Berkatalah Lea: "Aku ini berbahagia! Tentulah perempuan-perempuan akan menyebutkan aku<x id="w" /> berbahagia.<x id="x" />" Maka ia menamai anak itu Asyer.<x id="y" />

Lalu kata Lea: "Allah telah memberi upahku<n id="1" />, karena aku telah memberi budakku perempuan kepada suamiku.<x id="f" />" Maka ia menamai anak itu Isakhar.<x id="g" />

Maka ia menamai anak itu Yusuf,<x id="p" /> sambil berkata: "Mudah-mudahan TUHAN menambah seorang anak laki-laki<x id="q" /> lagi bagiku."

Yakub menamai tempat di mana Allah telah berfirman kepadanya "Betel<x id="e" />".

Di situ Yehuda melihat anak perempuan seorang Kanaan<n id="1" />; nama orang itu ialah Syua.<x id="b" /> Lalu Yehuda kawin dengan perempuan itu dan menghampirinya.

Kemudian perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki sekali lagi, dan menamai anak itu Syela.<x id="e" /> Yehuda sedang berada di Kezib, ketika anak itu dilahirkan.

Sesudah itu keluarlah saudaranya laki-laki yang tangannya telah berikat benang kirmizi<x id="z" /> itu, lalu kepadanya diberi nama Zerah.<x id="a" />

Dan kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim,<x id="e" /> sebab katanya: "Allah membuat aku mendapat anak<x id="f" /> dalam negeri kesengsaraanku."

Inilah nama-nama bani Israel<x id="p" /> yang datang ke Mesir, yakni Yakub beserta keturunannya. Anak sulung<x id="q" /> Yakub ialah Ruben.

Dan keturunanmu yang kauperoleh sesudah mereka, engkaulah yang empunya, tetapi dalam pembagian warisan nama mereka akan disebutkan berdasarkan nama kedua saudaranya itu.

Abram dan Nahor<x id="t" /> kedua-duanya kawin; nama isteri Abram ialah Sarai,<x id="u" /> dan nama isteri Nahor ialah Milka,<x id="v" /> anak Haran ayah Milka dan Yiska.

Kemudian Ishak menggali kembali sumur-sumur<x id="e" /> yang digali dalam zaman Abraham, ayahnya, dan yang telah ditutup oleh orang Filistin sesudah Abraham mati; disebutkannyalah nama sumur-sumur itu menurut nama-nama yang telah diberikan oleh ayahnya.

Setelah Baal-Hanan bin Akhbor mati, Hadar menjadi raja menggantikan dia; kotanya bernama Pahu dan isterinya bernama Mehetabeel binti Matred binti Mezahab.

dan sebagai Malaikat<x id="c" /> yang telah melepaskan aku dari segala bahaya,<x id="d" /> Dialah kiranya yang memberkati<x id="e" /> orang-orang muda ini,<x id="f" /> sehingga namaku serta nama nenek dan bapaku, Abraham dan Ishak,<x id="g" /> termasyhur oleh karena mereka dan sehingga mereka bertambah-tambah menjadi jumlah yang besar di bumi.<x id="h" />"

Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong<x id="v" /> yang sepadan dengan dia.

dan memberi nama Nuh<x id="l" /> kepadanya, katanya: "Anak ini akan memberi kepada kita penghiburan dalam pekerjaan kita yang penuh susah payah di tanah yang telah terkutuk<x id="m" /> oleh TUHAN."

Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit,<x id="p" /> dan marilah kita cari nama<n id="1" />,<x id="q" /> supaya kita jangan terserak<x id="r" /> ke seluruh bumi.<x id="s" />"

Selanjutnya kata Malaikat TUHAN<x id="e" /> itu kepadanya: "Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki<x id="f" /> dan akan menamainya<x id="g" /> Ismael<n id="1" />,<x id="h" /> sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan<x id="i" /> atasmu itu.

Kemudian Hagar menamakan TUHAN yang telah berfirman kepadanya itu dengan sebutan: "Engkaulah El-Roi.<x id="l" />" Sebab katanya: "Bukankah di sini kulihat Dia yang telah melihat aku?<x id="m" />"

Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana." Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar.<x id="v" />