Tujuan nasihat itu<n id="1" /> ialah kasih yang timbul dari hati<x id="m" /> yang suci, dari hati nurani<x id="n" /> yang murni dan dari iman<x id="o" /> yang tulus ikhlas.

janganlah keraskan hatimu<n id="1" /><x id="g" /> seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,

Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah<x id="l" /> yang hidup<n id="1" />.

Mendekatlah kepada Allah<n id="1" />, dan Ia akan mendekat kepadamu.<x id="s" /> Tahirkanlah tanganmu,<x id="t" /> hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu,<x id="u" /> hai kamu yang mendua hati!<x id="v" />

Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah memuaskan hatimu<x id="t" /> sama seperti pada hari penyembelihan.<x id="u" />

Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan<x id="a" /> Tuhan sudah dekat!<x id="b" />

Karena kamu telah menyucikan<x id="n" /> dirimu oleh ketaatan<x id="o" /> kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh<x id="p" /> saling mengasihi dengan segenap hatimu<n id="1" />.

Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah,

<span class="red">Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya<n id="1" />, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.<x id="k" />span>

<span class="red">Hai kamu keturunan ular beludak,<x id="e" /> bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut<x id="f" /> meluap dari hati.span>

<span class="red">Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni<n id="1" /> saudaramu dengan segenap hatimu.<x id="s" />"span>

Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: <span class="red">"Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu?span>

<span class="red">karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?"span> Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan<x id="t" /> halal.<x id="u" />

Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: <span class="red">"Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu faham dan mengerti? Telah degilkah<x id="q" /> hatimu?span>

dan ia akan berjalan mendahului Tuhan<x id="x" /> dalam roh dan kuasa Elia<n id="1" /><x id="y" /> untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya<n id="2" /><x id="z" /> dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan<x id="a" /> suatu umat yang layak bagi-Nya."

Tetapi karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hatinya tentang Yohanes,<x id="y" /> kalau-kalau ia adalah Mesias,<x id="z" />

Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka<n id="1" />, lalu berkata kepada mereka: <span class="red">"Apakah yang kamu pikirkan dalam hatimu?span>

<span class="red">Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."span>

<span class="red">"Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi<x id="i" /> dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba<x id="j" /> jatuh ke atas dirimu<n id="1" /> seperti suatu jerat.span>

Lalu Ia berkata kepada mereka: <span class="red">"Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!span>