| (0.87030123188406) | (Why 4:4) |
(full: DUA PULUH EMPAT TUA-TUA.
) Nas : Wahy 4:4 Siapakah tua-tua ini? Beberapa orang percaya bahwa mereka mewakili seluruh jemaat di sorga (lihat cat. --> Yoh 14:3; [atau ref. Yoh 14:3] 2Tim 4:8; 1Pet 5:4). Orang lain percaya bahwa kemungkinan mereka itu adalah malaikat yang berkuasa; akan tetapi, perhatikanlah bahwa para malaikat berdiri di sekeliling tua-tua itu (Wahy 7:11; bd. Wahy 5:8-10). Ada orang lain lagi yang percaya bahwa mereka mewakili Israel dan gereja yang bersatu dalam penyembahan kepada Allah dan Anak Domba itu, yaitu 12 (Israel) ditambah 12 (jemaat) sama dengan 24 (umat Allah dari zaman Israel dan zaman gereja). |
| (0.87030123188406) | (Why 7:9) |
(full: SUATU KUMPULAN BESAR ORANG BANYAK.
) Nas : Wahy 7:9 Yohanes menggambarkan sebuah pemandangan di sorga tentang suatu kumpulan besar orang dari semua bangsa yang diselamatkan oleh iman kepada Kristus. Mereka akan tinggal bersama-sama dengan Allah (ayat Wahy 7:15), bebas dari kesakitan dan dukacita (ayat Wahy 7:16-17; lihat cat. --> Wahy 6:9). [atau ref. Wahy 6:9] Banyak orang percaya bahwa kumpulan besar orang banyak yang diselamatkan oleh "darah Anak Domba" (ayat Wahy 7:14) adalah orang kudus masa kesengsaraan, karena Yohanes menyatakan bahwa mereka "keluar dari kesusahan yang besar" (ayat Wahy 7:14). Orang-orang yang menerima Kristus secara khusus menjadi sasaran penganiayaan Iblis dan orang-orang jahat (bd. Wahy 12:9-17). |
| (0.87030123188406) | (Why 19:7) |
(full: PENGANTIN-NYA TELAH SIAP SEDIA.
) Nas : Wahy 19:7 Kronologi dari pasal Wahy 19:1-21 menempatkan pengantin itu (yaitu gereja, 2Kor 11:2) sebagai berada di sorga sebelum kedatangan Kristus ke bumi. Banyak penafsir percaya bahwa hal ini menunjukkan bahwa gereja telah diangkat ke sorga sebelum kedatangan Kristus yang dilukiskan dalam ayat Wahy 19:11-21 (lihat art. KEANGKATAN GEREJA). Dua alasan diberikan untuk ini:
|
| (0.87030123188406) | (Why 22:4) |
(full: MEREKA AKAN MELIHAT WAJAH-NYA.
