Ketika tiba hari Pentakosta<n id="1" />,<x id="t" /> semua orang percaya berkumpul<x id="u" /> di satu tempat.

Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang,<x id="h" /> naiklah Petrus dan Yohanes<x id="i" /> ke Bait Allah.<x id="j" />

Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah.

Orang-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati.<x id="a" />

Sebab orang yang disembuhkan oleh mujizat itu sudah lebih dari empat puluh tahun umurnya.

Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki<x id="v" /> rasul-rasul.

Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi.

Musa heran tentang penglihatan itu, dan ketika ia pergi ke situ untuk melihatnya dari dekat, datanglah suara<x id="o" /> Tuhan kepadanya:

Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.<x id="i" />"

Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka<n id="1" />,<x id="g" /> karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.<x id="h" />

Lalu kata<x id="w" /> Roh kepada Filipus: "Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!"

Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala<x id="t" /> untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu.<x id="u" />"

Dan ketika Petrus sedang berpikir tentang penglihatan itu,<x id="d" /> berkatalah<x id="e" /> Roh<n id="1" />: "Ada tiga orang mencari engkau.

Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang<n id="1" />.<x id="q" />

Melihat apa yang telah terjadi itu, percayalah gubernur itu;<x id="u" /> ia takjub oleh ajaran Tuhan.

Ketika Paulus dan Barnabas keluar,<x id="z" /> mereka diminta untuk berbicara tentang pokok itu pula pada hari Sabat berikutnya.

Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara, berkatalah Yakobus:<x id="h" /> "Hai saudara-saudara, dengarkanlah aku:

Setelah berpamitan, Yudas dan Silas berangkat ke Antiokhia. Di situ mereka memanggil seluruh jemaat berkumpul, lalu menyerahkan surat itu kepada mereka.

Tetapi kira-kira tengah malam<x id="e" /> Paulus dan Silas<x id="f" /> berdoa dan menyanyikan puji-pujian<x id="g" /> kepada Allah<n id="1" /> dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.

Dan karena mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama,<x id="h" /> karena mereka sama-sama tukang kemah<n id="1" />.