(0.10047449333333) | (Mat 9:9) |
(sh: Kristus datang untuk orang berdosa. (Selasa, 13 Januari 1998)) Kristus datang untuk orang berdosa.Kristus datang untuk orang berdosa. Berharga di mata Allah. Semua manusia dikasihi dan berharga di mata Tuhan. Kalau setiap orang menyadari bahwa dirinya berguna dan berharga serta tahu tujuan hidupnya, hubungan manusia satu dengan yang lain akan sangat indah. Persoalannya, maukah kita menyampaikan berita indah ini kepada orang lain? Renungkan: Anugerah keselamatan bukan saja mengampuni kita tetapi juga menggerakkan kita menjadi saksi Kristus. |
(0.10047449333333) | (Mrk 4:1) |
(sh: Tidak cukup menjadi penerima (Minggu, 2 Maret 2003)) Tidak cukup menjadi penerimaTidak cukup menjadi penerima. Belakangan ini marak program-program S-1/S-2/S-3 instan. Ini -- selain praktik-praktik instan seperti plagiat dan suap dalam program-program studi resmi yang terhormat dan noninstan -- menandakan mentalitas yang sudah puas menerima, namun yang tidak lagi peduli dengan hasil yang seharusnya dihasilkan dari titel tersebut, dan bahkan tidak merasa malu karenanya. Pengajaran yang disampaikan Yesus melalui perumpamaan ini kontras dengan mentalitas di atas, yang juga ditemukan dalam kekristenan. Kadang kita sudah puas menjadi penerima dan pewaris firman kebenaran dari Allah Bapa, Khalik Semesta, melalui Anak- Nya Tuhan Yesus Kristus dengan perantaraan Roh-Nya yang kudus. Wow! Titel yang megah. Tetapi, perumpamaan Yesus menunjuk bahwa yang terpenting adalah mereka menerima firman itu menyambutnya dan berbuah (ayat 20). Jika hanya puas menjadi penerima firman, maka Kristen hanya akan menjadi tambahan terbaru contoh masa kini dari ketiga jenis penerima firman pada ayat 15-19 yang kerdil, layu dan binasa. Bagaimana Kristen dapat berbuah? Dengan mengikuti dan mengaplikasikan kebenaran firman dalam kehidupannya. Inilah respons syukur yang tepat atas karunia firman, bukan kebanggaan sempit yang menipu dan mencelakakan. Renungkan: Buah-buah firman adalah perbuatan ketaatan hari demi hari. Jika demikian kita tidak hanya menerima, tetapi juga memberi. |
(0.10047449333333) | (Mrk 12:28) |
(sh: Yang seharusnya diutamakan: kasih! (Minggu, 6 April 2003)) Yang seharusnya diutamakan: kasih!Yang seharusnya diutamakan: kasih! Sebagian saudara-saudari kita di Barat sudah berani memakai suatu istilah yang sangat jujur: church industry (terjemahan bebas: industri rohani). Makna istilah ini luas, dan tidak dengan sendirinya berkonotasi buruk. Bait Allah dengan berbagai institusinya seperti korban bakaran dan sembelihan juga adalah salah satu contoh "industri rohani" pada zaman Yesus. Semuanya dipakai Allah untuk menjadi berkat bagi umat-Nya. Tetapi semuanya juga terbuka kepada penyelewengan, ketika entah institusi korban bakaran, penerbitan SH, buku/kaset rohani dll. dilakukan semata hanya demi memenuhi kebutuhan religiositas belaka, baik yang bersifat formal ataupun emosional (atau malah cari untung!), dan bukan agar umat makin mengasihi Allah dan sesamanya dalam kasih yang sejati dan hidup. Penyelewengan seperti ini yang berkali-kali dikecam para nabi, dan terakhir oleh Yesus sendiri (lht. pasal 7). Ini juga disadari oleh sang ahli Taurat. Hal yang paling utama adalah pengajaran yang dikutip dari Ul. 6:4-5, mengasihi Allah, dan mengasihi sesama, bukan pemuasan kebutuhan rohani yang emosional/formal. Lubang jebakan inilah yang mengintai Kristen masa kini. Kasih yang konsisten terhadap Allah dan manusia adalah yang terutama dalam hidup Kristen. Tanpanya, Kristen hanya akan menjadi pendusta rohani dan jauh dari Kerajaan Allah. Renungkan: Tugas kita: mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran (I Yoh. 3:18). |