) Nas : Wahy 22:4 Ini merupakan tujuan terakhir dari sejarah penebusan: Allah yang berdiam di antara umat-Nya yang setia di suatu bumi yang bersih dari segala yang jahat. Di bumi yang baru ini, orang kudus akan melihat dan tinggal bersama dengan Yesus, Anak Domba Allah, yang oleh kasih-Nya telah menebus mereka dengan kematian-Nya di kayu salib. Kesukacitaan mereka yang terbesar adalah, "Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka yang akan melihat Allah" (Mat 5:8; bd. Kel 33:20,23; Yes 33:17; Yoh 14:9; 1Yoh 3:2). |
| (0.87030123188406) | (Why 1:5) | (jerusalem: Saksi) Kristus adalah "Saksi" baik dengan pribadiNya maupun dengan karyaNya. Ia bersaksi tentang janji yang diberikan kepada Daud, 2Sa 7:1-17; Maz 89:1 dst; Yes 55:3-4; Zak 12:8. Justru di dalam Kristus janji itu terlaksana Ia adalah firman yang berdaya, "ya" yang diucapkan Allah, Wah 1:2; 3:14; 19:11,13; 2Ko 1:20. Ia adalah waris Daud, Wah 5:5; 22:16, dan melalui kebangkitanNya dijadikan "Anak Sulung", Kol 1:18; bdk Rom 1:4+. Setelah semua musuh dibasmi, Kristus akan menguasai segala-galanya, Dan 7:14; 1Ko 15:28; Wah 19:16 |
| (0.87030123188406) | (Why 1:6) | (jerusalem: imam-imam) Setelah bertobat dan dosanya dibasuh, Wah 1:5 dan Wah 1:7, kaum beriman menjadi suatu kerajaan dan imam-imam, Kel 19:6; mereka meraja semua bangsa, Dan 7:22,27; Yes 45:11-17; Zak 12:1-3 bdk Wah 2:26-27; 5:10; 20:6; 22:5; bersatu dengan Imamnya, yaitu Kristus, mereka sebagai imam mempersembahkan seluruh jagat raya kepada Allah sebagai korban pujian |
| (0.87030123188406) | (Why 4:6) | (jerusalem: lautan) Lautan itu barangkali "air di atas cakrawala", Kej 1:7; Maz 104:3, atau "Lautan" dalam bait Allah, 1Ra 7:23-26, wadah air pembasuh liturgis |
| (0.87030123188406) | (Why 6:1) | (jerusalem) Bab-bab ini merupakan suatu keseluruhan. Anak Domba membuka masing-masing meterai kitab itu, Wah 6:1-8:1, dan ditiuplah masing-masing sangkakala, Wah 8:2-9, lalu ada penglihatan-penglihatan mengenai kejadian-kejadian yang memberitakan dan menyiapkan kemusnahan negara Roma, yang melambangkan segala musuh Allah. Bdk Mat 24 dsj. |
| (0.87030123188406) | (Why 17:3) | (jerusalem: padang gurun) Ialah tempat tinggal binatang-binatang najis, Ima 16:8; 17:7 |
| (0.87030123188406) | (Why 19:1) | (jerusalem) Bagian ini berupa dua (Wah 19:1-5,6-8) nyanyian kemenangan yang sudah disiapkan dalam Wah 18:20. Nyanyian-nyanyian ini langsung diperlawankan dengan ratapan yang tercantum dalam bab 18. Nyanyian-nyanyian itu membarengi pemusnahan Babel. Dengan membagi teksnya secara lain sedikit dari pembagian dalam terjemahan ini dapat dikatakan: Nyanyian pertama, Wah 19:1-4, berbunyi dari sorga; dengan nyanyian kedua, Wah 19:5-8, orang-orang kudus dari seluruh Gereja, yang diundang untuk turut serta dalam perjamuan kawin Anak Domba, Wah 19:9; menggabungkan diri. Wah 19:10 menggambarkan reaksi si pelihat. |
| (0.86970855072464) | (Why 6:1) |
(full: ANAK DOMBA ITU MEMBUKA.
