Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 561 - 580 dari 936 ayat untuk tindakan [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.20323837142857) (Mzm 76:1) (sh: Kebesaran Allah di bumi. (Selasa, 11 Agustus 1998))
Kebesaran Allah di bumi.

Kebesaran Allah di bumi.
Kemuliaan dan kebesaran Allah melebihi kemegahan gunung-gunung. Di hadapan Allah, hakim segala bangsa, tak seorang pun dapat bertahan. Semua senjata musuh jadi sia-sia, pasukan perkasa dijadikan-Nya tak berdaya. Hardik-Nya membuat seluruh bumi senyap dalam ketakutan. Sebagai umat Tuhan, kita boleh yakin bahwa Ia bertindak membela kebenaran dan mematahkan kekuatan dan kekuasaan yang dimiliki orang-orang jahat. Karena itu tepatlah Nama-Nya terkenal di antara umat-Nya.

Bukan berdosa, melainkan bersyukur. Kenyataan hidup makhluk dan alam mengungkapkan kebesaran dan kehadiran Allah yang kekal. Allah mencipta, menjaga dan menghakimi. Allah itu kekal, kebenaran dan kesucian-Nya tidak berubah. Tindakan dosa apa pun yang manusia buat berarti melawan Tuhan dan menyebabkan kekacauan pada ciptaan Tuhan yang awalnya serasi. Selagi Kristus belum datang untuk kedua kali, kejahatan masih akan merajalela. Namun dalam lubuk hati terdalam orang beriman terdapat pengenalan bahwa Allah tak akan tinggal diam.

Renungkan: Tak ada kuasa jahat sebesar apa pun yang dapat tahan menghadapi lawatan Tuhan atas umat-Nya.

Doa: Agar bertambah dalam kebenaran, kebaikan, dan ucapan syukur.

(0.20323837142857) (Mzm 103:1) (sh: Kasih Allah yang besar (Jumat, 26 Maret 1999))
Kasih Allah yang besar

Kasih Allah yang besar. Beban kehidupan yang kita alami kadang membuat kita mudah berkecil hati dan mengeluh. Dengan memperhatikan daftar panjang mazmur Daud, seharusnya segala kesusahan dan kegelisahan diganti dengan semangat memanjatkan puji syukur kepada Tuhan. Betapa tidak, Allah telah mengampuni dosa kita, menyembuhkan kita, menebus kita dari kebinasaan, melimpahi kita dengan kasih sayang, dengan kebenaran dan keadilan. Semua itu diberikan Allah kepada kita bukan karena kita berhak untuk memperolehnya, melainkan karena anugerah Allah.

Semakin mengenal kasih Allah. Kalau pun sekarang semua orang percaya mampu memanjatkan puji syukur kepada Allah, itu karena Allah telah menganugerahkan kasih dan pengampunan-Nya. Semua tindakan Allah ini, menjadi dasar pujian dalam sukacita kekristenan kita. Sebagai orang yang telah dianugerahi kasih dan pengampunan, kita harus mendisiplin diri belajar kebenaran firman Tuhan dengan penghayatan segar dalam ibadah kepada Tuhan. Itulah yang dapat kita lakukan sebagai respons umat tebusan.

Renungkan: Makin mengenal Allah, makin kita menyadari keterbatasan kita. Makin dekat Tuhan, makin kita alami kuasa dan kasih-Nya, yang memampukan kita menjadi pujian dan hormat bagi-Nya.

(0.20323837142857) (Mzm 106:1) (sh: Tuhan itu baik (Senin, 10 Mei 1999))
Tuhan itu baik

Tuhan itu baik. Pemazmur bersyukur atas kebaikan Tuhan yang telah ia dan nenek moyangnya rasakan. Kebaikan Tuhan bukanlah bayang-bayang karena hal itu sangat nyata dirasakan (bdk. Mzm. 34:9; 2Ptr. 2:3). Dalam bagian ini, pemazmur tidak sedang mengemukakan pandangan imannya mengenai kebaikan Tuhan, tetapi mengenai pengalaman pribadi dengan Tuhan. Dalam banyak hal Tuhan telah menunjukkan kebaikan-Nya kepada umat-Nya.

