| (0.42911518181818) | (Ul 4:1) | (sh: Cinta itu eksklusif (Senin, 28 April 2003)) Cinta itu eksklusifCinta itu eksklusif. Hubungan antara Allah dan Israel dapat digambarkan sebagai hubungan antarkekasih. Allah begitu mengasihi Israel dan memberikan yang terbaik baginya. Allah menuntut pula kesetiaan dan cinta yang tak terbagi dari Israel. Setelah Musa mengingatkan bangsa Israel tentang sejarah mereka, mulai pasal ini ia menasihatkan mereka untuk menaati hukum-hukum Allah agar mereka hidup. Allah mencintai bangsa Israel dengan pemeliharaan-Nya yang begitu indah. Ia juga memberikan hukum pengajaran-Nya yang unik, yang tidak dimiliki bangsa-bangsa lain (ayat 5-8). Dengan hukum-hukum ini, bangsa Israel akan menjadi bangsa yang besar (secara spiritual, bukan kuantitas). Ketika mereka menaati hukum-hukum tersebut, Allah akan menjadi dekat dan menolong mereka -- suatu keajaiban bagi bangsa-bangsa lain (ayat 7). Hukum-hukum itu sendiri sempurna dan unik (ayat 8), misalnya adanya peraturan- peraturan mengenai perlakuan yang baik terhadap orang asing dan tidak adanya hukuman mati bagi kejahatan ekonomi -- sesuatu yang berbeda dibandingkan peraturan bangsa-bangsa lain. Hanya Allah yang patut dicintai dan disembah. Untuk itu, bangsa Israel harus mengingat semua hukum-Nya dan menyampaikannya kepada generasi-generasi berikutnya. Itulah sebabnya dua loh untuk sepuluh perintah Allah dibuat dari batu -- agar hukum- hukum itu permanen. Allah menginginkan agar bangsa Israel tidak menyembah apa pun yang berada di dalam alam ciptaan (ayat 15-20) meskipun mengatasnamakan Yahweh. Hanya Yahweh yang patut disembah. Musa mengingatkan bangsa Israel bahwa Ia adalah Allah yang cemburu (ayat 24). Ia berharap bangsa Israel yang akan masuk ke Tanah Perjanjian tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Renungkan: Tuhan mencintai Anda dengan begitu istimewa, memberikan semua yang terbaik bagi Anda. Masakan Anda masih menomorduakan Dia? | 
| (0.42911518181818) | (Mat 26:69) | (sh: Dusta pertama memimpin dusta-dusta lainnya (Selasa, 10 April 2001)) Dusta pertama memimpin dusta-dusta lainnyaDusta pertama memimpin dusta-dusta lainnya. Aristoteles, seorang filsuf Yunani terkenal pernah mengatakan bahwa dusta pertama adalah pembuka jalan bagi dusta-dusta yang lain, yang semakin lama semakin meningkat kualitasnya. Itulah yang terjadi dalam diri Petrus. Ketika masyarakat mengenalinya, Petrus ditekan, dan dituntut untuk mengakui kedekatan dirinya dengan Yesus. Tetapi Petrus tidak siap menghadapi fakta itu, dan merasa lebih baik mengamankan diri dengan menyangkal Yesus serta bersikap seolah-olah tidak mengenal-Nya. Namun karena terus menghadapi pertanyaan yang sama, maka rangkaian dusta menyangkal Yesus itu semakin meningkat kualitasnya. Apa yang Petrus lakukan sungguh bertentangan dengan pengakuannya bahwa: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup", yang menjadi dasar pengakuan iman Kristen di segala abad! Tidak hanya itu, tindakan menyangkal mengenal Yesus adalah perbuatan dosa yang sangat besar, karena itu berarti menolak Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Dari peristiwa penyangkalan Petrus ini kita belajar tentang hal penting yaitu bahwa kegagalan mengendalikan diri untuk tetap berdiri pada fakta iman bahwa Yesus Kristus, Sang Mesias, Anak Allah yang hidup itu harus mengalami penderitaan menyebabkan kita tidak siap untuk menderita bersama Yesus. Akibatnya, kita memilih jalan yang, menurut kita, paling aman yaitu berdusta, menyangkali Dia karena takut kepada manusia. Sadarkah kita akan konsekuensi dari perbuatan ini? Mengapa Petrus ketika menyadari kesalahannya segera berbalik kemudian menangis dan menyesali perbuatannya? Peringatan Yesus tentang akan adanya penyangkalan Petrus kembali terngiang seiring berkokoknya ayam. Hal ini mengingatkan dan menegurnya, sehingga ia malu, kecewa, dan sedih. Ia menyesal karena telah membalas cinta kasih Yesus dengan penyangkalan yang amat mengecewakan. Penyesalan yang lahir karena mengingat cinta kasih Yesus dan kedekatan hubungan kita dengan Yesus akan membawa kepada penyesalan dan pertobatan sejati. Renungkan: Kristen senantiasa menghadapi situasi seperti Petrus, akankah kita menunjukkan jati diri kekristenan apa pun risiko yang kita hadapi? Ketika kita menyangkali Dia dan tidak mengakui jati diri kekristenan kita, bagaimana perasaan kita mengingat cinta kasih Yesus yang telah berkorban demi keselamatan kita? | 
| (0.42471386363636) | (Kel 18:21) | (full: KAUCARILAH ... ORANG-ORANG YANG CAKAP.