(0.10047449333333) | (Luk 2:1) |
(sh: Penggenapan nubuat (Sabtu, 25 Desember 1999)) Penggenapan nubuatPenggenapan nubuat. Perintah Kaisar Agustus mengenai pendaftaran masing-masing orang di kota asalnya menyebabkan Yusuf dan Maria meninggalkan Nazaret di Galilea menuju Betlehem di Yudea. Tepat seperti nubuat dalam Mikha 5:1. Allah memakai sensus tersebut untuk mengatur agar Yusuf dan Maria pergi ke Betlehem pada waktu yang tepat. Betapa luar biasanya Allah kita! Ia mengatur sejarah sehingga perintah Kaisar Agustus menjadi alat bagi-Nya untuk merealisasikan rencana agung-Nya. Tidak ada suatu keadaan di luar kekuasaan Allah kita yang dapat menguasai. Orang Betlehem dan orang masa kini. Apa yang pernah dilakukan oleh orang Betlehem di dalam ketidaktahuan mereka telah dilakukan oleh manusia kini dengan ketidakacuhan yang tidak sengaja. Mereka tidak memberikan tempat bagi Yesus di dalam perasaan, pikiran, pandangan hidup, pengharapan, dan perbuatan sehari-hari. Mereka telah menolak anugerah yang terbesar itu. Akibatnya, mereka pun mendapatkan kerugian yang terbesar. Renungkan: Anugerah Allah yang terbesar dan kehadiran-Nya bagi manusia tidak selalu diwarnai atau disertai dengan tanda-tanda yang spektakuler (luar biasa). Kelahiran Yesus yang diwarnai kesederhanaan dan kewajaran adalah bukti. |
(0.10047449333333) | (Luk 6:27) |
(sh: Kasih yang melampaui (Minggu, 18 Januari 2004)) Kasih yang melampauiKasih yang melampaui. Seorang wanita korban kemelut di Timtim (=Timor Leste) mengatakan bahwa ia mengampuni orang-orang yang pernah menganiaya dan memperkosa dia. Mengapa ia mampu melakukan itu? Karena kasih ilahi yang melampaui kodrat manusia itu yang memampukannya. Teks hari ini menuntut orang Kristen untuk menyatakan kasih kepada sesama mereka, termasuk kepada mereka yang mungkin lebih pantas disebut musuh. Orang Kristen harus mengasihi dan mengampuni bahkan melampaui semua itu menyatakan kasih tersebut dengan tindakan yang baik. Tuhan Yesus memberikan beberapa alasan mengapa orang Kristen harus membalas kejahatan dengan kebaikan. Pertama, orang jahat membalas kebaikan dengan kebaikan. Jika orang Kristen melakukan perbuatan baik karena ia diperlakukan baik, ia tidak lebih daripada orang berdosa (ayat 32-33). Kedua, orang jahat melakukan kebaikan untuk mendapatkan balasan. Jika orang Kristen melakukan kebaikan karena motivasi untuk memperoleh kebaikan maka ia tidak beda dengan orang berdosa (ayat 34). Ketiga, Allah Bapa di surga memberikan kebaikan kepada orang berdosa yang sebenarnya tidak pantas diperlakukan sedemikian karena sikap mereka yang tidak tahu berterima kasih. Maka dengan sendirinya kita harus meneladani sikap Allah Bapa. Renungkan: Kita tidak dapat tidak akan berbuat baik kepada siapa saja, termasuk orang berdosa dan orang jahat karena Allah telah menyatakan kebaikan-Nya kepada kita. |
(0.10047449333333) | (Luk 22:47) |
(sh: Membalas kejahatan dengan kasih (Minggu, 4 April 2004)) Membalas kejahatan dengan kasihMembalas kejahatan dengan kasih. Ketika Yesus ditangkap terjadi beberapa hal yang tidak menyenangkan. Pertama, salah seorang murid Yesus yang sudah beberapa tahun bersama-Nya adalah pelaku penangkapan. Yudas memimpin orang-orang untuk menangkap Yesus. Orang-orang bersama Yudas tidak begitu mengenal wajah Yesus. Bagaimana caranya menangkap Yesus? Yudas memberi tanda kepada rombongannya bahwa orang yang diciumnya adalah Yesus (ayat 47). Ciuman penghianatan. Yesus menegur tindakan Yudas 'Hai