Kasih karunia Tuhan. Kebaikan Tuhan diekspresikan melalui kasih karunia-Nya (dalam bahasa Ibrani disebut Chesed). Kasih karunia telah dipahami oleh bangsa Yahudi sebagai karakter yang sangat khusus dari Allah. Karena kasih karunia-Nya, Allah membebaskan umat Israel dari penindasan bangsa Mesir dan memimpin mereka menuju tanah perjanjian. Tindakan pemazmur mengutip sejarah Israel membuktikan dua hal penting: (1) Kasih karunia Tuhan tidak bersyarat, tidak bergantung pada sikap bangsa Israel yang seringkali melupakan Tuhan dan beralih kepada allah lain; (2) Kasih karunia Tuhan bersifat kekal, dan tidak berubah. Artinya, Tuhan yang telah menyatakan kasih karunia-Nya beribu-ribu tahun yang lalu, tetap akan menyatakan kasih karunia-Nya sekarang.

Renungkan: Saat ini, marilah kita kembali mengingat bagaimana Tuhan telah melimpahkan kasih dan setia-Nya bagi kita.

(0.20323837142857) (Mzm 119:113) (sh: Bersukacita dalam ketetapan-Nya (Jumat, 27 Agustus 1999))
Bersukacita dalam ketetapan-Nya

Bersukacita dalam ketetapan-Nya. Hampir seluruh bacaan kita menggambarkan sikap pemazmur yang penuh cinta, sukacita, dan pengabdian kepada firman. Sikap "terpuji" ini dialaminya justru ketika ia berada dalam keadaan yang tertindas. Sungguh ironis bukan? Dapatkah kita memiliki sikap seperti pemazmur ketika berbagai penderitaan, ancaman, bencana, pergumulan, dan masalah mewarnai kehidupan kita? Belajar dari sikap dan tindakan pemazmur, Kristen pun akan menemukan bahwa dalam penindasan dan pergumulan tersimpan makna dan hikmah-Nya.

Bersikap terhadap penindasan. Ungkapan pengalaman pemazmur ini memiliki kesamaan pesan yang dituliskan Yakobus dalam pasal 1:2-4 "... anggaplah sebagai kebahagiaan, apabila kamu jatuh dalam berbagai-bagai pencobaan, ... menghasilkan ketekunan, ... tak kekurangan apa pun!" Semoga setiap penindasan yang terjadi dalam hidup kita membawa kita bertelut di depan Tuhan dalam doa, puji-pujian, dan ucapan syukur. Memandang kepada Tuhan yang Maha Kuasa dan Maha Besar, yang mampu melakukan segala perkara, akan menguatkan kita secara khusus dalam menghadapi penindasan. Kiranya firman Tuhan yang bernilai itu meneguhkan kehidupan kita.

Doa: Tuhan ajarlah aku untuk melihat kebijaksanaan dan anugerah-Mu dalam tiap pencobaan dan penindasan.

(0.20323837142857) (Mzm 145:1) (sh: Keagungan Allah abadi (Jumat, 24 September 1999))
Keagungan Allah abadi

Keagungan Allah abadi. Pada situasi bagaimana dan atas alasan apa biasanya kita mengagungkan kebesaran Allah? Kenyataan menunjukkan bahwa kita mengagungkan dan memuji kebesaran Allah tergantung pada beberapa hal: pada waktu senang, ketika baru mengalami "berkat" Tuhan, atau karena kita menginginkan "berkat"-Nya. Pemazmur melihat bahwa keagungan dan kebesaran Allah tidak tergantung kepada suara pujian manusia dan tidak tertandingi oleh kuasa mana pun sepanjang masa. Apa yang dikatakan pemazmur merupakan suatu pengakuan yang berdasarkan pengalamannya menyaksikan pekerjaan Allah yang ajaib dan besar (ayat 4-7). Pekerjaan Allah yang ajaib dan besar itu akan berlangsung terus-menerus dari abad ke abad (ayat 13). Setiap generasi akan mengalami keajaiban pekerjaan Allah dan mereka akan terus memberitakannya (ayat 4-7, 11-13).

Bukan pengakuan filosofis. Pengakuan pemazmur tentang Allah bukanlah suatu pengakuan filosofis (berdasarkan pengetahuan) melainkan bukti karya nyata Allah. Salah satunya dalam kehidupan nyata, kebesaran dan keagungan Allah itu nampak ketika Allah peduli terhadap keadaan manusia yang rapuh dan segala ciptaan lainnya (ayat 8-10, 14-17, 19-20). Karena itu kita yang telah mengalami perbuatan agung Allah, layak memberitakannya dalam kata dan tindakan.