) Nas : Kel 18:21 Nasihat Yitro agar Musa menyerahkan kekuasaan kepada orang-orang yang takut akan Allah untuk melaksanakan pekerjaan Tuhan secara lebih efisien masih berlaku hari ini. Berbagai syarat bagi pemimpin umat Allah disebutkan dalam ayat ini: 
 | 
| (0.42471386363636) | (Mzm 26:8) | (full: AKU CINTA PADA RUMAH KEDIAMAN-MU.
) Nas : Mazm 26:8 Kebahagiaan pemazmur bukan bersumber dari persekutuan dengan dunia (ayat Mazm 26:4-5,9-10), tetapi dari tinggal di "rumah" dan "jemaah" Tuhan (ayat Mazm 26:12), yaitu di mana kehadiran Allah dimanifestasikan di tengah-tengah umat-Nya dan di mana kemuliaan-Nya tinggal (lihat art. KEMULIAAN ALLAH), dan dari bergaul dengan orang percaya yang berjalan di dalam kebenaran Allah. | 
| (0.42471386363636) | (Kid 2:7) | (full: JANGAN KAMU MEMBANGKITKAN DAN MENGGERAKKAN CINTA.
) Nas : Kid 2:7 Frasa ini terdapat tiga kali dalam kitab ini (lih. Kid 3:5; Kid 8:4); kata-kata ini diucapkan oleh pihak wanita dan mengacu pada keintiman jasmaniah di antara dirinya dengan kekasihnya. Dia tidak ingin keintiman terjadi sehingga situasinya tepat, yaitu hingga dia sudah menikah dengan Salomo. Alkitab hanya mengizinkan hubungan seksual di antara suami istri (lihat cat. --> Kid 4:12; [atau ref. Kid 4:12] lihat art. NORMA-NORMA MORALITAS SEKSUAL). | 
| (0.42471386363636) | (Am 5:15) | (full: BENCILAH YANG JAHAT DAN CINTAILAH YANG BAIK.
) Nas : Am 5:15 Jikalau saja umat Allah akan membenci kejahatan dan mencintai kebaikan, Allah akan mengasihani kaum sisa, yaitu mereka yang selamat dari hukuman yang akan datang. Tanda yang pasti bahwa kita sudah mengabdikan diri kepada Allah ialah kebencian yang sungguh-sungguh akan semua dosa dan cinta yang mendalam untuk semua standar kebenaran Allah (lihat cat. --> Ibr 1:9). [atau ref. Ibr 1:9] | 
| (0.42471386363636) | (1Kor 10:20) | (full: PERSEMBAHAN KEPADA ROH-ROH JAHAT.
) Nas : 1Kor 10:20 Penyembahan berhala melibatkan penyembahan terhadap roh-roh jahat (bd. Ul 32:17; Mazm 106:35-38; lihat art. SIFAT PENYEMBAHAN BERHALA) dan berkaitan dengan ketamakan dan keserakahan (lihat cat. --> Kol 3:5). [atau ref. Kol 3:5] Karena itu, kuasa roh-roh jahat berada di balik sikap cinta akan harta milik, kehormatan, dan kedudukan duniawi. | 
| (0.42471386363636) | (Ibr 13:5) | (full: JANGANLAH KAMU MENJADI HAMBA UANG.
