ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian<x id="k" /> tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.<x id="l" />

Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya,<x id="o" /> tetapi dunia tidak mengenal-Nya<n id="1" />.

yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku.<x id="o" /> Membuka tali<x id="p" /> kasut-Nyapun aku tidak layak."

Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu,<x id="a" /> buatlah itu!"

Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku.<x id="o" />"

Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya,<x id="v" /> tetapi tak seorangpun yang menerima kesaksian-Nya itu.<x id="w" />

Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun<n id="1" /> lamanya sakit.

Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: <span class="red">"Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang."span>

Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Iapun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam.

Adapun hari waktu Yesus mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu, adalah hari Sabat.<x id="e" />

<span class="red">Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."span>

"Ia kerasukan setan<x id="l" /> dan gila;<x id="m" /> mengapa kamu mendengarkan Dia?"

Lalu Tomas,<x id="h" /> yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain: "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia."

Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia,<x id="p" /> berkata:

Kata murid-murid-Nya: "Lihat, sekarang Engkau terus terang berkata-kata dan Engkau tidak memakai kiasan.<x id="a" />

Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah ungu,

Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam<n id="1" />.<x id="q" /> Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,

tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam<x id="v" /> lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.<x id="w" />

<n id="1" />Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah<n id="2" />,<x id="q" /> yaitu mereka yang percaya<n id="3" /><x id="r" /> dalam nama-Nya;<x id="s" />