(0.20323837142857) (Ams 5:1) (sh: Jangan terjebak godaan seks (Rabu, 28 Juli 1999))
Jangan terjebak godaan seks

Jangan terjebak godaan seks. Amsal ini mengingatkan kita, khususnya orang muda dan pasangan suami-isteri agar tidak terjebak oleh pemuas-pemuas seks bayaran atau pemberi pengalaman seks murahan. Biasanya keterlibatan seseorang pada godaan seks berawal dari keinginan dalam hati yang diselubungi hawa nafsu tak terkendali, kemudian terungkap dalam tindakan lahiriah. Akibatnya kehidupan menjadi pahit, masa depan pribadi dan keluarga berantakan, kehormatan diri tercabik-cabik. Jika ingin semua ini tak terjadi dalam hidup kita, arahkan dan isi semangat gairah hidup itu secara bijak dan selaras firman hikmat-Nya.

Kesetiaan dalam pernikahan. Pernikahan adalah suatu lembaga persekutuan yang disucikan oleh Allah. Itulah sebabnya pernikahan merupakan perwujudan janji setia di hadapan Allah. Melalui pernikahan kudus ini dimaksudkan agar persekutuan pernikahan itu tetap langgeng, harmonis dan menciptakan kehidupan yang sejahtera. Maka, selain harus dijaga kemurniannya, suasana persekutuan pernikahan harus pula diisi dengan cinta murni, saling berbagi, saling menguatkan lahir dan batin, dan kesatuan hati.

Doa: Ya, Tuhan, anugerahkanlah hikmat-Mu, sehingga kami mampu membina keluarga yang kudus dan bahagia.

(0.20323837142857) (Pkh 10:1) (sh: Hikmat dalam praktek nyata. (Kamis, 18 Juni 1998))
Hikmat dalam praktek nyata.

Hikmat dalam praktek nyata.
Hal berhikmat itu tidak teoretis tetapi praktis. Berhikmat atau tidak akan terpancar ke dalam sikap dan perbuatan sehari-hari. Hikmat akan membuat orang tahu bagaimana berespons terhadap penguasa yang marah (ayat 4). Jika pemimpin tidak berhikmat ia akan menimbulkan kesalahan besar dalam salah menempatkan orang dalam posisi penting. Secara ironis pengkhotbah menyindir pemimpin yang tidak berhikmat (ayat 6-8). Bahkan dalam kerja sehari-hari pun nyata betapa pentingnya hikmat (ayat 9-11).

Hal yang patut. Hikmat berhubungan dengan sikap dan tindakan yang patut. Pertama, pengkhotbah menyinggung soal perkataan. Kata-kata orang berhikmat pasti membangun, hati-hati, bermanfaat; yang sebaliknya adalah kata-kata orang bodoh dan bebal. Kedua, para pemimpin maupun rakyat harus mengisi waktu dengan baik dan bertanggungjawab, bukan bermabuk-mabukan, bukan pula bermalas-malasan, bukan pula mengutuki orang.

Renungkan: Sikap dan perbuatan orang yang tanpa Tuhan di hati memerintah, bukan saja bodoh tetapi juga merusak hidup sendiri dan membahayakan hidup orang lain.

Doa: Betapa banyak orang tak berhikmat merusakkan dunia ini. Tolong GerejaMu agar mewujudnyatakan hikmatMu dalam perilaku kami sehari-hari, o Tuhan Yesus.

(0.20323837142857) (Yes 4:2) (sh: Tunas pembaharuan. (Minggu, 20 September 1998))
Tunas pembaharuan.

Tunas pembaharuan.
Penghakiman Tuhan itu sempurna, membawa kemuliaan (ayat 2), menciptakan kekudusan dan kehidupan (ayat 3), membuat umat Tuhan kembali menjadi tempat kehadiran Allah (ayat 5). Ibarat mesin penggilas yang meratakan tonjolan batu-batu pada ruas jalan, demikianlah penghukuman Allah melindas kekerasan dan keangkuhan hati manusia. Kasih setia Tuhan itu besar penuh kuasa. Seperti tunas yang tumbuh di sela-sela bebatuan, nampak kecil dan lembut, namun ia akan bertumbuh besar. Perlahan tapi pasti, ia tetap bertumbuh bahkan menggulingkan batu di atasnya.

