Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya.

Inilah keturunan<x id="d" /> Sem. Setelah Sem berumur seratus tahun, ia memperanakkan Arpakhsad,<x id="e" /> dua tahun setelah air bah itu.

Arpakhsad masih hidup empat ratus tiga tahun, setelah ia memperanakkan Selah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.

Selah masih hidup empat ratus tiga tahun, setelah ia memperanakkan Eber, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.

Eber masih hidup empat ratus tiga puluh tahun, setelah ia memperanakkan Peleg, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.

Peleg masih hidup dua ratus sembilan tahun, setelah ia memperanakkan Rehu, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.

Rehu masih hidup dua ratus tujuh tahun, setelah ia memperanakkan Serug, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.

Nahor masih hidup seratus sembilan belas tahun, setelah ia memperanakkan Terah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.

Ketika Abram mendengar, bahwa anak saudaranya<x id="n" /> tertawan, maka dikerahkannyalah orang-orangnya yang terlatih,<x id="o" /> yakni mereka yang lahir di rumahnya,<x id="p" /> tiga ratus delapan belas orang<n id="1" /> banyaknya, lalu mengejar musuh sampai ke Dan.<x id="q" />

Firman TUHAN kepada Abram: "Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan kepunyaan mereka<n id="1" />, dan bahwa mereka akan diperbudak<x id="r" /> dan dianiaya, empat ratus tahun<x id="s" /> lamanya.

Lalu tertunduklah<x id="h" /> Abraham dan tertawa<n id="1" /><x id="i" /> serta berkata dalam hatinya: "Mungkinkah bagi seorang yang berumur<x id="j" /> seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur<x id="k" /> sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?"

"Tuanku, dengarkanlah aku: sebidang tanah dengan harga empat ratus syikal perak,<x id="m" /> apa artinya itu bagi kita? Kuburkan sajalah isterimu yang mati itu."

Abraham mencapai umur<x id="p" /> seratus tujuh puluh lima tahun,

Umur Ismael ialah seratus tiga puluh tujuh tahun. Sesudah itu ia meninggal. Ia mati dan dikumpulkan kepada kaum leluhurnya<n id="1" />.<x id="k" />

Kemudian pulanglah para utusan itu kepada Yakub dan berkata: "Kami telah sampai kepada kakakmu, kepada Esau, dan iapun sedang di jalan menemui engkau, diiringi<x id="f" /> oleh empat ratus orang."

Kemudian dibelinyalah dari anak-anak Hemor,<x id="f" /> bapa Sikhem,<x id="g" /> sebidang tanah,<x id="h" /> tempat ia memasang kemahnya,<x id="i" /> dengan harga seratus kesita.

Kepada mereka masing-masing diberikannya sepotong pesalin<x id="g" /> dan kepada Benyamin diberikannya tiga ratus uang perak dan lima potong pesalin.<x id="h" />

Dan Yakub masih hidup tujuh belas tahun di tanah Mesir,<x id="f" /> maka umur Yakub, yakni tahun-tahun hidupnya, menjadi seratus empat puluh tujuh tahun.<x id="g" />

Pada waktu umur<x id="u" /> Nuh enam ratus tahun, pada bulan<x id="v" /> yang kedua, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat<n id="1" /><x id="w" /> dan terbukalah tingkap-tingkap di langit.<x id="x" />

Dalam tahun<x id="z" /> keenam ratus satu, dalam bulan pertama, pada tanggal satu bulan itu, sudahlah kering air itu dari atas bumi; kemudian Nuh membuka tutup bahtera itu dan melihat-lihat; ternyatalah muka bumi sudah mulai kering.