Yudas, dengan ciumankah engkau menyerahkan Anak Manusia?' (ayat 48). Kedua, murid-murid membela Yesus. Ketika melihat rombongan yang menyertai Yudas, murid-murid bereaksi dengan keras. Ini reaksi wajar untuk membela guru yang hendak ditangkap. Mereka sempat memotong telinga hamba imam besar (ayat 50). Bentuk pembelaan demikian ditolak Yesus dengan tegas (ayat 51). Yesus bahkan menyembuhkan telinga yang putus tersebut. Hal ini membuktikan bahwa Yesus tetap berkuasa atas keadaan dan situasi. Yesus tidak larut ditelan keadaan. Di tengah suasana yang tidak menyenangkan bahkan cenderung merupakan tindakan kekerasan, Yesus justru menyatakan kasih-Nya. Demikian juga kita sebagai murid-murid Tuhan yang hidup di masa kini, prinsip untuk membalas kejahatan dengan kasih tetap berlaku bagi kita dan bagi umat Tuhan di sepanjang abad. Renungkan: Perbuatan yang tidak menyenangkan yang kita alami dalam hidup merupakan kesempatan untuk mendemonstrasikan kasih. |
(0.10047449333333) | (Yoh 12:1) |
(sh: Pelayanan yang tertuju kepada diri sendiri (Rabu, 24 Februari 1999)) Pelayanan yang tertuju kepada diri sendiriPelayanan yang tertuju kepada diri sendiri. Pada masa itu tidak semua orang dapat menggunakan minyak wangi apalagi membelinya. Selain mahal, biasanya minyak itu hanya digunakan untuk mengurapi kepala raja. Namun Maria menggunakannya untuk membasuh kaki Yesus. Perbuatan Maria ini tentunya menimbulkan pertanyaan banyak orang yang hadir saat itu, terutama Yudas Iskariot. Yudas lebih mempertimbangkan keuntungan yang akan didapat bila minyak narwastu itu dijual demi kepentingan orang miskin. Murnikah keinginan Yudas? Sayang sekali, sebab motivasinya hanyalah untuk menumpuk keuntungan. Pelayanan Yudas lebih tertuju kepada kepentingan diri sendiri. Pelayanan yang tertuju kepada Tuhan. Maria memahami bahwa perbuatannya ini pasti mengundang pertentangan. Namun tujuannya hanya satu yaitu melayani Yesus. Maria tidak mempedulikan reaksi negatif Yudas terhadap perbuatannya, dia tetap melayani Yesus. Maria dan Yudas sama-sama melayani Tuhan. Pelayanan yang satu tertuju kepada Tuhan, yang satu tertuju kepada dirinya sendiri. Bagaimana dengan pelayanan kita? Doa: Murnikanlah pelayanan kami Tuhan, agar tertuju hanya untuk kemuliaan-Mu. |
(0.10047449333333) | (Yoh 12:37) |
(sh: Pilihan bebas manusia (Sabtu, 27 Februari 1999)) Pilihan bebas manusiaPilihan bebas manusia. "Tetap tidak percaya sekalipun telah melihat banyak mukjizat!" Kutipan Yesaya 6:10, seolah-olah menimbulkan kesan bahwa Allah sendirilah yang merencanakan pemberontakan dan penolakan percaya kepada-Nya. Benarkah demikian? Pada bagian ini dikatakan bahwa ketidakpercayaan manusia merupakan bagian dari rencana keselamatan Allah. Namun hal ini terjadi bukan karena kesalahan atau kegagalan Allah melainkan karena manusia sendiri yang memilih untuk tidak percaya. Manusia lebih memilih dan menjunjung kehormatannya, daripada kehormatan Allah (43). Percaya atau tidak percaya. Setelah mendengar, memahami dan meyakini segala perkataan dan perbuatan Yesus dalam pasal-pasal sebelumnya, Kristen saat ini, diperhadapkan pilihan, percaya kepada Yesus yang diutus oleh Allah atau tidak percaya. Firman Tuhan jelas menyatakan bahwa percaya kepada Kristus adalah jaminan memperoleh hidup kekal. Sebaliknya, tidak percaya kepada Kristus membawa kita pada penghakiman, dan kebinasaan kekal. Renungkan: Bila hati nurani Anda meyakini kepastian percaya kepada Kristus, itulah pilihan Anda, pegang teguh, jangan goyah! Doa: Tuhan Yesus, terima kasih bahwa Engkau menciptakan kami dengan baik dan sempurna. Tolong kami untuk senantiasa berjalan dengan-Mu. |