Demikianlah kasih Tuhan yang membaharui umat. Karunia Allah semesta. Karunia keselamatan yang dialami umat adalah semata-mata tindakan Allah. Keselamatan dari Allah itu hanya dapat diterima. Tidak semua orang menerimanya, hanya orang-orang yang kepada mereka Allah berkenan saja, yang dapat menerimanya. Bahkan orang yang nampak tekun dalam ibadah pun belum tentu menjadi orang yang dipilih Allah. Allah justru membenci orang munafik yang tekun beribadah, namun perbuatannya penuh kejahatan (ayat 1:13-14). Orang yang diperkenan Allah akan tampak dari kesungguhannya meresponi panggilan Allah dalam iman dan pertobatan. Merekalah yang akan hidup sejahtera di bawah perlindungan Tuhan.

Doa: Jangan biarkan dosa memba-wa kami kepada penghakiman-Mu, tetapi berilah Roh-Mu agar kami diperbarui dan beroleh selamat.

(0.20323837142857) (Yes 22:15) (sh: Kepentingan sendiri. (Kamis, 15 Oktober 1998))
Kepentingan sendiri.

Kepentingan sendiri.
Tak dipungkiri bahwa Sebna, kepala rumah tangga istana, berpengaruh besar terhadap segala keputusan yang diambil raja. Bahkan ada kemungkinan tindakan memberontak terhadap Asyur merupakan usulannya. Sedemikian besar kekuasaannya sampai-sampai ia membangun kuburnya sendiri di tempat yang tinggi (ayat 16) untuk kepentingan sendiri pula. Allah murka, karena di mata Allah Sebna bukanlah siapa-siapa dan tak punya apa-apa, termasuk hak dan wewenang melakukan semua itu (ayat 16a).

Hak dan wewenang Allah. Bila Tuhan akan memakai seseorang sebagai pekerja-Nya, maka Tuhan sendirilah yang akan memberikan kuasa, memperlengkapi dengan segala sesuatu (ayat 21). Elyakim bin Hilkia, pekerja pilihan Tuhan itu akan diperlengkapi dengan segala kemampuan, bahkan diberi kedudukan yang tinggi pula. Bila Sebna diumpamakan seperti bola yang menggelinding (ayat 18), Elyakim di tangan Tuhan akan seperti kunci yang menentukan atau gantungan yang terpancang kokoh (ayat 22, 23).

Renungkan: Jangan melayani Tuhan dengan mengandalkan kekuatan sendiri. Layanilah Tuhan di dalam kuasa Allah yang memanggil, menguduskan, menyertai para hamba-Nya.

(0.20323837142857) (Yes 28:14) (sh: Kesalahan turun-temurun. (Jumat, 20 November 1998))
Kesalahan turun-temurun.

Kesalahan turun-temurun.
Penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan para pemimpin Israel rupa-rupanya sudah mentradisi, dan dilakukan turun-temurun. Bukan saja penyalahgunaan kekuasaan, tetapi juga penyalahgunaan makna perjanjian Allah dengan nenek moyang mereka, Abraham, Ishak, Yakub. Mereka membalut perjanjian kekal dan syarat di dalamnya dengan dusta (ayat 15). Dahulu Allah memilih mereka supaya kudus, hidup dalam kebenaran dan ketaatan terhadap hukum Tuhan. Nyatanya, mereka menghancurleburkan rancangan indah Allah. Akibatnya, Tuhan akan memutuskan tali perjanjian sebagai hukumannya (ayat 18). Suatu kejadian yang tidak asing lagi di mata Tuhan.

Harapan dalam Perjanjian Baru. Keluarga Kristen yang telah berpuluh tahun menjadi Kristen dapat saja kehilangan makna memperTuhankan Kristus, karena terjerumus dalam tradisi. Semangat cinta Tuhan dapat menjadi pudar jika Kristen tidak memperbarui ikatan perjanjian kasih dengan Tuhan terus-menerus. Perjanjian baru di dalam Kristus memiliki makna berbeda dari perjanjian lama. Kristus memberikan kita harapan baru dan jaminan baru yang tidak didasarkan pada sifat perjanjian melalui keturunan melainkan perjanjian dalam keadilan Tuhan (ayat 17). Sifat adil Tuhan tercermin dalam tindakan-Nya yang rela mengorbankan putra-Nya

(0.20323837142857) (Yes 34:1) (sh: Hukum Tuhan berlaku bagi, ... (Selasa, 1 Desember 1998))
Hukum Tuhan berlaku bagi, ...