) Nas : Ibr 13:5 Perhatikan bahwa nasihat ini muncul setelah peringatan mengenai kedursilaan (ayat Ibr 13:4). Keserakahan dan kedursilaan terkait sangat erat dalam PB (1Kor 5:11; 6:9-10; Ef 5:3; Kol 3:5). Terlalu sering cinta akan kelimpahan harta dan kemewahan serta keinginan yang tak henti-hentinya akan kekayaan membuka peluang untuk terjerumus dalam dosa-dosa seksual (lih. 1Tim 6:6-10). | 
| (0.42471386363636) | (Hak 2:13) | (jerusalem: Baal dan para Asytoret) Ungkapan "Baal dan Asytoret" ataupun "para Baal dan para Asytoret" dalam Kitab Suci lazimnya dipakai untuk menyebut dewa-dewi negeri Kanaan. Baal, artinya: tuan/tuhan, merupakan dewa utama dan berjenis kelamin laki-laki dan sering dipandang sebagai pemilik tanah. Asytoret yang dapat disamakan dengan dewi Asyur yang bernama Isytar, adalah dewi cinta dan kesuburan. Kerap kali nama Asytoret diganti dengan nama Asyera, Hak 3:7; 2Ra 23:4 dll, ialah seorang dewi lain yang mempunyai ciri-ciri yang sama. Lambang dewi kesuburan itu ialah "tugu berhala" atau "asyera", bdk Kel 34:13+, lalu dewi itu sendiri disebut Asyera juga. | 
| (0.42471386363636) | (Yoh 21:17) | (jerusalem: sedih hati Petrus) Petrus sedih hati oleh karena perkataan Yesus mengingatkan kepadanya penyangkalannya sampai tiga kali, Yoh 13:38; 18:17,25-27 | 
| (0.42471386363636) | (Kis 16:15) | (jerusalem: seisi rumahnya) Karena Lidia masuk Kristen, maka seluruh familinya masuk pula; bdk Kis 10:44; 16:31,34; 18:8; 1Ko 1:16 | 
| (0.40042406818182) | (Hak 14:1) | (sh: Impulsif. (Rabu, 22 Oktober 1997)) Impulsif.Impulsif. Hati-hati menentukan pilihan. Simson mendapatkan wanita itu namun ia tidak bahagia. Sebaliknya ia dikhianati. Simson dipenuhi oleh kekuatan besar dari Allah, namun ia sendiri sesungguhnya amat lemah. Ia tidak dapat mengendalikan kekuatan itu untuk hal-hal yang benar dan mulia. Hidup yang hanya sekali ini akan jauh lebih berguna di tangan Tuhan, bila kita hidup dengan hati-hati dan mengikuti hukum-hukum Tuhan. Renungkan: Kehendak Allah tidak boleh membuat kita mencari alasan untuk melakukan yang tidak benar. Kehendak-Nya harus dijalani dalam kekuatan dari-Nya sesuai sifat-sifat-Nya. | 
| (0.40042406818182) | (Hak 16:1) | (sh: Simson dan Delila. (Jumat, 24 Oktober 1997)) Simson dan Delila.Simson dan Delila. Jauhkan keinginan duniawi. Sekali seseorang masuk ke dalam rencana Allah dan menjadi pelayan Tuhan, kepentingan diri harus ditaklukkan kepada kehendak-Nya. Kalau kita tahu mendahulukan kehendak Allah dan kepentingan Kerajaan-Nya, Tuhan pasti akan mencukupi segala kebutuhan kita. Sebaliknya bila kita menomorduakan kebenaran-Nya karena keinginan kita sendiri, kita akan masuk ke dalam banyak masalah. Renungkan: Tuhan kenal kita sedalam-dalamnya. Bila kita tetap dalam jalan-Nya, kelemahan kita tak akan menjerumuskan kita. Doa: Ya Tuhan, tuntunlah aku yang lemah ini. Ingatkanku tatkala aku lengah, agar tetap aku ada dalam pusat kehendak-Mu. | 
| (0.40042406818182) | (Mzm 84:1) | (sh: Rindu rumah Tuhan. (Sabtu, 22 Agustus 1998)) Rindu rumah Tuhan.Rindu rumah Tuhan. Berjalan makin kuat. Hadirat Tuhan tidak dengan gampang-gampangan kita alami. Semuanya memang karena kasih karunia bukan karena usaha. Namun kasih karunia yang Alkitab ajarkan bukanlah kasih karunia obralan, tetapi kasih karunia yang mahal yang harus tahu kita hargai setinggi-tingginya. Hidup ini seutuh-nya adalah ziarah. Di dalam ziarah inilah kita ditempa untuk menghargai hadirat Allah. Perjalanan yang harus kita tempuh panjang, penuh tantangan. Lebih-lebih akhir-akhir ini bagi Kristen Indonesia. Namun justru di dalam perjalanan panjang dan berat itulah, hadirat-Nya menguatkan dan kita tidak saja menerima asal menerima tetapi menghargai tinggi anugerah-Nya. | 
