Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: <span class="red">"Aku mau, jadilah engkau tahir."span>

Kemudian Yesus masuk lagi ke rumah ibadat.<x id="s" /> Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya.

Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu: <span class="red">"Mari, berdirilah di tengah!"span>

Ia tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya<x id="w" /> atas mereka.

Mereka melihat, bahwa beberapa orang murid-Nya makan dengan tangan najis,<x id="g" /> yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh.

Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap<x id="b" /> dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya<x id="c" /> atas orang itu.

Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat<n id="1" /> segala sesuatu dengan jelas.

Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania.<x id="s" /> Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka<n id="1" />.

Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang berani menyentuh-Nya.<x id="o" />

Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!"

Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya,<x id="t" /> telah kamu salibkan<x id="u" /> dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka.

Mereka ditangkap dan diserahkan ke dalam tahanan<x id="b" /> sampai keesokan harinya, karena hari telah malam.

<span class="red">dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya<x id="q" /> ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi."span>

Dan tangan Tuhan menyertai mereka<x id="s" /> dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan.<x id="t" />

Kira-kira pada waktu itu raja Herodes<x id="m" /> mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat.

dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu<x id="p" /> kepada semua orang.

Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku.<x id="l" />

Tetapi dalam sebuah keranjang aku diturunkan dari sebuah tingkap ke luar tembok kota dan dengan demikian aku terluput dari tangannya.<x id="q" />

Salam dari padaku, Paulus. Salam ini kutulis dengan tanganku<x id="u" /> sendiri. Ingatlah<x id="v" /> akan belengguku<n id="1" />.<x id="w" /> Kasih karunia menyertai kamu.<x id="x" />

Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan,<x id="p" /> seperti yang telah kami pesankan kepadamu,