Hukum Tuhan berlaku bagi, ...
Fakta menunjukkan bahwa kedudukan, kekuasaan, dan kekayaan, dapat melepaskan seseorang yang bersalah dari tuntutan hukum. Apakah hukum hanya berpihak pada yang jaya dan kaya meski mereka pelaku kejahatan? Bacaan ini memberikan penghiburan dan pengajaran bahwa Israel yang tidak setia, penyembah berhala, pejabat penyeleweng kuasa, koruptor, kelak harus mempertanggungjawabkan semua perbuatannya kepada Tuhan (ayat 1-3). Hukum Tuhan berlaku mutlak dan konsisten.

Kepastian hukuman. Yesaya memperingatkan umat Allah tentang beberapa hal: pertama, kejahatan edomis, yaitu pola pikir yang sekuler, kata-kata dan tingkah laku setiap orang atau setiap bangsa yang hanya mementingkan kesenangan (ayat 6,9). Kedua, kejahatan karena Sion, yakni segala rancangan dan tindakan yang merusak umat Tuhan (ayat 9). Maka Tuhan menjatuhkan hukuman, kesepian (ayat 10), kekacauan (ayat 11), kekurangan (ayat 13), kengerian (ayat 14-15), perselisihan, pembunuhan, peperangan (ayat 3), dll. Yang menyedihkan lagi ialah bahwa Tuhan juga menjatuhkan hukuman eskatologis, yaitu hukuman kekal pada hari penghakiman (ayat 4,10). Hukuman ini berdasar pada firman Tuhan yang berkuasa, tidak berubah, tidak gagal dan kekal, tidak dapat ditunda pemberlakuannya (ayat 16-17).

Doa: Ya Tuhan, hanya hukum-Mu yang berkuasa, dan tidak berubah.

(0.20323837142857) (Yes 37:21) (sh: Jawaban doa (Minggu, 26 September 2004))
Jawaban doa

Jawaban doa. Doa Hizkia tidak sia-sia sebab Allah yang kepada-Nya ia berdoa itu adalah Allah yang hidup dan mengendalikan sejarah. Jawaban Allah ditujukan kepada Hizkia, meski berisi teguran dan pemaparan rencana tindakan-Nya terhadap Sanherib.

Pertama, Allah menegur kesombongan Asyur. Mengganggap diri adikuasa karena kemenangan atas Mesir adalah kebodohan. Pada intinya semua keberhasilan dan kekuasaan tidak mungkin terjadi di luar kehendak dan izin Allah (ayat 26,27). Sebagai alat Asyur meninggikan diri melampaui perancangnya, Asyur sebenarnya sedang menghina kemuliaan Allah sendiri. Itu mengundang Allah bertindak mempermalukan dan merendahkan mereka (ayat 28,29). Kedua, Sion sama sekali tidak hancur sebaliknya akan bertahan dan berkembang (ayat 30-31). Faktor penyebab utamanya adalah sikap Allah membela kemuliaan diri-Nya sendiri (ayat 32). Penyebab Allah membela umat yang sering berontak bukan karena Ia memanjakan mereka, tetapi karena Ia berpegang teguh pada janji dan rencana kekal-Nya. Akhirnya kelak siapa pun harus menerima kehendak Allah, dan suka atau tidak harus tunduk kepada-Nya. Ketiga, Asyur tidak akan pernah memasuki Yerusalem sebab malaikat Allah membunuhi mereka. Sanherib sendiri malah mati di negaranya karena dibunuh anak-anaknya (ayat 38).

Segala usaha manusia yang dilakukan untuk menentang Allah maupun umat-Nya akan berakhir seperti yang dialami oleh Raja Sanherib.

Ingat: Kesombongan adalah awal kehancuran. Kemuliaan sejati didapat dalam perendahan diri ke bawah kemuliaan Allah.

(0.20323837142857) (Yes 39:1) (sh: Hukuman karena tidak setia. (Selasa, 8 Desember 1998))
Hukuman karena tidak setia.

Hukuman karena tidak setia.
Karya Allah nyata dalam kehidupan bangsa Israel, umumnya, dan hidup raja Hizkia, khususnya. Bayangkan, tindakan setia Allah melepaskan mereka dari kepungan tentara Asyur, dengan cara yang sangat ajaib; bahkan Allah menunda kematian Hizkia 15 belas tahun lagi, diresponi dengan sangat memalukan. Tidakkah ini suatu anugerah yang luar biasa, yang Allah berikan kepadanya? Bukan saja anugerah pengampunan, tetapi anugerah kehidupan.