| (0.40042406818182) | (Mzm 119:129) | (sh: Firman Tuhan ajaib (Sabtu, 28 Agustus 1999)) Firman Tuhan ajaibFirman Tuhan ajaib. Keajaiban firman Tuhan tidak akan dialami oleh orang yang tidak percaya terhadap firman Tuhan sebagai firman yang diinspirasikan Allah. Bukti dari keajaiban firman ialah hidup Kristen yang berubah dan terus diperbaharui. Firman Tuhan menuntun jiwa yang disegarkan ke jalan yang benar adalah merupakan keajaiban di dalam hidup manusia. Firman Tuhan mampu mengajar dan membentuk kita untuk hidup benar dan kudus. Keajaiban firman Tuhan dan Roh Kudus yang bekerja dalam hidup kita memurnikan kerohanian kita. Roh Kudus mengerjakan pembaharuan di dalam hidup kita. Roh Kudus juga yang memampukan kita bertahan dalam menghadapi berbagai tekanan dan kesulitan hidup. Cinta firman Tuhan memberi penghiburan. Kerinduan jiwa untuk dekat Tuhan merupakan cerminan haus dan lapar akan hadirat Tuhan; yang mewujud dalam jiwa yang senantiasa haus dan lapar akan kebenaran firman Tuhan. Allah berkenan terhadap orang yang rendah hati dan miskin (sikap haus dan lapar) akan firman-Nya. Sikap demikian merupakan kunci untuk mencintai firman Tuhan. Cinta firman Tuhan tidak bisa dipaksakan, tetapi akan muncul dari sikap hati yang sadar akan kebutuhan yang paling mendasar pada saat pribadi bersekutu dengan Tuhan. | 
| (0.40042406818182) | (Yoh 10:1) | (sh: Gembala vs pencuri (Sabtu, 18 Februari 2006)) Gembala vs pencuriJudul: Gembala vs pencuri Yehezkiel pernah menyampaikan khotbah keras yang menuding para pemimpin Israel sebagai gembala jahat karena berlaku zalim, bukan menjadi pelindung umat Tuhan (Yeh. 34:1-31). Pada saat itu, Allah menjanjikan akan membangkitkan gembala yang baik dari keturunan Daud yang akan menyelamatkan dan memelihara domba-domba Allah dari kejahatan para pemimpin mereka (ayat 23-24). 
Tuhan Yesus adalah gembala yang baik itu. Dia datang kepada milik 
    kepunyaan-Nya untuk melindungi dan memelihara mereka. Tuhan Yesus 
    menjanjikan hidup yang berkelimpahan kepada setiap domba-Nya ( Dengan menyebut diri gembala yang baik, Yesus mengklaim keilahian untuk diri-Nya. Dialah Sang Mesias, melalui siapa penyelamatan dan pemeliharaan Allah menjadi kenyataan. Oleh karena itu, Ia mengundang Anda untuk menjadi bagian dari kawanan domba-Nya. Sudahkan Anda menerima panggilan-Nya itu? Responsku: _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ | 
| (0.36781302272727) | (Hos 2:19) | (jerusalem: menjadikan.. isteriKu) Terjemahan lain: bertunangan dengan engkau. Kata Ibrani yang dipakai di sini dalam Alkitab hanya dipakai berhubungan seorang gadis. Jadi jelaslah Allah menghapus seluruh masa lampau umat Israel yang seolah-olah menjadi ciptaan baru | 
| (0.36781302272727) | (Yoh 13:1) | (sh: Merendahkan diri dan melayani (Sabtu, 29 Maret 2014)) Merendahkan diri dan melayaniJudul: Merendahkan diri dan melayani Usai makan, Yesus -Sang Guru- memakai perlengkapan pelayan lalu membasuh kaki murid-muridNya (4-5)! Biasanya hal ini dilakukan oleh seorang pelayan. Para murid sendiri pada waktu itu tengah sibuk memperdebatkan siapa yang terbesar di antara mereka (bdk. Luk. 22:24). Dengan isi perdebatan semacam itu, mana mungkin ada yang mau merendahkan diri dengan membasuh kaki yang lain? Namun saat dibasuh Yesus, murid-murid diam saja. Berbeda dengan Petrus, yang