Inilah perkataan Pengkhotbah, ^a  anak Daud, raja di Yerusalem. ^b 

Keturunan yang satu pergi dan keturunan yang lain datang, tetapi bumi tetap ada. ^e 

Ada suatu kemalangan yang telah kulihat di bawah matahari, yang sangat menekan manusia:

Terang itu menyenangkan dan melihat matahari ^w  itu baik bagi mata;

Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkhotbah, ^j  segala sesuatu adalah sia-sia ¹ . ^k 

Berkatalah aku dalam hati: "Allah akan mengadili ^v  baik orang yang benar maupun yang tidak adil, karena untuk segala hal dan segala pekerjaan ^w  ada waktunya."

Tiada habis-habisnya rakyat yang dipimpinnya, namun orang yang datang kemudian tidak menyukai dia. Oleh sebab itu, inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.

Dalam hidupku yang sia-sia ⁿ  aku telah melihat segala hal ini: ada orang saleh yang binasa dalam kesalehannya, ada orang fasik yang hidup lama dalam kejahatannya. ^o 

Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah ^l  dan usaha menjaring angin.

(5-8) Suatu keuntungan bagi negara dalam keadaan demikian ialah, kalau rajanya dihormati di daerah itu.

Orang berhikmat senang berada di rumah duka, tetapi orang bodoh senang berada di rumah tempat bersukaria. ^z 

Hikmat ^r  memberi kepada yang memilikinya lebih banyak kekuatan ^s  dari pada sepuluh penguasa dalam kota.

Hati orang berhikmat menuju ke kanan, tetapi hati orang bodoh ke kiri.

Untuk tertawa orang menghidangkan makanan; anggur ^p  meriangkan hidup dan uang memungkinkan semuanya itu.

Aku berkata dalam hati: "Lihatlah, aku telah memperbesar dan menambah hikmat lebih dari pada semua orang yang memerintah atas Yerusalem sebelum aku, ^r  dan hatiku telah memperoleh banyak hikmat dan pengetahuan."

Adakah sesuatu yang dapat dikatakan: "Lihatlah, ini baru!"? Tetapi itu sudah ada dulu, lama sebelum kita ada.

Aku melakukan pekerjaan-pekerjaan besar, mendirikan bagiku ^a  rumah-rumah, menanami bagiku kebun-kebun anggur; ^b 

Aku membenci segala usaha yang kulakukan ¹  dengan jerih payah di bawah matahari, sebab aku harus meninggalkannya kepada orang yang datang sesudah aku. ^u 

Siapakah yang mengetahui, apakah nafas manusia naik ke atas ^{1  a}  dan nafas binatang turun ke bawah bumi.

Oleh sebab itu aku menganggap orang-orang mati, ^f  yang sudah lama meninggal, lebih bahagia dari pada orang-orang hidup, ^g  yang sekarang masih hidup.