya, beritahukanlah kepadaku, supaya aku tahu, sebab tidak ada orang yang dapat menebusnya kecuali engkau,<x id="w" /> dan sesudah engkau: aku." Lalu berkatalah ia: "Aku akan menebusnya."

Lalu berkatalah penebus itu: "Jika demikian, aku ini tidak dapat menebusnya,<x id="z" /> sebab aku akan merusakkan milik pusakaku sendiri. Aku mengharap engkau menebus apa yang seharusnya aku tebus, sebab aku tidak dapat menebusnya.<x id="a" />"

juga Rut, perempuan Moab<x id="h" /> itu, isteri Mahlon, aku peroleh menjadi isteriku<n id="1" /><x id="i" /> untuk menegakkan nama orang yang telah mati itu di atas milik pusakanya. Demikianlah nama orang itu tidak akan lenyap dari antara saudara-saudaranya dan dari antara warga<x id="j" /> kota. Kamulah pada hari ini menjadi saksi.<x id="k" />"