Pemanfaatan kesempatan. Hizkia telah salah memanfaatkan kesempatan yang Allah berikan kepadanya. Ia mulai menjalin persahabatan dengan bangsa Babel, dan berharap memperoleh perlindungan. Ia bahkan memamerkan dan bermegah atas kekayaannya dan kekayaan Bait Allah. Akibatnya, Allah menghukum kesombongan raja Hizkia. Babel yang diharapkan mampu memberikan pertolongan justru sebaliknya, menjadi alat penghukuman Allah. Keturunan raja Hizkia akan dibuang ke Babel, dan lebih menyedihkan lagi, kekayaan yang pernah Hizkia pamerkan, diangkut tanpa sisa ke Babel. Peringatan buat segenap orang percaya bahwa pertobatan yang tidak diikuti oleh kesetiaan kepada Allah, akan mendatangkan hukuman.

Doa: Tuhan, jauhkanlah kesombongan yang mendukakan Engkau.

(0.20323837142857) (Yes 41:8) (sh: Cinta Allah dan cinta manusia. (Selasa, 22 Desember 1998))
Cinta Allah dan cinta manusia.

Cinta Allah dan cinta manusia.
Cinta kasih manusia kepada Allah mudah berubah. Cintanya di kala senang dan di kala susah berbeda. Meskipun dikatakan umat begitu mencintai Allah, namun faktanya beberapa kali mereka memberontak kepada Allah. Berbeda halnya dengan cinta kasih Allah kepada umat-Nya. Meskipun umat pilihan-Nya memberontak kepada-Nya, namun kasih Allah tidak berubah dan tetap untuk selamanya. Hukuman merupakan salah satu bentuk cinta kasih Allah kepada umat pilihan-Nya. Dalam keadilan-Nya Allah memberi hukuman. Ingat, kasih-Nya tidak berubah! "Jangan takut, sebab Aku menyertai engkau, jangan bimbang ... Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau" (ayat 10).

Si "cacing" Yakub, si "ulat" Israel. Karena dosa, manusia menjadi sangat tidak berharga di hadapan Allah. Yesaya mengumpamakannya seperti "cacing" dan "ulat" yang menjijikkan. Hanya belas kasihan dan anugerah-Nya, umat memperoleh pertolongan, bahkan dihormati sebagai hamba yang dikasihi dan layak melayani Allah yang Mahakudus. Tindakan Allah itu untuk menyatakan satu tujuan, yaitu supaya semua orang tahu bahwa "tangan Tuhan yang membuat semuanya ini" (ayat 20). Saat menjelang hari kelahiran Kristus, renungkanlah makna kasih Allah yang diwujudkan dalam inkarnasi-Nya menjadi manusia.

(0.20323837142857) (Yes 48:1) (sh: Tegar tengkuk (Selasa, 16 Februari 1999))
Tegar tengkuk

Tegar tengkuk. Seperti seorang anak kecil yang ingin mengatur hidupnya sendiri, padahal tidak memiliki kemampuan. Sifat inilah yang dimiliki Israel, umat pilihan Allah. Ketegartengkukan telah menyelubungi mata hati mereka untuk menguak tabir kasih dan kesetiaan Allah; bahkan sifat kepala batu telah membuat mereka menolak Allah dan berpaling kepada berhala (5). Allah kenal benar sifat Israel ini, namun Ia tetap mengasihani mereka sehingga tidak melenyapkan mereka (9). Betapa besar kasih dan kesetiaan Allah kepada umat pilihan-Nya.

Memurnikan dalam dapur kesengsaraan. Apakah Allah yang penuh kasih akan membiarkan umat-Nya tenggelam dalam dosa pemberontakan? Allah tidak kompromi dengan dosa Israel yang telah menajiskan nama-Nya. Karena nama-Nya, kehendak-Nya, dan diri-Nya sendiri, Allah akan memurnikan umat-Nya dalam dapur kesengsaraan, bukan supaya umat menderita, tetapi agar umat menyadari kasih dan kekudusan Allah. Melalui ujian kesengsaraan inilah Allah akan kembali memurnikan kasih umat dan memberi masa depan yang baru.