) Nas : Wahy 6:1 Yesus Kristus sendiri (yaitu, Anak Domba itu) membuka semua meterai yang menyingkapkan hukuman yang menghancurkan dunia (ayat Wahy 6:1,3,5,7,9,12). Hukuman-hukuman itu bersifat ilahi, karena telah diserahkan ke dalam tangan Kristus (Wahy 5:1,7; bd. Yoh 5:22). Sepanjang kitab Wahyu, hukuman berupa malapetaka itu disebut murka Allah (ayat Wahy 6:16-17; 11:18; 14:10,19; 15:1,7; 16:1,19; 19:15). |
| (0.86970855072464) | (Why 1:9) |
(sh: Kristus yang Ilahi (Selasa, 22 Oktober 2002)) Kristus yang IlahiKristus yang Ilahi. Sebagai sastra apokaliptik, Kitab Wahyu sarat dengan simbol alias penanda. Tidak jarang simbol-simbol itu terlihat sangat dahsyat namun juta terkesan ganjil. Tapi, simbol-simbol itu dalam kitab ini tidak dimaksudkan untuk membingungkan umat Allah. Sebagai penanda, simbol bersinggungan dengan suatu realitas yang sangat agung dan bermaksud menuntun kita pada pengenalan dan penghayatan akan realitas tersebut. Ketika bertutur tentang penyataan diri Kristus, simbol-simbol itu bersaksi tentang kemuliaan-Nya dan sikap-Nya yang senantiasa penuh perhatian terhadapnya. Sementara gereja sepanjang masa dan tempat dilambangkan dengan tujuh kaki dian, Kristus dikatakan berjalan di antara ketujuh kaki dian tersebut. Artinya, Kristus kerap kali melawan Gereja-Nya. Kristus, yang disimbolkan sebagai sosok serupa Anak Manusia, yang mengingatkan kita pada otoritas-Nya sebaga Raja sekaligus Hakim (bdk. Dan. 7:13-14; Mrk. 14:62; Mat. 16:27; 24:30; 25:31, dst.), kali ini tampil dalam hubungan yang sangat intens dengan Gereja-Nya. Ia sedang berurusan dengan ketujuh sidang jemaat di Asia Kecil, yang bukan secara kebetulan memiliki ciri-ciri yang bakal terdapat pula pada sidang-sidang jemaat di sepanjang sejarah Gereja. Sosok serupa Anak Manusia, yakni Yesus Kristus itu, nampak sangat dahsyat dalam simbol-simbol yang melukiskan keilahian-Nya (ayat Anak+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">14-15,16) sekaligus otoritas-Nya atas Gereja (ayat 16) dan kematian (ayat 17-18). Atas dasar semua inilah Yesus Kristus, Tuhan yang bangkit itu berfirman kepada Gereja-Nya. Menghayati keagungan Tuhan yang bangkit, Yohanes tidak menyesali keadaannya sebagai tawanan karena Kristus. Menyebut dirinya sendiri sebagai “saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan, dan dalam ketekunan menantikan Kristus”, rupanya ia juga ingin supaya orang-orang percaya lainnya tetap setia kepada Sang Kristus pada masa-masa sukar itu. Ia juga mengajak mereka, dalam sidang-sidang jemaat yang di dalamnya mereka bernaung, untuk mendengarkan firman Tuhan, Raja Gereja. Renungkan: [kosong] |
| (0.86970855072464) | (Why 1:9) |
(sh: Seperti demikianlah Dia! (Minggu, 14 Desember 2003)) Seperti demikianlah Dia!Seperti demikianlah Dia! Nas ini bukan ulasan mode terkini dari penampilan Oknum Surgawi yang agak nyentrik dan sangar. Fokus utamanya bukanlah berbagai detil atribut yang tampak dalam penglihatan ini, tetapi kepada Dia yang berfirman itu. Penampakan sosok dalam penglihatan Yohanes ini mengingatkan kita pada penampakan tokoh-tokoh dalam penglihatan Daniel dan Yehezkiel (ayat Anak+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">12-15. Mis. “jubahnya ... dan dada... berlilitkan ikat pinggang dari emas” bdk. Dan. 10:5; “kepala dan rambut... putih,” bdk. Dan. 7:9 dst.; lih. cat. kaki pada Alkitab Anda). Sang tokoh dalam penglihatan Yohanes ini lebih dari sekadar utusan Allah. Dia adalah sosok seperti “Anak Manusia” sekaligus “Yang Lanjut Usianya”. Tujuh kaki dian dari emas dalam PL dinyalakan di kemah suci (juga bait Allah) di hadapan Allah (Kel. 27:21; Im. 24:2-4). Dia yang serupa Anak Manusia (ayat 13) itu adalah Kristus, Tuhan sendiri. Ia memegang pedang yang adalah firman-Nya, yang akan digunakan-Nya untuk menghakimi (ayat Anak+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">2:16; 19:15). Ia hidup, dan “memegang segala kunci maut dan kerajaan maut” (ayat 18). Karena itu, Ia layak ditakuti dengan amat sangat (ayat 17). Akan tetapi, firman-Nya kepada Yohanes “Jangan takut!” Kristus di dalam kuasa dan keagungan-Nya hadir tidak untuk menakut-nakuti Yohanes dan saudara-saudarinya yang dalam kesusahan dan yang tetap bertekun (ayat 9), dulu dan sekarang. Dia memperingatkan, tetapi juga menghibur dan meneguhkan kita. Renungkan: Ia akan datang, dan Ia berkuasa! Biarkan ini menjadi penghiburan Anda dalam perjuangan Anda untuk bertekun hari ini. |