tidak bisa menerima bila Sang Guru membasuh kakinya, yang adalah murid-Nya. Namun usai mendengar penjelasan Yesus, Petrus malah meminta agar seluruh tubuhnya dibasuh (6-9). Melalui tindakan-Nya, Yesus mengajarkan bahwa Ia telah mengambil peranan yang sangat rendah untuk melayani murid-murid-Nya. Karena itu murid-murid pun seharusnya mau melayani dan menempatkan kepentingan orang lain di atas prestise mereka sendiri (bdk. Flp. 2:1-11). Bila dunia bertanya, "Berapa banyak pelayanmu?" maka murid-murid Yesus seharusnya bertanya "Berapa orang yang kulayani?" Sebab itu, murid-murid Yesus seharusnya tidak berpikir bahwa melayani merupakan suatu tindakan yang bernilai rendah, karena Guru mereka pun telah merendahkan diri untuk melayani mereka (15). Dunia bahkan murid-murid Tuhan masa kini banyak dipenuhi semangat kompetisi, sehingga yang terjadi adalah saling mengritik dan ingin memperlihatkan siapa yang terbaik dan terbesar. Akibatnya, pengetahuan bertambah, tetapi kasih berkurang. Dan dalam situasi seperti itu, melayani akan dianggap sebagai sesuatu yang merendahkan harga diri. Namun Yesus berkata, "Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya." (17) Diskusi renungan ini di Facebook:
 | 
| (0.36781302272727) | (Yoh 13:21) | (sh: Menepis kasih (Rabu, 13 Maret 2002)) Menepis kasihMenepis kasih. Untuk ketiga kalinya dalam pasal ini Yesus menggunakan frasa “Sesungguh-sungguhnya …” (ayat 16,20,21). Juga Yesus kembali mengejutkan para murid ketika Ia mengatakan bahwa ada di antara mereka yang akan mengkhianati diri-Nya. Meskipun Yesus dikhianati dan diserahkan (ayat 21), Ia tidak menjadi korban yang pasif. Pada akhirnya bukan musuh-musuh-Nya yang membunuh Yesus, tetapi Yesus sendiri “menyerahkan nyawa-Nya” (ayat 19:30). Terhadap kematian Lazarus, Ia menunjukkan kemarahan, terhadap pengkhianatan yang akan membuat-Nya mati, Ia menunjukkan kesedihan yang dalam. Keduanya menunjukkan kasih-Nya yang dalam, pertama kepada manusia (Lazarus), kedua kepada Allah. Di dalam kasih kepada Allah itu tercakup kasih-Nya yang tanpa syarat kepada para murid-Nya, termasuk kepada Yudas. Kasih itu menjadi kesedihan yang dalam karena ditolak dan dikhianati. Para murid bertanya-tanya, siapa yang akan melakukan hal sekeji itu. Maka, seorang murid yang dikasihi Yesus bertanya kepada-Nya. Yesus menjawab dengan simbol bahwa yang akan mengkhianati-Nya adalah orang yang dicintai-Nya. Yesus menunjukkan hal tersebut dengan memberikan roti kepada Yudas Iskariot sesudah mencelupkan ke dalam mangkuk yang mungkin berisi anggur. Sesudah peristiwa itu, dikatakan bahwa setan “memasuki” Yudas Iskariot. Tindakan Yesus bagaikan pedang bermata dua. Di satu sisi, tindakan Yesus sungguh mencurahkan seluruh kasih-Nya kepada Yudas dan berusaha menarik Yudas kepada-Nya. Di sisi lain, tindakan itu merupakan suatu kesempatan bagi Yudas untuk memutuskan apa yang harus dipilihnya. Bila ia tidak memilih Yesus, tindakan cinta menjadi permulaan penghakiman dan penghukuman baginya. Sayang sekali, setanlah yang akhirnya dituruti oleh Yudas. Yudas Iskariot, yang dicintai Yesus, menerima roti itu, tetapi menepis cinta-Nya. Perintah Yesus agar Yudas segera melakukan apa yang akan dia kerjakan memperlihatkan bahwa semakin kejahatan menggalang kekuatan melawan-Nya, semakin penggenapan terang rencana Allah di salib mendekati kenyataan. Yudas segera menuju kehidupan gelap tanpa cinta. Ia makin menjauh dari sang sumber terang dan hidup. Renungkan: Jadikan kasih Ilahi pertimbangan utama dari tiap pilihan Anda. | 