Renungkan: Kehancuran hati Allah yang mengasihi umat-Nya terwujud dalam tindakan pemurnian bagi yang tegar tengkuk, keras kepala, dan berkepala batu.

(0.20323837142857) (Yes 57:6) (sh: Penyembahan berhala = penyakit rohani (Jumat, 19 Maret 1999))
Penyembahan berhala = penyakit rohani

Penyembahan berhala = penyakit rohani. Untuk memperoleh penggenapan janji keselamatan, Allah menyampaikan syarat yang harus dipenuhi umat-Nya. Salah satu syarat utama adalah umat-Nya tidak mendua hati. "Jangan ada ilah lain di hadapan-Ku" merupakan hukum yang pertama dari Dasa Titah. Allah ingin mengingatkan kembali, bahwa menyembah berhala adalah dosa besar yang dilakukan umat-Nya. Bahkan hal itu dianggap zinah karena tidak setia. Sebagai orang-orang yang telah memiliki ikatan perjanjian dengan Allah, umat Allah harus tetap setia kepada-Nya.

Allah tetap setia. Tindakan tidak setia dan berpaling dari hadapan Allah, sering Israel lakukan. Namun, sekalipun akhir dari ketidaksetiaan itu adalah kehancuran, Allah tetap mengasihi umat-Nya yang remuk redam itu. Bahkan, selain Allah berkenan menyembuhkan segala penyakitnya, Allah juga berkenan mengampuni kesalahan umat-Nya. Pengampunan itulah yang memberikan penghiburan luar biasa bagi manusia; sehingga suasana perkabungan pun diubah menjadi suasana penuh pujian dan ungkapan syukur, penuh damai sejahtera (19).

Renungkan: Karena kita diperkenankan kembali berjalan bersama Dia di jalan lurus yang ditunjukkan-Nya kepada kita, bertindaklah setia kepada-Nya.

(0.20323837142857) (Yes 59:15) (sh: Allah sang Pahlawan (Senin, 22 Maret 1999))
Allah sang Pahlawan

Allah sang Pahlawan. Sungguh menyedihkan menyaksikan keadaan Yehuda. Kebenaran telah hilang, tidak ada lagi hukum, apalagi niat tulus untuk menjauhi kejahatan. Sangat disayangkan, bahwa tidak ada satu orang pun yang terbeban untuk memperbaiki situasi tersebut. Allah dalam kasih dan keadilan-Nya tidak tahan menyaksikan situasi itu terus-menerus terjadi. Allah bertindak bukan untuk membela umat-Nya terhadap musuh-musuh bangsa asing, tetapi untuk membela umat dari musuh yang ada di dalam diri umat-Nya. Allah berinisiatif melakukan tindakan "campur tangan" di dalam kehidupan umat-Nya. Dan ini semata-mata Allah lakukan dalam rangkaian proses keselamatan umat-Nya.

Bertindak untuk menebus. Dosa telah memisahkan manusia dari Allah. Allah berinisiatif aktif datang sebagai Penebus agar manusia bertobat dari dosa pemberontakan. Melalui peristiwa puncak kepahlawanan Allah ketika Dia tampil sebagai Penebus bagi Sion, Allah menjanjikan keselamatan yang tidak hanya membawa pembaruan bagi umat; namun juga memperbarui tatanan masyarakat saat ini. Allah telah mendorong kita terlibat dalam masyarakat yang diselamatkan-Nya. Untuk itu, seharusnya kita pun terdorong untuk bersikap sebagai orang yang telah diselamatkan.

(0.20323837142857) (Yes 60:1) (sh: Sion dipulihkan (Rabu, 28 April 1999))
Sion dipulihkan

Sion dipulihkan. Nubuat Deutro-Yesaya ini menunjuk pada peristiwa kembalinya kaum Yehuda dari Babel ke tanah perjanjian. Yesaya memandangnya sebagai tindakan Yahweh, Allah Israel, yang memulihkan kembali kemasyhuran Sion. (Sion menunjuk kepada kota Yerusalem, pusat pemerintahan, pusat ibadah, tempat Tuhan Allah Israel, Yahweh berkenan hadir di tengah-tengah umat-Nya). Nasib dan keadaan umat Allah berubah total. Ketika berada dalam pembuangan di Babel, mereka dinaungi oleh kegelapan; kini dalam alam kebebasan di tanah leluhur, yaitu tanah perjanjian, terang kemuliaan Allah kembali bercahaya meliputi mereka. Terang pembebasan ini bercahaya dan mengundang bangsa-bangsa lain untuk menyaksikan Yerusalem dibangun kembali.