| (0.86970855072464) | (Why 6:1) |
(sh: Allah mengendalikan sejarah manusia (Jumat, 1 November 2002)) Allah mengendalikan sejarah manusia
Allah mengendalikan sejarah manusia. Ada dua hal yang harus kita ingat. Pertama, bahwa Kristus yang mengikhtiarkan keselamatan manusia, dapat menjadi murka dan menghukum. Kedua, bila kini kita harus menanggung kesulitan karena kesetiaan kita kepada Allah, ingatlah bahwa Dia setia.
Renungkan: |
| (0.86970855072464) | (Why 6:1) |
(sh: Sang Anak Domba menghakimi (Kamis, 11 Agustus 2005)) Sang Anak Domba menghakimiSang Anak Domba menghakimi Yohanes telah menguatkan Gereja yang sedang menderita bahwa Kristus sudah memerintah di atas para penguasa dunia (pasal Anak+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">1-2). Dalam pasal Anak+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">4-5, Gereja dikuatkan bahwa melalui penderitaan Kristus menang dan karena-Nya Gereja menerima kemenangan. Kini Kristus yang menang itu, bertindak membuka keenam meterai pertama yang berisi berbagai hukuman atas dunia ini. Akibatnya terjadi kekacauan dalam dunia yang diungkapkan dengan "saling gigit" dan membinasakan sebagai dampak pemerintahan dan hukuman Kristus. Keempat meterai pertama dilambangkan oleh empat ekor kuda pembawa berbagai malapetaka. Keempat malapetaka itu bisa terjadi serempak atau berurutan. Kuda keempat yang menyimpulkan semua malapetaka itu adalah Maut yang datang menimpa penduduk dunia. Kuda pertama dan terakhir memberitahukan bahwa manifestasi hukuman dari Allah itu adalah malapetaka alam dan manusia pengikut sebagai alat si jahat. Sebagai Raja, Kristus kini memurnikan orang beriman dan menghukum mereka yang tidak tunduk kepada-Nya melalui alat-alat penyebar petaka tersebut. Seperti pemimpin mereka yang telah dibantai (Why. 5:6), para martir telah dibunuh karena iman mereka akan firman Allah dan kesaksian hidup mereka (Why. 6:9). Bagi-Nya, penderitaan umat-Nya bernilai mulia bagaikan kurban di mezbah. Penderitaan karena iman adalah jalan menuju kemenangan dan ungkapan kurban untuk kemuliaan Dia yang lebih dulu berkorban bagi kita. Dia yang telah menang dan memerintah dalam kemuliaan, mendengar doa-doa umat-Nya dan membela mereka. Dia tidak membiarkan begitu saja pengurbanan umat-Nya yang tekun dalam iman dan penderitaan, tetapi Ia bertindak menghukum kejahatan para penyebab penderitaan itu (ayat 12-17). Dia yang telah mencurahkan darah-Nya untuk umat-Nya, akan membela mereka yang karena iman kepada-Nya rela mencurahkan darah mereka. Responsku: __________________________________________________________________________________________ |
| (0.86970855072464) | (Why 7:1) |
(sh: Allah memberikan jaminan (Sabtu, 2 November 2002)) Allah memberikan jaminan
Allah memberikan jaminan. Dalam pasal ini kita juga membaca tentang 144.000 orang berjubah putih. Mengenai siapa mereka masih menimbulkan perbedaan pendapat. Ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ke-12 suku bukanlah sebutan untuk keturunan Israel yang sebenarnya, melainkan untuk seluruh gereja Kristen. Ada juga yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan 144.000 orang itu adalah orang-orang dari keturunan Yahudi. Penting untuk kita ketahui—terlepas dari perbedaan pendapat tersebut—bahwa 144.000 orang itu terdiri dari suatu kumpulan besar orang dari segala bangsa, suku, kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta Anak Domba Allah. Mereka adalah Israel sejati, semua umat Tuhan yang hidup di zaman Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang telah ditebus Kristus dengan darah-Nya sendiri. Semua yang telah diselamatkan-Nya adalah hamba-hamba-Nya yang mengabdikan segenap hidup untuk melayani Dia. Darah Kristus bukan saja telah meluputkan umat-Nya dari dosa tetapi juga menjaga mereka tetap kudus saat umat-Nya harus melalui ancaman dunia ini.
