Nama adiknya ialah Yubal; dialah yang menjadi bapa semua orang yang memainkan kecapi<x id="h" /> dan suling.<x id="i" />

Lahirlah juga anak-anak bagi Sem<n id="1" />, bapa semua anak Eber<x id="y" /> serta abang Yafet.

Ketika Terah, ayahnya, masih hidup, matilah Haran di negeri kelahirannya, di Ur-Kasdim<n id="1" />.<x id="s" />

Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab;<x id="u" /> dialah bapa orang Moab<x id="v" /> yang sekarang.

Us,<x id="u" /> anak sulung, dan Bus,<x id="v" /> adiknya, dan Kemuel, ayah Aram,

tetapi engkau harus pergi ke rumah ayahku dan kepada kaumku untuk mengambil seorang isteri bagi anakku.<x id="b" />

Mungkin ayahku akan meraba aku;<x id="w" /> maka nanti ia akan menyangka bahwa aku mau memperolok-olokkan dia; dengan demikian aku akan mendatangkan kutuk<x id="x" /> atas diriku dan bukan berkat."

Lalu ia pergi mengambil kambing-kambing itu dan membawanya kepada ibunya; sesudah itu ibunya mengolah makanan yang enak, seperti yang digemari<x id="a" /> ayahnya.

Berkatalah Ishak, ayahnya, kepadanya: "Datanglah dekat-dekat dan ciumlah aku, anakku."

Tetapi kata Ishak, ayahnya, kepadanya: "Siapakah engkau<x id="a" /> ini?" Sahutnya: "Akulah anakmu, anak sulungmu, Esau.<x id="b" />"

dan bahwa Yakub mendengarkan perkataan ayah dan ibunya, dan pergi ke Padan-Aram,

maka Esaupun menyadari, bahwa perempuan<x id="b" /> Kanaan itu tidak disukai oleh Ishak,<x id="c" /> ayahnya.

sehingga aku selamat<x id="m" /> kembali ke rumah ayahku,<x id="n" /> maka TUHAN akan menjadi Allahku.<x id="o" />

Selagi ia berkata-kata dengan mereka, datanglah Rahel dengan kambing domba<x id="e" /> ayahnya, sebab dialah yang menggembalakannya.

Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Yakub: "Pulanglah<x id="z" /> ke negeri nenek moyangmu dan kepada kaummu, dan Aku akan menyertai engkau.<x id="a" />"

Lalu Rahel dan Lea menjawab Yakub, katanya: "Bukankah tidak ada lagi bagian<x id="w" /> atau warisan kami dalam rumah ayah kami?

Adapun Laban telah pergi menggunting bulu domba-dombanya.<x id="g" /> Ketika itulah Rahel mencuri terafim<x id="h" /> ayahnya<n id="1" />.

Maka sekarang, kalau memang engkau harus pergi, semata-mata karena sangat rindu ke rumah ayahmu,<x id="h" /> mengapa engkau mencuri<x id="i" /> dewa-dewaku?<x id="j" />"

Sebab itu berkatalah Sikhem kepada Hemor, ayahnya: "Ambillah bagiku gadis ini untuk menjadi isteriku.<x id="t" />"

Sesudah itu ia bertanya kepada mereka apakah mereka selamat; lagi katanya: "Apakah ayahmu<x id="x" /> yang tua yang kamu sebutkan itu selamat?<x id="y" /> Masih hidupkah ia?"