(0.10047449333333) | (Kis 8:26) |
(sh: Pahami maksud-Nya (Minggu, 29 Juni 2003)) Pahami maksud-NyaPahami maksud-Nya. Pertemuan Filipus dengan sida-sida dari Etiopia merupakan bagian dari perjalanan misinya yang kedua. Pada perjalanan misi yang pertama, Filipus mengunjungi Samaria dan Tuhan berkenan memberkati pelayanannya di sana. Namun jangan sampai kita lupa, bahwa Injil sudah masuk ke Samaria jauh sebelum Filipus datang. Tuhan Yesuslah yang pertama mengunjungi Samaria dan dari perjumpaannya dengan wanita di perigi itulah, banyak orang percaya pada-Nya (Yoh. 4:4-42). Dari satu orang, satu kelompok dimenangkan untuk Kristus. Sebagai tambahan, sekarang ini salah satu negeri di Afrika utara yang memiliki populasi Kristen yang besar adalah Etiopia. Sekali lagi kita melihat prinsip yang sama: dari satu orang ke satu kelompok masyarakat. Filipus tidak sempat melihat buah pelayanannya. Namun itu tidak penting sebab yang terpenting adalah kepatuhan dipakai oleh Tuhan pada saat Ia meminta kita melakukan kehendak-Nya. Richard Foster berkata, kepatuhan pada satu hal membuahkan kepatuhan pada hal-hal lainnya. Dengan kata lain, kepatuhan melahirkan kepatuhan. Kita mesti menyadari bahwa Filipus mempunyai pilihan untuk tidak mematuhi pimpinan Roh Kudus. Namun karena taat, sekarang kita bisa menyaksikan buah pelayanannya: satu kelompok masyarakat percaya kepada Kristus. Setiap kita dipanggil untuk membagikan Kabar Baik ini kepada seseorang. Renungkan: Pancarkanlah kasih Kristus melalui perbuatan kita agar orang dapat melihat Kristus. Bacaan Untuk Minggu ke-4 sesudah Pentakosta Yehezkiel 17:22-24; 2Korintus 5:6-10; Markus 4:26-34; Mazmur 92 Lagu: Kidung Jemaat 424 |
(0.10047449333333) | (Rm 1:16) |
(sh: Kekuatan Injil. (Minggu, 10 Mei 1998)) Kekuatan Injil.Kekuatan Injil. Hanya oleh Iman. Justru hidup di tengah peradaban kota semaju sehebat Roma itulah orang melihat kebangkrutan manusia. Berhikmat namun melakukan hal-hal yang biadab. Berkuasa menaklukkan orang lain namun tak berkuasa mengendalikan nafsu dan ambisi sendiri. Mewah dan terpandang menurut ukuran manusia tetapi intinya keji dan cemat di mata Allah. Dosa dan kehidupan manusia menuju kebinasaan tak dapat diperbaiki oleh apa pun kecuali kekuatan Allah sendiri. Renungkan: Hidup benar hanya terjadi bila Allah sendiri merintisnya, meneruskan, merampungkannya di dalam kita. Doa: Mantapkanlah iman kami, gerejaMu di Indonesia masa kini, Tuhan. KekuatanMu sendiri meluputkan kami dari kegoyahan iman karena tantangan dan ancaman dari luar. |
(0.10047449333333) | (Rm 1:18) |
(sh: Kefasikan manusia. (Senin, 11 Mei 1998)) Kefasikan manusia.Kefasikan manusia. Hidup fasik menuju kebinasaan. Dosa adalah kondisi yang melahirkan berbagai perbuatan jahat. Yang terakhir ini punya nama: menyembah berhala, zinah, benci, kehidupan seks menyimpang, kelaliman, keserakahan, dlsb. Semakin berdosa semakin orang mematikan kesadaran akan kebenaran Allah di dalam hatinya. Akibatnya, ia makin jahat. Lebih buruk lagi, Allah lepas tangan. Itulah jalan kebinasaan. Orang yang hidup dalam dosa adalah orang yang sedang menanggung dan menyongsong murka Allah. Renungkan: Namai dosa dan kelemahan Anda. Keluarlah dari jalan kebinasaan itu dan hiduplah dalam Yesus. Doa: Ya Tuhan, pimpinlah kami menurut kehendak-Mu dan hindarkan kami dari jalan kebinasaan. Amin. |
(0.10047449333333) | (2Kor 5:11) |