Renungkan: |
| (0.86970855072464) | (Why 15:1) |
(sh: Patutlah Allah dipuji dan disembah sepanjang abad (Senin, 11 November 2002)) Patutlah Allah dipuji dan disembah sepanjang abad
Patutlah Allah dipuji dan disembah sepanjang abad. Kedua, Yohanes melihat sesuatu yang menakutkan (ayat 5-8). Dia melihat tujuh malaikat yang menampakkan kekudusan Allah sambil membawa tujuh malapetaka (ayat 6). Ketujuh malapetaka ini masih merupakan perwujudan murka Allah yang terakhir (ayat 1,7). Penglihatan ini mengingatkan umat bahwa benar ini adalah hukuman yang terakhir, yang mengakhiri murka Allah. Tetapi, justru dalam penghukuman terakhir inilah, Allah mencurahkan penghukuman yang sebenar-benarnya, dan sepenuh-penuhnya.
Renungkan: |
| (0.86970855072464) | (Why 17:1) |
(sh: Gereja Tuhan, tetaplah waspada! (Rabu, 13 November 2002)) Gereja Tuhan, tetaplah waspada!
Gereja Tuhan, tetaplah waspada! Tidak sedikit di antara kita, orang Kristen yang terlibat dalam permainan cantik Iblis. Biasanya yang dijadikan ‘bola’ dalam permainan itu adalah kekuasaan, harta, harga diri karena hal-hal tersebut yang ‘dikejar’ manusia. Karena itu kita sebagai gereja Tuhan masa kini teruslah berpegang pada kebenaran Kristus, sebab tidak ada kuasa yang mampu mengalahkan-Nya apalagi menurunkan- Nya dari takhta Raja di atas segala raja.
Renungkan: |
| (0.86970855072464) | (Why 19:17) |
(sh: Perjamuan besar Allah (Minggu, 17 November 2002)) Perjamuan besar Allah
Perjamuan besar Allah. Dari hari ke hari kita menyaksikan bahwa pola budaya masa kini makin tak menghormati Allah dan makin seenaknya melanggar norma-norma kehendak Allah. Kita perlu berhati-hati terhadap pengaruh kebudayaan dunia ini. Kita tidak menjadi duniawi karena dipaksa oleh suatu kekuatan tertentu, tetapi karena kita membiarkan diri kita turut hanyut oleh arus keduniawian itu. Menerima (ayat 20) pengaruh Babel itulah yang telah membuat orang-orang itu kini dihukum Allah
Renungkan: |
| (0.86136811594203) | (Why 2:7) |
(full: BARANGSIAPA MENANG.
) Nas : Wahy 2:7 Pemenang (Yun. _nikon_) adalah seorang yang, oleh kasih karunia Allah yang diterimanya melalui iman pada Kristus, telah mengalami kelahiran baru dan tinggal tetap dalam kemenangan atas dosa, dunia, dan Iblis.
|


