Maka berkatalah Abram kepada Lot:<x id="h" /> "Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku<x id="i" /> dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat.<x id="j" />

sebab kami<x id="e" /> akan memusnahkan tempat ini, karena banyak<x id="f" /> keluh kesah orang tentang kota ini di hadapan TUHAN; sebab itulah TUHAN mengutus kami untuk memusnahkannya.<x id="g" />"

Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas<x id="o" /> gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku<n id="1" /> itu.<x id="p" />"

Lalu jawab mereka: "Hamba-hambamu<x id="n" /> ini dua belas orang, kami bersaudara, anak dari satu ayah di tanah Kanaan,<x id="o" /> tetapi yang bungsu sekarang ada pada ayah kami, dan seorang sudah tidak ada lagi.<x id="p" />"

Kami dua belas orang bersaudara, anak-anak ayah kami; seorang sudah tidak ada lagi, dan yang bungsu ada sekarang pada ayah kami, di tanah Kanaan.<x id="b" />

Firaun bertanya kepada saudara-saudara Yusuf itu: "Apakah pekerjaanmu?<x id="h" />" Jawab mereka kepada Firaun: "Hamba-hambamu<x id="i" /> ini gembala domba,<x id="j" /> baik kami maupun nenek moyang kami."

bahwa kami berteriak<x id="x" /> kepada TUHAN, dan Ia mendengarkan suara kami, mengutus seorang malaikat<x id="y" /> dan menuntun kami keluar dari Mesir.<x id="z" /> Sekarang ini kami ada di Kadesh, sebuah kota di tepi perbatasanmu.<x id="a" />

Bukan dengan nenek moyang kita TUHAN mengikat perjanjian itu, tetapi dengan kita,<x id="s" /> kita yang ada di sini pada hari ini, kita semuanya yang masih hidup.<x id="t" />

Tetapi sekarang, mengapa kami harus mati? Sebab api yang besar ini akan menghanguskan kami. Apabila kami lebih lama lagi<x id="d" /> mendengar suara TUHAN, Allah kita, kami akan mati.

Berkatalah pemimpin-pemimpin itu kepada seluruh umat: "Kami telah bersumpah kepada mereka demi TUHAN, Allah Israel; oleh sebab itu kita tidak dapat mengusik mereka.

Lalu Yosua memanggil mereka dan berkata kepada mereka, demikian: "Mengapa kamu menipu kami dengan berkata: Kami ini tinggal sangat jauh<x id="l" /> dari pada kamu, padahal kamu diam di tengah-tengah<x id="m" /> kami?

TUHAN menghalau<x id="t" /> semua bangsa<x id="u" /> dan orang Amori, penduduk negeri<x id="v" /> ini, dari depan kita. Kamipun akan beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah<x id="w" /> kita."

Apakah yang dapat kita lakukan kepada orang-orang yang tinggal<n id="1" /> itu dalam hal mencarikan isteri, karena kitalah yang bersumpah<x id="k" /> demi TUHAN untuk tidak memberikan seorangpun dari anak-anak perempuan kita kepada mereka menjadi isterinya?"

Tetapi kita ini tidak dapat memberikan isteri kepada mereka dari anak-anak perempuan kita." Sebab orang-orang Israel telah bersumpah,<x id="t" /> demikian: "Terkutuklah orang yang memberikan<x id="u" /> isteri kepada suku Benyamin!"

Tetapi orang-orang Daud berkata kepadanya: "Ingatlah, sedangkan di sini di Yehuda kita sudah dalam ketakutan, apalagi kalau kita pergi ke Kehila, melawan barisan perang orang Filistin."

Kami telah menyerbu Tanah Negeb orang Kreti<x id="o" /> dan daerah Yehuda dan Tanah Negeb Kaleb,<x id="p" /> dan Ziklag telah kami bakar<x id="q" /> habis."

Lalu datanglah segala suku Israel<x id="o" /> kepada Daud di Hebron dan berkata: "Ketahuilah, kami ini darah dagingmu.<x id="p" />

Berkatalah raja Israel kepada pegawai-pegawainya: "Tahukah kamu, bahwa Ramot-Gilead<x id="d" /> sebenarnya milik kita? Tetapi kita tinggal diam saja dan tidak merebutnya dari tangan raja negeri Aram."

Pada suatu hari berkatalah rombongan<x id="l" /> nabi kepada Elisa: "Cobalah lihat, tempat tinggal kami di dekatmu ini adalah terlalu sesak bagi kami.

Empat orang yang sakit kusta<x id="o" /> ada di depan pintu gerbang. Berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Mengapakah kita duduk-duduk di sini sampai mati?