(sh: Motivasi dalam melayani. (Kamis, 10 September 1998)) Motivasi dalam melayani.Motivasi dalam melayani. Pelayanan itu apa? Pelayanan pekabaran Injil bukan sekadar menambah jumlah orang percaya atau mengajak orang mengganti imannya. Ada hal lain yang lebih penting disebutkan di sini, yakni mendamaikan setiap orang yang mendengar Injil itu dengan Kristus (ayat 18). Untuk itu orang harus berbalik dari hidup lama dalam dosa dan masuk ke dalam hidup baru dalam Kristus (ayat 17). Korban yang diberikan Kristus untuk pendamaian itu amat mahal (ayat 21). Tahukah Anda bahwa begitu banyak orang hidup tanpa damai, karena tak mengenal pendamaian dengan Allah oleh Kristus? Doa: Selidiki dan singkirkan motivasi pelayanan kami yang salah, Tuhan. |
(0.10047449333333) | (Flp 1:27) |
(sh: Berjuang untuk iman. (Senin, 26 Oktober 1998)) Berjuang untuk iman.Berjuang untuk iman. Mempertahankan iman. Paulus sangat yakin bahwa dunia sekeliling orang Filipi tidak mungkin membiarkan iman mereka terus bertumbuh kuat. Bagi dunia yang tidak mengenal dan menolak Injil, ada oposisi, hambatan, jerat-jerat rohani yang ingin melumpuhkan iman Kristen. Itulah sebabnya orang Kristen segala zaman harus berjuang mempertahankan iman kristianinya terhadap ketidakramahan dunia. Tetaplah jujur, bekerja keras, melipatgandakan perbuatan baik dan pekerjaan Tuhan. Menderita di dalam pelayanan Injil adalah wajar, bahkan merupakan karunia Tuhan untuk orang percaya (ayat 28). Doa: Ya Tuhan, berilah kami kemampuan untuk hidup berpadanan dengan Injil Kristus dalam keluarga, pekerjaan dan lingkungan kami. |
(0.10047449333333) | (Flp 4:10) |
(sh: Menanggung segala perkara. (Selasa, 3 November 1998)) Menanggung segala perkara.Menanggung segala perkara. Ucapan terima kasih dan doa. Paulus memuji dan berterima kasih atas perbuatan jemaat di Filipi yang peduli, peka, dan rela memberi. Suatu sikap yang tidak mudah dilakukan di zaman ini. Hal yang perlu digarisbawahi dan diterapkan dalam hidup kekristenan sekarang ini adalah meneladani sikap jemaat Filipi, rela memberi dengan rasa syukur dan yakin penuh pada pemeliharaan Tuhan. Ini membuktikan bahwa di dalam jemaat itu tumbuh subur kasih dan persekutuan. Doa Paulus, "kiranya Tuhan memenuhi segala keperluan jemaat Filipi agar Ia selalu dimuliakan" (ayat 19). |
(0.10047449333333) | (Ibr 1:1) |
(sh: Allah berinisiatif (Kamis, 30 September 1999)) Allah berinisiatifAllah berinisiatif. Upah perbuatan dosa manusia adalah putusnya hubungan dengan Allah. Namun Allah berinisiatif untuk memulihkan hubungan tersebut. Melalui pelbagai cara Allah mempersiapkan pemulihan hubungan dengan ciptaan-Nya. Puncak inisiatif Allah adalah melalui Anak-Nya, Yesus Kristus. Ia adalah pribadi yang dengan sempurna menyatakan kehendak dan hakekat Allah. Tidak ada yang lain yang lebih tinggi, yang lebih berkuasa dan mulia dari pada Kristus. Keutamaan Yesus. Kristus adalah perantara Allah dengan manusia, yang jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat dan nama-Nya pun jauh lebih indah daripada nama mereka. Mengapa demikian? (ayat 1) Ia adalah yang berhak menerima segala yang ada; (ayat 2) Ia menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan; (ayat 3) Ia adalah penebus dosa; (ayat 4) Ia duduk di sebelah kanan Allah. Malaikat tak memiliki hak dan keutamaan seperti Dia. Pengenalan kita akan Yesus Kristus sungguh menentukan pemahaman kita tentang karya keselamatan dalam hidup kita. Sudahkah Anda meyakini keutamaan Yesus Kristus? Doa: Kubersyukur mengenal dan mengalami anugerah kasih-Mu yang tiada taranya. Aku rindu menceritakannya kepada orang lain bahwa Engkaulah segala-galanya bagiku. |
(0.10047449333333) | (Ibr 4:1) |
(sh: Perhentian (Rabu, 6 Oktober 1999)) PerhentianPerhentian.
Di satu pihak kita mungkin merasa ngeri terhadap
"perhentian" (misalnya, PHK); namun di pihak lain
perhentian itu kita rindukan (misalnya bebas dari keharusan
bekerja terus-menerus). Melalui penciptaan Allah
menetapkan dan memberkati baik pekerjaan maupun perhentian,
khususnya hari perhentian atau hari ketujuh, yang dianggap
oleh para rabi sebagai perhentian kekal, karena dalam
Berusaha untuk masuk.
Bagaimana cara "berusaha masuk ke dalam perhentian" (ayat
11)? Tak lain tak bukan "percaya dan taat" (ayat |
(0.10047449333333) | (1Ptr 3:8) |
(sh: Hidup Kristen bukan teori, tetapi tindakan (Kamis, 15 Juli 1999)) Hidup Kristen bukan teori, tetapi tindakanHidup Kristen bukan teori, tetapi tindakan. Dari 2:11, Petrus menuliskan serentetan nasihat bagi Kristen untuk hidup di tengah masyarakat, di tempat kerja, dan dalam keluarga. Sekali lagi ia menandaskan kepada "kamu semua" untuk memiliki ciri-ciri hidup Kristen yang akan diberkati dan menjadi berkat bagi sesama. Oleh sebab itu dalam hubungan antar sesama saudara seiman maupun bukan Kristen harus mewujudkan sikap yang menandakan bahwa ia adalah murid Kristus. Meski sebagai perantau, orang di sekitar kita harus bisa merasakan berkat yang telah kita terima dari Tuhan dan menikmati hidup bersama dalam keharmonisan dan kekeluargaan. Inilah Kristen yang bukan hanya berteori, tetapi bertindak. Lakukan yang baik. Kutipan Petrus dari Mazmur 34 diawali dengan kata "sebab" menunjukkan bahwa kutipan tersebut sebagai dasar dan alasan dari nasihat-nasihatnya di ayat 8 dan 9. Siapa yang mencintai hidup harus melakukan apa yang baik dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. Tuhan mengganjar sesuai dengan apa yang kita lakukan. Renungkan: Apa yang kita katakan dan kita perbuat terhadap sesama, seharusnya mencerminkan hidup kita sebagai orang benar yang mencintai hidup. Apabila hubungan sesama diwarnai konflik, dan kepahitan, mintalah ampun kepada Tuhan, dan saling mengampuni! |
(0.088807752) | (Mat 23:13) |
(full: CELAKALAH KAMU ... ORANG-ORANG FARISI.
) Nas : Mat 23:13 Kata-kata Yesus dalam pasal Mat 23:1-39 ini merupakan kecaman-Nya yang paling pedas. Perkataan-Nya ditujukan kepada para pemimpin agama dan guru palsu yang telah menolak setidak-tidaknya sebagian dari Firman Allah dan menggantikannya dengan gagasan dan penafsiran mereka sendiri (ayat Mat 23:23,28; 15:3,6-9; Mr 7:6-9).
|
(0.088807752) | (Rm 7:7) | (jerusalem) Hukum Taurat pada dirinya memang baik dan suci, oleh karena menyatakan kehendak Allah, Rom 7:12-25; 1Ti 1:8; merupakan kehormatan bagi Israel, Rom 9:4 tetapi bdk Rom 2:14 dst. Namun demikian nampaknya hukum Taurat gagal: orang Yahudi tidak hanya menjadi orang berdosa sama seperti orang lain, kendati hukum Tauratnya, Rom 2:21-27; Gal 6:13; Efe 2;3, tetapi mereka juga bersandar pada hukum Taurat untuk membanggakan perbuatan-perbuatan mereka, Rom 2:17-20; 3:27; 4:2,4; 10:21 dst; Fili 3:9; Efe 2:8, dan kebanggaan itu menutup mereka terhadap kasih-karunia Kristus, Gal 6:12; Fili 3:18; bdk Kis 15:1; 18:13; 21:21. Pokoknya, hukum Taurat tidak mampu memberikan kebenaran, Gal 3:11,21 dst; Rom 3:20; bdk Ibr 7:19. Dengan suatu jalan pemikiran yang karena pertikaiannya berupa paradoks Paulus menjelaskan kegagalan hukum Taurat yang nyata dengan menunjuk kepada hakekat hukum sendiri dan perananNya dalam sejarah penyelamatan. Hukum Taurat (dan setiap hukum, misalnya "perintah" yang diberikan kepada Adam: bdk Rom 7:9-11) merupakan sebuah cahaya yang menerangi tetapi tidak menyampaikan kekuatan batiniah, sehingga hukum tidak mampu mencegah dari dosa; sebaliknya hukum menolong dosa. Meskipun bukan sumber dosa, namun hukum menjadi alat dosa oleh karena membangkitkan keinginan jahat, Rom 7:7 dst; oleh karena menerangi pengetahuan manusia maka hukum memberatkan dosa dengan membuat kesalahan menjadi suatu "pelanggaran", Rom 4:15; 5:13; akhirnya hukum (Taurat) hanya menanggulangi dosa dengan hukuman yang ditimpakan oleh kemurkaan, Rom 4;15, dengan mengutuk, Gal 3:10, menghukum, 2Ko 3:9, dan mematikan, 2Ko 3:6 dst. Maka hukum Taurat dapat disebutkan sebagai "hukum dosa dan hukum maut", Rom 8:2; bdk 1Ko 15:56; Rom 7:13, Allah memang menghendaki tata penyelamatan yang tidak sempurna semacam itu, tetapi hanya sebagai tata penyelamatan sementara yang berupa penuntun (pendidik), Gal 3:24, supaya memberi manusia kesadaran akan dosanya, Rom 3:19 dst; Rom 5:20; Gal 3:19, dan membuatnya menantikan pembenaran dari kasih-karunia Allah melulu, Gal 3:22; Rom 11:32. Oleh karena bersifat sementara maka hukum Taurat haruslah lenyap dan diganti dengan pemenuhan janji yang sebelum hukum Taurat sudah diberikan kepada Abraham serta keturunannya, Gal 3:6-22; Rom 4. Kristus telah mengakhiri hukum Taurat, Efe 2:15; bdk Rom 10:4, dengan "menggenapi" hukum Taurat, bdk Mat 5:17; 3:15, dalam segala sesuatunya yang bernilai dalam hukum Taurat, Rom 3:31; 9:31; 10:4. Ia membebaskan anak-anak dari ikatan dengan penuntun, Gal 3:25 dst. Bersama dengan Kristus anak-anak itu sudah mati terhadap hukum Taurat, Gal 2:19; Rom 7:4-6; bdk Kol 2:20, sebab telah "ditebus" olehNya dari hukum Taurat, Gal 3:13, supaya dijadikan anak-anak angkat, Gal 4:5. Melalui Roh yang dijanjikan itu Kristus memberi manusia baru, Efe 2:15+, kekuatan batiniah untuk melakukan yang baik seperti diperintahkan oleh hukum Taurat, Rom 8:4 dst. Tata penyelamatan kasih karunia yang menggantikan tata penyelamatan hukum lama itu masih juga dapat dikatakan "hukum", tetapi hukum itu ialah "hukum iman", Rom 3:27+, "hukum Kristus", Gal 6:2, "hukum Roh" (terj: Roh, Rom 8:2), yang perintah pokoknya ialah kasih, Gal 5:14; Rom 13:8 dst: bdk Yak 2:8; Yoh 13:34. Dan kasih itu ialah penyertaan dalam kasih Bapa kepada Anak, Gal 4:6; Rom 5:5+. |
(0.087915186666667) | (Mzm 25:4) |
(full: BERITAHUKANLAH JALAN-JALAN-MU KEPADAKU.
) Nas : Mazm 25:4 Seperti Musa (Kel 33:13), pemazmur sangat ingin mengetahui jalan-jalan Allah. Orang percaya mungkin mengetahui sesuatu tentang perbuatan Allah (mis. keselamatan, mukjizat; bd. Mazm 103:7), tetapi tidak pernah sungguh-sungguh mengenal Allah atau memahami jalan-jalan-Nya (yaitu, prinsip-prinsip hikmat yang dengannya Ia bekerja di dalam kita dan menuntun kita). Prinsip-prinsip dasar untuk mengetahui jalan-jalan Allah dalam mazmur ini adalah sebagai berikut:
|