Janji yang pasti. Walaupun belum diketahui kapan dan melalui peristiwa apa janji Allah digenapi, nubuat Yesaya ini mengandung kepastian. Yang jelas ketika umat Tuhan dikembalikan ke Yerusalem, mereka melihat bahwa janji Allah menuju penggenapan. Dan meskipun kota Yerusalem porak-poranda, hal itu tidak mengecewakan tetapi justru mengingatkan mereka akan kesalahan masa lalu, kekejaman musuh yang menghancurkan hidup mereka. Melalui mulut Yesaya, firman Tuhan menguatkan dan meneguhkan iman mereka, bahwa masa depan mereka ada di tangan Allah, Pembebas dan Penyelamat umat-Nya.

(0.20323837142857) (Yes 64:1) (sh: Dosa memisahkan manusia dari anugerah Allah (Selasa, 4 Mei 1999))
Dosa memisahkan manusia dari anugerah Allah

Dosa memisahkan manusia dari anugerah Allah. Umat Israel telah berdosa di hadapan Allah, mereka tidak setia pada ikatan perjanjian dengan Allah. Mereka telah memberontak sejak dahulu kala, tidak seorang pun yang memanggil nama Allah. Sesungguhnya dosa membuat umat najis di hadapan Allah, sehingga mereka terpisah dari anugerah Allah. Yesaya sebagai hamba Allah mengakui dosa umat-Nya di hadapan Allah yang Maha Dahsyat, yang tidak dapat disamakan dengan allah mana pun. Yesaya melibatkan dirinya bersama umat-Nya dengan mengatakan: "'kami sekalian' seperti seorang najis, kesalehan kami seperti kain kotor, kami sekalian menjadi layu seperti daun, dan kami lenyap oleh kejahatan kami" (ay.6). Demikianlah dosa telah membuat manusia hina, kotor, layu, dan sia-sia

Doa bagi pemulihan bangsa. Yesaya mengajak umat-Nya mengingat Allah yang Maha Dahsyat yang telah memimpin sejarah perjalanan umat-Nya dan mengajak mereka untuk merendahkan diri. Berdasarkan pengenalan ini, Yesaya meyakini bahwa Allah segera akan memulihkan keadaan umat-Nya yang sedang menderita dalam pembuangan. Pengenalan dan persekutuan kita dengan Allah memberikan kepekaan rohani untuk meyakini rencana dan tindakan Allah dalam dunia. Bagaimana dengan Anda? Teladanilah Yesaya!

(0.20323837142857) (Yes 66:1) (sh: Kemunafikan (Jumat, 7 Mei 1999))
Kemunafikan

Kemunafikan. Dalam rangka penggenapan janji-Nya, Allah memastikan bahwa hanya orang yang saleh dan tulus mengasihi-Nya yang berbahagia. Sebaliknya, dalam kepastian itu Allah selalu memberi peringatan kepada orang fasik. Allah tahu pasti keadaan orang-orang jahat yang tidak tulus dan tidak patuh kepada-Nya. Khusus kepada para penganut paham sinkretisme (menyembah Allah, tetapi juga menyembah berhala), Allah akan memperlakukan mereka dengan tegas dan bahkan segala sesuatu yang ditakuti mereka menjadi bagian mereka. Allah tidak suka kemunafikan. Milikilah sikap yang tulus kepada Allah dalam segala aspek kehidupan.

Ketulusan hati. Firman Tuhan jelas mengatakan bagaimana seharusnya sikap ibadah umat kepada Tuhan; mulai dari cara bagaimana manusia memberikan persembahan (korban bakaran, korban sajian dan korban kemenyan) sampai kepada sikap hati manusia kepada Allah. Namun sering kalimat lebih suka memilih jalannya sendiri dan tidak mau mendengarkan firman-Nya. Akibatnya, semua persembahan tersebut hampa dan sia-sia, bahkan dibenci Allah. Allah pasti akan menghukum mereka yang tidak tulus.

Renungkan: Allah murka kepada orang yang rajin beribadah; tetapi sikap dan tindakan hidupnya menyelewengkan kebenaran firman-Nya.



TIP #31: Tutup popup dengan arahkan mouse keluar dari popup. Tutup sticky dengan menekan ikon . [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA