(0.24806223809524) | (2Kor 9:1) | (jerusalem: tidak perlu lagi aku menuliskannya) Namun demikian Paulus dengan panjang lebar nanti membicarakannya. Dari sebab itu sementara ahli berpendapat bahwa bab 9 merupakan sepucuk surat kecil kepada jemaat di Akhaya, yang kemudian disisipkan ke dalam surat kepada jemaat di Korintus sebagai lanjutan dari nasehat-nasehat serupa yang dituliskan Paulus kepada jemaat Korintus itu, yaitu bab 8; bdk Pengantar. |
(0.24806223809524) | (Ef 2:19) | (jerusalem) Setelah menggambarkan karya Kristus yang mendekatkan satu sama lain segala sesuatu yang terpisah Efe 2:14-18, maka dalam Efe 2:19-22 Paulus menyajikan suatu gambaran yang merupakan imbangan dan kebalikan dari apa yang dikatakannya dalam Efe 2:11-13. |
(0.24806223809524) | (Ef 5:14) | (jerusalem) Kutipan ini agaknya merupakan nyanyian jemaat purba. Contoh lain: 1Ti 3:16. Mengenal baptisan yang disebut sebagai "cahaya", bdk Ibr 6:4; 10:32 (bdk Rom 6:4+) |
(0.24806223809524) | (Flp 1:25) | (jerusalem: bersama-sama lagi dengan kamu) Firasat Paulus ini yang belum merupakan suatu kepastian, bdk Fili 2:17, sesungguhnya terlaksana (lihat Kis 20:1-6 dan surat-surat pastoral); lain sama sekali apa yang dikatakan Paulus di Miletus, Kis 20:25. |
(0.24806223809524) | (Kol 2:17) | (jerusalem: wujudnya ialah Kristus) Harafiah: tubuhnya ialah (tubuh) Kristus. Paulus memanfaatkan kata Yunani (soma) yang dua artinya: "wujud" atau "realita" yang diperlawankan dengan "bayangan" (yang disebabkan oleh realita itu); dan tubuh jasmaniah Kristus yang dibangkitkan dan merupakan realita hakiki di zaman terakhir, pokok pangkal jagat raya yang baru. |
(0.24806223809524) | (1Tes 3:13) | (jerusalem: kudus) Kekudusan, 1Te 4:3+, merupakan buah kasih persaudaraan. Di saat Parusia Kristus, kasih itu akan berkembang sepenuh-penuhnya |
(0.24806223809524) | (1Tes 4:16) | (jerusalem) Harafiah: Waktu seruan, waktu suara penghulu malaikat (=malaikat agung), waktu sangkakala Tuhan, Allah sendiri...Suara dan sangkakala yang berbunyi dan awan-awan (yang lazimnya menyertai penampakan Allah, bdk Kel 13:22; 19:16, dll) merupakan hal-hal yang biasa dalam sastra apokaliptip dalam menggambarkan akhir zaman, bdk Mat 24:30 dst+; 2Te 1:8+. |
(0.24806223809524) | (1Tes 5:19) | (jerusalem: Roh) Roh itu adalah karunia Roh Kudus, 1Te 4:8, yang merupakan karunia khas zaman Mesias. Tetapi kemampuan untuk membeda-bedakan apa yang diinspirasikan Roh itu adalah salah satu karuniaNya, 1Ko 12:10; 14:29; 1Yo 4:11; bdk 2Te 2:2. Lihat 1Ko 12:1+. |
(0.24806223809524) | (1Tim 1:15) | (jerusalem: Perkataan ini benar) Ungkapan itu merupakan milik khas surat-surat pastoral, bdk 1Ti 3:1; 4:9; 2Ti 2:11; Tit 3:8. Maksud ungkapan itu ialah menarik perhatian dan barangkali menonjolkan sebuah kutipan kurang jelas, yang sudah diketahui para pembaca. |
(0.24806223809524) | (2Tim 3:5) | (jerusalem) Orang-orang itu agak serupa dengan "nabi-nabi palsu" yang dibicarakan dalam Mat 7:15; 24:4-5, 24. Bertambahnya kedurhakaan merupakan ciri khas "waktu-waktu kemudian", bdk 1Tim 4:1+, ialah zaman terakhir. |
(0.24806223809524) | (Ibr 7:9) | (jerusalem) Bagian sepersepuluh yang dibayar kepada imam-imam keturunan Lewi, Ula 14:22 merupakan baik upah mereka bagi tugasnya dalam ibadat maupun tanda penghormatan terhadap keluhuran imamat mereka. Kalau Lewi sendiri melalui Abraham membayar bagian sepersepuluh kepada Melkisedek, maka Melkisedek ternyata melambangkan suatu imamat yang lebih luhur dari imamat keturunan Lewi. |
(0.24806223809524) | (Yak 3:6) | (jerusalem: dunia kejahatan) Ungkapan Yunani sulit diterjemahkan. Dapat juga diterjemahkan: perlengkapan/alat kejahatan. Dengan merubah tanda baca Yak 3:6 dapat diterjemahkan: Lidahpun adalah api. Dengan ditempatkan di antara anggota-anggota tubuh kita merupakan suatu dunia (perlengkapan) kejahatan: ia dapat menodai |
(0.24806223809524) | (Yak 5:8) | (jerusalem: kedatangan Tuhan) Kedatangan Tuhan (parusia, 1Ko 15:23+) merupakan dasar terdalam bagi kesabaran Kristen, Yak 1:2-4,12; 1Te 3:13; 1Pe 4:7; 5:10. Perbandingan dengan buruh, Yak 5:7, mengingatkan Mar 4:26-29. |
(0.24806223809524) | (Why 2:15) | (jerusalem: ajaran pengikut Nikolaus) Ajaran itu berdekatan dengan ajaran sesat yang sudah ditentang Paulus dalam surat-surat dari penjara, khususnya Kolose. Ajaran itu merupakan persiapan bagi Gnosis yang muncul sepanjang abad kedua. Ajaran itu membiarkan juga agama Kristen bercampur dengan ibadat kafir, khususnya turut serta dalam perjamuan suci (selamatan), bdk Wah 2:14 |
(0.24806223809524) | (Why 13:14) | (jerusalem: tanda-tanda) Dalam Gereja Roh Kudus mengerjakan "tanda-tanda ajaib" dengan maksud menimbulkan kepercayaan kepada Kristus. Binatang kedua meniru Roh Kudus, seperti naga dan binatang pertama itu meniru Bapa dan Anak, Wah 13:3. Dengan demikian naga, binatang pertama dan binatang kedua merupakan gambaran ejekan Tritunggal. |
(0.24806223809524) | (Why 22:6) | (jerusalem) Bagian ini semacam kata penutup seluruh kitab Wahyu. Merupakan sebuah percakapan antara Malaikat (atau Yesus) dan si Penglihat. Mereka membicarakan penglihatan-penglihatan yang termaktub dalam Wahyu, dan bagaimana penglihatan-penglihatan itu perlu dimanfaatkan. Kebanyakan ungkapan yang dipakai di sini sudah terserak-serak dalam kitab Wahyu. Bagian terakhir, Wah 22:16-20 berupa perkataan yang diucapkan Yesus sendiri. |
(0.24267428571429) | (Yer 27:1) |
(sh: Yang terbaik dari yang buruk (Rabu, 18 April 2001)) Yang terbaik dari yang burukYang terbaik dari yang buruk. Perintah Tuhan kepada Yehuda dan negara-negara tetangganya supaya mereka menyerah kepada Babel merupakan perintah Tuhan yang tentunya membingungkan dan mengecewakan mereka. Mengapa Tuhan memerintahkan mereka untuk menyerah tanpa berjuang? Mengapa mereka dilarang untuk mempertahankan tanah airnya? Bahkan mengapa Yehuda harus berdiam diri ketika bangsa asing menajiskan Bait Allah dengan cara merampok seluruh perabotnya? Padahal bukankah Bait Allah merupakan simbol identitas Yehuda sebagai umat pilihan Allah? Namun bila kita renungkan dengan sungguh-sungguh, perintah itu merupakan perwujudan dari kasih setia Allah yang terus memelihara dan menjaga Yehuda dan bangsa-bangsa lain. Jika mereka tidak takluk kepada Babel mereka akan mengalami kehancuran total (8, 13). Allah telah membangkitkan dan menunjuk Nebukadnezar sebagai alat-Nya untuk menghukum bangsa-bangsa lain khususnya Yehuda yang sudah memberontak kepada-Nya, maka kebangkitan Nebukadnezar tidak mungkin dibendung oleh siapa pun. Membendungnya berarti menghadang Allah. Mereka harus menerima hukuman Allah namun bukan mengalami kehancuran (22). Karena itu perintah Allah melalui Yeremia ini merupakan jalan terbaik dalam situasi yang buruk agar mereka tidak hancur. Perintah Allah itu merupakan bukti bahwa pemeliharaan Allah tetap dapat menghasilkan yang terbaik dari keadaan yang tak berpengharapan. Selain itu dengan membangkitkan Nebukadnezar dan mengaruniakan kepadanya segenap kerajaan, Allah ingin mengajar kepada Yehuda dan bangsa-bangsa lain bahwa kedudukan, kekuasaan, dan kekayaan bukan yang terbaik di dunia, sebab Allah seringkali justru 'memberikan' itu kepada orang-orang fasik atau pemberontak Allah. Yang penting bagi mereka adalah ketaatan kepada rencana dan kehendak Allah yang begitu mengasihi umat manusia bukan hanya Yehuda. Renungkan: Dalam perjalanan hidup bersama Allah, kita mungkin pernah kecewa atau marah atas apa yang Allah perintahkan untuk kita lakukan. Namun respons yang paling bijak adalah tetap mendengarkan dan tunduk kepada kehendak-Nya sebab perintah Allah walaupun menyakitkan adalah perwujudan kasih setia-Nya yang mendatangkan kebaikan bagi kita. |
(0.22785971428571) | (1Kor 11:20) |
(full: PERJAMUAN TUHAN.
) Nas : 1Kor 11:20 Perjamuan Tuhan dipaparkan dalam empat bagian di Alkitab: Mat 26:26-29; Mr 14:22-25; Luk 22:15-20; 1Kor 11:23-25. Maknanya menyangkut masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.
|
(0.2192580952381) | (Kej 37:2) |
(ende) Disini mulailah riwajat Jusuf. Riwajat ini menghubungkan djaman para Bapa bangsa dengan djaman pengasingan Israel ditanah Mesir. Tjerita Jusuf sebagian terbesar memuat peladjaran; menundjukkan kemampuan orang saleh, jang dalam segala bahaja menerima rahmat-bantuan Tuhan, dan karena itu mentjapai keagungan. Riwajat ini djuga merupakan unsur dalam perkembangan Sedjarah Keselamatan. Jusuf diselamatkan demi bangsa Tuhan, bangsa jang terpilih, kemudian hari. Bahkan tipu-muslihat dan dosa-dosa manusia sekalipun achirnja membawa kearah terlaksananja Rentjana Keselamatan Tuhan (lihat Kej 45:5-8; 50:20; Wis 10:13-14)). Meskipun disini pula terdapat unsur-unsur dari bermatjam-matjam tradisi, riwajat Jusuf merupakan satu tjerita utuh jang memikat segenap perhatian, pun gambaran peranan-peranannja djuga dipandang dari sudut psikologis sangat menarik. |
(0.2192580952381) | (Im 17:11) |
(ende) Ajat-ajat ini memberikan keterangan mengapa darah tidak boleh dimakan. Darah merupakan kehidupan adalah milik Jahwe, Allah jang hidup dan menghidupkan. Maka dari itu manusia harus menghormati daja ilahi itu dan tidak boleh menggunakannja bagi dirinja, seolah-olah manusia menguasai kehidupan. Selaku daja hidup darahpun dapat "mentjeriakan" orang dari segala kenadjisan jang menghalang-halangi perhubungan dengan Allah jang hidup, djustru oleh karena mengantjam dan mengurangi kehidupan dalam diri manusia. Darah sebagai daja hidup dan milik Jahwe jang hidup mampu memulihkan daja itu. Tetapi seperti Allah memberikan kehidupan, demikian djuga Ia memberikan darah, milikNja, kepada manusia untuk memulihkan hidup. Maka dari itu kekuatan darah itupun merupakan kurnia Allah, sehingga achirnja Tuhan sendiri memulihkan kehidupan dan hubungan dengan diriNja sendiri sebagai sumber dan pokok kehidupan. Manusia sendiri tidak boleh menggunakan (makan) darah itu, supaja kehidupan tetap njata suatu anugerah ilahi. |